Sumber catu daya utama Airnav Indonesia Cabang Bandung masih disuplai oleh pihak PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Husein Sastranegara Bandung. Hal itu pernah menyebabkan terjadinya miskomunikasi dalam hal perbaikan atau perawatan catu daya listrik dari PT Angkasa Pura Indonesia. Pada tanggal 30 September 2020 suplai catu daya dari bandara padam pukul 01.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB yang menyebabkan seluruh peralatan Airnav Indonesia Cabang Bandung mati total, sedangkan backup power supply utamanya hanya UPS dengan kapasitas 12kVA yang mampu bertahan 45 menit - 1 jam. Oleh karena itu perlu adanya backup catu daya cadangan yang mampu bertahan lama seperti genset mandiri dari Airnav Indonesia Cabang Bandung. Rancangan ini menggunakan metode R&D level 1 dari Sugiyono. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara pihak terkait, dan dokumentesi. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari pengambilan data, analisis data, dan perancangan desain. Dari hasil penelitian diperoleh hasil persentase beban puncak UPS 12kVA pada siang hari 26,87% dan malam hari 25,78%. Kemudian daya total peralatan terpasang sebesar 19.512 Watt dengan I terpasang 37,05 A.