Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Analisis Aspek Teknis Pengelolaan Sampah di TPS 3R Desa Janti Kecamatan Waru Sidoarjo Nur Cholis Shofi; Shinfi Wazna Auvaria; Sulistiya Nengse; Abdillah Akmal Karami
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 1: April 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.1.1-8

Abstract

Peningkatan penduduk skala perkotaan dapat meningkatkan jumlah sampah. Jika pengelolaan sampah tidak maksimal dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu tempat untuk mengelola sampah yaitu TPS 3R. TPS 3R mampu melakukan pengelolaan sampah dari sumber dengan metode dekomposisi dan pengelolaan sampah secara ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis aspek teknis pengelolaan sampah di TPS 3R Desa Janti. Analisis yang akan dilakukan diantaranya yaitu analisis densitas sampah, timbulan sampah, komposisi sampah, recovery factory sampah, mass balance sampah. Hasil dari penelitian kali ini menunjukkan timbulan sampah yang dihasilkan TPS 3R Desa Janti sebesar 3.822 kg/hari. Material sampah yang dapat diolah kembali (recovery factory) di TPS 3R Desa Janti sebesar 2.085 kg/hari. Total sampah yang tidak diolah dan dikirim ke TPA sebesar 1.912 kg/hari dengan persentase 45,44% dari total sampah yang masuk di TPS 3R Desa Janti. Hasil analisis aspek teknis pengelolaan sampah di TPS 3R Desa Janti yaitu perlu adanya perlakuan tambahan terkait Pemilahan sampah di TPS 3R Desa Janti yang harus dioptimalkan dengan penambahan jenis sampah yang dipilah. Hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah dalam aspek teknis di TPS 3R Desa Janti.
Persebaran Emisi Karbon Dioksida (CO2) dari Aktivitas Permukiman di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Yolanda Romadhanti; Dyah Ratri Nurmaningsih; Sulistiya Nengse; Amrullah Amrullah
Dampak Vol 18, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.18.2.44-50.2021

Abstract

The high level of population density in Menganti District is a potential contributor to CO2 carbon dioxide emissions. The resulting carbon emissions are from the transportation, energy, agriculture, livestock and solid waste. The formulation of the problem of this research is how much the value of carbon emissions generated from settlement activities in Menganti District and how to map the carbon footprints generated from settlement activities in Menganti District. The purpose of this study was to determine the value of carbon emissions and to map the value of carbon emissions. Based on the data obtained, the emission value of the Animal Husbandry Sector is 461.78 tons CO2-eq / year, the Waste Sector is 1537.01 tons CO2 / year, the Agriculture Sector is 2523.68 tons CO2-eq / year, the Transportation Sector is 2607, 86 tons CO2-eq / year and the Energy Sector 11203.96 tons CO2-eq / year. The results of the mapping of the highest carbon emission value for residential activities in Menganti District are Kelurahan Menganti with a range of 12275.03-16904.7 tonnes of CO2-eq /   year, the largest contributors are from the Transportation Sector, Energy Sector, Agriculture Sector and Solid Waste Sector. This has resulted in high carbon emissions in Kelurahan Menganti Keywords: Carbon emissions, CO2, Carbon Footprint, Settlements ABSTRAK Tingginya tingat kepadatan penduduk di Kecamatan Menganti menjadi potensi sebagai salah satu penyumbang emisi karbondioksida CO2. Emisi karbon yang dihasilkan yaitu dari sektor transportasi, energi, pertanian, peternakan dan persampahan. Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah berapa nilai emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan permukiman di Kecamatan Menganti dan Bagaimana pemetaan jejak karbon yang dihasilkan dari kegiatan permukiman di Kecamatan Menganti. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai emisi karbon dan pemetaan nilai emisi karbon. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai emisi dari Sektor Peternakan sebesar 461,78 ton CO2-eq/tahun, Sektor Persampahan sebesar 1537,01 ton CO2/tahun, Sektor Pertanian sebesar 2523,68 ton CO2-eq/tahun, Sektor Transportasi sebesar 2607,86 ton CO2-eq/tahun dan Sektor Energi sebesar 11203,96 ton CO2-eq/tahun. Hasil Pemetaan nilai emisi karbon tertinggi aktivitas permukiman di Kecamatan Menganti adalah Kelurahan Menganti dengan range 12275,03-16904,7 ton CO2-eq/tahun, penyumbang terbesar yaitu dari Sektor Transportasi, Sektor Energi, Sektor Pertanian dan Sektor Persampahan. Hal ini mengakibatkan tingginya Emisi Karbon di Kelurahan Menganti Kata Kunci: Emisi karbon, CO2, Jejak Karbon, Permukiman
Perkiraan Potensi Dampak Lingkungan Menggunakan Life Cycle Assessment (LCA) pada Pengolahan Air Bersih di IPA Gedek PT. Air Bersih Jatim Naba Khoiru Annisaa; Yusrianti; Sulistiya Nengse
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i2.32

Abstract

Analisis dampak lingkungan yang disebabkan oleh proses pengolahan air bersih di IPA Gedek PT. Air Bersih Jatim dilakukan dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar, maka IPA Gedek PT. Air Bersih Jatim membangun instalasi pengolahan air yang baru serta dengan sistem yang baru pula yaitu sistem scada atau otomotis, sehingga energi listrik yang digunakan lebih besar dari pengolahan air bersih pada umumnya. Potensi dampak lingkungan dianalisis dengan menggunakan software Simapro 9.3, dengan menggunakan metode pendekatan yaitu metode CML-IA Baseline. Dampak lingkungan tertinggi akibat adanya pengolahan air bersih di IPA Gedek yaitu global warming dengan nilai sebesar 9,17 x 106 kg 1,4-DB eq. Dampak lingkungan kedua yaitu freshwater aquatic ecotoxicity dengan nilai sebesar 6,6 x 106 kg 1,4-DB eq. Human Tocixity menjadi dampak ketiga dalam penelitian ini dengan nilai sebesar 4,56 x 106 kg 1,4-DB eq. Hasil analisis dampak lingkungan tersebut disebabkan oleh penggunaan bahan kimia, bahan baku dan energi listrik selama proses pengolahan air bersih berlangsung.
Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (Studi Kasus: RW 23 Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik) Jauharotul Asfiyah; Arqowi Pribadi; Sulistiya Nengse
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v14i2.255

Abstract

Desa Suci ini menerapkan pola pengumpulan individual tidak langsung dengan menggunakan gerobak sampah yang tidak dilakukan secara rutin tiap harinya. RW 23 Desa Suci merupakan salah satu RW yang berada di Desa Suci. Tujuan penelitian di RW 23 Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik ini untuk mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah, mengetahui besar timbulan, densitas dan komposisi sampah di wilayah RW 23 Desa Suci, serta merencanakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat ditinjau dari aspek teknis, aspek finansial, dan aspek kelembagaan. Metode penelitian yang digunakan dalam pengambilan data timbulan mengacu pada SNI 19-3964-1994. Hasil dari penelitian ini didapatkan rata-rata timbulan sampah di RW 23 Desa Suci sebesar 1,31 L/orang.hari. Densitas sampah sebesar 142,64 kg/m3 dan komposisi sampah di RW 23 didominasi oleh sampah organik dengan persentase sebesar 59,27%. Pewadahan sampah di RW 23 direncanakan berbeda dengan menggunakan wadah sampah 2 in 1 berbahan plastik HDPE yang berkapasitas 20 L. Perencanaan pengumpulan sampah direncanakan menggunakan gerobak sampah motor tiga roda dengan kapasitas 1,25 m3. Struktur organisasi direncanakan meliputi penasehat, ketua, sekretaris, bendahara, sie humas, sie pengolahan dan sie monitoring. Besar biaya investasi yang direncanakan sebesar Rp 60.002.000. Pada aspek peran masyarakat yang direncanakan yaitu melakukan pemilahan dan pengolahan sampah dengan konsep bank sampah.
Redesain Instalasi Pengolahan Air Lindi di TPA Ngipik, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik Achmad Mustafa Jauhary; Shinfi Wazna Auvaria; Sulistiya Nengse
Environmental Engineering Journal ITATS Vol 3, No 2 (2023): Vol 3, No 2 (2023) Environmental Engineering Journal ITATS
Publisher : Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.envitats.2023.v3i2.3865

Abstract

Timbulan sampah di Indonesia mencapai 26,8 juta ton dalam setahun menurut data Kementerian Lingkungan Hidup 2021. Meningkatnya timbulan sampah berpotensi untuk mencemari lingkungan. Air lindi harus diolah terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke lingkungan untuk mencegah masuknya unsur unsur pencemar ke badan air. Instalasi Pengolahan Air Lindi (IPAL) TPA Ngipik memiliki beberapa permasalahan terkait pengolahan air lindi. Tahun 2017 unit kolam aerasi dan wetland berhenti beroperasi dikarenakan berhentinya operasi. . kandungan air lindi pada unit pengolahan yang beroperasi telah melebihi baku mutu yaitu parameter BOD 178 mg/l, parameter COD 696 mg/l, dan parameter pH 9,01, sehingga diperlukan suatu upaya untuk menurunkan kandungan BOD, COD, dan pH yang belum memenuhi baku mutu. Setiap kegiatan TPA yang menghasilkan air lindi harus mengolahnya sebelum masuk ke badan air berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 59 Tahun 2016. Hasil perhitungan debit air lindi pada TPA Ngipik sebesar 237,75 m3/hari. Evaluasi kondisis eksisting pada TPA Ngipik yaitu pada unit bak ekualisasi dan bak anaerobic baffled reactor. Redesain pada TPA Ngipik yaitu bak ekualisasi, bak anaerobic, bak fakultatif, bak biofilter, dan bak desinfeksi. Hasil pengolahan air lindi mampu menurunkan kadar BOD sebesar 91%, kadar COD sebesar 93%, dan kadar TSS sebesar 97%. Total Rencana Anggaran Biaya pada perencanaan ini sebesar Rp. 3.891.004.000,00.
Analisis Kualitas Air Sumur Gali Desa Berbek dengan Metode Indeks Pencemar Angelina, Shelviana; Hakim, Abdul; Suprayogi, Dedy; Setyowati, Rr Diah Nugraheni; Nengse, Sulistiya
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v7i1.27574

Abstract

Abstract The clean water that is usually used by the residents of Berbek Village comes from well water. The quality of the dug well water is unknown. Water of unknown quality can bring a negative impact on Berbek villagers' health. Most of the well water in Berbek village has the physical characteristics of the water, the color and smell of which are not good. This study determines the water quality of dug wells in Berbek village and identifies the status of well water quality by the Pollutant Index method. Samples taken as many as five points were taken by the duplicate method. Parameters tested include pH, temperature, turbidity, Total Dissolved Solid, Iron, Manganese, Hardness, Lead, and Total Coliform. This study resulted that the parameter showed the quality of well water above the quality standard, namely Temperature, TDS, Mn, and Total Coliform. The well water quality status in this study was categorized as “Heavy Polluted” water. Abstrak Air bersih yang banyak digunakan warga Desa Berbek bersumber dari air sumur gali. Air sumur gali tersebut tidak diketahui kualitasnya. Air yang tidak diketahui kualitasnya dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan warga desa Berbek. Air sumur di desa Berbek sebagian besar memiliki ciri fisik air warna dan bau yang kurang baik. Tujuan dari studi ini guna mengetahui kualitas air sumur gali desa Berbek serta mengidentifikasi status mutu air sumur gali dengan metode Indeks Pencemar. Sampel yang diambil sebanyak lima titik diambil dengan metode duplikat. Parameter-parameter pengujiannya meliputi pH, suhu, turbidity, Total Dissolved Solid, Besi, Mangan, Kesadahan, Timbal dan Total coliform. Hasil dari penelitian terhadap beberapa parameter kualitas air sumur hasilnya diatas standar mutu yaitu Temperatur, TDS, Mn, dan Total Coliform. Status mutu air sumur pada penelitian ini dikategorikan sebagai air “Tercemar Berat”.
Redesain Instalasi Pengolahan Air Lindi di TPA Ngipik, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik Jauhary, Achmad Mustafa; Auvaria, Shinfi Wazna; Nengse, Sulistiya
Environmental Engineering Journal ITATS Vol 3, No 2 (2023): Environmental Engineering Journal ITATS
Publisher : Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.envitats.2023.v3i2.3865

Abstract

Timbulan sampah di Indonesia mencapai 26,8 juta ton dalam setahun menurut data Kementerian Lingkungan Hidup 2021. Meningkatnya timbulan sampah berpotensi untuk mencemari lingkungan. Air lindi harus diolah terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke lingkungan untuk mencegah masuknya unsur unsur pencemar ke badan air. Instalasi Pengolahan Air Lindi (IPAL) TPA Ngipik memiliki beberapa permasalahan terkait pengolahan air lindi. Tahun 2017 unit kolam aerasi dan wetland berhenti beroperasi dikarenakan berhentinya operasi. . kandungan air lindi pada unit pengolahan yang beroperasi telah melebihi baku mutu yaitu parameter BOD 178 mg/l, parameter COD 696 mg/l, dan parameter pH 9,01, sehingga diperlukan suatu upaya untuk menurunkan kandungan BOD, COD, dan pH yang belum memenuhi baku mutu. Setiap kegiatan TPA yang menghasilkan air lindi harus mengolahnya sebelum masuk ke badan air berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 59 Tahun 2016. Hasil perhitungan debit air lindi pada TPA Ngipik sebesar 237,75 m3/hari. Evaluasi kondisis eksisting pada TPA Ngipik yaitu pada unit bak ekualisasi dan bak anaerobic baffled reactor. Redesain pada TPA Ngipik yaitu bak ekualisasi, bak anaerobic, bak fakultatif, bak biofilter, dan bak desinfeksi. Hasil pengolahan air lindi mampu menurunkan kadar BOD sebesar 91%, kadar COD sebesar 93%, dan kadar TSS sebesar 97%. Total Rencana Anggaran Biaya pada perencanaan ini sebesar Rp. 3.891.004.000,00.
Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Kombinasi Media Pasir Silika-Karbon Aktif-Manganese Greensand Zahro, Septi Fatimatus; Setyowati, Rr. Diah Nugraheni; Nengse, Sulistiya; Utama, Teguh Taruna
Dampak Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.19.1.8-16.2022

Abstract

Laundry wastewater contains various kinds of contaminants, and high BOD5, COD, and phosphate. The wastewater laundry is directly disposed into sewerage without treatment. The results showed that BOD5, COD, TSS, phosphate, and pH parameters of laundry wastewater are 180.7 mg/L, 500.3 mg/L, 30 mg/L, 31.8 mg/L, and 8.3, respectively. One of the wastewater treatment methods is filtration. This research used multimedia filtration with three different media. There are three kinds of media which are silica sand, activated carbon, and manganese greensand. The purpose of this research was to find out the design of the reactor, to know the concentration of the test parameter before and after this processing, and to calculate the removal efficiency. The results showed that the reactor design measured 15x15x80 cm. On water quality before processing, there are three parameters that do not meet quality standards, and after processing all of the parameter tests do meet quality standards except phosphate. The best penyisihan efficiency for BOD5 test parameters was 68.56%, COD was 65.78%, TSS was 6.67%, phosphate was 16.35%, and pH was 12.04%. Further research is needed to know the saturation time of each filter media. Keywords: Laundry wastewater, filtration, silica sand, activated carbon, manganese greensand        ABSTRAKAir limbah laundry mengandung berbagai macam kontaminan, dan BOD5, COD, dan fosfat yang tinggi. Air limbah cucian ini langsung dibuang ke saluran pembuangan tanpa pengolahan. Hasil pengecekan parameter BOD5, COD, TSS, fosfat, dan pH air limbah laundry adalah 180,7 mg/L, 500,3 mg/L, 30 mg/L, 31,8 mg/L, dan 8,3. Salah satu metode pengolahan air limbah adalah dengan penyaringan. Dalam penelitian ini digunakan filtrasi multimedia dengan tiga media yang berbeda. Ada tiga macam media yaitu pasir silika, karbon aktif, dan manganese greensand. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain reaktor, mengetahui konsentrasi parameter uji sebelum dan sesudah pengolahan, serta menghitung efisiensi penyisihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain reaktor berukuran 15x15x80 cm. Pada kualitas air sebelum pengolahan ada tiga parameter yang tidak memenuhi baku mutu, dan setelah pengolahan semua parameter uji memenuhi baku mutu kecuali fosfat. Efisiensi penyisihan terbaik untuk parameter uji BOD5 adalah 68,56%, COD 65,78%, TSS 6,67%, fosfat 16,35%, dan pH 12,04%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui waktu saturasi masing-masing media filter. Kata kunci: Air limbah laundry, filtrasi, pasir silika, karbon aktif, manganese greensand 
Meninjau Efisiensi Penurunan Kadar CO2 oleh Living Moss Wall: Studi tentang Potensi dan Tantangan dalam Mengatasi Pencemaran Udara di dalam Ruangan Fanani, M Alif; Nurmaningsih, Dyah Ratri; Nengse, Sulistiya
Dampak Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.20.2.55-62.2023

Abstract

Indoor air pollution is dangerous for human health because almost 90% of human activity occurs indoors. An important factor when assessing indoor air quality is the concentration of carbon dioxide (CO2). Even at very low concentrations, it can have a marked effect on the health of those in it. The purpose of this study was to review the ability of moss used as a living wall to absorb CO2 and study its potential application in improving indoor air quality. In addition, this research will also identify challenges that may be faced in implementing living moss walls. This study used the true experimental method with a pretest and posttest control group observation design. The study was conducted by comparing CO2 levels from 2 white cigarette smoke with and without living moss wall in a prototype room made of glass with dimensions of 40 cm x 40 cm and 55 cm high.The research results show that the use of living moss wall as a solution to overcome indoor air pollution, especially CO2, cannot be separated from several obstacles that must be faced in its implementation. Living moss wall has a relatively low CO2 reduction efficiency value by using blumei’s moss (Macromitrium blumei). The use of a living moss wall must also pay attention to the suitability of the environment where it is installed so that the living moss wall can function properly.Keywords: Living moss wall, carbon dioxide (CO2), indoor air pollution  ABSTRAK Pencemaran udara dalam ruangan berbahaya bagi kesehatan manusia karena hampir 90% aktivitas manusia terjadi di dalam ruangan. Faktor penting dalam menilai kualitas udara dalam ruangan adalah konsentrasi karbon dioksida (CO2). Bahkan pada konsentrasi yang sangat rendah, CO2 dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan orang yang berada di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan lumut yang digunakan sebagai dinding hidup untuk menyerap CO2 dan mempelajari potensi aplikasinya dalam meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Selain itu, penelitian ini juga akan mengidentifikasi tantangan yang mungkin dihadapi dalam mengimplementasikan dinding lumut hidup. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen sejati dengan desain observasi kelompok kontrol pretes dan postes. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan tingkat CO2 dari asap rokok putih dengan dan tanpa dinding lumut hidup dalam sebuah ruangan prototipe yang terbuat dari kaca dengan dimensi 40 cm x 40 cm dan tinggi 55 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dinding lumut hidup sebagai solusi untuk mengatasi pencemaran udara dalam ruangan, terutama CO2, tidak dapat dipisahkan dari beberapa hambatan yang harus dihadapi dalam implementasinya. Dinding lumut hidup memiliki nilai efisiensi pengurangan CO2 yang relatif rendah dengan menggunakan lumut Macromitrium blumei. Penggunaan dinding lumut hidup juga harus memperhatikan kesesuaian lingkungan di mana dinding lumut hidup dipasang agar dapat berfungsi dengan baik.Kata Kunci: Living moss wall, karbon dioksida (CO2), pencemaran udara dalam ruangan      
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Desa Ngaresrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Firanita, Setiya Ririn; Utama, Teguh Taruna; Nengse, Sulistiya; Auvaria, Shinfi Wazna; Agustina, Eva
TEKNIKA SAINS Vol 9, No 2 (2024): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v9i2.3506

Abstract

Pengolahan air limbah adalah komponen krusial dalam manajemen lingkungan, terutama di tengah pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat. Perencanaan ini bertujuan merencanakan desain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, guna menangani masalah limbah domestik dengan sistem pengelolaan yang belum memadai. Proses perencanaan mencakup empat tahapa: persiapan, pelaksanaan, analisis data, dan penyusunan laporan. Metode yang digunakan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil analisis menunjukkan debit air limbah total sebesar 41.799 L/detik atau 3.611,473 m³/hari, dengan kualitas air limbah yang tidak sepenuhnya memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Alternatif pengolahan yang dipilih meliputi bar screen, sumur pengumpul, grease trap, oxidation ditch, dan sludge drying bed. Sistem pengolahan ini mampu menyisihkan TSS hingga 1,542 mg/L, TDS 152,1 mg/L, BOD 2,48 mg/L, COD 6,076 mg/L, dan minyak lemak 1,865 mg/L, semuanya memenuhi standar baku mutu air limbah. Implementasi sistem ini diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan negatif dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Ngaresrejo.