Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengembangan Potensi Kesejarahan TAHURA (Taman Hutan Raya) Ir. H Djuanda dalam Arsitektur Kawasan Pariwisata yang berbasis pada Eco-culture Koneksitas Curug Dago-Tahura Tito Gunawan; Dimas Hartawan; Rahadhian Prajudi; Amirani Amirani; Caecilia W. Caecilia W.
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3539.093 KB)

Abstract

Tahura Ir. H Djuanda merupakan kawasan penting di kota Bandung yang memiliki multifungsi. Fungsi utama Tahura pada saat ini sebagai area konservasi alam yang dapat menimbulkan dampak positip bagi perkembangan kota Bandung. Dalam rangka mendukung Pariwisata di Kota Bandung ke depan Tahura memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, khususnya mendukung pariwisata yang berbasis pada Eco-Culture. Potensi penting yang akan dikembangkan dalam desain adalah Curug Dago sebagai bagian dari Tahura. Curug Dago sebagai kawasan bersejarah ternyata tidak memiliki sarana yang memadai khususnya dalam pengembangan wisata alam dan budaya. Curug Dago terkesan tanpa koneksitas yang memadai jika dikaitkan dengan TAHURA. Terkesan Tidak ada jalur dan program-program memadai yang dapat menghubungkan kedua titik penting tersebut. Karena letaknya yang memang terpisah. Curug Dago semestinya dapat menjadi jembatan yang strategis bagi kedua Negara Indonesia dan Thailand, khususnya sejarah dan budayaPengembangan gagasan Eco-Culture tidak dapat dilepaskan pada aspek kesinambungan antara Curug Dago dan TAHURA. Curug Dago memiliki nilai kesejarahan yang kuat bagi kota Bandung. Oleh karena itu untuk mendukung Pariwisata yang berbasis pada Eco-Culture diperlukan pengembangan potensi-potensinya, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan TAHURA secara keseluruhan. Diharapkan melalui kajian ini akan didapatkan model pengembangan desain yang dapat menyatukan curug Dago dengan TAHURA secara utuh dalam wujud fisik yakni berupa arsitektur. Arsitektur dapat menjadi salah satu pendorong terjadinya perubahan, baik menyangkut fisik kawasan maupun aspek sosial masyarakat seperti perilaku-budaya, dsb. Dengan demikian kajian ini akan dapat mendukung pembangunan di Kota Bandung menuju kota yang humanis dan livable serta didukung oleh kreativitas masyarakatnya. Hal ini diharapkan juga berdampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar curug ini   
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SECARA ORGANISASIONAL MAUPUN PERSONAL Maria Ulfah; Koerniatmanto Soetoprawiro; Yudha Panji Prasetya Garna; Adrian Dimas Prasetyo
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2013)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1556.296 KB)

Abstract

Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah lembaga non departemen yang memiliki peran untuk mewujudkan keamanan dalam negeri Indonesia yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta terbinanya ketentraman masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. POLRI dapat dilihat secara organisasional maupun personal. Aspek organisasional melihat pada kelembagaan dari POLRI itu sendiri, sedangkan aspek personal melihat pada anggota POLRI yang menjalankan peran, fungsi, tugas, dan tanggung jawab dari organisasi. Penelitian dengan menggunakan metode yuridis normatif ini membahas sistem pertanggungjawaban hukum POLRI secara organisasional dan secara personal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POLRI secara organisasional bertanggung jawab kepada Presiden. Sedangkan POLRI secara personal bertanggung jawab kepada Praperadilan atau Peradilan Umum dan pihak yang bersangkutan dapat dikenai sanksi pidana dan sanksi administratif secara bersamaan. Selain itu, terdapat pula saran-saran yang diharapkan nantinya terlaksana dan dapat menjadikan POLRI menjadi lebih baik lagi. Kata kunci: Kepolisian, POLRI, tanggung jawab, organisasional, personal
PERBANDINGAN FERTILITAS SERTA SUSUT, DAYA DAN BOBOT TETAS AYAM KAMPUNG PADA PENETASAN KOMBINASI Dimas Wicaksono; Tintin Kurtini; Khaira Nova
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.917 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v1i2.p%p

Abstract

Hatching chicken eggs can be grouped into three ways namely hatching naturally with the help of wild duck, artificial hatching machine, and a combination of natural and artificial means. Hatching allegedly using a combination of ways to improve hatchability chicken. The purpose of this study was to determine the combination of chicken egg hatching process better by fertility and shrinkage, power, and weight of hatching. This study using student t-test on the real level of 5% with 2 treatments namely P1 (7 days incubation at parent wild duck and then proceed to the hatching machine) and P2 (10 days incubation at parent wild duck and then proceed to the hatching machine). Each treatment consists of 20 units and each experimental trial consisted of 5 eggs. Incubation at parent entok for 7 days and then proceed to the hatching machine indicates fertility and hatchability better (P <0,05) compared with the parent wild duck incubation for 10 days, but the effect was not significant (P> 0,05) against shrinkage and weight hatching. Kata kunci : Penetasan kombinasi, fertilitas, susut tetas, daya tetas, bobot tetas
Praksis Implementasi Pemodelan Informasi Bangunan (Building Information Modeling /BIM) dalam Industri Arsitektur, Rekayasa Dan Konstruksi Modern (Architecture, Engineering and Construction (AEC) Industry) Triono Subagio; Dimas Wicaksono; Teguh Prihanto; Eko Budi Santoso
Jurnal Talenta Sipil Vol 5, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.655 KB) | DOI: 10.33087/talentasipil.v5i1.102

Abstract

Persyaratan teknis tentang pedoman pembangunan berkelanjutan, khususnya untuk bidang bangunan gedung sudah diberlakukan berdasarkan UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Pembangunan Berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian awal sebagai bentuk respon dari perundangan di industri AEC yang masih sangat baru di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Populasi dan sampel merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam industri AEC, khususnya dalam proses pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Penelitian ini untuk mendapatkan kajian kritis tentang harapan dan kendala yang dihadapi oleh konsultan, kontraktor dan konsultan perencana yang secara khusus adalah individu-individu yang terlibat di dalamnya, seperti arsitek, site engineer, drafter, konsultan manajemen konstruksi dan lain-lain. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket yang disebarkan melalui platform google-form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi BIM di industry AEC Indonesia masih dalam kategori rendah. Rendahnya tingkat implementasi BIM ini bisa dilihat dari indikator seperti jenis software berbasis BIM yang menunjukkan bahwa lebih dari 40% tidak pernah menggunakan software berbasis BIM. Implementasi BIM di Indonesia juga masih berkisar dalam permasalahan pemodelan 3D (30%). Implementasi BIM di Indonesia belum dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan seperti analisis rencana anggaran biaya (37,8%), manajemen pelaksanaan konstruksi (53,4%), analisis energi (86,6%), manajemen infrastruktur (71,1%). Simpulan dari penelitian ini bahwa permasalahan implementasi BIM di Indonesia sebagai respond dari pemberlakuan perundangan masih sangat terbuka dan menantang, seperti kecukupan tenaga ahli di bidang BIM, kompatibilitas dan ketersediaan hardware dan software berbasis BIM, baik dalam aspek kuntitas dan kualitasnya.
PERBANDINGAN TRANSFORMASI TIPOLOGIS ANTARA LINGKUNGAN HUNIAN DENGAN POLA PENGADAAN FORMAL DAN POLA PENGADAAN SWADAYA Dimas Hartawan Wicaksono
MEDIA MATRASAIN Vol. 13 No. 3 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v13i3.14549

Abstract

Dari sudut pandang fisik spasial, kawasan hunian adalah penyusun terbesar sebuah kota, sehingga perkembangan wawasan terhadap bagaimana kawasan hunian bertransformasi perlu terus dieksplorasi. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah masih terbatasnya evaluasi dan komparasi terhadap tipe permukiman yang telah berjalan lama, khususnya di Indonesia, dimana setelah menempuh rentang waktu yang panjang beragam transformasi telah terjadi. Penelitian yang dilakukan membandingkan transformasi yang terjadi pada lingkungan perumahan dengan pola pengadaan yang berbeda, yaitu (1) pola pengadaan swadaya - pola pengadaan yang cenderung memberi otonomi bagi masyarakat dalam menentukan huniannya (housing by people/ government as enabler), serta (2) pola pengadaan formal - pola pengadaan yang memberi peran lebih besar bagi pemerintah (government as provider). Pada akhir penelitian ini akan diperbandingkan transformasi yang terjadi pada dua kawasan hunian di Kota Bandung, yaitu kawasan Perumnas Sadang Serang (kawasan hunian yang dikembangkan dengan pola pengadaan formal) dengan transformasi yang terjadi pada perumahan Koperasi Bina Karya (kawasan hunian yang dikembangkan dengan pola pengadaan swadaya). Perbandingan ini akan menggambarkan bagaimana transformasi terjadi pada perumahan masyarakat berpenghasilan rendah yang dikembangkan melalui pengadaan swadaya dan formal di Indonesia, dan menunjukkan perbedaan pola transformasi yang terjadi pada kedua lingkungan hunian. Berdasarkan analisa yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perumahan yang diadakan secara swadaya memiliki tingkat transformasi, ragam transformasi, dan tingkat perubahan fungsi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perumahan yang diadakan melalui pola pengadaan formal.
STUDI KOMPARATIF PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA SAAT PANDEMI COVID-19 DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19 Yulianti, NA; Wicaksono, Dimas
AKRUAL : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 6 No 2 (2024): AKRUAL: Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/akrual.v6i2.4618

Abstract

This research aims to determine the financial performance of local governments during the Covid-19 pandemic and after the Covid-19 pandemic. The samples used in this study were regencies/cities in West Java Province registered on the West Java PPID website and reported budget realization reports in 2020-2023 with 13 sample regencies/cities using the comparative method. The variables of this study are the financial performance of local governments as measured by the effectiveness ratio, efficiency ratio, harmony ratio, growth ratio, and independence ratio. The results show that the regional effectiveness ratio has a significant difference in regional financial performance during the Covid-19 pandemic and after the Covid-19 pandemic. Meanwhile, the efficiency ratio, harmony ratio, growth ratio, and regional independence ratio do not have any significant differences in regional financial performance during the Covid-19 pandemic and after the Covid-19 pandemic.
PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN Wicaksono, Dimas
Kinerja Vol 4 No 01 (2021): Kinerja : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/kinerja.v4i01.1158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sementara variabel independen adalah profitabilitas, kepemilikan institusional, dan ukuran perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 -2018. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling sehingga diperoleh 12 perusahaan. Jumlah seluruh data yang diolah dalam penelitian ini sebanyak 60 data. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi viogistic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, kepemilikan institusional berpengaruh tidak signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERASI Wicaksono, Dimas
Kinerja Vol 3 No 02 (2020): Kinerja : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/kinerja.v3i02.1281

Abstract

This study aims to examine the influence of the company and independent commissioners on intellectual capital disclosure with profitability as a moderating variable. The dependent variable in this study is disclosure of intellectual capital. While the independent variables in this study are company size and independent commissioners, while profitability is the moderating variable. The population in this study are companies listed on the Kompas 100 Index of the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2019. Methods of data collection in this study using content analysis methods from 22 sample companies. To analyze the relationship between the independent variable and the dependent variable with the panel data regression analysis method. The results of this study indicate that company size has a positive effect on intellectual capital disclosure. Independent commissioners have a positive effect on intellectual capital disclosure. Profitability of the effect of company size on intellectual capital disclosure. Profitability is not able to influence the effect of independent commissioners on intellectual capital disclosure.
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA Ramadhan, Indra Dwi; Wicaksono, Dimas; -, Patriandari
AKRUAL : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 7 No 1 (2025): AKRUAL: Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the effect of Profitability and Tax Planning on Earnings Management, a case study of Transportation Sector Companies for the 2019 - 2023 Period. The variables used are Profitability and Tax Planning as independent variables, and Earnings Management as the dependent variable. The research sample consisted of 10 transportation sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2019 - 2023. This sample was selected using purposive sampling method. The results of Logistic Regression testing show that Profitability has a regression coefficient value of 23.456 with a significance level of 0.023, meaning that it has a significant positive effect. Tax Planning has a regression coefficient value of -16.501 with a significance level of 0.999, which means that it has a negative and insignificant effect. The coefficient of determination (Nagelkerke R Square) of the regression model is 81.6%. While the remaining 18.4% is explained by other variables outside this research model.