Penyakit terkait gizi dimana terus jadi permasahan di Indonesia merupakan kekurangan gizi. Jika tidak diobati, kekurangan gizi pada anak dapat mengakibatkan hilangnya generasi karena dapat mempengaruhi kualitas SDM. Malnutrisi bisa membuat perkembangan serta pertumbuhan terhambat, serta peningkatan risiko penyakit serta kematian, utamanya anak di bawah 5 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, asupan makanan dan ASI Eksklusif dengan status gizi kurang pada baduta usia 6 – 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan adalah Desain penelitian cross sectional study untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling dengan menggunakan Rumus Slovin sebanyak 34 responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengetahuan gizi ibu dengan nilai P-Value 0,400 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara pengetahuan gizi ibu. Selain itu terdapat pengaruh yang signifikan antara asupan makan dengan nilai P Value asupan energi (p-0.001), asupan protein (p-0.000), asupan lemak (P-0.003), dan asupan karbohidrat (P-0.000) terhadap status gizi baduta dari hasil penelitian menggunakan uji statistik Chi-square. Selanjutnya tidak ada pengaruh ASI Eksklusif terhadap status gizi kurang dikarenakan niai p-value sig(a)-0,161 lebih besar dari sig(a)- <0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi kurang baduta usia 6-24 bulan. Namun, asupan makan memiliki pengaruh signifikan terhadap status gizi, sementara ASI eksklusif tidak berpengaruh secara signifikan. Asupan makan dinilai sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap status gizi kurang pada baduta tersebut.