Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Molucca Medica

KARAKTERISTIK KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA ANGGOTA TNI DI POLIKLINIK SARAF RUMAH SAKIT TNI AD TINGKAT II PROF DR JA LATUMETEN AMBON TAHUN 2019 - 2021 Huwae, Laura B. S.; Ohoiwutun, Yosie Patricia; Angkejaya, Ony W.; Bension, Johan B.; Silalahi, Parningotan Yosi; Samuel Maruanaya, Samuel; Devi, Cokorda Cokorda Istri Arintha
Molucca Medica Vol 17 No 2 (2024): VOLUME 17, NOMOR 2, OKTOBER 2024
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2024.v17.i2.149

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan rasa nyeri yang bersifat lokal, radikular bahkan bisa keduanya dan rasa tidak nyaman yang dirasakan pada bagian daerah lumbal atau lumbosakral. Berdasarkan data dari The Global Burden of Disease (2010), nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang menyebabkan kacacatan global terbesar melalui pengukuran Years Lived with Disability didapatkan dari 291 penyakit yang diteliti. Oleh karena itu, nyeri punggung bawah masalah kesehatan masyarakat global yang mendesak. Nyeri punggung sangat mengganggu hidup penderita dalam kehidupan sehari-hari dan berkaitan dengan faktor pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahuai karakteristik kejadian nyeri punggung bawah pada anggota TNI di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Tingkat II Prof Dr JA Latumeten Ambon Tahun 2019 – 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional yang menggunakan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan teknik total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 orang. Hasil menunjukkan bahwa diagnosis pasien anggota TNI yang menderita nyeri punggung bawah paling banyak adalah nyeri spondilogenik sebanyak 58 pasien (90,625 %), usia 36 – 45 tahun sebanyak 22 pasien (34,375%), non – perwira 41 pasien (64,0625%) dan tidak ada riwayat trauma punggung sebanyak 44 pasien (68,75%).
HUBUNGAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KECEMASAN SISWA SMA NEGERI 1 SERAM BAGIAN TIMUR DALAM MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI TAHUN 2024 Ipaenin, Miftha; Silalahi, Parningotan Yosi; Noya, Farah Christina
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.18

Abstract

Penghasilan orang tua merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan siswa saat ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi. Tanpa adanya sokongan finansial dari orang tua, pencapaian akademik bisa terhambat, sehingga siswa merasa cemas saat harus mengambil keputusan mengenai masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan orang tua dengan tingkat kecemasan siswa SMA Negeri 1 Seram Bagian Timur dalam melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi tahun 2024. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain observasional analitik eksplanatori dan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel diambil menggunakan metode total sampling, dengan instrumen berupa Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) versi bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan tingkat kecemasan siswa SMA Negeri 1 Seram Bagian Timur dalam melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi (p value = 0,312). Saran bagi siswa diharapkan untuk meningkatkan motivasi dan semangat melanjutkan studi setinggi-tingginya agar apa yang dicita-citakan dapat tercapai.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA Tuahatu, Ivana; Huwae, Laura Bianca Slyvia; Djoko, Sri Wahyuni; Titaley, Christiana Rialine; Saija, Alessandra; Silalahi, Parningotan Yosi; Bension, Johan Bruiyf
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.72

Abstract

Mahasiswa kedokteran dituntut untuk menguasai banyak materi dan keterampilan dalam waktu terbatas. Self-regulated learning (SRL) penting karena membantu mereka belajar secara mandiri, menetapkan tujuan, memantau kemajuan dan mengevaluasi hasil belajar. Kemampuan ini mendukung kemandirian, adaptasi dan kesiapan menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam dunia medis yang terus berkembang. Oleh karena itu, mahasiswa perlu beradaptasi dengan mengarahkan serta mengatur perilaku dan tindakannya dalam konteks belajar yang disebut dengan Self-regulated learning (SRL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Self-regulated learning. Mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Angkatan 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan rancangan cross-sectional dan teknik total sampling sebagai pengambilan sampel dengan total responden sebanyak 134 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Self-regulated Questionnaire (SRQ) yang telah dimodifikasi. Analisis data bivariat menggunakan Statistical Package for the Social (SPSS) dengan uji chi square. Nilai SRL dikategorikan menjadi kelompok tinggi dan rendah berdasarkan nilai median (74). Diperoleh 65% responden dengan skor SRL tinggi dan 69% skor SRL rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,127), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) preklinik (p=0,570), waktu belajar (p=0,492) dan tempat tinggal (p=0,468) dengan SRL. Penelitian ini dapat disimpulkan SRL tidak memiliki hubungan signifikan dengan jenis kelamin, IPK preklinik, waktu belajar dan tempat tinggal mahasiswa klinik FK Unpatti. Self-regulated learning (SRL) penting dalam pendidikan kedokteran karena mendorong mahasiswa belajar mandiri, reflektif dan bertanggung jawab. SRL membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan klinis dan mendukung pembelajaran sepanjang hayat yang esensial dalam profesi medis.
PREVALENSI JENIS NYERI KEPALA PRIMER (MIGRAINE, TENSION TYPE HEADACHE, CLUSTER HEADACHE) PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA ANGKATAN 2022 Payung, Dicky Julistyo; Huwae, Laura B.S.; Ruspanah, Ivanmorl; Silalahi, Parningotan Yosi; de Lima, Filda V.I.; Nikijuluw, Enseline
Molucca Medica Vol 17 No 1 (2024): VOLUME 17, NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/molmed.2024.v17.i1.1

Abstract

Primary headache (NKP) is the most common neurological complaint among medical students due to overexposure to physical (deprived sleep and unhealthy eating) and psychosocial stresors such as stres, anxiety and depression. The majority of these headaches can be caused by a primary disorder or an acute illness which is generally harmless. But in some cases, headaches can be the first symptom of a neurological disorder that can threaten a person's life. This study aims to determine the prevalence of primary headache in students of the Faculty of Medicine, University of Pattimurqa class of 2022. This research is a descriptive research type with a cross-sectional design using primary data, where primary headache will be assessed by the Headache Intake Questionnaire, Cleveland Clinic Canada. The results of the research conducted showed that out of a total of 225 students, 84,44% (190 people) experienced primary headaches. The results of this study also found that the most common type of primary headache experienced by students in class 2022 was migraine with a percentage of 55.27% (105 people).
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STROKE PADA MASYARAKAT BERUSIA >18 TAHUN DI PUSKESMAS PERAWATAN SULI TAHUN 2025 Tuhusula, Lorencye; Silalahi, Parningotan Yosi
Molucca Medica Vol 18 No 2 (2025): VOLUME 18, NOMOR 2, OKTOBER 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i2.90

Abstract

Latar Belakang: Stroke adalah penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap kematian dan kecacatan global dengan menempati peringkat pertama penyebab utama kematian dan kecacatan ketiga terbesar di dunia setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Berbagai faktor risiko telah diketahui berperan dalam terjadinya stroke di antaranya seperti usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, hipertensi, diabetes mellitus, atrial fibrilasi, dislipidemia, obesitas, merokok, dan aktivitas fisik. Upaya pencegahan primer stroke dapat dilakukan dengan menilai faktor-faktor risiko individu menggunakan Stroke Risk Scorecard sehingga diketahui seberapa besar peluang seseorang terkena stroke. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke pada masyarakat berusia >18 tahun di Puskesmas Perawatan Suli tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional) dengan jumlah sampel 96 orang yang dipilih secara acak sederhana. Setiap responden mengisi kuesioner kemudian dilakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan klinis. Hasil: Berdasarkan uji chi-square terhadap 8 variabel faktor risiko (tekanan darah, atrial fibrilasi, gula darah, kolesterol total, merokok, IMT, riwayat stroke dalam keluarga dan aktivitas fisik), ditemukan bahwa lima di antaranya yaitu tekanan darah, gula darah, IMT, kolesterol total, dan riwayat stroke dalam keluarga memiliki hubungan signifikan dengan tingkat risiko stroke (p<0,05). Kesimpulan: Faktor risiko tekanan darah, gula darah, IMT, kolesterol total, dan riwayat stroke dalam keluarga teruji secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan tingkat risiko stroke.