Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN LUMPUR DI INTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM X KOTA SURABAYA Rahayu, Septiya Rini; Pribadi, Arqowi; Nengse, Sulistiya; Setyowati, Rr. Diah Nugraheni; Utama, Teguh Taruna
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia-Vol 13 No 1-Agustus 2020
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sludge of water treatment plant which contains aluminum if discharged directly into the water will be toxic. Due to not having a sludge treatment unit, water treatmet plant X dumped sludge from processing to the Surabaya River. In planning the stages of selecting alternative treatment units, the units will be selected to process sludge consisting of collecting tanks, gravity thickening, belt filter press, sludge filtrate storage tanks, supernatant tanks and dry cake storage containers. The amount of sludge volume produced by IPAM is 5875.475 m3 / day with an estimated procurement cost of Rp 3857,000,000.
PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN LUMPUR DI INTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM X KOTA SURABAYA Rahayu, Septiya Rini; Pribadi, Arqowi; Nengse, Sulistiya; Setyowati, Rr. Diah Nugraheni; Utama, Teguh Taruna
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia-Vol 13 No 1-Agustus 2020
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sludge of water treatment plant which contains aluminum if discharged directly into the water will be toxic. Due to not having a sludge treatment unit, water treatmet plant X dumped sludge from processing to the Surabaya River. In planning the stages of selecting alternative treatment units, the units will be selected to process sludge consisting of collecting tanks, gravity thickening, belt filter press, sludge filtrate storage tanks, supernatant tanks and dry cake storage containers. The amount of sludge volume produced by IPAM is 5875.475 m3 / day with an estimated procurement cost of Rp 3857,000,000.
Modifikasi Pakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Upaya Percepatan Reduksi Sampah Buah dan Sayuran Rofi, Danny Yusufiana; Auvaria, Shinfi Wazna; Nengse, Sulistiya; Oktorina, Sarita; Yusrianti, Yusrianti
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2184.164 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4297

Abstract

ABSTRACT Black Soldier Fly (BSF) larvae treatment is one of the organic waste processing alternatives considered to have a faster process than the other organic waste processes. However, in solid organic waste processing, BSF larvae ability to reduce organic waste is relatively low. This research aims to know the optimum waste reduction index of fruit and vegetable waste with the feed modification of fruits and vegetables' waste, analyze the Efficiency of Conversion of Digested food of BSF larvae, and know the survival rate of BSF larvae. This research used an experimental method with four reactors containing 200 larvae on each reactor. Larvae used in this research were aged 7-18 days. A different larva is fed to each reactor with rate of 100mg/larva per day. The feed are vegetables, steamed vegetables, fruit, and fermented fruit. The frequency of feeding was once a day, and weight reduction from the treatment was measured daily. Reduction results in the vegetable waste, steamed vegetables, fruit, fermented fruit were 45.29%, 42.92%, 33.75%, and 46.25%, respectively. According to the results, the reduction of fruits and vegetables' waste using optimum BSF larvae reached 46.25% in fermented fruit feed treatment. Keywords: BSF larvae, reduction, organic waste, fruit waste, modification   ABSTRAK Larva Black Soldier Fly (BSF) merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah organik yang dinilai lebih cepat daripada pengolah sampah organik lainnya. Namun dalam pengolahan sampah organik yang padat, kemampuan larva BSF dalam mereduksi sampah organik cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reduksi optimum sampah organik buah dan sayuran dengan modifikasi komposisi umpan sampah buah dan sayuran, untuk menganalisis konversi pakan yang dapat dicerna larva BSF, dan mengetahui tingkat keberhasilan hidup larva BSF. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan empat reaktor yang berisi 200 ekor larva pada setiap reaktornya. Larva yang digunakan dalam penelitian ini berumur 7-18 hari. Setiap reaktor diberikan umpan larva yang berbeda dengan laju pengumpanan 100mg/larva per hari. Umpan tersebut, di antaranya sayuran, sayuran dikukus, buah, dan buah difermentasi. Frekuensi pemberian umpan dilakukan satu hari sekali dan pengurangan berat umpan dari perlakukan yang diberikan diukur setiap hari. Hasil reduksi pada sampah sayuran, sayuran dikukus, buah, buah difermentasi  masing-masing: 45,29%, 42,92%, 33,75%, dan 46,25%. Berdasarkan hasil tersebut, reduksi sampah organik buah dan sayuran dengan larva BSF optimum, mencapai 46,25% pada perlakuan umpan buah fermentasi. Kata kunci: larva BSF, sampah organik, sampah buah, sampah sayuran, modifikasi
Modifikasi Pakan Larva Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai Upaya Percepatan Reduksi Sampah Buah dan Sayuran Rofi, Danny Yusufiana; Auvaria, Shinfi Wazna; Nengse, Sulistiya; Oktorina, Sarita; Yusrianti, Yusrianti
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 1 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2184.164 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i1.4297

Abstract

ABSTRACT Black Soldier Fly (BSF) larvae treatment is one of the organic waste processing alternatives considered to have a faster process than the other organic waste processes. However, in solid organic waste processing, BSF larvae ability to reduce organic waste is relatively low. This research aims to know the optimum waste reduction index of fruit and vegetable waste with the feed modification of fruits and vegetables' waste, analyze the Efficiency of Conversion of Digested food of BSF larvae, and know the survival rate of BSF larvae. This research used an experimental method with four reactors containing 200 larvae on each reactor. Larvae used in this research were aged 7-18 days. A different larva is fed to each reactor with rate of 100mg/larva per day. The feed are vegetables, steamed vegetables, fruit, and fermented fruit. The frequency of feeding was once a day, and weight reduction from the treatment was measured daily. Reduction results in the vegetable waste, steamed vegetables, fruit, fermented fruit were 45.29%, 42.92%, 33.75%, and 46.25%, respectively. According to the results, the reduction of fruits and vegetables' waste using optimum BSF larvae reached 46.25% in fermented fruit feed treatment. Keywords: BSF larvae, reduction, organic waste, fruit waste, modification   ABSTRAK Larva Black Soldier Fly (BSF) merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah organik yang dinilai lebih cepat daripada pengolah sampah organik lainnya. Namun dalam pengolahan sampah organik yang padat, kemampuan larva BSF dalam mereduksi sampah organik cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reduksi optimum sampah organik buah dan sayuran dengan modifikasi komposisi umpan sampah buah dan sayuran, untuk menganalisis konversi pakan yang dapat dicerna larva BSF, dan mengetahui tingkat keberhasilan hidup larva BSF. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan empat reaktor yang berisi 200 ekor larva pada setiap reaktornya. Larva yang digunakan dalam penelitian ini berumur 7-18 hari. Setiap reaktor diberikan umpan larva yang berbeda dengan laju pengumpanan 100mg/larva per hari. Umpan tersebut, di antaranya sayuran, sayuran dikukus, buah, dan buah difermentasi. Frekuensi pemberian umpan dilakukan satu hari sekali dan pengurangan berat umpan dari perlakukan yang diberikan diukur setiap hari. Hasil reduksi pada sampah sayuran, sayuran dikukus, buah, buah difermentasi  masing-masing: 45,29%, 42,92%, 33,75%, dan 46,25%. Berdasarkan hasil tersebut, reduksi sampah organik buah dan sayuran dengan larva BSF optimum, mencapai 46,25% pada perlakuan umpan buah fermentasi. Kata kunci: larva BSF, sampah organik, sampah buah, sampah sayuran, modifikasi
THE DEVELOPMENT PLAN OF A CENTRALIZED DOMESTIC WASTEWATER SEWERAGE SYSTEM NETWORK IN THE SOUTH AREA OF SURAKARTA Aprillia Bunga Firdaus; Arqowi Pribadi; Sulistiya Nengse; Teguh Taruna Utama; Widya Nilandita
Konversi Vol 9, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v9i2.8889

Abstract

Surakarta merupakan kota pertama dan menjadi kota percontohan di Indonesia untuk penerapan sistem sanitasi terpusat (off-site system). Kepadatan penduduk Kota Surakarta saat ini relatif tinggi dengan laju pertumbuhan penduduk per-tahun mulai 2010-2018 adalah 0,435% serta kepadatan penduduk mencapai 11.718,78 jiwa/km2. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa cakupan pelayanan sanitasi terpusat Kota Surakarta untuk jalur selatan masih mencapai angka 21,99% sehingga perlu dilakukan optimalisasi dan atau pengembangan jaringan perpipaan sanitasi terpusat (off-site system). Berdasarkan kondisi tersebut, perencanaan pengembangan jaringan sistem penyaluran air limbah domestik terpusat Kota Surakarta jalur selatan akan direncanakan pemasangan pipa lateral dan sambungan rumah (SR). Perencanaan pengembangan jaringan sistem penyaluran air limbah domestik terpusat (SPALD-T) jalur selatan Kota Surakarta menggunakan sistem gravitasi. Topografi wilayah jalur selatan Kota Surakarta relatif datar dengan elevasi berkisar antara 90 – 110 meter dan menyesuaikan dengan jaringan pipa sekunder maupun primer eksisting. Total sambungan rumah (SR) baru adalah sebanyak 175 SR yang terbagi atas 5 kelurahan. Dimensi pipa yang digunakan adalah sebesar 100 mm untuk pipa SR dan 150 mm untuk pipa lateral serta memiliki kecepatan swa bersih perhitungan <0,6 m/dt dan kedalaman galian <3meter. Total rencana anggaran biaya pada perencanaan ini adalah sebesar ± Rp 2.387.100.000,00.
Pengaruh Penambahan Kompos pada Tanah untuk Mengurangi Genangan di Kelurahan Bulak, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya Sulistiya Nengse
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2017): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.069 KB) | DOI: 10.29080/alard.v2i2.121

Abstract

Genangan di Kelurahan Bulak, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya bukan disebabkan meluapnya sungai, namun lebih dikarenakan tingginya intensitas hujan lokal yang diperparah dengan buruknya manajemen drainase kota, disamping itu kontur wilayah Kelurahan Bulak merupakan permukaan yang relatif datar dengan jenis tanah yang mempunyai resapan rendah. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam mengantisipasi genangan yakni membangun rumah-rumah pompa banjir, membuat gorong-gorong, biopori, membersihkan saluran dari timbunan sampah, dan melakukan pengerukan sedimen di bozem yang merupakan tempat penampungan air hujan sementara sebelum dibuang ke laut. Namun saat ini semua upaya tersebut belum cukup membuahkan hasil dalam menangani genangan air. Salah satu cara yang efektif untuk menangani genangan air adalah memodifikasi lapisan tanah permukaan dengan menambahkan pupuk kompos dedaunan dan ranting. Penelitian ini untuk menentukan pengaruh jumlah kompos yang ditambahkan pada tanah terhadap peningkatan resapan dan reduksi lama genangan banjir. Penelitian dilakukan menggunakan metode pencampuran tanah dan kompos pada skala laboratorium. Penelitian ini menggunakan variabel penelitian jumlah kompos yang ditambahkan. Parameter yang dianalisis adalah jenis tanah dan laju resapan tanah (f). Hasil penelitian menunjukkan penambahan kompos daun dan ranting sebesar 15% ke tanah dapat meningkatkan resapan dari 0,298 cm/menit menjadi 0,904 cm/menit dan penambahan kompos daun dan ranting 35% dapat meningkatkan resapan menjadi 1,099 cm/menit
SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT B3 DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BABAT KABUPATEN LAMONGAN Nahawanda Ahasanu Amala; Shinfi Wazna Auvaria; Sulistiya Nengse
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2018): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.315 KB) | DOI: 10.29080/alard.v3i2.330

Abstract

Muhammadiyah Babat Hospital in Lamongan District is one of the hospitals producing hazardous solid waste. Hazardous solid waste from the hospital has the potential environmental impacts and disrupt the public health both within the environment of the Hospital and surrounding communities, if not managed properly. Hazardous solid waste management system in the Hospital needs to be implemented properly and correctly in accordance with Government Regulation No. 101 of 2014 and KEPMENKES No.1204 / MENKES / SK / X / 2004. This research method using qualitative descriptive method by collecting primary and secondary data. Primary data obtained from observation and treatment in the field by weighing the quantity of hazardous solid waste and documentation of existing hazardous solid waste management, and interview. While secondary data obtained through study of literaturs and hospital documents related to the management of hazardous solid waste. The results showed that management system of hazardous solid waste at Muhammadiyah Babat Hospital was quite good and in accordance with Government Regulation and KEPMENKES. However, there are still some facilities that are not available to support the management of hazardous solid waste. Unavailable facilities include drainage channels, spill reservoirs, easily accessible APARs, and first aid facilities in the temporary landfill of hazardous solid waste in hospital. Suggestions that can be submitted to the conclusion of this research is the need for additional supporting facilities in temporary landfill of hazardous solid waste, in accordance with the applicable regulations, such as drainage channels, spill reservoirs, etc. Keywords: solid waste, hazardous solid waste, management, hospital.
Studi Keberlanjutan IPAL Komunal di Kota Surabaya: Studi Kasus di RT 2 RW 12 Kelurahan Bendul Merisi Kota Surabaya widya nilandita; Arqowi Pribadi; Sulistiya Nengse; Shinfi Wazna Auvaria; Dyah Ratri Nurmaningsih
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2019): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.841 KB) | DOI: 10.29080/alard.v4i2.484

Abstract

The increase in population is directly proportional to the increase in the amount of clean water. Nearly 80% of clean air becomes waste water. Before being discharged into an air body, waste water needs to be processed first. Operation of WWTP The goal is to treat wastewater to be safely disposed of into the environment. One area that has a communal WWTP is RT 2 RW 12, Bendul Merisi Sub-District, Wonocolo District, Surabaya City. The purpose of this study was to examine the sustainability of communal WWTP in RT 2 RW 12 Bendul Merisi Village, Wonocolo District, Surabaya City. This research is quantitative and quantitative. Communal WWTP at RT2 RW 12, Bendul Merisi Village, Wonocolo District, Surabaya City. Technical aspects have good sustainability status (83.48%), access features are included in a fairly sustainable category (71.38%), institutional aspects have a fairly sustainable sustainability status (56.54%) and economic aspects have a less sustainable sustainability status ( 50%). The results of the study showed that the sustainability status of communal WWTP in RT2 RW 12, Bendul Merisi Subdistrict, Wonocolo Sub-District, Surabaya City was included in the fairly sustainable category (63.85%).
Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan Pada Aspek Air Bersih, Limbah, Energi, Dan Penghijauan Di Pondok Pesantren (Studi Kasus: Pondok Pesantren An-Najiyah Surabaya) Shinfi Wazna Auvaria; Widya Nilandita; Sulistiya Nengse
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 2 (2019): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.579 KB) | DOI: 10.29080/alard.v4i2.505

Abstract

Pondok pesantren (Ponpes) merupakan institusi pendidikan islam yang berperan menyiapkan generasi islam yang menjaga sebagian imannya dengan menjaga kebersihan. Ponpes An-Najiyah merupakan salah satu pondok tertua di Surabaya dengan manajemen lingkungan yang belum diterapkan. Penelitian dilakukan untuk merencanakan sistem manajemen lingkungan (SML) pada dua fase dan mengisi kekosongan penelitian SML di Institusi Pendidikan Islam (Ponpes). Metode penelitian merupakan kualitatif dengan komponen aspek lingkungan yang dikaji:air bersih, limbah, energi, dan penghijauan. Data primer:hasil kuisioner, observasi dan mapping kondisi eksisting. Data sekunder:luas wilayah, jumlah penghuni, serta literatur. Hasil penelitian menunjukkan untuk sumber air bersih menggunakan air tanah (37%) dan PDAM (63%). Air limbah dibuang ke badan air tanpa pengolahan dikarenakan tidak adanya instalasi pengolahan air limbah(IPAL). Pewadahan sampah masih sederhana, pengumpulan dan pengangkutan sampah menuju ke TPS Pondok. Aspek Energi, kebanyakan ruang menggunakan lampu non LED. Sebanyak 97% responden menyatakan masih belum terdapat penggunaan sumber energi alternatif. Pondok minim taman, kebun dan ruang terbuka hijau (RTH). Perencanaan pada air bersih: pemasangan keran wudlu otomatis, pemanfaatan bekas wudlu, rainwater harvesting. Aspek limbah:IPAL domestik, penggunaan kembali air limbah untuk menyiram tanaman. Limbah padat, komposting dan bank sampah. Aspek energi: dengan lampu LED, pemanfaatan sinar matahari (panel surya). Aspek penghijauan: penyediaan RTH dan vertical garden.
Analisis Kualitas Air Sungai Bawah Tanah Gua Ngerong, Kecamatan Rengel, Tuban Dedy Suprayogi; Sulistiya Nengse; Abdul Hakim
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2019): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.264 KB) | DOI: 10.29080/alard.v5i1.748

Abstract

Fulfillment of water quality requirements is absolutely necessary to fulfill primary human needs, especially drinking water and clean water sources, both in quantity and quality. Study of the underground caverns found the fact that in terms of quantity of water availability in the reservoir is able to meet the needs of residents of the Rengel District, but qualitatively not yet known the water quality in the reservoir. The purpose of this study was to measure the water quality of underground caves in caves which include temperature, turbidity, TDS, DO and pH. The method used in this study is a qualitative method to measure the value of water quality. The research sample was taken with three repetitions for data validity. The sampling location is the underground cave system with a length of 1 km, sample points include dark zone 1, dark zone 2, dark zone 3, and dim zone. Measurements were taken in the laboratory. The results of the study showed that the average values for temperature, turbidity, TDS, DO and pH were 26.7; 1,9; 348.2; 1,6; and 7.1. The conclusion obtained from this study is that all indicators except DOs meet environmental quality standards set by the government.