Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ANALISIS KOMODIFIKASI KONTRIBUTOR DALAM PRODUKSI BERITA TELEVISI Yoedtadi, Moehammad Gafar; Loisa, Riris; Sukendro, Genep; Oktavianti, Roswita; Utami, Lusia Savitri Setyo
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v5i1.9777.2021

Abstract

The pattern of news production in the Indonesian television broadcasting industry generally uses two human resources, namely permanent journalists and temporary journalists. Regular journalists are organic employees of television companies. Meanwhile, journalists who are not permanent or contributors only work under a news sale and purchase contract. They are not the organic employees of the television company. They only get honorarium when the news airs. As a result of such a working relationship, the contributors' bargaining position is very weak in front of the television station management. The coverage and news agenda will follow the tastes of television stations. News coverage that is at risk of not airing will be avoided. As a result, there has been neglect of the ideal function of the media in serving the public interest. Based on the political economy theory of media, there has been a commodification of labor in the television news production process.  The object of this research is the process of commodification of contributors in the production of television news.Meanwhile, the subjects of this study were television contributors, and news producers of Jakarta television stations.Other contributors who became research informants were in West Java and Ambon. This research uses a qualitative approach with a case study method. Collecting data using in-depth interviews, observation and literature study. The results showed that there has been a commodification of contributors in the production of television news. Television management exploits contributors. Television management promotes false consciousness among contributors who are unaware of the commodification. Pola produksi berita pada industri penyiaran televisi Indonesia umumnya memanfaatkan dua sumber daya manusia, yakni jurnalis tetap dan jurnalis lepas. Jurnalis tetap adalah karyawan organik dari perusahaan televisi. Sementara jurnalis lepas atau kontributor hanya bekerja berdasarkan kontrak jual beli berita. Mereka bukan karyawan organik perusahaan televisi. Mereka hanya mendapat imbalan honor ketika beritanya ditayangkan. Akibat dari hubungan kerja semacam itu, posisi tawar kontributor sangat lemah dihadapan manajemen stasiun televisi. Agenda peliputan dan berita akan mengikuti selera stasiun televisi. Peliputan berita yang berisiko tidak tayang akan dihindari. Akibatnya terjadi pengabaian fungsi ideal media dalam melayani kepentingan publik. Makalah ini hendak membedah proses komodifikasi kontributor berdasarkan teori ekonomi politik media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Objek dari penelitian ini adalah proses komodifikasi kontributor dalam produksi berita televisi. Sementara itu subjek dari penelitian ini adalah para kontributor televisi, dan para produser berita stasiun televisi Jakarta. Kontributor lain yang menjadi informan penelitian berada di wilayah Jawa Barat dan Ambon. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi komodifikasi kontributor dalam produksi berita televisi. Manajemen televisi melakukan eksploitasi tenaga kontributor. Manajemen televisi mempromosikan kesadaran palsu kepada para kontributor sehingga tidak menyadari adanya komodifikasi tersebut.
Pengaruh social media marketing, brand equity, dan brand experience terhadap brand loyalty pada Indomie Novia, Marsela; Loisa, Riris
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v8i4.31622

Abstract

The food and beverage processing industry in Indonesia experienced a decline in GDP in 2020 due to the Covid-19 pandemic. One of the leading companies in this industry is Indomie, which also experienced a decline in GDP. This research aims to examine the influence of social media marketing, brand equity, and brand experience on the brand loyalty of Indomie. This research was conducted on 200 Indomie consumer respondents in Jakarta. The data processing used is PLS-SEM (Partial Least Squares-Structural Equation Modeling). The results of this research show that social media marketing, brand equity, and brand experience have a significant direct influence on the brand loyalty of Indomie consumers. However, based on indirect influence testing, social media marketing can only influence brand loyalty through brand experience. Industri pengolahan makanan dan minuman di Indonesia mengalami penurunan PDB pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Salah satu perusahaan unggulan pada industri ini, yaitu Indomie, yang juga mengalami penurunan PDB. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh social media marketing, brand equity, dan brand experience terhadap brand loyalty pada Indomie. Penelitian ini dilakukan terhadap 200 responden konsumen Indomie di Jakarta. Pengolahan data yang digunakan, yaitu PLS-SEM (Partial Least Squares-Structural Equation Modeling). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa social media marketing, brand equity, dan brand experience memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap brand loyalty konsumen Indomie. Namun secara pengujian pengaruh tidak langsung, social media marketing hanya bisa berpengaruh terhadap brand loyalty melalui brand experience.
Pengaruh mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat jalan dan niat berkunjung kembali di rumah sakit umum daerah K.R.M.T Wongsonegoro Siregar, Rizky Ramadhani Syafitri; Loisa, Riris
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 8 No 5 (2024): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v8i5.32407

Abstract

Health is the most important thing for every individual. Patient satisfaction is one of the indicators in determining the quality of service which can influence the patient's interest in returning to the hospital. This research aims to know the effect of health service quality on outpatient satisfaction and the intention to revisit the K.R.M.T Wongsonegoro Regional General Hospital. This type of research is descriptive with a cross-sectional approach. By using 22 indicators which, if multiplied by 5, require 110 respondents, the total sample for this study is 110 outpatients at K.R.M.T Wongsonegoro Regional Hospital. Data collection techniques in this research are observation, questionnaires, and documentation. In this study, a Likert scale was used, namely an ordinal rating scale which is usually used in creating questionnaire scales. In this research, data analysis was carried out using the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. Based on data obtained from questionnaires results propagated, the population results of the quality of health services influence outpatient satisfaction and intention to return visits at the K.R.M.T Wongsonegoro Regional General Hospital. Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi setiap individu. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi minat pasien untuk kembali ke rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat jalan dan niat berkunjung kembali di rumah sakit umum daerah K.R.M.T Wongsonegoro. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan 22 indikator yang jika dikalikan 5 maka diperlukan 110 responden, maka jumlah sampel penelitian ini adalah 110 pasien rawat jalan di rumah sakit umum daerah K.R.M.T Wongsonegoro. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert, yaitu skala penilaian ordinal yang biasa digunakan dalam pembuatan skala kuesioner. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Berdasarkan data yang didapat dari hasil kuesioner yang disebarkan pada populasi tersebut, mutu pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat jalan dan niat berkunjung kembali di rumah sakit umum daerah K.R.M.T Wongsonegoro.
IMC Pada Pusat Perbelanjaan dalam Membangun Brand Awareness (Studi Kasus Trans Studio Mall Cibubur di Masa Pandemi) Camsennius, Vivian; Loisa, Riris
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.15590

Abstract

The growth of shopping centers in Indonesia continues to increase and this certainly makes competition fierce among shopping centers in Indonesia. Not only that, the ongoing COVID-19 pandemic has also made it a challenge for every shopping center to maintain its existence. One of them is Trans Studio Mall Cibubur, which has been impacted by the COVID-19 pandemic, which is why the implementation of integrated marketing communication is very necessary in building the progress and development of a company. Not only that, building brand awareness for a company is also of course necessary to maintain good relations with consumers. Therefore, this research aims to analyze the implementation of integrated marketing communication activities carried out by the Trans Studio Mall Cibubur shopping center in building brand awareness during the covid-19 pandemic. In this study, the research method used is a case study with a qualitative research approach using interview, observation and literature studies. The results of this study found that all components of integrated marketing communication (IMC) were actively carried out by Trans Studio Mall Cibubur in building public brand awareness during the covid-19 pandemic, so that the identity of Trans Studio Mall Cibubur was known to the public.   Pertumbuhan pusat perbelanjaan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini  menjadikan persaingan di antara pusat perbelanjaan di Indonesia semakin ketat. Tidak hanya itu, kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai juga menjadikan tantangan bagi setiap pusat perbelanjaan dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satunya Trans Studio Mall Cibubur, yang mendapat dampak akibat pandemi Covid-19. Karena itulah penerapan integrated marketing communication sangat diperlukan dalam membangun kemajuan dan perkembangan dari suatu perusahaan. Tidak hanya itu, membangun kesadaran merek (brand awareness) bagi suatu perusahaan juga tentu diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen. Maka itu melalui penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi dari kegiatan integrated marketing communication yang dilakukan pusat perbelanjaan Trans Studio Mall Cibubur dalam membangun brand awareness di masa pandemi covid-19. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa seluruh komponen komunikasi pemasaran terpadu (IMC) aktif dijalankan oleh Trans Studio Mall Cibubur dalam membangun kesadaran merek khalayak di masa pandemi Covid-19, sehingga identitas Trans Studio Mall Cibubur dikenal oleh khalayak.
Mengandung Bawang, Iklan Gojek Mengajak Masyarakat untuk Berbagi Kasih dan Tangis Kebahagiaan di Bulan Ramadan Apriani, Calliana; Loisa, Riris; Pandrianto, Nigar
Prologia Vol. 6 No. 2 (2022): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v6i2.15596

Abstract

Indonesia is a country that is rich of its diversity, race, ethnicity, ethnicity, and culture. According to data from Global Religious Futures in 2020, Muslims in Indonesia reached 229 million people or 87% of the total population of Indonesia. This shows the importance of Islam and all forms of traditions that exist in Indonesia, one of which is Ramadan. This study examines the meaning of creative messages in online transportation advertisements, namely the Gojek Ramadan 2021 advertisement "Contains Onion.” The analysis of this research uses a semiotics analysis of Roland Barthes version based on observation data, library data, and interview results. The results of this study indicates that color composition, and shooting techniques are very influential in attracting the attention of the audience and the emotions that are created. The word “Contais Onion” refers to the feeling of warmth and happiness felt from the efforts of the Indonesian people to send packages/gifts to celebrate Ramadan 2021. Gojek positions itself as a company that does not only sell services, but also acts as a bridge between every Indonesian citizen to spread love and happiness, in Ramadan 2021 by sending a “meaningful” stuff. This researcher suggests that creative people continue to provide meaningful messages that can broaden the perspectives/mindset of the Indonesian people through the creation of creative advertisements. Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, baik dari ras, etnis, hingga budaya. Menurut data Global Religious Futures pada tahun 2020, umat Islam di Indonesia mencapai 87% dari total penduduk Indonesia atau sebesar 229 juta jiwa. Hal ini menunjukkan pentingnya agama Islam dan segala bentuk tradisi yang terdapat di Indonesia, salah satunya bulan Ramadan. Penelitian ini mengkaji makna pesan kreatif pada iklan transportasi online, yaitu iklan Gojek Ramadan 2021 “Mengandung Bawang” melalui tanda-tanda yang terdapat didalamnya. Analisa penelitian menggunakan pisau analisa semiotika versi Roland Barthes berdasarkan data observasi, data kepustakaan, dan hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi warna, dan teknik pengambilan gambar sangat berpengaruh dalam menarik perhatian dan fokus penonton hingga emosi yang diciptakan. Kata “mengandung bawang” merujuk pada rasa hangat dan kebahagiaan yang dirasakan dari upaya masyarakat Indonesia untuk mengirim paket/hadiah dalam merayakan Ramadan 2021. Gojek menempatkan diri sebagai perusahaan yang tidak hanya menjual jasa, melainkan sebagai jembatan antara setiap masyarakat Indonesia untuk menebarkan kasih hingga kebahagiaan pada Ramadan 2021 dengan cara “kirim yang bermakna”.  Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah agar para insan kreatif terus memberikan makna dan pesan yang dapat memperluas perspektif masyarakat Indonesia melalui penciptaan iklan kreatif.
Strategi Komunikasi Pemasaran dalam Membangun Brand Image Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko Adlina, Bernadette Tiur; Loisa, Riris
Prologia Vol. 7 No. 1 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i1.15760

Abstract

Professional Certification Institute (LSP) is an institution that carries out activities in the field of professional competence, and has received permission from the National Professional Certification Agency (BNSP). This professional certification is given by organizations or institutions that are competent and have understood their expertise in a particular field. BNSP noted that the number of labor certifications experienced a significant decline from 2006 to 2021. New problems in the world of work emerged, because professional certification is one of the benchmarks to help one's career path in the world of work. In retaining clients, a company must have the right marketing communication strategy in carrying out the tasks requested by the client. This research has the aim of getting an overview of the branding built by the company and an overview of the company's marketing communication strategy. The concept of this research is corporate communication strategy, advertising, public relations and publicity, personal selling, direct marketing, strength, uniqueness, and excellence. This research approach is qualitative with case study methodology. Sources of data used as a reference is a variety of primary data consisting of interviews and observations. The research subjects are LSPMR employees and the research object is the Risk Management Professional Certification Institute (LSPMR). The results of the study show that the overall marketing strategy carried out by LSPMR is direct marketing and personal selling. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) merupakan lembaga yang melaksanakan kegiatan di bidang kompetensi profesional, dan telah mendapat izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikasi profesi ini, diberikan oleh organisasi atau lembaga-lembaga yangberkompeten dan telah memahami keahliannya di bidang tertentu. BNSP mencatat, jumlah sertifikasi tenaga kerja mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2006 sampai tahun 2021. Permasalahan baru di dunia kerja muncul, karena sertifikasi profesi ini salah satu tolok ukur untuk membantu jenjang karir seseorang di dunia kerja. Dalam mempertahankan klien, sebuah perusahaan harus memiliki strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam menjalankan tugas yang diminta oleh klien. Penelitian ini memiliki tujuan mendapatkan gambaran branding yang dibangun perusahaan dan gambaran strategi komunikasi pemasaran pada perusahaan. Konsep penelitian ini adalah strategi komunikasi perusahaan, periklanan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, pemasaran langsung, kekuatan, keunikan, serta keunggulan. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metodologistudi kasus. Sumber data yang dijadikan acuan adalah berbagai data primer yang terdiri dari wawancara dan observasi. Subyek penelitiannya adalah karyawan LSPMR dan objekpenelitiannya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko (LSPMR). Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa keseluruhan strategi pemasaran yang dilakukan oleh LSPMR adalah pemasaran langsung serta penjualan personal.
Analisis Komunikasi Pemasaran Kedai Kopi dalam Membangun Brand Awareness melalui Media Sosial (Studi Kasus pada Instagram Kopi Lain Hati) Resty, Devara; Loisa, Riris; Pandrianto, Nigar
Prologia Vol. 7 No. 1 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i1.15840

Abstract

Brand is one of the things that must be built by product, service and company owners. In order for the brand to be known by the target market, it must build brand awareness. In building brand awareness of a brand, a strategy is needed, one of which is utilizing the internet. The research was carried out with a qualitative approach with a case study method, the subject of research on Instagram is Kopi Lain Hati and the object of research is brand awareness. Researchers conducted in-depth observations and interviews with five sources, namely two Kopi Lain Hati, one customer and two digital marketing experts. The data processing technique of this researcher is coding. This research shows that the marketing communications that have been carried out by Kopi Lain Hati to build brand awareness are implementing a basic food & beverage strategy, implementing a 4P marketing mix to a 7P marketing mix, creating several campaigns such as distributing ovo vouchers, used social media by following the time in creating the content, maximizing the Instagram platform which is paid or not. To measure how high the level of Kopi Lain Hati's pyramid brand awareness is by looking at the feedback provided by customers through social media. In the brand awareness pyramid level, Kopi Lain Hati has not yet reached Top Of Mind, but rather is a Brand Recall. Brand merupakan salah satu hal yang wajib dibangun oleh pemilik produk, jasa, dan perusahaan. Agar brand dikenal oleh target market maka pemilik brand harus membangun brand awareness. Dalam membangun brand awareness suatu brand perlu adanya strategi, salah satunya adalah memanfaatkan adanya internet sebagai saluran komunikasi pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi pemasaran yang dilakukan kopi lain hati dalam membangun brand awareness melalui Instagram. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, subjek penelitian Instagram kopi lain hati dan objek penelitian brand awareness. Peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam terhadap lima narasumber yaitu dua pihak Kopi Lain Hati, satu customer dan dua digital marketing expert. Teknik pengolahan data peneliti ini adalah coding. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran yang telah dilakukan Kopi Lain Hati untuk membangun brand awareness yaitu menerapkan basic strategy food & beverage, menerapkan marketing mix 7P, membuat beberapa campaign, pembuatan konten media sosial dengan mengikuti perkembangan jaman dalam membuat kontennya, memaksimalkan platform Instagram yang berbayar maupun tidak. Untuk mengukur seberapa tinggi level piramida brand awareness Kopi Lain Hati yaitu dengan melihat feedback yang di berikan customer melalui media sosial. Dalam level piramida brand awareness, Kopi Lain Hati belum mencapai tingkat top of mind melainkan Brand Recall.
Analisis Perencanaan Komunikasi Pemasaran Content Creator di Instagram Kosim, Angelica; Loisa, Riris
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21354

Abstract

Digital marketing communication is mostly done as a strategy in marketing products today. The emergence of content creators helps create creative and innovative content. One of the fashion content creators on Instagram is Shara with the Instagram account @sharawangsamulia. This study aims to determine the application of digital marketing communications in the fashion sector by Shara Wangsa Mulia. The method used is descriptive qualitative. This study reviews the eight steps of content marketing planning according to Kotler. These eight steps include implementing objectives, determining target markets, planning, creating, distributing, strengthening, evaluating and improving content marketing. In addition, it is also associated with the AIDA principle (Awareness, Interest, Desire and Action). With these concepts, this study attempts to discuss interactive content planning. The results of the study show that each content creator has its own way to exist on Instagram amidst the many other content creators emerging rapidly with various brands in the same product category.  Komunikasi pemasaran digital banyak dilakukan sebagai salah satu strategi dalam memasarkan produk sekarang ini. Munculnya content creator membantu pembuatan konten yang kreatif dan inovatif. Salah satu content creator fashion di Instagram adalah Shara dengan akun Instagram @sharawangsamulia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan komunikasi pemasaran digital bidang fashion yang dilakukan Shara Wangsa Mulia. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengulas delapan langkah perencanaan content marketing menurut Kotler. Delapan langkah ini mencakup penerapan tujuan, penentuan target pasar, perencanaan, penciptaan, distribusi, penguatan, evaluasi dan perbaikan pemasaran konten. Selain itu, dikaitkan juga dengan prinsip AIDA (Awareness, Interest, Desire dan Action). Dengan konsep-konsep tersebut penelitian ini mencoba membahas perencanaan konten yang interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap content creator memiliki cara tersendiri agar tetap eksis di Instagram di tengah banyaknya content creator lain bermunculan dengan pesat dengan berbagaio brand di kategolri p;roduk yang sama.
Daya Tarik Komunikasi Persuasif Leaders dalam Proses Pembinaan Tenaga Pemasar Pada Hope Agency Prudential Viviana, Viviana; Loisa, Riris
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21362

Abstract

Persuasive communication is communication that is widely used in the field of work, especially in the insurance business. In the world of insurance, persuasive communication is very much used by a leader who is used to be able to guide a marketer to succeed in becoming a professional marketer. The pillars contained in persuasive communication are factors that can persuade marketers such as ethos, pathos, logos. Apart from that, there is also a persuasive communication process which consists of understanding the message, encoding, decoding, and evaluating as well as persuasive communication techniques which will be explained in this study of PT. Prudential Life Assurance with Hope Agency branch. The research approach was carried out with descriptive qualitative using the case study method. The results of the study show that persuasive communication can be established from meetings held in discussions. In addition, the credibility of a leader can be seen from adjusting the way he dresses, the skills of the leader as a motivator, and mastery of the material to become the main attraction of a leader's persuasive communication. Komunikasi persuasif merupakan komunikasi yang banyak dipergunakan di bidang pekerjaan terutama pada bisnis asuransi. Dalam dunia asuransi, komunikasi persuasif sangat dipergunakan oleh seorang pemimpin yang digunakan untuk dapat membina seorang tenaga pemasar agar berhasil menjadi seorang tenaga pemasar yang profesional. Pilar-pilar yang terdapat di dalam komunikasi persuasif menjadi faktor yang dapat mempersuasi tenaga pemasar seperti ethos,pathos,logos. Selain itu, terdapat juga proses komunikasi persuasif yang terdiri dari memahami pesan, encoding, decoding, dan evaluasi serta teknik komunikasi persuasif yang akan dijelaskan dalam penelitian ini terhadap PT. Prudential Life Assurance dengan cabang Hope Agency. Pendekatan penelitian dilakukan dengan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi persuasif dapat terjalin dari pertemuan yang dilakukan dalam berdiskusi. Selain itu kredibilitas pemimpin dapat dilihat dari penyesuaian cara berpakaian, keterampilan pemimpin sebagai motivator, serta penguasaan materi menjadi daya tarik komunikasi persuasif seorang leader.
Pesan Pemasaran Elektronik (Digital) Produk Kecantikan Lauren, Jennifer; Loisa, Riris
Prologia Vol. 7 No. 2 (2023): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v7i2.21413

Abstract

The rapid development of internet has led to the emergence of social media phenomenon. Social media plays an important role as a means of communication that knows no boundaries of distance and time. The widespread use of social media requires companies to keep up with existing technological developments. In social media management, content is needed in social media to build image and introduce the company to the public. This is also done by the local beauty company Skin Game. As a local company, it is very important for Skin Game to have a good brand image as a positive impression from consumers, especially to compete with other beauty companies. One way for Skin Game to build a brand image is by using marketing content or content marketing. The content marketing characteristics presented by Skin Game can determine what kind of brand image Skin Game wants to build. The purpose of this study is to explain the content marketing process carried out by Skin Game to build a brand image on social media such as Instagram. In this study, the authors used a qualitative approach and case study method. Data collection was carried out using interviews, non-participant observation, documentation, and literature study. This research shows that the content marketing process is well done on the audience's view of the brand image that Skin Game wants to build on social media. The resemblance of brand image that the company builds with the views of the audience is beneficial for Skin Game in terms of customer loyalty. The company also maximizes brand image development by building and maintaining good relationships with consumers. Adanya perkembangan internet yang cepat menyebabkan munculnya fenomena media sosial. Media sosial berperan penting sebagai sarana komunikasi yang tidak mengenal batas jarak dan waktu. Maraknya penggunaan media sosial mengharuskan perusahaan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Dalam pengelolaan media sosial, dibutuhkan konten sebagai pengisi media sosial untuk membangun citra dan mengenalkan perusahaan kepada khalayak. Hal ini juga dilakukan oleh perusahaan kecantikan lokal Skin Game. Sebagai perusahaan lokal, sangat penting bagi Skin Game untuk memiliki brand image yang baik sebagai kesan positif dari konsumen, terlebih lagi untuk bersaing dengan perusahaan kecantikan lainnya. Salah satu cara Skin Game dalam membangun brand image adalah dengan penggunaan konten pemasaran atau content marketing. Karakteristik content marketing yang disajikan Skin Game dapat menentukan brand image seperti apa yang ingin dibangun oleh Skin Game. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses content marketing yang dilakukan oleh Skin Game untuk membangun brand image di media sosial Instagram. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi non partisipan, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan proses content marketing yang dilakukan tercapai dengan baik terhadap pandangan audiens dalam brand image yang ingin dibangun Skin Game di media sosial. Persamaan brand image yang dibangun perusahaan dengan pandangan audiens bermanfaat bagi Skin Game dalam hal loyalitas customer. Perusahaan juga memaksimalkan pembentukan brand image dengan membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan konsumen.