Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Agro Indragiri

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor L.) PADA LAHAN KERING MASAM TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR Moelyohadi , Yopie; Haitami , A; Seprido; Hadi, Nariman; Alatas, Andi; Jamalludin
Jurnal Agro Indragiri Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v10i1.3070

Abstract

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Lahan Kering masam Terhadap Pengaturan jarak Tanam dan Pemberian Pupuk organik cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis pupuk organik cair dan jarak tanam tertentu yang memberikan pengaruh terbaik terhadap tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.). Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec.Sukarami, KM 7 Palembang, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni 2023. Penelitian ini menggunakan metode eksperiment, yang disusun berdasarkan Rancangan Petak Terbagi (Split plot design) dengan 3 faktor perlakuan dan 3 ulangan.. Sebagai perlakuan petak adalah jarak tanam dansebagai anak petak pupuk organik cair.Dengan demikian terdapat 27 satuan percobaan. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : Jarak Tanam J1 K1 = 70 cm x 10 cm, J2 = 70 cm x 20 cm, J3 = 70 cm x 30 cm. Jenis Pupuk Organik Cair (K), K1 = Limbah Tahu, K2 = Urine Sapi, K3 = Kotoran Ayam. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun, Panjang Malai, Berat Malai, Berat Biji Pertanaman , Berat Biji Perpetak. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara tabulasi kombinasi perlakuan jarak tanam 70 x 40 cm dengan pemberian pupuk organik cair kotoran ayam memberikan pengaruh tertinggi terhadap produksi sorgum sebesar 1,51 kg/petak (setara dengan 2,01 ton/ha).
Analisis Serapan Hara N, P, dan K pada Tiga Varietas Cabai Merah (Capsicum annuum L.) dengan Variasi Tingkat EC Menggunakan Sistem Irigasi Kapiler Perwira, Wanda; Haitami, A.; Ezward, Chairil; Hadi, Nariman; Moelyohadi, Yopie
Jurnal Agro Indragiri Vol. 10 No. 2 (2025): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v10i2.4392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi tingkat Electrical Conductivity (EC) terhadap serapan hara N, P, dan K pada tiga varietas cabai merah (Capsicum annuum L.) menggunakan sistem irigasi kapiler. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL), dimana petak utama adalah tingkat EC (2,0; 2,5; dan 3,0 dS/m) dan anak petak adalah tiga varietas cabai merah (Lado F1, Kawat, dan Laris). Sistem irigasi kapiler dirancang menggunakan prinsip negative pressure differential irrigation (NPDI) dengan media tanam campuran tanah dan pupuk kandang (3:1). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara varietas dan tingkat EC terhadap bobot kering tanaman, dengan varietas Lado F1 menunjukkan respons terbaik. Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah dan kerapatan stomata, dimana Lado F1 memiliki nilai tertinggi (6,77 mm dan 34,57 mm²), diikuti Kawat (5,56 mm dan 28,34 mm²), dan Laris terendah (3,77 mm dan 19,26 mm²). Peningkatan EC dari 1,5 ke 2,5 dS/m meningkatkan kadar dan serapan hara N, P, dan K pada semua varietas, dengan varietas Laris menunjukkan efisiensi serapan hara terbaik. Produktivitas cabai merah tidak dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat EC (P-value = 0,923), namun sangat dipengaruhi oleh varietas (P-value = 0,000), dengan varietas Laris mencapai produktivitas tertinggi (15,84 ton/ha), diikuti Lado F1 (15,18 ton/ha), dan Kawat terendah (13,35 ton/ha). Sistem irigasi kapiler terbukti efektif dalam menyediakan nutrisi yang optimal pada rentang EC 2,0-3,0 dS/m, dengan EC optimum 2,0-2,5 dS/m untuk memaksimalkan serapan hara dan produktivitas cabai merah.