Muntingia calabura L, atau yang biasa disebut kersen banyak ditemukan di wilayah beriklim tropis Indonesia seperti daerah Blitar Jawa Timur. Tanaman kersen (Muntingia calabura L) banyak ditemukan pada wilayah beriklim tropis, serta temasuk dalam jenis tanaman perennial yang mampu tumbuh tinggi hingga 10 meter, dengan batang tegak yang berbentuk bulat, berkayu, dan memiliki sistem percabangan sympodial. Standarisasi tanaman kersen (Muntingia calabura L) memiliki tujuan sebagai upaya memperoleh produk herbal yang terjamin keamanan, khasiat, dan mutunya. Ekstrak tanaman ini distandarisasi berdasarkan dua parameter, yaitu parameter spesifik dan parameter non-spesifik. Parameter spesifik, tanaman yang digunakan adalah (Muntingia calabura L), dengan bagian yang dimanfaatkan yaitu daun (folium). Hasil uji organoleptik memperlihatkan bahwa ekstrak yang diperoleh memiliki konsistensi yang kental berwarna hijau tua kehitam-hitaman, beraroma khas pahit, serta memiliki rasa pahit. Pengujian kandungan kimia mengungkap bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan terpenoid. Pada parameter non-spesifik, hasil uji kadar air menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) memiliki kadar air 0%, dengan bobot jenis sebesar 1,0443 g/ml. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan bahwa ekstrak ini bebas dari cemaran logam berat, baik kadmium (Cd) maupun timbal (Pb).