Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Dakwah Ethic In Pluralistic Society karni, awis
Al-Hikmah: Jurnal Dakwah dan Ilmu Komunikasi Volume 2 Nomor 2 Tahun 2005
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/al-hikmah.v0i0.1013

Abstract

Dakwah ethic presents in Al-Qur'an as Messenger of Allah done. His attitudes and activities in dakwah include his dakwah activity inpluralistic society. Pluralism does not mean that all religion arenght, but it means that all religion have the right to exist with the risk under its followers This article discourse part of Al-Quran that gives argument in order to do dakwah activities in pluralistic society
PERAN DINAS SOSIAL SAROLANGUN DALAM PEMBERDAYAAN SUKU ANAK DALAM (SAD) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PRIMER Syahrowi, Syahrowi; Karni, Awis; Sulastri, Irta
JURNAL AL-IJTIMAIYYAH Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/al-ijtimaiyyah.v7i1.8883

Abstract

Abstract: SAD is one of the groups that lives alternately in the forest, living in simple huts, wearing traditional clothes, and consuming forest products to survive. This has made the Sarolangun Social Service Office become concerned about SAD's less prosperous life. For this reason, the Sarolangun Social Service provides empowerment programs for SAD to improve their lives, especially in terms of meeting primary needs. This study aims to analyze the role of the Sarolangun Regional Government in empowering the primary needs of SAD in Lubuk Jering Village through several empowerment programs. This study has used a qualitative approach by interviewing 6 informants who can provide correct and clear information related to the focus of the research being carried out. The research findings have shown that the Sarolangun Social Service carries out an empowerment program through three stages, namely the stages of awareness, capacity building, and empowerment. The role of the Social Service in the awareness stage is to provide knowledge about the importance of wearing modern clothes, knowledge that they cannot depend on the forest forever, and insight into the importance of living permanently. The role of the Social Service at the capacitating stage is to provide training in farming and managing fish ponds, as well as mental development. The role of the Social Service in the empowerment stage is to provide assistance in the form of basic necessities and jadup, land for farming, fish ponds, wooden houses on stilts, and other supporting facilities.Keywords: Sarolangun Social Services; Empowerment; SAD; Primary Needs.Abstrak: SAD merupakan salah satu kelompok yang hidup secara berpindah-pindah dalam hutan, dengan tinggal di pondok sederhana, menggunakan pakaian adat, dan mengkonsumsi hasil hutan untuk bertahan hidup. Hal tersebut membuat Dinas Sosial Sarolangun menjadi prihatin dengan kehidupan SAD yang kurang sejahtera. Untuk itu Dinas Sosial Sarolangun memberikan program pemberdayaan kepada SAD untuk meningkatkan kehidupannya terutama dalam hal memenuhi kebutuhan primer.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pemerintah Daerah Sarolangun dalam memberdayakan kebutuhan primer SAD di Desa Lubuk Jering melalui beberapa program pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara kepada 6 informan yang bisa memberikan informasi dengan benar dan jelas berhubungan dengan fokus penelitian yang dilakukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Dinas Sosial Sarolangun melakukan program pemberdayaan melalui tiga tahapan yaitu tahapan penyadaran, pengkapasitasan, dan pendayaan. Peran Dinas Sosial pada tahapan penyadaran adalah memberikan pengetahuan tentang pentingnya memakai pakaian modern, pengetahuan bahwa mereka tidak bisa selamanya bergantung pada hutan, dan wawasan tentang pentingnya hidup menetap. Peran Dinas Sosial pada tahapan pengkapasitasan adalah memberikan pelatihan bercocok tanam dan mengelola kolam ikan, serta pembinaan mental. Peran Dinas Sosial pada tahapan pendayaan adalah memberikan bantuan berupa sembako dan jadup, lahan untuk bertani, kolam ikan, rumah kayu model panggung, dan fasilitas pendukung lainnya.Kata Kunci: Dinas Sosial Sarolangun; Pemberdayaan; SAD; Kebutuhan Primer.
Kalam science and its urgency in the context of religious moderation (Islam Wasathiyah) Eliza, Eliza; Karni, Awis; Ashadi, Andri; Hadi, Rahmad Tri
IJISH (International Journal of Islamic Studies and Humanities) Vol. 7 No. 1 (2024): April
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/ijish.v7i1.10121

Abstract

The varying perspectives held by Indonesian society often lead to conflicts between religious groups, particularly when one group believes that safety and truth are exclusive to its membership. It is possible to address this issue by deeply studying Islam and adopting a moderation and tolerance mindset. The Islamic concept of moderation is known as rahmatan lil alamin. Islam's spiritual underpinnings ensure global peace, harmony, and fraternity among all peoples. A shallow understanding of religion causes people to act towards extremes, believing that they are right and others are wrong. The results of this research show that kalam science can be a means of contributing to a person's actions and behaviour in understanding and realising the sense of diversity that is khilafiah, and give birth to a moderate attitude so that Kalam Science can present a context and paradigm for religious moderation, and not be quick to place blame on others. This is because a person with a deeper understanding of religion (theology) is more knowledgeable of societal inequalities in both the religious and social domains.
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Keagamaan Melalui Majelis Ta'lim Nurul Iman Kecamatan Tanah Cogok Kabupaten Kerinci Yaltavera, Nabila; Karni, Awis; Sihombing, Abdul Manan; Yanti, Fitra
TATHWIR: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jt.v14i2.7442

Abstract

This research aims to determine the process of empowerment and increasing religious values. through regular recitations at the Ta`lim Nurul Iman Council, Agung Koto Iman Village, Tanah Cogok District, Kerinci Regency. The research method used is a qualitative approach with data collection through participant observation, in-depth interviews and document analysis. Research respondents were members of the Ta'lim Council and the community who were involved in routine recitation activities. The research results show that the routine recitation of the Ta`lim Nurul Iman Council is able to empower the community through 4 processes. The first process was the successful formation of the Ta`lim Nurul Iman Council group. The second process is support from the Village Head which is proof of support. The third process succeeded in determining the potential for routine recitation at the Ta`lim Nurul Iman Council. The four processes of routine recitation activities at the ta`lim assembly were successful and ran smoothly in empowering the community in the religious sector. Increasing religious values through routine recitations in the Ta`lim Nurul Iman Council of Agung Koto Iman Village, namely religious values are beliefs, worship, morals that have the potential to succeed in increasing the religious values of the people of Agung Koto Iman Village, one of which is through development progress in Nowadays, people are increasingly interested in actively studying, increasing their knowledge and understanding religious values for provisions in the afterlife, carried out every Friday and Sunday where it is held in mosques and prayer rooms.
LINGKUNGAN SOSIAL DAN DAKWAH: Narkoba Sebagai Penyakit Masyarakat Perspektif Dakwah Afriyanti, Rizky; Karni, Awis; Fauzi, Muhammad
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 18, No 1 (2024): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/h.v18i1.9509

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Narkoba sebagai penyakit masyarakat. Melalui pendekatan Kualitatif penelitian lapangan (field research) yang mengandalkan keterlibatan langsung peneliti dalam masyarakat atau lapangan. Pendekatan kualitatif dipilih karena fokus penelitian adalah mengidentifikasi, mencatat, dan mengumpulkan informasi melalui interpretasi mendalam terhadap hubungan antara penelitian dan fenomena yang diteliti. Metode Community Based Research (CBR) digunakan dalam penelitian ini karena model ini menekankan peran masyarakat sebagai mitra kolaboratif dan agen perubahan. Pertama mulai dari pengertian penyakit masyarakat dan latarbelakangnya. Kedua, mengimplementasikan fenomenaa yang terjadi melalui pengetahuan tentang apa itu narkoba secara umum dan dakwah. Ketiga, Bagaimana cara dakwah menanggulangi penyebar luasan tentang penyakit masyarakat terutama narkoba. Temuan ini di harapkan bisa menambah wawasan penting bagi institusi pendidikan dan kalangan lainya.
Kepemimpinan Perempuan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Pembangunan Masyarakat Desa di Desa Sengkati Kecil Kecamatan Mersam Kabupaten Batang Hari Franata, Denni; Karni, Awis; Yudhiani, Walan
Journal of Exploratory Dynamic Problems Vol. 1 No. 3 (2024)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edp.v1i3.89

Abstract

Pemimpin adalah faktor yang paling penting dalam kemajuan satu bangsa. Pemimpin yang mempunyai gagasan positif bagi kemajuan bangsanya akan menjadi faktor yang sangat penting melalui ucapan, gaya pemerintahan, tindakan, dan program-program yang disusunnya. Kepemimpinan seorang perempuan sekarang ini bukan menjadi suatu hal yang aneh karena di Indonesia pemimpin bukan hanya untuk laki-laki saja namun perempuan juga memiliki hak yang sama seperti laki-laki untuk memimpin dan dipimpin. Kepemimpinan seorang perempuan sekarang ini bisa disejajarkan dengan kepemimpinan seorang laki-laki baik dalam kinerja maupun dalam melayani masyarakat. Perempuan yang mulanya hanya dipadang sebelah mata dan diragukan dalam memimpin sekarang dipandangan positif oleh masyarakat. Seperti yang terjadi di desa sengkati kecil kecamatan mersam kabupaten batang hari banyak perempuan yang menjadi pemimpin desa. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi Kepemimpinan Perempuan BPD dalam pembangunan desa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang di gunakan kepemimpinan peremuan adalah: 1. sebagai Motivator masyarakat dalam kegiatan pembangunan desa. 2. sebagai Komunikator masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pembangunan desa 3. sebagai fasilitator dalam pembangunan desa.
JIHAD DAKWAH PENYULUH AGAMA ISLAM DI PEDALAMAN KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT Sukandar, Warlan; Karni, Awis; Bin Abdul Aziz, Abdul Rashid; Sulastri, Irta
Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jbpi.v6i1.8823

Abstract

Dakwah di pedalaman Kepulauan Mentawai memerlukan keikhlasan yang besar (al-Jihad). Melaksanakannya memerlukan kesabaran dan pemahaman mendalam terhadap budaya lokal. Para ustadz sebagai garda terdepan dalam berdakwah di pedalaman Kepulauan Mentawai tentunya mempunyai pengalaman tersendiri dalam menjalankan dakwah di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan dan menjelaskan pengalaman yang dialami para penyuluh dalam jihad dakwah di pedalaman Kepulauan Mentawai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pemilihan informan adalah dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive sampling) dan wawancara sebagai alat pengumpulan data. Ada enam aspek yang menjadi fokus penelitian, yaitu alasan menjadi penyuluh, tugas pokok, tantangan dan hambatan, upaya mengatasi tantangan dan hambatan, dampak positif, dan harapan dakwah yang efektif kedepan. Hasil penelitian menemukan; pertama, alasan menjadi konselor adalah panggilan hati, kedua, tugas yang diemban lebih terfokus pada fungsi informatif dan edukatif, ketiga, tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah jalan yang sulit ditempuh, aspek internal umat Islam dan eksternal, keempat, upaya yang dilakukan adalah kunjungan rumah, pemberian bantuan materi, dan menjalin hubungan dengan para pendeta, kelima, dampak positif yang dirasakan, banyak mualaf yang telah berhasil, hubungan yang harmonis dalam keluarga, dan semangat anak-anak dan remaja dalam kegiatan keagamaan, dan keenam, harapan penyuluh terhadap dakwah yang efektif di masa depan adalah perhatian yang lebih dari semua kalangan demi pembangunan. komunitas pedalaman Kepulauan Mentawai. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengalaman jihad dakwah yang dialami oleh penyuluh di pedalaman Kepulauan Mentawai masih banyak mengalami tantantangan, baik berupa medan dakwah yang ditempuh maupun kondisi masyarakat yang dihadapi.
TATA KELOLA INSTRUMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Karni, Awis; Mahmuda, Mardan; Azkiya, Hidayati; Isman, Nori
Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat Vol 9, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jmm.v9i2.33594

Abstract

AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang isu krusial terkait tata kelola gerobak yang dilakukan oleh pengurus UPZ Baznas Semen Padang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah penerima bantuan gerobak sebanyak 23 orang dan pengurus sebanyak 5 orang yang ditetapkan berdasarkan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis data interaktif dari Miles and Huberman. Hasil penelitian ini adalah; 1) Bentuk pengelolaan gerobak dilakukan melalui; survei awal, nota kesepakatan, bantuan secara langsung, dan monev. 2) Kendala yang dihadapi pengurus seperti; rumitnya akses lokasi dan terbatasnya jumlah tim monev yang mengakibatkan pelaksanaan monev tidak bisa dilakukan secara merata, dilema antara konsistensi pengurus dengan kepatuhan penerima bantuan terhadap nota kesepakatan mengakibatkan gerobak terbengkalai dan usaha penerima bantuan tidak berkembang bahkan ada yang bangkrut. 3) Solusi alternatif; menambah tim monev, melakukan observasi secara intensif, melakukan klasifikasi data, memberikan solusi dan melakukan tindakan tegas namun bijaksana. Kata kunci: Tata kelola, instrumen, pemberdayaan, UPZ AbstractThis study examines crucial issues related to cart governance carried out by the management of UPZ Baznas Semen Padang. This study uses a qualitative method with the research subjects being 23 cart aid recipients and 5 administrators determined based on the purposive sampling technique. Data collection was carried out through observation, interviews, and documentation studies using interactive data analysis techniques from Miles and Huberman. The results of this study are; 1) The form of cart management is carried out through; Initial surveys, memorandums of agreement, direct assistance, and monev. 2) Obstacles faced by the management such as; The complexity of location access and the limited number of Monev teams resulting in the implementation of Monev cannot be carried out evenly, the dilemma between the consistency of the management and the compliance of the beneficiaries with the memorandum of agreement resulted in abandoned carts and the businesses of the beneficiaries did not develop and some even went bankrupt. 3) Alternative solutions; adding to the Monev team, conducting intensive observations, classifying data, providing solutions and taking firm but wise actions. Keywords: Governance, instruments, empowerment, UPZ
Romanticism in Salafi Da'wah: A Cultural and Historical Perspective from West Sumatra, Indonesia Sarwan, Sarwan; Meirison, Meirison; Karni, Awis; Yusoff, Kamaruzaman; Bin Mohd Nasir, Badlihisham
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v13i1.1373

Abstract

This study examines the Salafi doctrine, which emphasizes the importance of returning to the Qur’an and hadith based on the understanding of Salafus Shalih (the pious predecessors). Using a descriptive qualitative approach, the article focuses on Salafi religious practices in West Sumatra, analyzing how Salafis interpret and implement the sunnah in a contemporary context. Data were collected through interviews, observations, and documentation, and analyzed by categorizing the information into subtopics to extract deeper meanings. The findings indicate that the kajian sunnah (study of the sunnah) among Salafis in West Sumatra is characterized by exclusivity, doctrinal rigidity, and a textual approach. Moreover, the study reveals that the doctrine of adhering to the understanding and practices of Salafus Shalih serves as the cornerstone of Salafi da’wah strategies. This doctrine positions the Salafus Shalih generation as the ideal model for understanding and connecting with the essence of the Qur’an and hadith. The study concludes that the romanticization of Salafus Shalih functions as a central da’wah strategy for Salafi groups, facilitating the mobilization of their religious understanding and practices within contemporary society.
Suddenly religious or irreligious: Mentawai converts vs local culture Fitri, Aulia; Karni, Awis; Ashadi, Andri
Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padngsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/multidisipliner.v12i1.14750

Abstract

This research aims to find the phenomenon of Muslim life that is still carried out in daily life because of ancestral customs that are still inherent and thick in the Mentawai community. The research method used in this study is qualitative using a descriptive analysis approach. Data were collected using a semi-structured interview technique with open-ended questions. This technique is used to give the informant the freedom to answer according to their understanding, knowledge, and experience. The collected data was then analyzed using qualitative data analysis of the Miles and Huberman technique through three stages, namely data reduction, data exposure, and conclusion drawing and verification. This research found the patterns or thought events of Mentawai Muslims that are still influenced by ancestral culture. The results of the above study show that there is a cultural syncretism between Islamic teachings and local customs that form unique characteristics in the religious practices of the Mentawai people. This is reflected in the rituals, traditions, and social norms that are carried out, which at the same time strengthen the cultural identity as well as the faith of Muslims in the region. These findings make an important contribution to understanding the dynamics of the relationship between religion and culture in the context of indigenous peoples, as well as their implications for the preservation of cultural heritage