Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

ANALISIS KOMODIFIKASI KONTRIBUTOR DALAM PRODUKSI BERITA TELEVISI Yoedtadi, Moehammad Gafar; Loisa, Riris; Sukendro, Genep; Oktavianti, Roswita; Utami, Lusia Savitri Setyo
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9777.2021

Abstract

The pattern of news production in the Indonesian television broadcasting industry generally uses two human resources, namely permanent journalists and temporary journalists. Regular journalists are organic employees of television companies. Meanwhile, journalists who are not permanent or contributors only work under a news sale and purchase contract. They are not the organic employees of the television company. They only get honorarium when the news airs. As a result of such a working relationship, the contributors' bargaining position is very weak in front of the television station management. The coverage and news agenda will follow the tastes of television stations. News coverage that is at risk of not airing will be avoided. As a result, there has been neglect of the ideal function of the media in serving the public interest. Based on the political economy theory of media, there has been a commodification of labor in the television news production process.  The object of this research is the process of commodification of contributors in the production of television news.Meanwhile, the subjects of this study were television contributors, and news producers of Jakarta television stations.Other contributors who became research informants were in West Java and Ambon. This research uses a qualitative approach with a case study method. Collecting data using in-depth interviews, observation and literature study. The results showed that there has been a commodification of contributors in the production of television news. Television management exploits contributors. Television management promotes false consciousness among contributors who are unaware of the commodification. Pola produksi berita pada industri penyiaran televisi Indonesia umumnya memanfaatkan dua sumber daya manusia, yakni jurnalis tetap dan jurnalis lepas. Jurnalis tetap adalah karyawan organik dari perusahaan televisi. Sementara jurnalis lepas atau kontributor hanya bekerja berdasarkan kontrak jual beli berita. Mereka bukan karyawan organik perusahaan televisi. Mereka hanya mendapat imbalan honor ketika beritanya ditayangkan. Akibat dari hubungan kerja semacam itu, posisi tawar kontributor sangat lemah dihadapan manajemen stasiun televisi. Agenda peliputan dan berita akan mengikuti selera stasiun televisi. Peliputan berita yang berisiko tidak tayang akan dihindari. Akibatnya terjadi pengabaian fungsi ideal media dalam melayani kepentingan publik. Makalah ini hendak membedah proses komodifikasi kontributor berdasarkan teori ekonomi politik media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Objek dari penelitian ini adalah proses komodifikasi kontributor dalam produksi berita televisi. Sementara itu subjek dari penelitian ini adalah para kontributor televisi, dan para produser berita stasiun televisi Jakarta. Kontributor lain yang menjadi informan penelitian berada di wilayah Jawa Barat dan Ambon. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi komodifikasi kontributor dalam produksi berita televisi. Manajemen televisi melakukan eksploitasi tenaga kontributor. Manajemen televisi mempromosikan kesadaran palsu kepada para kontributor sehingga tidak menyadari adanya komodifikasi tersebut.
Aktivitas Komunikasi Pemasaran @Sallang.Sallang dalam Meningkatkan Hubungan dengan Pelanggan Cindy, Cindy; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.10444

Abstract

Now social media is used as a medium for online marketing communications. Moreover, the average Instagram user is people aged 20-40 years where that age is a productive age which is the target of marketing communication targets. This study uses a theoretical review, marketing communications, public relations, and customer relations. The research approach uses a qualitative case study method to explore a particular case in depth by collecting various sources of information. The purpose of this study was to identify and describe marketing communication activities through the @Sallang.Sallang account in improving customer relations. The results of the study show that @Sallang.Sallang's marketing communication activities in improving customer relations can make customers feel comfortable and valued. Marketing communication through the endorser technique is not only to increase credibility but to get the right target on social media. Kini media sosial dimanfaatkan sebagai medium untuk melakukan komunikasi pemasaran secara online. Apalagi pengguna Instagram rata-rata orang yang berusia 20-40 tahun dimana usia tersebut merupakan usia produktif yang merupakan sasaran target komunikasi pemasaran. Penelitian ini menggunakan tinjauan teoritis, komunikasi pemasaran, public relations, dan customer relations. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendalami sebuah kasus tertentu secara mendalam dengan mengumpulkan berbagai sumber informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan aktivitas komunikasi pemasaran melalui akun @Sallang.Sallang dalam meningkatkan customer relations. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa aktivitas komunikasi pemasaran @Sallang.Sallang dalam meningkatkan customer relations dapat membuat customer merasa nyaman dan dihargai. Komunikasi pemasaran melalui teknik endorser hal ini tidak hanya untuk meningkatkan kredibilitas namun agar mendapat target yang sesuai di sosial media.
Analisa Kegiatan Marketing Public Relations Warung Wakaka untuk Menjalin Hubungan dengan Investor Thendian, Nicholas; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.10490

Abstract

The development of the food and beverage industry in Indonesia is growing from year to year, making the company's competitiveness even tighter. This makes many companies create new innovations in developing Food and Beverage. Warung Wakaka is one of the food and beverage companies in Indonesia. Warung Wakaka in running its business applies marketing public relations which functions to improve investor relations and increase consumer buying interest to come to Warung Wakaka. This research uses an approach approach with the method of interview, observation, and documentation. After conducting interviews, observations and documentation of the results obtained, Warung Wakaka runs 6 of 7 benchmarks for marketing public relations activities. Six ways to measure marketing public relations activities include Publications (Publications), Identity Media (Identity Media), Events (Events), News (News), Public service activities (Public Service Activities), Sponsorship (Sponsorship). The six ways to measure the marketing public relations activities were successfully carried out by Warung Wakaka. From the results of the study, it can be said that investors have the concept of Warung Wakaka, the service, and planning run by Warung Wakaka are considered attractive. Perkembangan industri makanan dan minuman di Indonesia yang semakin berkembang dari tahun ke tahun, membuat daya saing perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat banyak perusahaan menciptakan inovasi baru dalam mengembangkan Food and Beverage. Warung Wakaka merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman yang ada di Indonesia. Warung Wakaka dalam menjalankan bisnisnya menerapkan marketing public relations yang berfungsi sebagai meningkatkan investor relations serta meningkatkan minat beli konsumen untuk datang ke Warung Wakaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi hasil yang didapatkan yaitu Warung Wakaka menjalankan 6 dari 7 cara tolok ukur kegiatan marketing public relations. Enam cara tolak ukur kegiatan marketing public relations diantaranya Publications (Publikasi), Identity Media (Media Identitas), Event (Acara), News (Berita), public service activities (Kegiatan Pelayanan Publik), Sponsorship (Sponsor). Enam cara tolok ukur kegiatan marketing public relations tersebut berhasil dilakukan Warung Wakaka. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, investor bermitra dengan Warung Wakaka karena konsep, pelayanan, dan planning yang dijalankan Warung Wakaka dianggap menarik.
Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser terhadap Impulsive Buying Behavior Konsumen (Studi Pada Kolaborasi BTS Meal di Indonesia) Shabrina, Syarafina Dini; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.15453

Abstract

This research discusses the Effect of Celebrity Endorser Use on Impulsive Buying Behavior consumers, especially in the BTS Meal study in Indonesia, which in its first release caused crowds and the closure of several Mcdonald's outlets in Indonesia. The study's goal was to find out how much influence Celebrity Endorser BTS has on the impulsive buying behavior of consumers. The theory used is the theory of Cognitive Dissonance and Persuasion, as well as using the concept of Marketing Communication. The research methods used are quantitative methods with the help of THE SPSS 25 for windows program, data analysis techniques using validity and reliability tests, correlation tests, regression tests, determination coefficient tests, t-tests, hypothesis tests. As many as 45 respondents obtained data. The results showed that the correlation coefficient (r) value of 0.874 means that the influence of celebrity endorsers on impulsive buying behavior is powerful. While the coefficient of determination value of 0.764 indicates that the Use of Celebrity Endorser strongly influences the 76.4% increase in Impulsive Buying Behavior. In comparison, the rest (23.6%) is controlled by other variables.  Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Terhadap Impulsive Buying Behavior Konsumen khususnya pada studi BTS Meal di Indonesia, yang pada perilisan pertamanya menimbulkan keramaian dan penutupan beberapa gerai Mc’Donalds yang ada di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh Celebrity Endorser BTS terhadap impulsive buying behavior konsumen. Teori yang digunakan adalah teori Disonansi Kognitif dan Persuasi, serta juga menggunakan konsep Komunikasi Pemasaran. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif  dengan bantuan program SPSS 25 for windows, teknik analisis data dengan menggunakan uji validitas dan Reliabilitas, uji korelasi, uji regresi, uji koefisien determinasi, uji t, uji hipotesis. Data yang dioleh sebanyak 45 responden. Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,874 artinya pengaruh antara       Penggunaan Celebrity Endorser  terhadap Impulsive Buying Behavior  adalah sangat kuat. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,764, menunjukkan bahwa 76,4% peningkatan Impulsive Buying Behavior sangat dipengaruhi oleh Penggunaan Celebrity Endorser, sementara sisanya (23,6%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain.
Analisis Kampanye TikTok “BFI Senyum Ramadhan” Sebagai Pembangun Brand Awareness di BFI Finance Francesca, Molly; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.15576

Abstract

Today, many companies are turning to digital marketing. Promotions are also carried out through social media such as Tik Tok. Tik Tok as a social media is experiencing rapid development. According to statistics, there are 22.2 million active Tik Tok users in Indonesia. This makes Tik Tok a company promotion medium, one of which is the financing company BFI Finance. This company once held a Tik Tok campaign "BFI Smile Ramadhan" in an effort to build brand awareness. This research uses marketing communication theory, campaign concept, social media, and public relations. In this study, the research used a qualitative approach with a case study method. Data collection was carried out by in-depth interviews. Subjects to be interviewed include those from the Integrated Marketing Communication division of BFI Finance, followers of the Tik Tok @bfilir account and participants of the Tik Tok campaign "BFI Smile Ramadhan". The results of interviews with informants are that the campaign is one element of building brand awareness. Then, in building brand awareness, a good marketing strategy is needed. In this case market research is important to ensure a successful company campaign.   Seiring dengan perkembangan zaman, banyak perusahaan yang beralih ke pemasaran digital. Promosi pun dilakukan melalui media sosial seperti Tik Tok. Tik Tok sebagai media sosial mengakami perkembangan yang pesat. Melansir dari statistik ada 22,2 juta pengguna aktif Tik Tok di Indonesia. Hal ini membuat Tik Tok menjadi medium promosi perusahaan, salah satunya adalah perusahaan pembiayaan BFI Finance. Perusahaan ini yang sempat mengadakan kampanye Tik Tok “BFI Senyum Ramadhan” dalam usaha membangun brand awareness. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi pemasaran, konsep kampanye, media sosial, serta public relations. Pada penelitian ini, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Subjek yang akan diwawancarai diantaranya dari divisi Integrated Marketing Communication BFI Finance, pengikut akun Tik Tok @bfilancar dan peserta kampanye Tik Tok “BFI Senyum Ramadhan”. Hasil dari wawancara dengan para informan adalah, kampanye adalah salah satu elemen membangu brand awareness. Lalu, dalam membangun brand awareness dibutuhkan strategi pemasaran yang bai. Dalam hal ini riset pasar penting untuk menjamin kampanye perusahaan yang sukses.
Pengaruh Product Placement Kopiko dalam Drama Korea terhadap Minat Beli Konsumen Generasi Muda Villa, Caren; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 7 No. 1 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i1.15621

Abstract

Korean dramas are increasingly popular in Indonesia during the Covid-19 pandemic because they require people to be active at home. Indonesian companies like Kopiko take advantage of the popularity of Korean dramas to attract and retain consumers' memories of their products. This study aims to determine whether there is an effect of product placement in Korean dramas on the buying interest of young consumers. By using a quantitative approach, this study uses the method of distributing questionnaires to 45 respondents as a sample. The population in this study are consumers of generation Y and also generation Z with purposive sampling technique. This research raises a number of concepts, namely marketing communication, product placement, buying interest, and AIDDA theory. There are three data analysis techniques, namely normality test, simple regression analysis, hypothesis testing, validity test and reliability test. The results showed that Kopiko's product placement in Korean dramas affected the buying interest of young consumers by 63.2%. The most influential dimension in the independent variable (X) is the visual dimension and in the dependent variable (Y) the most affected is the psychological factor. Drama Korea semakin popular di Indonesia saat pandemi Covid-19 karena mengharuskan masyarakat beraktivitas dalam rumah. Perusahaan Indonesia seperti Kopiko memanfaatkan popularitas drama Korea untuk menarik minat dan mempertahankan ingatan konsumen terhadap produk mereka. Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh penempatan produk dalam drama Korea terhadap minat beli konsumen generasi muda. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada 45 responden sebagai sampel. Populasi dalam penelitian ini merupakan konsumen generasi Y dan juga generasi Z dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini mengangkat sejumlah konsep yakni komunikasi pemasaran, product placement, minat beli, dan teori AIDDA. Terdapat tiga teknik analisis data yaitu uji normalitas, analisis regresi sederhana, uji hipotesis, uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa product placement Kopiko dalam drama Korea berpengaruh terhadap minat beli konsumen generasi muda sebesar 63,2%. Dimensi yang paling berpengaruh dalam variabel bebas (X) adalah dimensi visual dan dalam variabel terikat (Y) yang paling terpengaruh yaitu faktor psikologis.
Persepsi Generasi Z pada Konten Iklan Sampo Rejoice x Kiky Saputri versi “Rambut No Drama” Chandra, Vanessa; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21325

Abstract

The increasing number of internet users in Indonesia is used by many companies or brands as an opportunity to market their products through advertisements on social media. One of them is Rejoice shampoo which creates promotional advertising content on YouTube social media. One of the active YouTube users is Generation Z, so it has the potential to be a subject in this study. The purpose of this research is to describe Generation Z perception of Rejoice shampoo creative advertising content on YouTube. Creative advertising content tends to attract the attention of potential consumers more than non-creative ones. The theoretical basis used in this study is marketing communications, advertising, creative advertising, advertising on social media, and perception. This research was conducted with a qualitative approach. Researchers also conducted in-depth interviews with four informants who met the criteria. The perception that appears in Generation Z is divided into three stages, namely sensation, attention, and interpretation. The results of this study indicate that Generation Z perception of the content of the Rejoice x Kiky Saputri shampoo advertisement version of "Rambut No Drama" is that advertisements are creative, interesting, funny, not monotonous, and different from shampoo advertisements in general. Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia dimanfaatkan banyak perusahaan atau brand sebagai peluang dalam memasarkan produk melalui iklan di media sosial. Salah satunya adalah sampo Rejoice yang membuat konten iklan promosi di media sosial YouTube. Salah satu pengguna aktif YouTube adalah Generasi Z sehingga berpotensi sebagai subjek dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi Generasi Z terhadap konten iklan kreatif sampo Rejoice di YouTube. Konten iklan yang kreatif cenderung lebih menarik perhatian calon konsumen dibandingkan yang tidak kreatif. Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi pemasaran, periklanan, iklan kreatif, iklan pada media sosial, dan persepsi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Peneliti juga melakukan wawancara mendalam kepada empat informan yang telah memenuhi kriteria. Persepsi yang muncul pada Generasi Z ini terbagi menjadi tiga tahapan yaitu sensasi, atensi, dan interpretasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi Generasi Z terhadap konten iklan sampo Rejoice x Kiky Saputri versi “Rambut No Drama” adalah iklan yang kreatif, menarik, lucu, tidak monoton, dan berbeda dengan iklan sampo pada umumnya.
Analisis Social Media Marketing Scarlett Whitening di Instagram Florensia, Florensia; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21406

Abstract

The rise of the internet today has led to social media which is one of the online media created to communicate, apart from communicating social media can also be used as a means of promotion and one of the social media used is Instagram. This has been done by a local beauty brand, namely Scarlett Whitening, this product uses Instagram social media as a means of promotional activities. The purpose of this study is to find out and describe the perspective of consumers on social media Instagram as a promotional tool for Scarlett Whitening products. This study uses several supporting theories, namely marketing communications, promotion, social media marketing, AIDA theory, social media, Instagram, consumer perspective. This research uses a qualitative approach with a case study method. Research data were obtained through observation, interviews with four informants, documentation, and literature study. The results of the study show that the consumer's perspective on Instagram social media as a promotional tool for Scarlett Whitening products is the right action, because it can be seen that Instagram has many users, and Instagram is a social media platform that is suitable for carrying out promotional activities. Maraknya penggunaan internet kini memunculkan media sosial yang merupakan salah satu media daring yang diciptakan untuk berkomunikasi, juga dapat dijadikan sebagai sarana promosi dan salah satu media sosial yang digunakan adalah Instagram. Hal tersebut sudah dilakukan oleh salah satu brand kecantikan lokal yaitu Scarlett Whitening, produk tersebut menggunakan media sosial Instagram sebagai sarana kegiatan promosinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perspektif dari konsumen terhadap media sosial Instagram sebagai sarana promosi pada produk Scarlett Whitening. Penelitian ini menggunakan beberapa penunjang teori yaitu komunikasi pemasaran, promosi, social media marketing, teori AIDA, media sosial, Instagram, perspektif konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dengan empat informan, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif konsumen terhadap media sosial Instagram sebagai sarana promosi pada produk Scarlett Whitening merupakan tindakan yang tepat, karena dapat diketahui Instagram memiliki banyak pengguna, serta Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang cocok digunakan untuk melakukan kegiatan promosi.
Pemaknaan Pesan Komunikasi Iklan Produk Perawatan Pria Terkait Stigma di Masyarakat Hernanda, Jocelyn Amantha; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21416

Abstract

The development of increasingly creative advertisements makes companies make their advertisements with social messages in them to attract attention and also be easy for audiences to understand. Like what MS GLOW FOR MEN did, it hooked Marshell Widianto and Babe Cabita as the stars of its advertisement to carry out a campaign against the stigma of beauty standards in society. This study aims to find out and describe the meaning of beauty product advertising communication messages for men related to the stigma of beauty standards in society. To obtain this meaning, the researcher uses the theory of advertising communication messages, the stigma of public beauty standards, and the concept of audience meaning. This research uses a qualitative approach with a case study method. Researchers obtained the information needed through interviews and observations of four informants, documentation and literature studies. The results of the research that has been carried out by researchers is that there is a meaning in the communication message in the MS GLOW FOR MEN advertisement which invites the public to no longer be fixated on the existence of beauty standards in society. In terms of the four informants who agreed to the campaign carried out by the MS GLOW FOR MEN advertisement. At present, it is seen that the stigma of beauty standards in today's society has begun to be removed. Perkembangan iklan yang semakin kreatif membuat perusahaan memproduksi iklan dengan konten pesan sosial di dalamnya untuk menarik perhatian dan juga lebih mudah dipahami oleh khalayak. Seperti yang dilakukan MS GLOW FOR MEN, menggaet Marshell Widianto dan Babe Cabita sebagai bintang iklannya untuk melakukan kampanye melawan stigma standar kecantikan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan makna pesan komunikasi iklan produk kecantikan bagi pria terkait stigma standar kecantikan di masyarakat. Untuk memperoleh makna tersebut, peneliti menggunakan konsep pesan komunikasi periklanan, stigma standar kecantikan masyarakat, dan konsep makna khalayak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Peneliti memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui wawancara dan observasi terhadap empat informan, pemeriksaan dokumen dan studi literatur. Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti adalah terdapat makna pesan komunikasi dalam iklan MS GLOW FOR MEN yang mengajak masyarakat untuk tidak lagi terpaku dengan adanya standar kecantikan yang ada di masyarakat. Dilihat dari empat informan yang menyetujui kampanye iklan MS GLOW FOR ME, terlihat stigma standar kecantikan di masyarakat mulai berubah.
Konten Promosi Blibli di YouTube yang Menampilkan NCT127 dalam Meningkatkan Brand Awareness Audreylia, Kezia; Utami, Lusia Savitri Setyo
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21435

Abstract

Promotion is an important communication activity for companies, including Blibli, as an e-commerce company in Indonesia, so they can compete with other companies. Blibli promotional activities are carried out through YouTube. YouTube is currently one of the social media with the most users and the promotion is in the form of various and useful promotional content. Seeing the K-Pop culture which is very popular with the Indonesian people, Blibli decided to hook up one of the most popular K-Pop groups currently in Indonesia, namely NCT127 to become a brand ambassador on 5 July 2022. The use of YouTube and NCT127 as brand ambassadors is done to increase brand awareness. The purpose of this research is to find out and describe Blibli's promotional content featuring NCT127 uploaded on YouTube in order to increase brand awareness. This study uses the concept of brand ambassadors and brand awareness. This research was conducted using the case study method. To obtain data and information, researchers conducted interviews, observation, documentation, and literature study. The researcher found that Blibli's promotional content on YouTube featuring NCT127 has made Blibli more widely known, especially among NCT127 fans who have registered as users and even become Blibli customers. Promosi adalah salah satu kegiatan komunikasi yang penting bagi perusahaan termasuk Blibli sebagai perusahaan e-commerce di Indonesia agar mampu bersaing dengan perusahaan lain. Kegiatan promosi Blibli dilakukan melalui YouTube. YouTube saat ini merupakan salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak dan promosi tersebut berupa konten-konten promosi yang beragam dan bermanfaat. Melihat budaya K-Pop yang sangat digemari masyarakat Indonesia, Blibli memutuskan untuk menggaet salah satu grup K-Pop terpopuler saat ini di Indonesia yaitu NCT127 untuk menjadi brand ambassador pada 5 Juli 2022. Pemanfaatan YouTube dan NCT127 sebagai brand ambassador ini dilakukan untuk meningkatkan brand awareness. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan konten promosi Blibli yang menampilkan NCT127 yang diunggah di YouTube dalam meningkatkan brand awareness. Penelitian ini menggunakan konsep brand ambassador dan brand awareness. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Untuk memperoleh data dan informasi, peneliti melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, serta studi pustaka. Peneliti menemukan hasil bahwa konten-konten promosi Blibli di YouTube yang menampilkan NCT127 ini membuat Blibli semakin dikenal lebih luas khususnya pada kalangan penggemar NCT127 yang banyak mendaftar sebagai pengguna bahkan menjadi customer Blibli.