Lintang, Rosita AJ
Universitas Sam Ratulangi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Uji aktivitas antibakteri fraksi n-heksana, metanol dan air dari ascidian Lissoclinum sp. Opa, Samuel; Bara, Robert; Gerung, Grevo; Rompas, Rizald; Lintang, Rosita; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20566

Abstract

Ascidian adalah avertebrata laut yang diketahui memproduksi senyawa bioaktif seperti antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektiviitas fraksi n-heksana, metanol, dan air dari ekstrak etanolik ascidian Lissoclinum sp. sebagai antibakteri terhadap 2 spesies bakteri Gram positif Staphylococus saprophyticus dan Bacillus megaterium serta 2 spesies bakteri Gram negatif yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Escherechia coli. Ekstraksi diawali dengan Maserasi sampel menggunakan etanol 95% selama tiga kali dan kemudian filtrat yang didapatkan dievaporasi dengan Rotary vacuum evaporator. Ekstrak yang didapatkan difraksinasi dengan metode Partisi menggunakan pelarut n-Heksana, metanol, dan air. Metode Pengujian aktivitas antibakteri yang digunakan adalah difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer) yang telah dimodifikasi. Hasil yang diperoleh yaitu didapatkan aktivitas antibakteri dari fraksi air dan aktivitas antibakterinya ditunjukkan terhadap keempat bakteri uji dan menjelaskan senyawa antibakteri tersebut berspektrum luas.
Uji aktivitas antibakteri spons Plakortis sp. yang dikoleksi dari perairan Bunaken Pasodung, Aditya; Losung, Fitje; Angkouw, Esther; Lintang, Rosita; Mantiri, Desy; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20192

Abstract

Spons merupakan hewan yang termasuk dalam filum Porifera dan salah satu hewan yang hidup pada ekosistem terumbu karang. Biota laut ini diketahui sebagai sumber senyawa-senyawa yang berpotensi dalam bidang farmasetika, diantaranya sebagai antibakteri. Sampel spons Plakortis sp. yang diperoleh dari perairan Pulau Bunaken diambil ekstrak kasarnya melalui proses evaporasi lalu difraksinasi dengan teknik reversed phase kromatografi kolom, menggunakan kombinasi pelarut dH2O: metanol menjadi 6 fraksi. aktivitas antibakteri dari sampel spons Plakortis sp. terhadap E. coli dan S. aureus dianalisis dengan metode difusi agar. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu fraksi 1,2,3,4, dan 6 memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dan fraksi 5 tidak memiliki aktivitas. Dua fraksi diantaranya memiliki aktivitas tertinggi dengan diameter rata-rata zona hambat yaitu fraksi 1 dengan diameter zona hambat (16,6 mm), fraksi 2 diameter zona hambat (17,3 mm) terhadap S. aureus, dan untuk E. coli diameter zona hambat fraksi 1 yaitu (17,6 mm) dan fraksi 2 (16,6 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktivitas fraksi ODS spons Plakortis sp. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antibakteri.
Antibacterial potential of marine fungus Aspergillus nomius isolated from green algae Bornetella sp Sumilat, Deiske Adeliene; Lintang, Rosita A. J.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 1 (2021): ISSUE JANUARY - JUNE 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.1.2021.33781

Abstract

Isolation of marine fungi symbiont of green algae Bornetella sp as a producer of antibacterial compounds has been carried out. This study aims to obtain symbiont fungi from green algae Bornetella sp which produces antibacterial compounds. The symbiont fungus was isolated using the direct planting method. Screening for the antibacterial activity of pure symbiont fungi isolates against Escheriscia coli and Staphylococcus aureus, and was carried out by the agar diffusion method. The isolation results obtained 4 isolates, but the one with the most potential to inhibit the growth of the tested bacteria was MFALM2. Molecular characterization showed that the MFALM2 isolate was identified as Aspergillus nomius with a 100% closeness level. Keywords: isolation; marine fungi; Aspergillus nomius; green alga; Bornetella sp. AbstrakIsolasi jamur laut yang bersimbion dengan alga hijau Bornetella sp sebagai penghasil senyawa antibakteri telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jamur simbion dari alga hijau Bornetella sp yang menghasilkan senyawa antibakteri. Isolasi jamur simbion dilakukan dengan metode direct planting. Skrining aktivitas antibakteri isolat murni jamur simbion terhadap bakteri uji Escheriscia coli dan Staphylococcus aureus dilakukan dengan metode difusi agar.  Hasil isolasi diperoleh 4 isolat, namun yang paling berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri uji adalah MFALM2. Karakterisasi molekuler menunjukkan bahwa isolat MFALM2 teridentifikasi sebagai Aspergillus nomius dengan tingkat keeratan sebesar 100%.Kata kunci: isolasi; jamur lau; Aspergillus nomius; alga hijau; Bornetella sp.
Antibacterial Activity and Zoochemical Analysis of Sea Urchin Diadema setosum (Leske, 1778) Extract From Aertembaga Waters, Bitung City Rompas, Gebriela; Lintang, Rosita A. J.; Sumilat, Deiske A. A.; Rumengan, Inneke F. M.; Ginting, Elvy L.; Pangkey, Henneke D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10 No. 2 (2022): ISSUE JULY-DECEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v10i2.42322

Abstract

Sea urchin is one of the marine biotas that produce bioactive compounds and has biological activity, one of which is antibacterial. This study aims to determine the antibacterial activity of the crude extract of D. setosum gonad and its fractionation against test bacteria Staphylococcus aureus and Escherichia coli and to conduct a zoochemical analysis to determine the content of bioactive compounds. The antibacterial test used the disc diffusion method while the chemical analysis was carried out qualitatively. The results showed that the methanol, ethyl acetate, and n-hexane fraction had antibacterial activity against the two test bacteria. The ethyl acetate fraction was the fraction that showed the highest antibacterial activity, its inhibition zone was 8 mm against S. aureus and 7,5 mm against E. coli. The zoochemical analyses of the ethyl acetate fraction from gonads extract showed positive results for alkaloid compound, phenolic, and saponinKeywords: Sea urchin Gonad, Antibacterial, Disc diffusion, Zoochemistry, ExtractionAbstrakBulu babi merupakan salah satu biota laut yang memproduksi senyawa bioaktif dan memiliki aktivitas biologis salah satunya adalah antibakteri. Tujuan penelitian ini mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar gonad bulu babi D. setosum dan hasil fraksinasi terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta melakukan analisis zookimia untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif. Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi cakram sedangkan analisis kimia dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan baik fraksi metanol, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksana memiliki aktivitas antibakteri terhadap kedua bakteri uji. Fraksi etil asetat merupakan fraksi yang memperoleh aktivitas antibakteri tebaik dengan diameter zona hambat 8 mm terhadap bakteri S.aureus dan 7,5 mm terhadap bakteri E. coli. Hasil uji zookimia fraksi etil asetat menunjukkan bahwa ekstrak gonad D. setosum mengandung senyawa dari golongan alkaloid, fenolik, dan saponin.Kata kunci : Gonad Bulu Babi (D. setosum ), Antibakteri, difusi cakram, Zookimia, Ekstraksi
Study of the existence of algae, diversity of species, density, and distribution patterns in Meras waters Kalalembang, Delarosa; Kumampung, Deislie R. H.; Angkouw, Esther D.; Lintang, Rosita A. J.; Lasut, Markus T.; Darwisito, Suria
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 2 (2024): ISSUE JULY-DECEMBER 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i2.52979

Abstract

This study aims to determine macroalgae species and analyze the index of diversity, density, dominance, and distribution patterns around the waters of Meras Village, Bunaken District, Manado. This research was carried out for 4 months starting from July – October 2023. Macroalgae sampling performed during the day was observed using the tides app to view the tides. The method used is the line transect method with the Quadrant sampling technique used to obtain data. When sampling at the research site, a total of 3 transects of 50 m were made, which were drawn perpendicular to the coastline. The distance between the transects is 25 m the distance between the quadrants is 5 m with the size of the Quadrant used to retrieve data is 1 x 1 m². The results of this study as a whole obtained 23 macroalgae species distributed in 3 divisions, namely Chlorophyta, Phaeophyta, and Rhodophyta. In the Chlorophyta Division, 8 species were obtained, then the Phaeophyta Division obtained 6 species, while the Rhodophyta Division obtained 9 species. In macroalgae data obtained in this study ranged from diversity index (H’) as a whole of transect 1 H’ = 2,537, transect 2 H’ = 2,269, while for transect 3 H’ = 1,980. Species density and relative density from transect 1 to transect 3 obtained the highest density is Padina australis. Dominance (C) overall value in transect 1 C = 0.098, transect 2 C = 0.113, while in transect 3 C = 0.153. The distribution pattern of macroalgae species in transect 1 was categorized as random, while transects 2 and 3 were categorized as clustered. Keywords: Macroalgae, Diversity, Density, Dominance, Dispersal Patterns. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies makroalga apa saja dan menganalisis indeks keanekaragaman, kepadatan, dominansi, dan pola penyebarannya di sekitar perairan Kelurahan Meras, Kecamatan Bunaken, Manado. Penelitian ini dilaksanakan 4 bulan mulai dari bulan Juli – Oktober 2023. Pengambilan sampel makroalga dilakukan pada siang hari diamati dengan menggunakan aplikasi tides untuk melihat pasang surut. Metode yang digunakan adalah metode garis transek (line transect) dengan teknik sampling kuadran modifikasi yang digunakan untuk memperoleh data. Saat pengambilan sampel di lokasi penelitian dibuat sebanyak 3 transek sepanjang 50 m yang ditarik tegak lurus dari garis pantai. Jarak antar transek 25 m dengan jarak antara kuadran yaitu 5 m dengan ukuran kuadran yang dipakai untuk mengambil data yaitu 1 x 1 m². Hasil pada penelitian ini secara keseluruhan diperoleh 23 spesies makroalga yang terdistribusi pada 3 divisi yaitu Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. Pada divisi Chlorophyta diperoleh 8 spesies, kemudian divisi Phaeophyta diperoleh 6 spesies, sedangkan divisi Rhodophyta diperoleh 9 spesies. Pada data makroalga yang didapatkan di penelitian ini mulai dari indeks keanekaragaman (H’) secara keseluruhan dari Transek 1 H’ = 2.537, Transek 2 H’ = 2.269, sedangkan untuk Transek 3 H’ = 1.980. Kepadatan spesies dan kepadatan relatif dari Transek 1 hingga sampai Transek 3 diperoleh kepadatan tertinggi adalah Padina australis. Dominansi (C) secara keseluruhan nilai di Transek 1 C = 0.098, Transek 2 C = 0.113, sedangkan di Transek 3 nilai C = 0.153. Pola penyebaran spesies makroalga di transek 1 dikategorikan acak, sedangkan pada transek 2 dan 3 dikategorikan mengelompok. Kata kunci: Makroalga, Keanekaragaman, Kepadatan, Dominansi, Pola Penyebaran.
Optimizing Thin Layer Chromatography (TLC) Eluent Composition for Compound Content Separation the Ethanolic Extract of Sponge and Ascidia Lintang, Rosita; Losung, Fitje; Menajang, Febry I. S.; Sumilat, Deiske Adeliene
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 2 (2024): ISSUE JULY-DECEMBER 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i2.57116

Abstract

An optimization study of the KLT eluent composition was carried out on the ethanolic extracts of 3 ascidian samples (Ascd-2, Ascd-3, Ascd-4) and 2 sponge samples (Spons-2 and Spons-3). The Ascidia and Sponge marine invertebrate samples were collected from Malalayang, Manado City's coastal waters, and were not identified. This research is a preliminary test to determine the best eluent composition to separate the compounds in the ascidian and sponge sample extracts. Extracted samples with ethanol solvent using the maceration method for 3 x 24 hours at room temperature followed by evaporation at 400C to obtain a thick ethanol extract. The composition of the eluent used is as follows: Hexane: Ethyl Acetate = 3: 7, Hexane: Ethyl Acetate = 2: 3, Hexane: Ethyl Acetate = 1: 9, Methanol: Ethyl Acetate = 1:1, and 100% Methanol. KLT analysis of the extracts from the ascidia and sponge samples showed that most of the variations in eluent composition used could not separate the compound components in the extracts, except the 100% methanol composition which could separate the compounds in the spongs 3 samples. Keywords : Eluent ; Marine Invertebrate; Optimation ; TLC Abstrak Telah dilakukan studi optimasi komposisi eluen KLT terhadap ekstrak etanol dari 3 sampel Ascidia (Ascd-2,Ascd-3,Ascd-4) dan 2 sampel Spons (Spons-2 dan Spons-3). Sampel avertebrata laut Ascidia dan Spons berasal dari perairan pantai Malalayang, Kota Manado dan belum diidentifikasi jenisnya. Penelitian ini merupakan suatu uji pendahuluan yang bertujuan menentukan komposisi eluen terbaik untuk memisahkan senyawa yang terkandung dalam ekstrak sampel ascidian dan spons. Ekstraksi sampel dengan pelarut etanol menggunakan metode maserasi selama 3 x 24 jam pada suhu ruang dan kemudian dievaporasi pada suhu 400C untuk mendapatkan ekstrak etanol kental. Adapun komposisi eluen yang digunakan adalah sebagai berikut: Heksana : Etil Asetat= 3 : 7, Heksana : Etil Asetat = 2 : 3, Heksana : Etil Asetat = 1 : 9, Metanol : Etil Asetat = 1 : 1, dan Metanol 100%. Analisis KLT terhadap ekstrak sampel ascidia dan spons memperlihatkan bahwa sebagian besar variasi komposisi eluen yang digunakan tenyata tidak dapat memisahkan komponen senyawa dalam ekstrak, kecuali komposisi 100% methanol yang dapat memisahkan senyawa pada sampel Spons-3. Kata Kunci : Avertebrata Laut; Eluen; KLT: Optimasi