Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Factors Associated With Dementia In The Elderly At Cakung District Health Center In 2020 Virrisya Tania, Tasya; Susanti, Fajar; Ifadah, Erlin; Sunadi, Apri
Journal of Ageing And Family Vol 1, No 1 (2021): Journal of Ageing And Family
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/joaf.v1i1.1726

Abstract

Dementia is an acquired intellectual and memory dysfunction caused by brain disease, and is not associated with impaired levels of consciousness. The purpose of this study was to determine the factors associated with dementia in the elderly at the Cakung District Health Center in 2020. This study is a quantitative study with a correlative descriptive research design with a cross sectional study approach. The population consisted of elderly patients who participated in prolanis activities at the Cakung District Health Center. Sampling using total sampling. The sample consisted of 60 respondents. Data analysis using chi square test. The results showed a relationship between age (p = 0.000), physical activity (p = 0.000) and dementia. Physical activity needs to be done by the elderly to inhibit the factors that accelerate the onset of dementia. Counseling and learning about physical activity in the elderly should be a program in providing health services to the elderly, especially to prevent dementia. Keywords : Dementia, Physical Activity 
HUBUNGAN ANTARA SELF-MANAGEMENT TERHADAP KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER Novianti, Tamara; Aprisunandi, Aprisunandi; Susanti, Fajar; Kalsum, Umi
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 2: Agustus 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i2.1229

Abstract

Latar Belakang : Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tidak menular terbesar di dunia. Penyakit jantung koroner (PJK) di negara-negara berkembang termasuk Indonesia cenderung meningkat cukup tinggi setiap tahunnya, kepatuhan pengobatan yang optimal sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi dan kematian pada pasien dengan kondisi ini. Namun, banyak pasien seringkali menghadapi kesulitan dalam mematuhi regimen pengobatan yang kompleks. Self management atau pengelolaan diri telah diidentifikasi sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien dengan penyakit kronis. Tujuan: untuk Mengetahui Hubungan Antara Self-management Terhadap Kepatuhan Pengobatan Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Pasar Rebo. Metode: metode penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi pada penelitian ini yaitu pasien jantung koroner dengan sampel penelitian sebanyak 107 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan uji chi square. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dimulai dari bulan Januari sampai bulan Maret 2024 di RSUD Pasar Rebo. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan p value 0,367 > α 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Self-management Terhadap Kepatuhan Pengobatan Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Di RSUD Pasar Rebo. Saran: Diharapkan tenaga kesehatan tetap memberikan informasi terkait self-management yang baik pada pasien jantung untuk selalu patuh dalam pengobatan seperti rutin minum obat, menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup yang baik. Kata Kunci: Self-management, Kepatuhan Pengobatan, Penyakit Jantung Koroner 
Penerapan Terapi Non Farmokologi Senam Hipertensi untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Pasien Hipertensi di Ruangan Flamboyan Sugiarto, Riki; Susanti, Fajar; Samsuni, Samsuni
Jurnal Ilmu Medis Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/jimi.v3i2.2826

Abstract

Purpose: aims to determine the success rate of hypertension exercise in cases of weakness Methodology/approach: This study used a case study of the management of patients with hypertension at PSTW Budi Mulia 1 Cipayung, implemented for 12 days, which resulted in a reduction in hypertension levels in patients. Results: Based on the evaluation results, there was a significant reduction in blood pressure seen from changes in blood pressure before and after hypertension exercise therapy was carried out in the elderly for 5 minutes. Blood pressure results were obtained at 160/90 mmHg, 158/80 mmHg, BP= 155/95 mmHg, 158/98 mmHg, 155/90 mmHg, 150/90 mmHg, 140/90 mmHg, 148/80 mmHg, BP= 139/95 mmHg, 138/98 mmHg, 125/90 mmHg, 150/90 mmHg. It can be concluded that after implementing hypertension exercises in the elderly with implementation 12 times for 5 min, significant evaluation results were obtained where there was a decrease in blood pressure levels in hypertensive patients. Limitations: This case study is still being considered so that other researchers can conduct research according to practical standards and carried out within a 12 day period. Contribution: I would like to thank the parties who contributed to this work on this case study and have been involved in completing this case study.
Pencegahan Stunting dengan Edukasi dan Terapi Tuina Massage pada Balita di RW 004 RT 003 Kelurahan Bambu Heryandi, Rifki; Susanti, Fajar; Samsuni, Samsuni
Jurnal Nusantara Mengabdi Vol. 3 No. 2 (2024): Februari
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/jnm.v3i2.2964

Abstract

Purpose: This service aims to improve the knowledge, attitudes, and skills of mothers of toddlers to prevent stunting using tuina massage. Providing tuina massage, it is hoped that it can increase appetite in toddlers and increase body weight in toddlers who experience difficulties when the toddler's appetite decreases. Research methodology: The method in this research uses assessment of toddlers who experience difficulties in fulfilling nutrition by providing pre-tests and post-tests in providing understanding to mothers of toddlers, health education to mothers and toddlers about stunting, demonstrating tuina massage to mothers of toddlers, question and answer discussions and evaluation of outreach activities health. Results: The results of community service showed significant figures after being implemented in the form of health education for mothers of toddlers with an increase in knowledge about standing by 60%, attitudes by 52%, and skills by 55%. Conclusions: Based on community service activities with the title Stunting Prevention Using Tuina Massage Education and Therapy for Toddlers in Rw 004 Rt 003 Bambu Apus Village, East Jakarta, it can be concluded that community service activities run smoothly and receive support from the village government, stunting prevention education using tuina massage increases knowledge, attitudes, and skills of mothers of toddlers. Community service activities by the tri dharma of higher education are useful for opening insight into preventing stunting using tuina massage to increase children's appetite. Limitations: Tuina massage should be done for 6 consecutive days, but due to time constraints it will only be done once. Contribution: This community service is expected to be a reference in scientific development for babies experiencing stunting with prevention using tuina massage. Apart from that, hopefully, it can increase further knowledge about the mechanism of tuina massage.
HUBUNGAN LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK Putri, Ira; Jamiatun; Indriayani, Iis; Susanti, Fajar
JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU Vol 12 No 2 (2024): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BENGKULU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jkmb.v12i2.6809

Abstract

Pasien dengan gagal ginjal kronis harus menjalani hemodialisis, yang merupakan proses yang panjang dan dapat menimbulkan kesulitan. Hal ini menjadi stressor bagi kesehatan lingkungan, sosial, psikologis, dan fisik pasien, yang kemudian akan menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri, Jakarta. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Sampel penelitian sebanyak 74 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil uji univariat mayoritas lama pasien menjalani hemodialisis kategori baru (≤12 bulan) sebanyak 39 responden (52,7%) dan mayoritas kualitas hidup baik sebanyak 45 responden (60,8%) dengan skor domain paling tinggi yaitu kesehatan psikologis. Hasil uji statistik didapatkan hasil p value 0,029 <α = 0,05 artinya terdapat hubungan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik di RS Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri Jakarta. Saran bagi RS agar dapat memberikan pendidikan dan edukasi kesehatan, seperti edukasi pentingnya diet cairan dan nutrisi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Hubungan Asuhan Keperawatan Ortopedi dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSU Adhyaksa Maliki, Maliki; Aprisunadi, Aprisunadi; Susanti, Fajar; Kalsum, Umi
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i1.565

Abstract

Gangguan muskuloskeletal merupakan penyebab kecacatan paling umum nomor dua di dunia. Di RSU Adhyaksa gangguan muskuloskeletal banyak terjadi mulai dari kasus anak, dewasa hingga lansia. Berdasarkan hal tersebut, asuhan keperawatan ortopedi yang diberikan harus sesuai dengan standar sehingga akan dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asuhan keperawatan ortopedi dengan tingkat kepuasan pasien di RSU Adhyaksa. Metode: metode penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas sebelum digunakan. Sampel penelitian ini sebanyak 65 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Diketahui terdapat 87,7% pasien mempersepsikan asuhan keperawatan ortopedi telah dilaksanakan dengan baik serta 86,6% pasien menyatakan puas terhadap layanan yang diberikan. Pada analisis lanjut disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asuhan keperawatan ortopedi dengan kepuasan pasien ortopedi (p: 0,001, α: 0,05). Asuhan keperawatan oropedi yang baik berpeluang 22 kali terhadap kepuasan pasien dibanding asuhan keperawatan yang kurang baik (95% CI OR: 3,82; 127,78). Diskusi: Penelitian ini mendukung temuan penelitian lain yang menyatakan bahwa asuhan keperawatan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien terhadap mutu layanan keperawatan. Pelayanan yang baik akan membuat pasien merasa puas terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan yang bermakna antara asuhan keperawatan ortopedi dengan Tingkat kepuasan pasien. Penelitian ini merekomendasikan bahwa dibutuhkan penelitian lanjutan dengan desain intervensi berkaitan dengan peningkatan mutu asuhan keperawatan sehingga kepuasan pasien dapat semakin meningkat.Kata Kunci: asuhan keperawatan ortopedi, kepuasan pasien, perawat Correlation Between Orthopedic Nursing Care and Patient Satisfaction Levels at Adhyaksa General Hospital ABSTRACT Musculoskeletal disorders are the second most common cause of disability worldwide. At Adhyaksa General Hospital, these disorders frequently occur across age groups, from children to the elderly. Based on this, orthopedic nursing care provided should align with standards to enhance service quality. Objective: To identify the correlation between orthopedic nursing care and patient satisfaction levels at Adhyaksa General Hospital. Methods: This quantitative study used a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. Data were collected using a validated questionnaire. The sample comprised 65 respondents selected through total sampling. Data analysis was conducted using the chi-square test. Results: The findings indicate that 87.7% of patients perceive orthopedic nursing care as well-executed, and 86.6% report satisfaction with the services provided. Further analysis concluded a significant correlation between orthopedic nursing care and orthopedic patient satisfaction (p: 0.001, α: 0.05). High-quality orthopedic nursing care was found to increase the likelihood of patient satisfaction by 22 times compared to lower-quality care (95% CI OR: 3.82; 127.78). Discussion: This study supports previous findings, indicating that good nursing care enhances patient satisfaction with the quality of nursing services, as positive care experiences contribute to patient satisfaction. Conclusion: The study concludes a significant correlation between orthopedic nursing care and patient satisfaction levels. It recommends further research with an intervention design focused on improving nursing care quality to further enhance patient satisfaction.Keywords: Orthopedic Nursing Care, Patient Satisfaction, Nurse
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN CKD HEMODIALISIS DI RS PUSDOKKES POLRI Teguhandany, Fefyayu; Aprisunadi, Aprisunadi; Jamiatun, Jamiatun; Susanti, Fajar
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v9i2.564

Abstract

ABSTRAKKepatuhan pasien dalam pembatasan cairan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya dukungan keluarga. Keberadaan keluarga mampu memberikan dukungan yang sangat bermakna pada pasien di saat pasien menghadapi masalah kesehatannya. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien chronic kidney disease (CKD) yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri. Metode: penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan keluarga yang sudah dilakukan uji validitas sebelum digunakan dan lembar observasi pembatasan cairan yang sudah baku. Populasi sebanyak seratus pasien dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 88 responden yang dihitung menggunakan rumus Slovin dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: karakteristik usia paling banyak yaitu lansia awal sebanyak 27 orang (30,7%), tingkat pendidikan paling banyak di tingkat menengah yaitu 51 orang (58,0%), pengalaman hemodialisis < 5 tahun sebanyak 59 orang (67,0%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan dukungan keluarga pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis sebagian besar baik yaitu sebanyak 57 (64,8%) sedangkan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD sebagian besar patuh sebanyak 61 (69,3%). Hasil uji statistik menunjukkan p-value 0,000 < α 0,05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Bhayangkara TK. I Pusdokkes Polri. Kesimpulan: dukungan keluarga merupakan faktor dominan dalam memengaruhi kepatuhan pasien. Dengan dukungan keluarga yang baik, pasien akan merasa senang dan tentram dalam menghadapi dan menjalani pengobatannya. Kata Kunci: dukungan keluarga, chronic kidney disease, hemodialisis, pembatasan cairan ABSTRACTBackground: Patient compliance in complying with fluid restrictions is influenced by several factors, one of which is family support. The presence of the family is able to provide very meaningful support to the patient when the patient is facing health problems. Research Objective: to determine the relationship between family support and compliance with fluid restrictions in CKD patients undergoing hemodialysis at the Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri Hospital. Method: This research used descriptive correlational with a cross-sectional approach. Data were collected using a family support questionnaire which had been tested for validity before use and a standardized fluid restriction observation sheet. The sample for this study was 88 respondents with a population of 100 patients which was calculated using the Slovin formula with a significance level used of 0.05, the sampling technique used simple random sampling. Data analysis used the chi square test. Results: The results of this study showed that the most common age characteristics were early elderly, 27 people (30.7%), the highest level of education was middle, namely 51 people (58.0%), hemodialysis experience < 5 years, 59 people (67.0%). The results of this study also show that most of the family support in CKD patients undergoing hemodialysis has good family support, namely 57 (64.8%) while the majority of CKD patients comply with fluid restrictions, 61 (69.3%) according to statistical test results. This shows a p-value of 0.000 < α 0.05, which means there is a significant relationship between family support and compliance with fluid restrictions in CKD patients undergoing hemodialysis at the Bhayangkara TK.I Pusdokkes Polri Hospital. Conclusion: family support is the dominant factor in influencing patient compliance, with good family support the patient will feel happy and at ease in facing and undergoing treatment. Keywords: family support, chronic kidney disease, hemodialysis, fluid restriction
HUBUNGAN LAMA KERJA TERHADAP HARD SKILL PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN SOP PEMASANGAN INFUS Septiyana, Septiyana; Aprisunadi, Aprisunadi; Susanti, Fajar; Ifadah, Erlin
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 2 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i2.1270

Abstract

Latar Belakang : Pemasangan infus merupakan salah satu prosedur penting yang harus dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah komplikasi seperti infeksi atau kerusakan jaringan. Namun, pelaksanaan SOP ini sering kali dipengaruhi oleh tingkat hard skill perawat, yang dapat bervariasi tergantung pada lama kerja mereka. Meskipun perawat dengan lama kerja yang lebih panjang diharapkan memiliki keterampilan yang lebih baik karena pengalaman, faktor seperti kelelahan atau kurangnya pelatihan dapat memengaruhi kualitas kinerja. Tujuan: untuk mengetahui Hubungan Lama Kerja Terhadap Hard Skill Perawat Dalam Melaksanakan SOP Pemasangan Infus Di RS X Wilayah Cibubur. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif, desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Sampel penelitian sebanyak 75 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil: menunjukkan p value 0,812 > α 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama kerja dengan hard skill perawat dalam melaksanakan SOP pemasangan infus di RS X Wilayah cibubur. Saran : dapat menjadi acuan bagi rumah sakit untuk menyusun program pelatihan atau supervisi guna meningkatkan kompetensi perawat, terutama bagi mereka dengan masa kerja yang lebih singkat. Kata kunci : Lama kerja, Hard Skill, SOP Pemasangan Infus