Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

POLA RETAK LENTUR GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN ORTHOTROPIC MODEL S.T., M.T., DEDI BUDI SETIAWAN
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 21, No 02 (2016): WAHANA Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v21i02.833

Abstract

Test the load to collapse needed to test the reliability of the structure , ie by knowing the maximum load that can be borne by the structure. The process of bending and deflection of reinforced concrete beams is also necessary for students to understand the world of construction and reinforcement due to shear or bending , through experimental studies and numerical studies. Whereas laboratory tests conducted on relatively more expensive. One solution to the numerical methods are finite element methode. The main purpose of this research is to create a simulation of bending, deflection, maximum load and cracking for reinforced concrete beam with orthotropic models. So the simulation of bending, deflection, maximum load and cracks can be represented with this program without always perform laboratory testing. Program performance is analyzed based on laboratory test results and literature. The pattern of cracked beam bending shear formed shows the influence of concentrated loads are in the area moment of pure, cracks formed experiencing slope indicating still have a shear work but further away from the location of concentrated load slope becomes increasingly erect indicating less influence concentrated load , While near the pedestal cracks experiencing tilt direction marks in those areas experiencing the combined effects of shear stress and maximum normal stresses are close to zero and the impact of support reaction. The pattern of cracked beam bending pure looks toward the crack perpendicular to the horizontal axis beam this is due to the absence of shear stress working along the span structure, in the absence of shear strain, the strain off the main drag parallel to the horizontal axis and direction cracked up to be perpendicular direction tensile strain, this corresponds to the existing reference.Kata kunci : finite element, reinforced concrete beams, crack pattern.
ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN DAN ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTURAL PADA GEDUNG C DI KOMPLEK GEDUNG KANTOR BUPATI KUDUS Kusumastuti, Dianita Ratna; Setiawan, Dedi Budi; Rahmi, Dwi Ristanti; Rochimawati, Maylanda; Supriyo, Supriyo
Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora Vol 8, No 1, April (2022): Bangun Rekaprima
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i1, April.3523

Abstract

Perawatan dan pemeliharaan gedung merupakan masalah penting yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan setiap pengguna gedung. Gedung negara memiliki perencanaan umur bangunan 50 tahun. Pemeliharaan dan perawatan gedung negara dilaksanakan dengan mempertimbangkan umur bangunan, penyusutan dan kerusakan bangunan. Gedung C di Komplek Bupati Kudus dibangun pada tahun 2016. Pada komponen arsitektural bangunan terdapat beberapa kerusakan yang disebabkan karena beberapa ruang yang dialihfungsikan, perubahan cuaca dan pemeliharaan yang kurang. Kerusakan gedung dikhawatirkan akan merusak komponen lain yang bisa mengganggu fungsinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan komponen arsitektural, volume kerusakan dan biaya perawatan dan pemeliharaan Gedung C Komplek Bupati Kudus berdasarkan Permen PU No. 22/PRT/M/2018 serta analisis dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (HSPK) Kota Kudus. Analisis biaya difokuskan pada komponen arsitektural yaitu dinding, lantai dan plafon sebagai objek penelitian. Berdasarkan analisis presentase kerusakan komponen arsitektural Gedung C Komplek Bupati Kudus sebesar 1,650% dan termasuk jenis kerusakan ringan. Rencana Anggaran Biaya pekerjaan perawatan Gedung C Komplek Bupati Kudus pada komponen arsitektural sebesar Rp 43.920.000,-. Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan pedoman atau acuan oleh pengelola bangunan gedung dalam perencanaan biaya pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, khususnya Gedung C Komplek Bupati Kudus.
Analisis Kuat Tekan Dan Daya Serap Air Pada Batu Bata Ringan Yang Terbuat Dari Fly Ash Dan Abu Pengergajian Batu Andesit Novia Al Adawiyah; Putra Pamungkas; Sugiharto Sugiharto; Dedi Budi Setiawan
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 21, No 01 (2016): WAHANA Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v21i01.823

Abstract

The research is do to analize the compressive strength and water absorption in the CLC lightweight brick made with a mix of fly ash and the ashes of andesit sawed stones and also to know if waste fly ash and the ashes of andesit sawed stones can be used as mixure of CLC lightweight bricks. The method used in this research that is by making light brick CLC with replacing sand material to the ashes of andesit sawed stones and fly ash substitution of 5%, 7%, 10%, 15%, 17% and 20% of the weight of the whole material. Lightweight brick that has been curing for 7, 14 and 28 days and then tested to obtain the compressive strength and water absorption from lightweight brick. Results of the research showed the largest compressive strength of CLC lightweight brick at the age of 7 days is 6 kg/cm2 on the rate of fly ash 20%. At the age of 14 days, the largest compressive strength value of CLC is 12 kg/cm2 on the rate of fly ash 20%, at the age of 28 days, the largest compressive strength value of CLC is 19.5 kg/cm2 on he rate of fly ash 20%. Water absorption of CLC lightweight brick on average at the age of 14 days is 18.54 gr/dm2/min, average water absorption of CLC lightweight brick at the age of 28 days is 12.44 gr/dm2/min, still enter into terms that reco mended with a maximum of 20 gr/dm2/min.
Pemanfaatan Beton Ringan Dari Agregat Pumice Dengan Penambahan Abu Sekam Padi Sebagai Pengganti Beton Biasa Untuk Struktur Bangunan Dedi Budi Setiawan; Sukoyo Sukoyo
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2012): WAHANA Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v17i2.116

Abstract

Light concrete is one of concrete type which more and more applied during now. In Europe and United States light concrete have been long enough and many utilized. Compressive strength yielded by lower light concrete than compressive strengths yielded by ordinary concrete. But, weakness found on light concrete can be overcome with excess obtained that is lighter wight. Causing enables once for high rise building sewer structures of height. In this research, more pointly weighs against at light concrete with aggregate pumice with addition of paddy chaff ash. Aggregate applied with light material that is pumice and addition of paddy chaff ash to increase compress and exploits raffle around rural public. Paddy chaff ash is material having property as puzzolan. Weakness of light concrete having compressive strength lower than ordinary concrete tried improved with addition of usage of paddy chaff ash having property pozolan. Concrete pumice with comparison ( 1 : 2 : 2) with addition of chaff ash, optimum condition reached at chaff ash content 10% , this still possibly increasing but its the increasing of on the wane.
Analisis Value Engineering Struktur Portal Proyek Rumah Sakit Onkologi Kotabaru Yogyakarta Zaenal Khafidho; Dianita Ratna Kusumastuti; Dedi Budi Setiawan; Suwarto Suwarto
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2019): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v24i2.1728

Abstract

Value engineering (rekayasa nilai) menurut Chandra (1986) adalah suatu usaha yang terorganisir untuk menganalisis suatu permasalahan yang bertujuan untuk mencapai fungsi-fungsi yang dikehendaki dengan biaya total dan hasil akhir yang optimal. Value engineering dipengaruhi beberapa aspek, diantaranya dilihat dari segi bahan, cara pengerjaan, jumlah tenaga kerja, waktu pelaksanaan, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalisasi dengan cara pengefisienan anggaran biaya kembali agar mendapatkan anggaran yang paling hemat. Sehingga dari hal tersebut penulis melaksanakan value engineering pada Proyek Rumah Sakit Onkologi Kotabaru Yogyakarta. Kondisi proyek sekerang ini pada pekerjaan struktur bawah, kondisi perencanaan sebelumnya gedung di rencakan 3 lantai tetapi pada pekerjaan konstruksinya hanya 2 lantai. Atas alasan kekurangan ruang pada perjalanan konstruksi pemilik meminta untuk konstruksi menjadi 3 lantai. Dari kondisi tersebut penulis melaksanakan value engineering untuk mengoptimalkan desain struktur agar mendapat alternatif paling hemat. Value engineering pada proyek ini menggunakan metode zero-one dengan 2 alternatif pilihan yaitu merubah desain kolom,balok dan tetap menggunakan desain plat eksisting sebagai alternatif 1 dan merubah desain kolom,balok dan merubah material menjadi alternatif 2. Dari itu di dapatkan Penghematan untuk alternatif 1 Rp. 131.675.000-, dan untuk alternatif 2 Rp. 267.053.000-,Pada perhitungan dengan metode zero-one alternatif terbaik yaitu alternatif 2 dengan bobot 55,55% dan bobot alternatif 1 adalah 44,45%.
ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN DAN ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTURAL PADA GEDUNG C DI KOMPLEK GEDUNG KANTOR BUPATI KUDUS Dianita Ratna Kusumastuti; Dedi Budi Setiawan; Dwi Ristanti Rahmi; Maylanda Rochimawati; Supriyo Supriyo
Bangun Rekaprima Vol 8, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.124 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i1.3556

Abstract

Perawatan dan pemeliharaan gedung merupakan masalah penting yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan kenyamanan dan keselamatan setiap pengguna gedung. Gedung negara memiliki perencanaan umur bangunan 50 tahun. Pemeliharaan dan perawatan gedung negara dilaksanakan dengan mempertimbangkan umur bangunan, penyusutan dan kerusakan bangunan. Gedung C di Komplek Bupati Kudus dibangun pada tahun 2016. Pada komponen arsitektural bangunan terdapat beberapa kerusakan yang disebabkan karena beberapa ruang yang dialihfungsikan, perubahan cuaca dan pemeliharaan yang kurang. Kerusakan gedung dikhawatirkan akan merusak komponen lain yang bisa mengganggu fungsinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kerusakan komponen arsitektural, volume kerusakan dan biaya perawatan dan pemeliharaan Gedung C Komplek Bupati Kudus berdasarkan Permen PU No. 22/PRT/M/2018 serta analisis dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (HSPK) Kota Kudus. Analisis biaya difokuskan pada komponen arsitektural yaitu dinding, lantai dan plafon sebagai objek penelitian. Berdasarkan analisis presentase kerusakan komponen arsitektural Gedung C Komplek Bupati Kudus sebesar 1,650% dan termasuk jenis kerusakan ringan. Rencana Anggaran Biaya pekerjaan perawatan Gedung C Komplek Bupati Kudus pada komponen arsitektural sebesar Rp 43.920.000,-. Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan pedoman atau acuan oleh pengelola bangunan gedung dalam perencanaan biaya pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, khususnya Gedung C Komplek Bupati Kudus.
KAJIAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS PIPA PADA BANGUNAN RUMAH TINGGAL BERDASARKAN PEMODELAN INSTALASI PIPA AIR BERSIH DAN ANALISIS ANGGARAN PELAKSANAAN Dedi Budi Setiawan; Rifqi Aulia Abdillah; Supriyo Supriyo; Arief Subakti Ariyanto; Hadi Wibowo
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 27, No 2 (2022): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v27i2.4140

Abstract

The installation of clean water is a very important building component to supportthe activities of residents in the building, because this component is a provider ofwater needs for building occupants to carry out bathing, washing, cooking activities,and so on. In planning a clean water installation system, four criteria must be met,namely: Sufficient quantity, Hygienic, Optimal technical, and Economical. Researchhas been carried out by modeling clean water installation to determine the type ofpipe that most effectively meets the clean water installation criteria to be applied toresidential buildings. The method used in this study is the modeling of a clean waterpipe installation with 3 types of pipes (Polyvinyl Chloride (PVC), Poly PropyleneRandom (PPR), and Galvanis), measuring the flow rate and water pressure bysimulating all the open sanitation points and simulating one of the open sanitationpoints in turn, then performing calculation of Implementation of Budget Plan forpipe installation. The results showed that the flow rate and pressure readings on thePVC pipe installation experienced an increase in the flow rate of 0.00624 m3 andthe pressure decreased by 3.015 psi, the PPR pipe installation experienced anincrease in the flow rate of 0.0104 m3 and the pressure decreased by 3.86 psi, whilethe galvanized pipe installation experienced an increase in the flow rate of 0.029 m3and the pressure decreased by 3,285 psi. The cost needed to make a PVC pipeinstallation is Rp. 336,635, to make a PPR pipe installation of Rp. 514,583, and toinstall a Galvanized pipe of Rp. 538,370. Based on the results of testing and analysisof the implementation budget, it can be concluded that the most effective type of pipeto be used in the installation of clean water pipes in residential homes is PVC pipe.
PENDAMPINGAN PEMBANGUNAN KONSTRUKSI JEMBATAN BETON BERTULANG SEBAGAI AKSES KE MUSHOLLA AL BAROKAH NYATNYONO UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Pangesti, Rendy Dwi; Widoanindyawati, Vemi; Suroso, Suroso; Supriyo, Supriyo; Marsudi, Marsudi; Pamungkas, Nur Setiaji; Setiawan, Dedi Budi; Kusumastuti, Dianita Ratna
Bangun Rekaprima Vol 8, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.64 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i2.3970

Abstract

Pengabdian masyarakat yang berupa pendampingan pembangunan kostruksi jembatan beton bertulang sebagai akses menuju Musholla Al Barokah di wilayah RT 03 RW VII kelurahan Nyatnyono, Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Masa Pelaksanaan selama 6(enam) bulan, daribulan Oktober 2021. Pendampingan dirasakan sangat perlu, dikarenakan pembangunanya berupa kontruksi jembatan beton bertulang, yang menghubungan dua elevasi yang berbeda. Perbedaan elevasi yang mencapai 6,5 meter dan dengan panjang jembatan hampir 35 meter serta lebar jembatan 1,5 meter. Kontribusi mitra berupa beberapa material seperti batu kali, batu bata, pasir maupun beberapa tenaga kerja. Permasalahan utama adalah tidak adanya tenaga pelaksana bangunan khususnya didalam membangun Jembatan beton bertulang baik dari sisi biaya pelaksanaan maupun supervisi. Adapun solusi yang ditawarkan berupa pendampingan didalammengkalkulasi biaya pelaksanaan maupun supervisi dalam pembangunan. Kontribusi mendasar daripengabdian adalah mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam mengkalkulasi kebutuhan biaya, pelaksanaan serta supervisi dalam membangun Jembatan. Luaran berupa hasil pendampingan didalammelaksanakan pembangunan Jembatan di Wilayah Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
TEKNIK PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN INSTALASI PIPA GALVANIS Abdillah, Rifqi Aulia; Setiawan, Dedi Budi; Supriyo, Supriyo; Ariyanto, Arief Subakti; Pamungkas, Nur Setiaji
Bangun Rekaprima Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v10i1.5530

Abstract

The plumbing system must be able to anticipate pollution from outside, So damage to pipes must be minimized because if there is a leak in the pipe it will not only affect water distribution but can also cause the water to be contaminated with dirt. Research needs to be carried out regarding inspection methods and techniques for repairing leaks in pipe installations so that if the installation experiences a leak it can be repaired immediately. The method used in this research is an experimental method, namely modeling a water pipe installation that has a leak, then applying inspection techniques and repair techniques to the pipe installation. Based on water discharge measurements carried out during 1 minute of water flow in pipe installations in normal conditions with pipes experiencing leaks, there was a decrease in water discharge of 39.023 liters/minute. To find out the leak point, it is necessary to carry out a further inspection using a pipe leak listening device. The results of the inspection carried out three times with different people showed that the inspection results shifted from the leak point by a maximum of 10 mm. Based on the research results, it was found that a repair technique that can be applied to leaks in galvanized pipe installations is strengthening with pipe clamps capable of withstanding a pressure of 1.2 Mpa with an implementation cost of Rp. 277,500.00, and the welded reinforcement is able to withstand a pressure of 3.4 Mpa with an implementation cost of Rp. 463,458.00. So the inspection method of measuring flow and checking with a listening device can be applied to check leak points in pipe installations, while the most appropriate method for repairing leaks in galvanized pipe installations is to use pipe clamp reinforcement, because it obtains a compressive strength that meets the minimum pressure requirements in pipe installations. residential house and in terms of costs it is cheaper than using welding reinforcement techniques.
PERILAKU MEKANIK BETON RINGAN AGREGAT STYROFOAM DENGAN VARIASI PENAMBAHAN FLY ASH Setiawan, Dedi Budi; Abdillah, Rifqi Aulia
Bangun Rekaprima Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.647 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i1.4502

Abstract

Menurut SKSNI Beton 2002 beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat jenis tidak lebih dari 1900kg/m3. Penggunaan material lain yang memiliki berat jenis ringan dalam campuran beton akan mengurangi berat beton secara keseluruhan sehingga mengurangi dimensi struktur yang akhirnya didapat struktur yang lebih ekonomis. Styrofoam yang memiliki nama lain polystyrene, begitu banyak digunakan oleh manusia dalam kehidupannya sehari hari. Fly ash memiliki sifat pozzolan dan dapat bereaksi dengan kapur pada suhu ruang dengan media air dan membentuk senyawa yang bersifat mengikat. Perpaduan Styrofoam untuk mendapatkan beton ringan dan penambahan fly ash untuk meningkatkan ikatan beton / kuat tekan beton diharapkan mampu memberikan peningkatan mutu beton ringan yang berarti. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu membuat adukan beton ringan yang terdiri dari Semen PCC, agregat halus, agregat kasar, air, dan Styrofoam dengan perbandingan variasi yang berbeda-beda yakni 10% dan 30% terhadap volume beton serta penambahan fly ash dengan variasi 5%, 10% dan 15% terhadap volume semen. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat memberi informasi mengenai perilaku mekanik beton ringan dengan tambahan Styrofoam dan fly ash.Dari hasil percobaan kuat tekan beton kandungan Styrofoam 10% dan 30% dengan variasi fly ash 15% mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,3%. Untuk kuat lentur beton kandungan Styrofoam 10% dan 30% dengan variasi fly ash 15% meningkat rata-rata sebesar 7%. Beton dengan kandungan Styrofoam 30% mempunyai berat per isi sebesar1845,45 kg/m3. Artinya beton tersebut bisa dikategorikan sebagai beton ringan karena berat jenisnya kurang dari 1900 kg/m3 seperti yang dipersyaratkan SKSNI