Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, LINGKUNGAN SOSIAL DAN SUMBER INFORMASI TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) PADA REMAJA DI SMA NEGERI 3 PAREPARE Nur Qalbi; Ramlan; Henni Kumaladewi Hengky
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i3.392

Abstract

Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang mengubah norma-norma , nilai-nila dan gaya hidup mereka. Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja dapat menimbulkan permasalahan yang dapat mengganggu perkembangan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, lingkungan sosial, dan sumber informasi terhadap penyakit menular seksual pada remaja di SMA Negeri 3 Parepare. Metode penelitian menggunakan metode survei analitik, pendekatan cross sectional. Penarikan sampel sistematik random sampling, didapatkan 101 sampel. Pengumpulan data penelitian melalui pengisian kuesioner, data dianalisis menggunakan SPSS versi 24. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan tingkat pengetahuan (p=0,010), sumber informasi (p=0,003) terhadap pengetahuan penyakit menular seksual pada remaja, dan tidak ada hubungan lingkungan sosial terhadap pengetahuan penyakit menular seksual pada remaja (p=0,710) di SMA Negeri 3 Parepare. Saran, untuk instansi terkait khususnya sekolah untuk terus memberikan informasi melalui penyuluhan atau seminar serta mengadakan perbaikan kebijakan guna meningkatkan pengetahuan penyakit menular seksual pada remaja.
PERAN SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT (SKM) DALAM PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGADI KELURAHAN WATTANG SOREANGKOTA PAREPARE Andi Ainun Asqha Maulany; Syarifuddin Yusuf; Henni Kumaladewi Hengky
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i1.394

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Sarjana Kesehatan Masyakat dalam Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Kelurahan Wattang Soreang RW Cempae Kota Parepare Tahun 2018. Jenis penelitian adalah menggunakan metode survei dengan rancangan deskriptif. Waktu penelitian dilakukan selama 1 bulan mulai bulan Mei-Juni dan lokasi penelitian adalah di Kelurahan Wattang Soreang RW Cempae Kota Parepare. Penarikan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga sarjana kesehatan masyarakat berperan dalam program PHBS tatanan rumah tangga sebanyak 66,7%.dan pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga di Kelurahan Wattang Soreang RW Cempae sebanyak 61,5%.
EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMIK PENDERITA HIPERTENSI SEBAGAI UPAYA PENURUNAN TEKANAN DARAH LANJUT USIA DI KOTA PAREPARE Rina, Rina Hastina Haripuddin; Andi Nuddin; Henni Kumaladewi Hengky
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i1.395

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang sering ditemukan dikalangan masyarakat. Ditinjau dari aspek kesehatan, semakin bertambah usia akan semakin rentan berbagai masalah baik fisik, mental, sosial dan ekonomi. Hipertensi tidak hanya menurunkan kualitas hidup, tetapi juga dapat mengancam jiwa penderita. Pola hidup yang kurang di perhatikan dapat menjadi salah satu faktor terjadinya hipertensi pada lansia, seperti tidak memperhatikan makanan yang dikomsumsi dan kurang melakukan aktivitas fisik. Pengobatan yang dapat diberikan penderita hipertensi ada dua yaitu pengobatan farmokologi dan non farmokologi. Farmokologi seperti diberikan obat anti hipertensi sedangkan non farmokologi dapat dilakukan dengan aktivitas fisik berolahraga, salah satunya dengan senam ergonomik. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan adanya keektivitasan senam ergonomik penderita hipertensi sebagai upaya penurunan tekanan darah lanjut usia di kota parepare.Penelitian ini menggunakan desain Quasi- Eksperimental one group pretest-posttest, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik total sampling dengan jumlah sampel 69 responden, pemberian intervensi selama 3 minggu sebanyak 6 kali intervensi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Paired T-test. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Paired T-test menunjukkan p = 0,000. Yang berdasarkan senam ergonomik efektif sebagai upaya penurunan tekanan darah lanjut usia penderita hipertensi. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi panti jompo kota paraepare menjadikan senam ergonomik sebagai program yang rutin dilakukan sebagai pengendalian penyakit hipertensi.
PENGARUH RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA ANGGOTA POLISI DI POLRES PAREPARE Gusriani; Haniarti; Henni Kumaladewi Hengky
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i1.402

Abstract

Data Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4% (WHO, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah pengaruh dari lingkar perut, kebiasaan merokok, aktivitas fisik olahraga, dan pola konsumsi garam serta kebiasaan minum kopi dengan risiko kejadian hipertensi di Polres Parepare. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional desain penelitian cross sectional study. Populasi yang dijadikan sampel sebanyak 82 polisi. Analisis data univariat dan bivariat (uji statistik chi-square).Hasil penelitian ada pengaruh antara lingkar perut (p=0,005), kebiasaan merokok (p= 0,000), pola konsumsi garam (p=0,005) terhadap risiko kejadian hipertensi. Sedangkan aktivitas fisik olahraga (p=0,077), dan kebiasaan minum kopi (p=0,366) tidak memiliki pengaruh terhadap risiko kejadian hipertensi. Berdasarkan kesimpulan, disarankan kepada polisi agar melakukan aktivitas fisik secara rutin dan mengurangi asupan garam
KEBIASAAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH PENGOBATAN ALTERNATIF TERHADAP SUATU PENYAKIT DI DESA SAMAULUE KECAMATAN LANRISANG KABUPATEN PINRANG Irma Yanti; Henni Kumaladewi Hengky; Herlina
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i1.529

Abstract

Pengobatan alternatif merupakan pengobatan tradisional yang kembali digunakan sebagai alternatif dari pengobatan konvensional.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebiasaan masyarakat memilih pengobatan alternatif terhadap suatu penyakit di tinjau dari faktor sosial, faktor ekonomi, faktor budaya, faktor fsikologis, faktor kejenuhan terhadap pelayanan medis dan faktor manfaat dan keberhasilan di Desa Samaulue Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitif yaitu survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi didalam suatu populasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variabel. Penelitian tertinggi menunjukkan bahwa 75.84% masyarakat memilih pengobatan alternatif dikarenakan alternatif tidak mahal serta waktu pengobatan yang tidak lama untuk menyembuhkan penyakit. Sedangkan ditinjau dari faktor psikologi peneltian menunjukan bahwa 49.6% masyarakat dominan memilih di karenakan masyarakat merasa nyaman setelah di obati, dan dapat memberikan ketenangan. Disarankan bagi masyarakat desa Samaulue Kecamatan Lanrisang Kabupaten Pinrang sebaiknya mempelajari keutamaan dan manfaat pengobatan alternatif ini agar masyarakat juga mempunyai informasi dalam menanggapi pengobatan alternatif. Bagi pelayanan medis di harapkan menjadi dasar pertimbangan khususnya bagi pelayanan medis dalam menyikapi penggunaan pengobatan alternatif dan diharapkan pihak pelayanan medis untuk menyikapi penggunaan pengobatan alternatif dan diharapkan pihak pelayanan medis untuk menyikapi masrakat terhadap pengobatan alternatif.
PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT ARTHRITIS PADA LANJUT USIA DI KECAMATAN BACUKIKI BARAT KOTA PAREPARE Agus Salim Bin Kaharuddin; Andi Nuddin; Henni Kumaladewi Hengky
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i1.530

Abstract

Arthritis merupakan suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali menyebabkan kerusakan pada bagian dalam sendi. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan apakah aktivitas fisik berjalan kaki, berkebun dan senam mempengaruhi kejadian penyakit Arthritis pada lansia di Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Peneliti mengidentifikasi melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner pada sampel, dimana sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 orang lansia di Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare dengan teknik pengambilan sampel secara non random sampling menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square dan Fisher Exact Test melalui SPSS Versi 24.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berjalan kaki (p=1,000), berkebun (p=0,533), dan senam (p=0,481) tidak berpengaruh terhadap kejadian penyakit Arthritis pada lansia di Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare. Diharapkan agar memperhatikan perilaku dan pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai jenis penyakit termasuk penyakit degeneratif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari khususnya bagi lanjut usia.
ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORENER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE Suciana; Henni Kumaladewi Hengky; Usman, Usman
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i2.612

Abstract

Penyakit Jantung Koroner pada tahun 2020 diperkirakan menjadi pembunuh pertama tersering yakni sebesar 36% dari seluruh kematian. Sedangkan Penderita DM untuk negara Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah 10,3 juta penderita. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor risiko penyakit jantung koroner pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Andi Makkasau Parepare. Metode penelitian anlitik dengan desain pendekatan Case Control. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Stanley Lameshow dan jumlah 48 orang terdiri dari 24 kasus dan 24 kontrol. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan Odds Rasio (OR). Hasil penelitian yang didapatkan dari faktor risiko penyakit jantung koroner pada penderita diabetes melitus tipe 2 adalah umur (p= 0,002 : OR=2.6), Hipertensi (p =0,020 : OR = 4,048) dan Lama menderita DM ( p= 0.017 : OR = 4.491). Sedangkan yang bukan faktor risiko adalah obesitas (p= 0.003 : OR = 0.143) dan merokok ( p = 0.221 : OR=0.467). Faktor risiko penyakit jantung koroner pada penderita diabetes melitus tipe 2 adalah umur, hipertensi dan lama menderita DM. Saran untuk penelitian ialah, perlunya kesadaran diri serta pemeriksaan dan pengobatan secara rutin dan melakukan pola hidup yang lebih sehat lagi.
PEMETAAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS DI KOTA PAREPARE Fatri Bakri; Henni Kumaladewi Hengky; Fitriani Umar
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i2.613

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh bakteri (Mycobacterium tuberculosis). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan sebaran kasus tuberkulosis paru dan mengetahui gambaran distribusi faktor risiko kejadian tuberkulosis berdasarkan tingkat pengetahuan, status merokok, status gizi serta stigma diri di Kota Parepare. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan Juli-September 2020. Sampel penelitian ini adalah sebagian penderita tuberkulosis paru BTA (+) yang berobat di enam Puskesmas Kota Parepare sebanyak 203 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan untuk pemetaan tuberkulosis dengan menggunakan Program ArcGis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan di wilayah Kecamatan Soreang Kota Parepare dengan jumlah kasus tuberkulsosis paru sebanyak 70 kasus (34,5%). Kemudian dari hasil analisis univariat yaitu gambaran distribusi faktor risiko kejadian tuberkulosis berdasarkan tingkat pengetahuan (100%), status gizi normal (60,6%), status merokok (59,6%) dan stigma diri rendah (95,6%). Untuk itu diharapkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya kegiatan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama mengenai perilaku merokok dan menjaga lingkungan sehat, baik pada penderita Tuberkulosis maupun masyarakat sekitar. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh bakteri (Mycobacterium tuberculosis). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan sebaran kasus tuberkulosis paru dan mengetahui gambaran distribusi faktor risiko kejadian tuberkulosis berdasarkan tingkat pengetahuan, status merokok, status gizi serta stigma diri di Kota Parepare. Metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan observasional deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan Juli-September 2020. Sampel penelitian ini adalah sebagian penderita tuberkulosis paru BTA (+) yang berobat di enam Puskesmas Kota Parepare sebanyak 203 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan untuk pemetaan tuberkulosis dengan menggunakan Program ArcGis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan di wilayah Kecamatan Soreang Kota Parepare dengan jumlah kasus tuberkulsosis paru sebanyak 70 kasus (34,5%). Kemudian dari hasil analisis univariat yaitu gambaran distribusi faktor risiko kejadian tuberkulosis berdasarkan tingkat pengetahuan (100%), status gizi normal (60,6%), status merokok (59,6%) dan stigma diri rendah (95,6%). Untuk itu diharapkan Dinas Kesehatan dan Puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya kegiatan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama mengenai perilaku merokok dan menjaga lingkungan sehat, baik pada penderita Tuberkulosis maupun masyarakat sekitar.
ANALISIS KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI KABUPATEN PINRANG Magfira Maulia; Henni Kumaladewi Hengky; Herlina
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2021): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v4i3.614

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan dalam (Global Status Report on Noncommunicable Disesases, 2010). Untuk kawasan Asia, penyakit hipertensi telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi. untuk pria maupun wanita terjadi peningkatan jumlah penderita, dari 18 % menjadi 31 % dan 16 % menjadi 19 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kejadian Penyakit Hipertensi Di Kabupaten Pinrang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2020. Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriktif dengan pendekatan Kualitatif, metode perumusan masalah menggunakan Root Cause Analisys. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dan terpilih sebanyak 96 orang. Berdasarkan hasil penelitian kejadian penyakit hipertensi di Kabupaten Pinrang adalah penyebab langsung (Direct Cause) yaitu umur >40 tahun, kebiasaan konsumsi makanan yang berlemak, berkadar garam tinggi, dan riwayat keluarga. Penyebab tidak langsung (Indirect Cause) yaitu ketidakpatuhan konsumsi obat anti hipertensi dan kebiasaan olahraga. Penyebab mendasar/akar masalah (Basic Cause) yaitu Faktor ekonomi dan Kebijakan pemerintah dalam pengendalian penyakit tidak menular. Saran dalam penelitian ini Kepada petugas pelayanan kesehatan agar memberikan penyuluhan yang tepat terhadap masyarakat, kepada masyarakat agar melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi agar tidak menyerang dirinya dan keluarganya, kepada pemerintah agar memberikan kebijakan yang lebih terhadap pengendalian penyakit tidak menular.
PENGARUH PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DIPUSKESMAS LOMPOE KOTA PAREPARE Sarina Jamal; Henni Kumaladewi Hengky; Amir Patintingan
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v5i1.727

Abstract

Rokok didefinisikan sebagai zat beracun yang dapat menyebabkandampak yang sangat berbahaya bagi pemakainya atau orang di sekitarnya, seperti pada balita yang sangat rentan terhadap bahaya asap rokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiPengaruh gambaran asap rokok pada dalam rumah menggunakan peristiwa Ispa di Balita pada Puskesmas Lompoe Kota Parepare.Jenis penelitian ini adalah metode Observasional Analitik dengan desain penelitian Cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah balita penderita ISPA sebanyak 1.242 penderita.Penentuan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa ada hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai p. value 0,003.Orang tua sebaiknya menghindari rokok di dalam ruangan dan perlu memperhatikan ventilasi rumah tangga untuk mengedarkan udara kotor, seperti asap rokok