Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

MADU MANUKA SEBAGAI TERAPI PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN ULKUS DIABETIK : LITERATURE REVIEW Wahyuningtyas, Eka Sakti; Rizkiyani, Anggun Dwi; Handayani, Estrin
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 8 No 1 (2024): JURNAL KEPERAWATAN WIDYA GANTARI INDONESIA (JKWGI)
Publisher : Nursing Department, Faculty of Health, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v8i1.7510

Abstract

Introduction: Diabetic ulcers are chronic wounds that are difficult to heal due to neurological disorders (neuropathy) and vascular disorders in the legs, causing tissue damage. One way to treat Diabetic Ulcers is by treating wounds using manuka honey. This study aims to determine the effectiveness of giving manuka honey to Diabetic Ulcer patients by literature review. Method: This research is a literature search study using the electronic databases Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect. The keywords used in the search were Manuka Honey AND Wound Healing AND Diabetic Ulcers. The inclusion criteria used in the article are accessible, full-text manuscript, in English, free, and journal year used is limited to the last 10 years. Results: The results of the literature study found 6 articles that met the inclusion and exclusion criteria which discussed the use of manuka honey for wound healing in Diabetic Ulcer patients. 6 articles reported that honey shortened the length of wound healing time, increased the rate of bacterial clearance, eradicated infection, accelerated granulation growth, reduced hospitalization time, facilitated debridement, accelerated epithelialization growth and maintained moisture in the wound. Conclusion: 6 articles stated that giving manuka honey was effective in healing wounds in Diabetic Ulcer patients.
Pengaruh Rebusan Daun Pegagan Terhadap Tekanan Darah Lansia di Tersangede Salam Kabupaten Magelang Nurrahmanto, Fajar; Handayani, Estrin; Priyanto, Sigit
Borobudur Nursing Review Vol 1 No 2 (2021): Borobudur Nursing Review Vol 1 No 2 (July-December 2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bnur.5354

Abstract

Background:: Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal which results in increased morbidity and mortality. Blood pressure that is still considered normal is less than 150/90 mmHg, whereas if it is more than 160/90 mmHg it is considered hypertension in the elderly. Efforts are made to lower blood pressure using gotu kola leaf decoction. Destination: To determine the effect of gotu kola leaf decoction on lowering blood pressure. Method: This type of research is Quasi Experiment using two group pretest and posttest design with control group design with a sample of 44 respondents. The data were processed using the Wilcoxon test and the Mann Whitney test. The Result: Based on the Mann Whitney test on blood pressure, the Asym Sig. (2-tailed) is 0.000 where the p value <0.05, which means that. Conclusion: It was concluded that there was an effect of gotu kola leaf decoction on the decrease in blood pressure in the elderly in Tersan Gede Village, Salam District, Magelang Regency.
Aplikasi perawatan luka dengan menggunakan minyak zaitun pada ulkus diabetes mellitus Azizah, Lutfi Shofiatul; Handayani, Estrin; Wahyuningtyas, Eka Sakti
Borobudur Nursing Review Vol 1 No 2 (2021): Borobudur Nursing Review Vol 1 No 2 (July-December 2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bnur.5405

Abstract

Latar belakang :Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang sering dikenal dengan kencing manis, yaitu kadar gula dalam darah yang tidak mampu diproses oleh pankreas shingga tidak mampu menghasilkan insulin sesuai kebutuhan tubuh. Diabetes Mellitus memmiliki dua tipe yaitu tipe satu dan tipe dua. Diabetes tipe satu atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus) terjadi karena adanya gangguan pada produksi insulin. Diabetes Mellitus tipe dua yaitu hrmoon yang tidak dapat berfungsi dengan baik didalam tubuh dan menimbulkan adanya luka ulkus Diabetes Mellitus. Untuk mengatasinya maka perlu dilakukan terapi nonfarmakologi. Salah satunya dengan aplikasi perawatan luka dengan menggunakan minyak zaitun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengaaplikasikan perawatan luka dengan menggunakan minyak zaitun pada ulkus Diabetes Mellitus. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus atau puposive sampling. Sample yang diambil dalam penelitian ini adalah seorang dengan masalah ulkus Diabetes Mellitus dengan skor hasil 32. Data penelitian ini diambil dengan mengunakan metode observasi partisipatif, wawancara tidak struktur, dan dokumentasi. Setelah ditabulasi data yang dianalisis dengan menggunakan domain analisis. Hasil : hasil penelitian didapatkan bahwa aplikasi perawatan luka dengan menggunakan minyak zaitun dapat mempercepat perubahan perbaikan pada ukuran luka , jumlah eksudate, warna disekitar luka, jaringan granulasi dan epitalisasi. Kesimpulan: Minyak zaitun dapat digunakan untuk perawatan luka dapat mempercepat perubahan perbaikan pada ukuran luka, jumlah eksudate, warna disekitar luka, jaringan granulasi dan epitalisasi. Saran: Oleh karena itu minyak zaitun dapat diaplikasikan pada pasien dengan ulkus diabetes Mellitus tipe 2.
Standarisasi Parameter Spesifik Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L) Asal Daerah Blitar Jawa Timur Jihan Arini; Ratna Wijayatri; Eka Sakti Wahyuningtyas; Estrin Handayani; Herma Fanani Agusta
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 16 No 2 (2025): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v16i2.1642

Abstract

Muntingia calabura L, atau yang biasa disebut kersen banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis Indonesia seperti daerah Blitar Jawa Timur. Tanaman kersen (Muntingia calabura L) banyak ditemukan pada wilayah beriklim tropis, serta temasuk dalam jenis tanaman perennial yang mampu tumbuh tinggi hingga 10 meter, dengan batang tegak yang berbentuk bulat, berkayu, dan memiliki sistem percabangan sympodial. Standarisasi tanaman kersen (Muntingia calabura L) memiliki tujuan sebagai upaya memperoleh produk herbal yang terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya. Ekstrak tanaman ini distandarisasi berdasarkan dua parameter, yaitu parameter spesifik dan parameter non-spesifik. Parameter spesifik, tanaman yang digunakan adalah (Muntingia calabura L), dengan bagian yang dimanfaatkan yaitu daun (folium). Hasil uji organoleptik memperlihatkan bahwa ekstrak yang diperoleh memiliki konsistensi yang kental berwarna hijau tua kehitam-hitaman, beraroma khas pahit, serta memiliki rasa pahit. Pengujian kandungan kimia mengungkap bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan terpenoid. Pada parameter non-spesifik, hasil uji kadar air menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) memiliki kadar air 0%, dengan bobot jenis sebesar 1,0443 g/ml. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa ekstrak ini bebas dari cemaran logam berat, baik kadmium (Cd) maupun timbal (Pb).