Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Studi Kasus Miopia Astigmatis terhadap Penglihatan Baca Dekat pada Mahasiswa Optometri STIKes Dharma Husada Bandung Nuraisah, Nuraisah; Randi Prawira, Muhammad
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 2 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/smj.v15i2.232

Abstract

Miopia merupakan kelainan refraksi yang insidensinya di beberapa rumah sakit Indonesia berkisar antara 50% sampai 80,3%. Prevalensi miopia pada mahasiswa kedokteran dua kali lebih tinggi daripada populasi biasa dilingkungan yang sama. Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian miopia adalah genetik dan lama aktivitas baca dekat. Menggambarkan Miopia Astigmatis terhadap penglihatan dekat pada Mahasiswa Optometri STIKes Dharma Husada Bandung 2020, dan juga ingin melihat jarak baca pada yg masih berusia usia muda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data, yaitu deskriptif diantaranya dengan menggunakan Lembar observasi, hasil pemeriksaan refraksi, yang dapat langsung digunakan untuk analisa hasil di saat yang bersamaan (point time Approach). Didapati hasil 5 orang yang diperiksa ada 2 orang yang mengalami kelainan akomodasi, dikarenakan hasilnya tidak sesuai dengan revalansi dioptri amplitudo akomodasi.
Gambaran Hasil Pemeriksaan Tajam Penglihatan Jauh Menggunakan Logmar dan Chart Simbol di Optik Aryati Kabupaten Bekasi Nuraisah, Nuraisah; Lukman Hakim, Eggi
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 2 (2020): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tajam penglihatan merupakan indikator primer kesehatan mata. Pemeriksaan tajam penglihatan pada orang dewasa sudah biasa dilakukan, untuk pemeriksaan tajam penglihatan pada anak memerlukan teknik, metode, cara untuk memeperoleh kerjasama, diperlukan suatu obyek berupa optotype. Chart symbol adalah suatu Optotype buatan alumni D3 refraksi optisi Nabila Leviana digunakan untuk mengukur tajam penglihatan. Chart symbol merupakan optotype yang didisain mengikuti standar LogMAR untuk pengukuran tajam penglihatan yang baik dengan ketetapan dan rehabilitas yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan tajam penglihatan jauh dengan LogMAR dan Chart simbol. Metode penelitian yang dilakukan merupakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian didapat gambaran hasil pemeriksaan tajam penglihatan jauh menggunakan LogMAR dan Chart simbol 93.3% yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara statistik. Dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian anatara hasil pemeriksaan tajam penglihatan jauh dengan menggunakan LogMar dengan menggunakan LogMAR dan Chart simbol pada subjek pasien optik aryati kabupaten bekasi usia 5 tahun sampai dengan 18 tahun.
Gambaran Low Vision Pada Anak di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Nuraisah, Nuraisah; Megarianti, Intan
Sehat MasadaJurnal Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tajam penglihatan merupakan salah satu indikator ada atau tidak nya gangguan penglihatan pada mata seseorang. Seseorang dikatakan memiliki penglihatan yang normal ketika visusnya 6/6 sedang kan jika visusnya tidak bisa mencapai 6/6, maka terdapat ganggguan penglihatan pada orang tersebut. Low Vision adalah suatu keadaan mata setelah koreksi optimal dengan kacamata atau lensa kontak visus mata terbaik kurang dari 6/18 hingga persepsi cahaya atau luas penglihatannya kurang dari 10 derajat dari titik fiksasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Low Vision Pada Anak di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Tahun 2018. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retrosfektif, dimana metode yang dilakukan dengan pengambilan data rekam medik yang sudah ada dan sudah terjadi sebelumnya populasi penelitian ini sebanyak 117 pasien anak dengan menggunakan sampel jenuh. Dari hasil penelitian berdasarkan usia 7-13 tahun lebih mendominasi sebanyak 41,0%, jenis kelamin perempuan 54,7%, kelainan organik 69,2%. Untuk meminimalisir terjadinya low vision pada anak diharapkan orang tua lebih memperhatikan kesehatan mata anaknya dengan cara selalu memeriksakan mata minimal 6 bulan sekali.
EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PENENTUAN ASTIGMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FOGGING FAN CHART DAN CROSS CYLINDER Nuraisah, Nuraisah; Trisnawati, Yanti
Sehat MasadaJurnal Vol 16 No 2 (2022): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam tahapan refraksi, pemeriksaan astigmat ditentukan oleh beberapa metode. Berdasarkan uji pendahuluan di PMN Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Jawa Barat, metode Fogging Fan Chart lebih sering digunakan dibandingkan dengan metode lainnya. menurut Barbara, 2012 metode cross cylinder lebih akurat dalam pemeriksaan astigmat terutama untuk astigmat rendah, lebih sensitif dalam penentuan axis dan kekuatan silindris pada kasus silindris tinggi atau rendah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan cross sectional, dengan populasi yaitu 2 metode dengan purposive sampling, yang di lakukan oleh 2 orang ahli refraksionis optisien dengan menggunakan 2 metode masing-masing 24 kali pemeriksaan untuk pasien yang memiliki kelainan astigmat dengan jumlah 24 mahasiswa. Penelitain ini menggunakan instrumen lembar observasi. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa metode cross cylinder lebih efektif, efisien dalam penentuan astigmat dibandingkan metode fogging fan chart, menghasilkan keakuratan dalam penentuan axis yaitu 100 % untuk cross cylinder dan 75% untuk fogging fan chart, penentuan power koreksi 100% untuk Cross Cylinder dan 89% untuk fogging fan chart, dan waktu lamanya pemeriksaan dengan rata-rata selisih waktu 41 detik lebih cepat cross cylinder untuk setiap pasien. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ahli, mahasiswa D3 RO, dan prodi D3 RO sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan metode penentuan astigmat.
SOSIALISASI PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH PADA MASYARAKAT DESA MULYASARI BAYONGBONG Fatimah, Dini Destiani Siti; Wijaya, Muhammad Raffly; Raniyanti, Ulpah; Rabbani, Muflih Rafi; Yudistira, Restu; Fhayed, Nazwan Hanif Al; Dwiyanti, Karinna Nur; Nazrulloh, Ilham; Aditia, Angga; Zulkarnaen, Eggi; Firmansyah, Muhamad Riksa; Anggana, Mochamad; Madani, Abdullah Ibnu; Abdusyukur, Muhamad; Nuraisah, Nuraisah; Melinda, Susan; Sriayuwahyuni, Putri; Parlina, Rina; Zaky, Ahmad Sulthan; Pratiwi, Revina Zulianti; Malik, Jalaludin
Jurnal PkM MIFTEK Vol 4 No 2 (2023): Jurnal PkM MIFTEK
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/miftek/v.4-2.1467

Abstract

Mulyasari Village has approximately forty Micro, Small and Medium Units in the food sector, which is an important pillar in the local economy. This is a beneficial situation for society, but has negative consequences for the environment. The thing that is detrimental to the environment from this food processing business is that a lot of used cooking oil is thrown into the environment. This is because used cooking oil as a by-product is considered useless so it is thrown away by the community. In an effort to solve this problem, it is necessary to find a breakthrough in the management of used cooking oil so that it can be used as a product with economic value. The aim of the service is to provide outreach to the people of Mulyasari Village, Bayongbong District to recycle used cooking oil waste into aromatherapy candles. Therefore, Group 19 of the Garut Institute of Technology Real Work Lectures, hereinafter referred to as Mtechsquad 19, carried out the socialization program in several Community Units of Mulyasari Village, Bayongbong District, Garut, door to door and centered on the commemoration of the 78th Anniversary of the Republic of Indonesia. The implementation of this work program has succeeded in getting a positive response from the community.
Modern Islamic Civilization in South and Southeast Asia Nuraisah, Nuraisah; Permata, Yufi; Tabroni, Imam; Kathryn, Morse; Cale, Woolnough
International Journal of Educational Narratives Vol. 1 No. 5 (2023)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/ijen.v1i5.338

Abstract

Background. Islam is the second largest religion in South Asia, with more than 600 million Muslims living there, making up about a third of the region's population. The history of Islam in South Asia began along the coastal regions of the Indian subcontinent and Sri Lanka, after its beginnings in the Arabian Peninsula. Purpose. This research was made to thoroughly explore the history of Islamic civilization in the modern era in South Asia and Southeast Asia. With this research, it is hoped that it can add insight to the readers in the study of the history of Islamic civilization and can answer various questions about when Islam entered South Asia and Southeast Asia, how the process and impact on the people who live there, and who plays an important role in the spread of Islam on both continents. Method. The data collected will be analyzed by identifying the themes, arguments or main ideas in the texts and analyzing how they influenced and were influenced by the development of Islamic civilization in Southeast and South Asia. Results. Southeast Asia is home to the largest Muslim population in the world. Islam is the majority religion in Indonesia, Malaysia and Brunei Darussalam. Islam in Southeast Asia was spread through the activities of traders and Sufis. Unlike other Islamic regions of the world, it was spread through the Arab and Turkish conquests. Conclusion. Thus the presentation of material about Islamic Civilization in Southeast Asia and South Asia and how the method of its spread. We as writers realize that the results of the papers we compile are far from perfect, for the future we will try to be even better in presenting writing or discussion.
Kesantunan Berbahasa Dalam Kolom Komentar Instagram dr.Richard Lee, MARS., AAAM. Nuraisah, Nuraisah; Hendaryan, Hendaryan
Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 2 (2025): JURNAL DIKSATRASIA JULI 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/diksatrasia.v9i2.19142

Abstract

Abstrak: Nuraisah, 2108210011. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesantunan berbahasa dalam kolom komentar Instagram milik dr. Richard Lee, MARS., AAAM., serta mengeksplorasi potensinya sebagai alternatif pengembangan bahan ajar teks debat. Komentar-komentar yang diteliti umumnya muncul sebagai respons terhadap isu mengenai produk DNA salmon yang sempat dituduh palsu, sehingga menimbulkan berbagai reaksi dari warganet. Reaksi tersebut mencerminkan adanya penggunaan bahasa yang tidak sepenuhnya santun, dan justru lebih banyak mengandung pelanggaran kesantunan dibandingkan pematuhaannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Analisis difokuskan pada identifikasi bentuk-bentuk pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa berdasarkan teori maksim kesantunan oleh Leech (1983), yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam maksim tersebut muncul dalam kolom komentar, namun pelanggaran maksim kerendahan hati tidak ditemukan. Sementara itu, seluruh maksim juga ditemukan dalam bentuk pematuhan. Berdasarkan hasil analisis, kolom komentar Instagram dr. Richard Lee, MARS., AAAM. memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan ajar alternatif dalam pembelajaran teks debat. Pemanfaatan ini dinilai relevan karena menyajikan data otentik dan kontekstual yang sesuai dengan dinamika komunikasi di media sosial serta mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami dan menganalisis bentuk kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa dalam situasi nyata.Kata Kunci: Kesantunan, Bahasa, Maksim, Teks Debat.
Assessing the importance of school administration (administrative staff) in elementary schools Nuraisah, Nuraisah; Abeng, Andi Tenri; Irawanda , Gita
Priviet Social Sciences Journal Vol. 5 No. 10 (2025): October 2025
Publisher : Privietlab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55942/pssj.v5i10.635

Abstract

This article aims to examine the importance of school administration through the role of administrative staff (Tata Usaha) in elementary schools, using a qualitative approach based on a literature review of academic studies, scientific books, and the latest educational policies. The findings indicate that administrative staff play a crucial role in ensuring the smooth operation of educational management processes, from student data management, financial documentation, and academic archiving to internal coordination. Despite its strategic function, this role is often overlooked, especially in many public elementary schools in Indonesia that do not yet have official administrative staff positions. The absence of this role has led to the administrative burden being shifted to teachers and principals, thereby diverting their focus from core instructional duties. A well-functioning school administration enhances institutional efficiency, supports data-driven decision-making, and strengthens public accountability in education funding. However, challenges such as the lack of structural recognition for the administrative role at the elementary level, minimal professional training, and inadequate regulatory frameworks remain major obstacles. Therefore, the institutionalization of administrative staff in elementary schools must be promptly realized through affirmative policies, continuous competency development, and a paradigm shift towards a more professional school management system. This study concludes that administrative staff are not merely technical support personnel but strategic actors in building an accountable, orderly, and sustainable basic education system. The presence of administrative staff in elementary schools is not an option but a necessity for the delivery of quality basic education services.