Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN CITA RASA DAN VARIASI MENU MAKANAN DENGAN SISA MAKANAN LUNAK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD TELUK KUANTAN TAHUN 2022 Ari Oktaviani; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.12104

Abstract

Pasien rawat inap rumah sakit sering menyisakan makanan, padahal zat gizi dalam makanan yang disediakan penting untuk pemulihan tubuh pasien. Cita rasa makanan yang kurang baik mengakibatkan penilaian pasien terhadap makanan yang disajikan kurang baik pula. Variasi menu akan merangsang selera makan sehingga makanan akan dapat dihabiskan. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan cita rasa dan variasi menu makanan dengan sisa makanan lunak pada pasien rawat inap. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik dengan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di RSUD Teluk Kuantan sebanyak 75 orang menggunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2022 di RSUD Teluk Kuantan. Instrumen yang digunakan adalah Food Weighing dan kuesioner dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 56% makanan beraroma sedap, 56% bertekstur kurang sesuai, 45,3% rasa enak, 58,7% makanan matang, 42% suhu makanan sesuai, 48% cita rasa makanan cukup, 65,3% makanan kurang bervariasi dan 52% sisa makanan banyak. Ada hubungan antara aroma (p value = 0,016), tekstur (p value = 0,000), rasa (p value = 0,000), kematangan (p value = 0,000), suhu (p value = 0,002), cita rasa makanan (p value = 0,000) dan variasi makanan (p value = 0,016) dengan sisa makanan lunak pada pasien rawat inap. Kesimpulan penelitian ini bahwa cita rasa makanan dan variasi menu makanan berhubungan dengan sisa makanan pasien. Disarankan bagi RSUD Teluk Kuantan perlunya peningkatan keterampilan petugas pengolah makanan untuk meningkatkan kualitas makanan yang disajikan sehingga mengurangi sisa makanan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA 36- 45 TAHUN DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSUD TALUK KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2022 Herawati Herawati; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i1.12108

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang berbahaya karena berdampak pada penyakit kardiovaskuler. Pengetahuan gizi mempengaruhi kejadian hipertensi pada usia 36- 45 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi pada pasien usia 36- 45 tahun di ruang rawat inap bedah RSUD Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni s/d Agustus 2022 di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang ada diruang rawat inap bedah usia 36-45 tahun di RSUD Taluk Kuantan berjumlah 60 orang dengan menggunakan teknik adalah total sampling. Alat pengumpulan data yaitu berupa kuesioner dan tensi meter. Pengolahan data yang digunakan adalah Analisa Univariat dan Analisa Bivariat dengan uji Chi Squere. Hasil analisa univariat diperoleh dari diperoleh 21 responden dengan pengetahuan gizi kurang terdapat sebanyak 5 responden (23,8%) tidak hipertensi dan dari 39 responden dengan pengetahuan gizi baik terdapat 12 responden (30,8 %) yang mengalami hipertensi. Artinya ada hubungan pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi pada usia 36- 45 tahun di ruang rawat inap bedah RSUD Taluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan reponden mengenai pengetahuan gizi sehingga bisa terhindar dari hipertensi.
FORMULASI KERUPUK TERIKEL DENGAN PENAMBAHAN IKAN TERI DAN TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI MAKANAN TINGGI PROTEIN KHAS KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Hasana Husna; Besti Verawati; Lira Mufti Azzahri Isnaeni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.12102

Abstract

Ikan teri dapat digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan kerupuk dan semua sumber gizi yang terkandung dalam tubuhnya dapat dimanfaatkan oleh manusia. Makanan kering seperti kerupuk yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi ikan teri dan tepung daun kelor pada pembuatan kerupuk terikel sebagai makanan tinggi protein khas Kab. Kuantan Singingi. Rancangan penelitian ini adalah rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol dan 3 formulasi yaitu F1 (6%), F2 (11%), dan F3 (17%). Analisis yang dilakukan yaitu analisis deskriptif, proksimat dan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis deskriptif kerupuk terikel pilihan terbaik yaitu kerupuk terikel formulasi F2 (11%). Analisis proksimat kerupuk terikel pilihan terbaik yang setiap 100 gram kerupuk terikel mengandung air 3,50%, kadar abu 3,8%, protein 12.7%, lemak 0,4% dan karbohidrat 15,20%. Pada uji statistik One way ANOVA adanya perbedaan antara kerupuk terikel yang diformulasi ikan teri dengan kerupuk terikel kontrol. Dua bungkus kerupuk terikel pilihan terbaik menyediakan 10% protein dari AKG laki-laki dan perempuan usia 16-64 tahun. Kerupuk terikel pilihan terbaik (F2) dapat diklaim sebagai salah satu makanan tinggi protein.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24- 59 BULAN DI DESA TEMBILAHAN HILIR WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAH MADA Yunelda Yunelda; Nur Afrinis; Besti Verawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.12107

Abstract

Stunting merupakan zmasalah zgizi zzyang zsangat zkronik zkarena zdapat zzmenyebabkanz kegagalan zpertumbuhan zanak zsehingga zdapat zmenyebabkan zanak ztidak ztumbuhz sesuai zdengan zusianya. Kondisi ini diukur dengan nilai z-score panjang badan atau tinggi badan <-2 SD median standar pertumbuhan anak dari WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa zhubungan zpola zasuh zorang ztua zdan zsanitasi zlingkunganz dengan zkejadian zstunting zpada zanak zusia z24 -59 zBulanz di zdesa zTembilahan zHilir zWilayah zKerja zPuskesmasz Gajah zMada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni s/d Agustus 2022 di desa Tembilahan Hilir. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan balita usia 24-59 bulan yang ada di Desa Tembilahan Hilir Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada berjumlah 227 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple random sampling yaitu sebanyak 145 responden. Alat pengumpulan data yaitu berupa kuesioner dan microteice. Dilihat bahwa dari 72 responden dengan pola asuh orang tua tidak baik terdapat 19 (26,4 %) balita yang tidak stunting, sedangkan dari 73 responden dengan pola asuh orang tua baik terdapat 23 (31,5%) balita yang stunting. Artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting, dari 75 responden dengan sanitasi lingkungan tidak baik terdapat 27 balita (36 %) tidak stunting, sedangkan dari 70 responden dengan sanitasi lingkungan baik terdapat 28 balita (40%) yang stunting artinya ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting. Hasil penelitian ini diharapkan bagi responden untuk dapat memperhatikan pola asuh orang tua dan sanitasi lingkungan agar mengurangi kejadian stunting.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PANTANGAN MAKANAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI DESA ALAM PANJANG WILAYAH KERJA UPT BLUD PUSKESMAS RUMBIO TAHUN 2022 Nurhasanah, Nurhasanah; verawati, Besti; harmia, Elvira
Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/plenaryhealth.v1i1.322

Abstract

Ibu hamil menjadi salah satu kelompok yang paling rentan dalam hal masalah gizi. Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu dapat mempengaruhi kesehatan ibu serta pertumbuhan dan perkembangan janin. Jika Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm, maka ia tergolong KEK. Hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) Dinas Kesehatan Provinsi Riau, terdapat ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada tahun 2020 sebesar 12.245 dan pada tahun 2021 yaitu sebesar 10.576. Tujuan penelian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pantangan makanan dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di Desa Alam Panjang Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Rumbio. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross Sectional. Populasi pada penelitian ini 85 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 – 20 Agustus 2022, Hasil uji Chi Square yaitu menunjukan terdapat hubungan signifikan (p=0.016) pengetahuan dengan kejadian KEK pada ibu hamil, terdapat hubungan signifikan (p=0.005) antara pantangan makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Ada hubungan pengetahuan dan pantangan makanan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Disarankan kepada tenaga kesehatan lebih banyak lagi diadakan kegiatan atau program seperti penyuluhan gizi mengenai KEK, serta cara pencegahannya dengan cara memberikan PMT kepada ibu hamil yang KEK atau mengadakan program deteksi dini untuk calon ibu.
Lifestyle Behaviors and Risk of Metabolic Syndrome: A Case-Control Study among Fishermen and Oil Palm Farmers Verawati, Besti; Riyadi, Hadi; Khomsan, Ali; Ekayanti, Ikeu
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i3.590

Abstract

Metabolic syndrome (MetS) is a growing health concern in Indonesia, particularly in rural communities with limited healthcare access. Behavioral risk factors such as smoking, coffee consumption, and poor health-seeking behavior (HSB) may increase MetS risk in vulnerable populations. This study aimed to examine the association between lifestyle behaviors—smoking, coffee consumption, and HSB—and the risk of MetS among fishermen and oil palm farmers in Aceh, Indonesia.  A case-control study was conducted among 240 adults, comprising 120 couples,  recruited from rural fishing and farming communities. Cases met the IDF 2020 MetS criteria, while controls did not. Data on sociodemographics, smoking, coffee intake, and HSB were collected via structured interviews and clinical assessments. Multivariate logistic regression was used to identify independent risk factors, adjusting for age, gender, and education. Smoking among husbands (AOR = 2.89; 95% CI: 1.19–7.02; p = 0.019), coffee consumption (AOR = 2.40; 95% CI: 1.00–5.79; p = 0.049), and low HSB (AOR = 3.10; 95% CI: 1.35–7.11; p = 0.008) were significantly associated with higher odds of MetS. While age and education were not independently significant, they were retained in the model as potential confounders. This study highlights the need for tailored health promotion targeting smoking cessation, improved health service engagement, and dietary awareness in rural Indonesian populations. Interventions should consider sociocultural practices such as sweetened coffee consumption to reduce MetS risk effectively.