Permasalahan utama dihadapi SMA Negeri 9 Luwu dalam Pengintegrasian teknologi dalam proses pembelajaran yaitu (1) Kemajuan teknologi belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh siswa dan guru di SMAN 9 Luwu sehingga pemahaman dan keterampilan dalam mengakses platform digital yang mendukung pembelajaran masih kurang, (2) Belum adanya pengenalan teknologi ini di lingkungan sekolah menyebabkan siswa dan guru tidak dapat mengeksplorasi budaya Luwu secara lebih mendalam, dan (3) Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa masih perlu ditingkatkan sehingga hasil belajar siswa dapat maksimal. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi berbagai kendala dalam pembelajaran di SMAN 9 Luwu melalui penerapan teknologi Augmented Reality (AR). Mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SMAN 9 Luwu, dengan sasaran utama sebanyak 35 guru dan siswa kelas XII IPA yang terdiri dari dua kelas. Tiga kegiatan utama yang disepakti bersama mitra yaitu pelatihan akses sumber dan bahan ajar digital, pengenalan aplikasi AR berbasis budaya Luwu, dan penguatan literasi serta numerasi siswa. Pelatihan akses digital berhasil meningkatkan keterampilan guru dan siswa dalam memanfaatkan sumber belajar interaktif. Pengenalan AR memberikan pengalaman belajar budaya lokal yang menarik, pemahaman siswa budaya yang lebih baik. Sementara itu, kegiatan literasi dan numerasi berbasis teknologi meningkatkan skor literasi hingga 20% dan numerasi hingga 15%. Kendala utama berupa keterbatasan perangkat teknologi diatasi melalui strategi berbagi perangkat dan pendampingan intensif. Hasil program menunjukkan bahwa AR dapat menjadi alat pembelajaran inovatif yang relevan dan efektif, terutama untuk memperkenalkan budaya lokal dan meningkatkan motivasi siswa