Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : jurnal abdimas saintika

EDUKASI DUKUNGAN KESEHATAN PSIKOSOSIAL PADA SISWA AKIBAT PEMBELAJARAN DARING DI SAAT PANDEMI COVID-19 Ulfa Suryani; Yola Yolanda; Velga Yazia; Nurleny Nurleny
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1241

Abstract

Belakangan ini diketahui bahwa munculnya suatu penyakit dengan indikasi umum pada penderitanyayaitu kesulitan bernafas, penyakit ini dikenal sebagai COVID-19 yang ditemukan pertamakali padaNovember 2019. Penyakit ini punya karakter sangat cepat penyebarannya, dengan berinteraksi jarakdekat serta bersentuhan dengan penderita, maka sudah bisa mengantarkan seorang terjangkit penyakitini. Sehingga para ahli kesehatan menyarankan untuk melakukan social distancing, physicaldistancing dan stay at home. Terus merebaknya penyakit ini ke berbagai tempat di berbagai Negara,mengantarkan kita harus bisa beradaptasi dengan situasi ini. Hal ini meyebabkan banyak pemerintahdi berbagai negara melakukan tidakan seperti melakukan karantina, isolasi sosial, penutupanperkantoran, penutupan lembaga pendidikan. Terkait dengan kebijakan untuk melakukan aktivitas dirumah. Kemendikbud telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring sebagaiupaya pencegahan penyebaran covid-19. Sistem pembelajaran yang sebelumnya tatap mukamemberikan beberapa dampak terhadap siswa yang menjalani pembelajaran sistem daring pada saatpandemi covid19 ini. Karena daring menyebabkan siswa beradaptasi dengan cara pembelajaran barusehingga dapat mengganggu pada psikologis serta berdampak pada sosial siswa akibat belajar darirumah. Situasi dan dampak dari daring yang dirasakan siswa membutuhkan perhatian dan penangananyang segera sehingga tidak menjadi gangguan jiwa maupun psikososial yang lebih serius. Tujuan darikegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa dalam mengantisipasi dan menjaga kesehatanpsikososial akibat pembelajaran daring di saat pandemi-covid-19.Kata kunci : Covid-19; Daring; Psikososial; Siswa
PENYULUHAN PENERAPAN CRYOTHERAPY SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK MUKOSITIS PADA ANAK KANKER Hidayatul Hasni; Mira Andika; Nurleny Nurleny; Velga Yazia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.831

Abstract

Kanker merupakan penyebab kematian yang paling umum pada anak usia 0 sampai 14 tahun.). Kemoterapi adalah salah satu pengobatan kanker yang memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dan meningkatkan kelangsungan hidup panderita kanker. Pengobatan kemoterapi yang berkelanjutan pada anak dengan kanker akan menimbulkan efek samping. Efek samping tersebut salah satunya mukositis. Mukositis merupakan salah satu efek samping dari pemberian kemoterapi. Pengobatan mukositis bisa membutuhkan biaya yang mahal untuk perawatannya. Banyak metode perawatan yang memanfaatkan produk alami yang masih digunakan dalam perawatan medis standar. Metode kesehatan komplementer dan integratif yang digunakan untuk pengobatan mucositis oral pada anak-anak salah satunya cryotherapy. Cryotherapy merupakan pendinginan mulut dengan menggunakan es chips atau air dingin yang diberikan selama proses kemoterapi Cryotherapy akan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan penurunan aliran darah ke mukosa mulut sehingga menghasilkan konsentrasi agen kemoterapi yang lebih rendah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di rumah singgah dhuafa singgalang terdapat anak penderita kanker yang tinggal dan seluruhnya menjalani kemoterapi, dan belum ada terapi komplementer yang diberikan oleh orang tua untuk mukositis yang sering terjadi setelah anak kemoterapi. Pengabdian ini dilakukan secara daring dengan sasaran adalah orang tua anak kanker yang menjalani kemoterapi.
TERAPI HIPNOTIS LIMA JARI UPAYA MENGELOLA KECEMASAN DI MASA PANDEMI VARIAN OMICRON Yola Yolanda; Ulfa Suryani; Rizka Ausrianti; Velga Yazia; Nur Gusti Adia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1401

Abstract

Faktor penyebab terjadinya kecemasan dimasa pandemi Covid-19 diantaranya, tidak ingin berkontak fisik dengan orang lain, takut akan di vaksin, dan takut kematian, serta selalu menerapkan 5M (Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (Wahyudi, 2020). Tujuan dari kegiatan ini adalah resolusi (perubahan) permasalahan dengan segera, seseorang melakukan evaluative situation yaitu menilai ancaman virus covid-19 berdasarkan sikap, pengetahuan, kemampuan dan pengalaman masa lalu yang dimiliki. Jika stressor dinilai berbahaya maka reaksi kecemasan akan timbul. Reaksi kecemasan ini ada yang bersifat sesaat (sesaat anxiety) da nada yang bersifat permanen, beradaptasi dengan kondisi pandemi, mengatasi kecemasan di masa pandemi varian omicron dengan terapi hipnotis lima jari. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan adalah ceramah, demonstrasi dan diskusi. Hasil dari penyuluhan ini adalah responden mampu mengatasi kecemasan dengan cara terapi hipnotis lima jari.Kata Kunci : Terapi Hipnotis Lima Jari, Kecemasan, Pandemi Varian Omicron
PENYULUHAN ACBT (ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIQUE) DAPAT MENGURANGI SESAK NAPAS PADA PASIEN PPOK DI POLI KLINIK PARU RSUD SIJUNJUNG Mira Andika; Lenni Sastra; Weny Amelia; Fitria Alisa; Lola Despitasari; Ria Desnita; Vivi Syofia Sapardi; Velga Yazia; Puti Awaliyah
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1075

Abstract

PPOK merupakan gangguan yang diderita banyak orang yang disebabkan oleh merokok dengan keluhan mukus berlebih, batuk, marusak fungsi silia, menyebabkan inflamasi, serta kerusakan bronkiolus dan dinding alveolus. Jika tidak diatasi akan menyebabkan infeksi saluran napas. Adapun tujuan dari terapi pada PPOK adalah untuk memperbaiki ventilasi, memfasilitasi pembersihan sekret bronkial, mengurangi komplikasi, dan memperlambat progresifitas gejala klinis, serta menjaga kesehatan serta manajemen penyakit klien (Black & Hawks, 2014). Bronkodilator menjadi fokus utama dalam penanganan simtomatik pada PPOK, dimana obat-obat tersebut meringankan obstruksi pada PPOK, adapun penatalaksanaan untuk memperlancar jalan napas pasien PPOK adalah dengan ACBT (Active Cycle Of Breathing Technique) merupakan teknik pembersihan jalan nafas untuk perbaikan jangka pendek dalam menghilangankan sekresi dan dapat diyakini akan kemanjurannya dibandingkan dengan teknik pembersihan jalan nafas. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam mengatasi sumbatan jalan napas akibat seksresi sekret di Poli Klinik RSUD Sijunjung. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan melakukan ACBT (Active Cycle Of Breathing Technique).
MELATIH KOGNITIF MELALUI TERAPI PUZZLE TERHADAP TINGKAT DEMENSIALANSIA DIPANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) SABAI NAN ALUIH SICINCIN PADANG PARIAMANTAHUN 2021 Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni; Velga Yazia; Meria Kontesa; Ulfa Suryani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1239

Abstract

Demensia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami penurunan daya ingat dan dayapikir dan penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupansehari-hari, Indonesia diperkirakan terdapat 1,33 juta orang dengan demensia pada tahun 2016,meningkat pada tahun 2030 menjadi 1,894 juta orang dengan demensia, dan tahun 2050menjadi 3,979 juta orang. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Terapi PuzzleTerhadap Tingkat Demensia Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan AluihSicincin.Dampak dari kejadian demensia ini jika tidak ditangani yaitu terjadi perubahanprilaku pada lansia seperti daya ingat menurun, melupakan dirinya sendiri, ada kecendrunganpenurunan merawat diri, memusuhi orang-orang disekitarnya, timbulnya kecemasan karenadirinya sudah tidak menarik lagi, dan sering berkeluyuran pada malam hari sehingga mudahhilang. Dampak demensia juga menyebabkan hilangnya kemampuan lansia untuk mengatasikehidupan sehari-hari.Demensia juga berdampak pada pengiriman dan penerimaan pesan.Dampak pada penerimaan pesan, antara lain : lansia mudah lupa terhadap pesan yang barusaja diterimanya kurang mampu membuat koordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteksyang menyertai salah menangkap pesan sulit membuat kesimpulan. Dampak pada pengirimanpesan, antara lain: lansia kurang mampu membuat pesan yang bersifat kompleks, bingungpada saat mengirim pesan, sering terjadi gangguan bicara, pesan yang disampaikan salahKata Kunci :Demensia, Terapi Puzzle, Lansia
PENYULUHAN “JASEZI” (JAJANAN SEHAT DAN BERGIZI) AGAR TUBUH KUAT LAWAN CORONA PADA ANAK USIA SEKOLAH Nurleny Nurleny; Mira Andika; Meria Kontesa; Velga Yazia; Hidayatul Hasni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.836

Abstract

Anak usia sekolah mengalami pertumbuhan dan perkembangan cenderung lebih stabil. Sehingga dibutuhkan asupan nutrisi yang adekuat untuk menghindari masalah- masalah yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, dan perkembangan otak menjadi optimal (Suyatno, 2009).  Kebutuhan nutrisi ini anak usia sekolah dapat dipenuhi dengan memperoleh makanan yang berasal dari rumah dan juga dari makanan jajanan yang dibeli oleh anak usia sekolah karena sudah mendapatkan uang jajan sendiri. Saat ini jajanan semakin beraneka ragam dari mulai jajanan  tradisional sampai jajanan modern sehingga mampu menarik anak usia sekolah untuk mengkonsumsi jajanan sekolah.  Semakin meningkatnya zaman semakin banyak aneka ragam  jajanan yang berdampak negatif terhadap kesehatan anak usia sekolah. Efek Samping dari Kebiasaan Jajanan Anak Usia Sekolah yang tidak sehat yang dikonsumsi secara terus menerus dapat mengakibatkan penyakit yang datang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.  Tim Pengabdi melakukan pengabdian masyarakat kepada anak usia sekolah agar dapat memilih jajanan yang sehat dan bergizi. Pengabdian ini dilakukan secara daring dengan sasaran adalah anak usia sekolah
PEMBERIAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK TERHADAP ORANG TUA Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Mira Andika; Cindi Arista
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1076

Abstract

Tingginya kejadian stunting (balita pendek) di Indonesia (37,2%) merupakan permasalaha gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu. Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami stunting tinggi. Hasil Riskesdas 2010, secara nasional prevalensi kependekan pada anak umur 2-5 tahun di Indonesia adalah 35,6 % yang terdiri dari 15,1 % sangat pendek dan 20 % pendek. Secara umum gizi buruk disebabkan karena asupan makanan yang tidak mencukupi dan penyakit infeksi. Terdapat dua kelompok utama zat gizi yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh dan diperlukan dalam pertumbuhan, termasuk di dalamnya adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro merupakan zat gizi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh lainnya, misalnya dalam memproduksi sel darah merah, tubuh memerlukan zat besi. Termasuk di dalamnya adalah vitamin dan mineral. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai stunting. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
PENYULUHAN PEMBERIAN KECAP MANIS DAN AIR JERUK UPAYA MEREDAKAN BATUK DAN MELEGAKAN TENGGOROKAN PADA ANAK DI PUSKESMAS NANGGALO PADANG Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Martina Wisdayanti
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.839

Abstract

Penyakit batuk, pilek, dan demam ,merupakan bentuk dari ISPA yang paling sering menyerang pada balita. ISPA adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atipikal (mikro plasma) atau substansi asing yang melibatkan suatu atau semua bagian saluran pernafasan. Infeksi saluran pernafasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun pada setiap tanhunnya, sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi. Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara maju. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun. Masalah yang biasanya terjadi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Bersihan jalan napas merupakan hal yang penting karena jalan napas merupakan jalan utama untuk melakukan proses sirkulasi udara dalam tubuh sehingga dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Apabila bersihan jalan napas tidak dipertahankan maka pasien akan mengalami sumbatan pada jalan napas sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan jalan napas. Jeruk nipis banyak dipakai sebagai salah satu bahan obat herbal karena buah ini mengandung minyak atsiri dan berbagai zat yang bisa melemaskan otot-otot pada saluran pernafasan. Larutan jeruk nipis dan kecap ini dapat meredakan gejala penyerta dan bisa dikombinasikan dengan madu untuk meredakan batuk, karena rasa manis pada madu bisa memicu produksi air liur dan lendir untuk melembabkan tenggorokan. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan di Puskesmas Nanggalo Padang. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan mendemonstrasikan pemberian kecap manis dan jeruk nipis