AbstrakSMP Muhammadiyah 3 Gending merupakan sekolah menengah pertama binaan Persyarikatan Muhammadiyah di kawasan Gending, Probolinggo. Berdasarkan observasi awal dan diskusi dengan mitra permasalahan prioritas yang dihadapi mitra yaitu: 1) mitra belum menerapkan Kurikulum Merdeka, 2) kurangnya pemahaman guru-guru sekolah mitra mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka, dan 3) kurangnya pemahaman guru-guru sekolah mitra mengenai pengembangan perangkat pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan pengabdian dilakukan dalam 4 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan pelatihan IKM, pelaksanaan pendampingan IKM, evaluasi. Tahap persiapan dilakukan dengan kegiatan pra survey, pelaksanaan Kerjasama dengan SMP Muhammadiyah 3 Gending Probolinggo, dan mempersiapkan bahan pelatihan. Selanjutnya tahap pelatihan IKM yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Gending kemudian dilanjut pendampingan penyusunan modul ajar yang terdiri dari 3 pertemuan daring dan pengumpulan tugas akhir berupa modul ajar. Kegiatan terakhir yaitu tahap evaluasi dilakukan untuk melihat ketercapaian kegiatan pengabdian. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan ketercapaian pada kegiatan pelatihan sebesar 100% dan 83% pada kegiatan pendampingan penyusunan modul ajar. Kata kunci: pelatihan; pendampingan; IKM; modul ajar AbstractMuhammadiyah 3 Gending Junior High School is the first middle school supported by the Muhammadiyah Association in the Gending area, Probolinggo. Based on initial observations and discussions with partners, the priority problems facing partners are: 1) partners have not implemented the Independent Curriculum, 2) lack of understanding of partner school teachers regarding the Implementation of the Independent Curriculum, next we call it IKM, and 3) lack of understanding of partner school teachers regarding the development of learning tools in the IKM. Service activities are carried out in 4 stages, namely preparation, IKM training, IKM mentoring, and evaluation. The preparation stage was carried out with pre-survey activities, implementing collaboration with SMP Muhammadiyah 3 Gending Probolinggo, and preparing training materials. The next stage of IKM training was carried out at Muhammadiyah 3 Junior High School, followed by assistance in preparing teaching modules which consisted of 3 online meetings and collecting a final assignment in the form of a teaching module. The final activity is the evaluation stage which is carried out to see the achievements of service activities. Based on the results of this service activity, it shows that achievement in training activities was 100% and 83% in mentoring activities in preparing teaching modules. Keywords: training; mentoring; IKM; teaching module