Penelitian ini membahas rancangan media informasi berbasis barcode sebagai upaya edukasi penumpang mengenai prohibited item di Bandar Udara Kalimarau Berau. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat pemahaman penumpang terhadap aturan barang bawaan yang diperbolehkan maupun dilarang masuk ke dalam kabin pesawat, yang berdampak pada antrean pemeriksaan dan potensi konflik dengan petugas keamanan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan penumpang dan petugas, serta dokumentasi terhadap proses pemeriksaan dan penyampaian informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penumpang belum memahami ketentuan barang bawaan dan mengalami kesulitan mengakses informasi terkait. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancang media informasi berbasis barcode yang ditempatkan di titik-titik strategis terminal, seperti pintu masuk, area check-in, dan ruang tunggu. Media ini memungkinkan penumpang mengakses informasi secara digital melalui ponsel. Implementasi barcode dinilai efektif karena memberikan akses informasi yang cepat, mudah diperbarui, efisien secara ruang dan biaya, serta mendukung digitalisasi pelayanan bandara. Namun, tantangan masih ada terkait kemampuan penumpang dalam menggunakan teknologi, sehingga disarankan adanya kombinasi media konvensional dan digital serta pelatihan bagi petugas untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap aturan keamanan penerbangan.