Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Bivalvia dan Lamun di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Mariani; Melani, Winny Retna; Lestari, Febrianti
Akuatiklestari Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1286.072 KB) | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v2i2.994

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat asosiasi bivalvia pada ekosistem lamun di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari sampai dengan Juli 2018. Metode penelitian dilakukan dengan dengan pendekatan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis lamun yang dijumpai di perairan Desa Teluk Bakau terdiri atas; Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halodule uninervis, dan Cymodocea rotundata, dengan kerapatan tergolong agak rapat. Jenis bivalvia yang dijumpai pada kawasan padang lamun Desa Teluk Bakau hanya terdiri atas 3 spesies yakni Tellina sp. (kerang remis besar), Gafrarium sp. (kerang gorap), serta Mactra sp. (kerang remis) dengan kepadatan total yakni 1,03 individu/m2. Diketahui dari hasil analisis regresi diperoleh persamaan Y=0,853+0,0017x, artinya semakin meningkatnya satu tegakan kerapatan lamun akan meningkatkan kelimpahan bivalvia sebesar 0,0017 ind/m2.
Pengaruh Laju Sedimentasi Terhadap Kerapatan Lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan Fernando, Riky; Retna Melani, Winny; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.936

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerapatan lamun, laju sedimentasi dan pengaruh laju sedimentasi terhadap kerapatan lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei sebanyak 30 titik menggunakan plot berukuran 1 x 1 meter dan sediment trap. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis lamun yaitu, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Cymodocea rontundata, Halodule uninervis, dan Halophila decipiens dengan kerapatan berkategori rapat. Laju sedimentasi dengan nilai total sebesar 0,3668 (g/cm2/hari) dengan nilai rata-rata selama sebulan yang mengalami kenaikan setiap minggunya, serta laju volume sedimentasi dengan nilai total 0,1778 (ml/cm2/hari) dan memiliki nilai rata-rata perbulan yang sama. Hasil analisis pengaruh laju sedimentasi terhadap kerapatan lamun di Perairan Beloreng Kelurahan Tembeling Tanjung Kabupaten Bintan dengan hasil 87% kerapatan lamun dipengaruhi oleh laju sedimentasi, dengan hubungan antar variabel bersifat sangat kuat.
Tingkat Kesuburan Perairan Pasca Tambang Timah di Desa Prayun Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun Juliana, Juliana; Retna Melani, Winny; Kurniawan, Dedy
Akuatiklestari Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i1.974

Abstract

Kepulauan Kundur merupakan salah satu penghasil timah di Indonesia, salah satu lokasinya berada di Desa Prayun. Desa Prayun terdapat banyak bekas galian tambang timah yang dibiarkan begitu saja tanpa termanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan Pasca Tambang Timah Desa Prayun Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun. Penelitian ini dilakukan di Desa Prayun Kepulauan Kundur pada bulan Maret-Juni 2018. Penelitian ini mengunakan metode survey, dengan penentuan stasiun menggunakan metode Random Sampling sebanyak 30 titik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Trofik Status Indeks (TSI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perairan di danau pasca tambang timah Desa Prayun ini tergolong dalam kategori oligotrofik (kesuburan rendah).
Kualitas Perairan pada Kolam Tailing Pasca Tambang Bauksit di Senggarang Kota Tanjungpinang Pratiwi, Wahyuning; Melani, Winny Retna; Apriadi, Tri
Akuatiklestari Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v3i2.988

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air kolam tailing pasca tambang bauksit, struktur komunitas fitoplankton dan untuk mengetahui keterkaitan antara parameter fisika-kimia perairan dan kelimpahan fitoplankton di Senggarang Kota Tanjungpinang. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey di lapangan dan analisis di laboratorium. Penentuan titik sampling dilakukan secara random sampling yaitu dengan menentukan 14 titik sampling yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan kolam pasca tambang bauksit memiliki kondisi air yang asam dengan nilai pH berkisar antara 3-4 dan BOD yang tinggi. Kelimpahan fitoplankton berkisar 1.178-3.008 sel/L. Keanekaragaman yang rendah, keseragaman yang sedang serta rendahnya dominansi menunjukkan masih ada tekanan ekologis di perairan. Keterkaitan kelimpahan fitoplankton dengan parameter fisika-kimia perairan dari hasil pengelompokan titik sampling tiap kolam ditujukan pada kolam 1 memiliki keterkaitan, sedangkan pada kolam 2, 3 dan 4 tidak memiliki keterkaitan.
Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Senggarang Besar Kota Tanjungpinang Putra, Raden Aditiyarma; Melani, Winny Retna; Suryanti, Ani
Akuatiklestari Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v4i1.2486

Abstract

Makrozoobentos merupakan organisme yang peka terhadap perubahan lingkungan sehingga sangat baik digunakan sebagai indikator biologis suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makrozoobentos, tingkat keanekaragaman, keseragaman, dominansi makrozoobentos dan kualitas perairan Senggarang Besar berdasarkan keberadaan makrozoobentos (menggunakan Family Biotic Index). Penelitian menggunakan metode survei. Penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel makrozoobentos menggunakan line transect dengan transek kuadrat dan core sampler. Makrozoobentos yang ditemukan di Perairan Senggarang Besar yaitu: Anadara granosa, Canarium urceus, Capitella teleta, Cerithium coralium, Nerita ritena, Luidia columbia, Tapes literatus, Nassarius olivaceus, Pirenella cingulata, Planaxis sulcatus, Polymesoda erosa, Pythia scarabaeus, Semiricinula tissoti, dan Terebralia sulcata. Keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun 2 (H'= 1,91) dan makrozoobentos yang mendominasi dari famili Certhiidae. Keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun 3 (E= 0,94) dan makrozoobentos yang mendominasi dari famili Potamididae. Dominansi tertinggi terdapat pada stasiun 1 (C= 0,52) dan makrozoobentos yang mendominasi dari famili Potamididae dan Cerithiidae. Dari keseluruhan parameter fisika-kimia, parameter nitrat dan fosfat tidak memenuhi baku mutu berdasarkan KepMen LH No.51 Tahun 2004 untuk biota laut. Kualitas perairan Senggarang Besar berdasarkan makrozoobentos sebagai bioindikator didapatkan bahwa, stasiun 1 (FBI= 6,94) dengan kategori buruk, stasiun 2 (FBI= 5,6) dengan kategori cukup, stasiun 3 (FBI= 7) dengan kategori buruk.
KAJIAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DI PERUMNAS SUNGAI JANG KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG Saputri, Anggun; Zulfikar, Andi; Melani, Winny Retna
Dinamika Maritim Vol 5 No 1 (2015): Dinamika Maritim, Vol. 5 No. 1, April, 2015
Publisher : Pusat Penelitian Sumberdaya Pesisir dan Laut, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Bukit Bestari merupakan salah satu Kecamatan di Kota Tanjungpinang yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup padat yakni sebesar 925 Jiwa/Km2. Letak lokasi Perumnas Sungai Jang yang berada di wilayah pesisir tentu saja berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran laut karena pada umumnya limbah yang berasal dari aktivitas rumah tangga tersebut langsung dibuang atau dilepaskan menuju pembuangan akhir (outlet) yang bermuara ke laut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar beban pencemaran yang dihasilkan air limbah rumah tangga di Perumnas Sungai Jang terhadap perairan laut Sungai Jang serta menganalisis tingkat pencemaran air limbah di lokasi tersebut. pengumpulan data di lapangan pada 9 titik stasiun menggunakan metode purposive sampling, data yang dikumpulkan adalah data kondisi perairan dan debit perairan. Hasil analisis Indeks Pencemaran di Perumnas Sungai Jang yang terkategori dalam tingkat tercemar ringan menuju tercemar sedang yaitu sebesar 4,8. Beban pencemaran yang terdapat di Perumnas Sungai Jang pada telah melewati beban standar yang diperbolehkan berdasarkan perhitungan penggunaan air oleh PDAM. Beban pencemaran dari parameter padatan tersuspensi terlarut sebesar 2634,022 kg/hari, parameter BOD sebesar 2702,262 kg/hari, parameter minyak dan lemak sebesar 243,953 kg/hari, serta parameter deterjen sebesar 40,907 kg/hari
Survival Rate and Growth of Economical Fishes in Tailing Ponds of Bauxite Post-mining in Senggarang, Tanjungpinang City Irvan Hasan Ashari; Tri Apriadi; Winny Retna Melani
Journal Omni-Akuatika Vol 15, No 2 (2019): Omni-Akuatika November
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.274 KB) | DOI: 10.20884/1.oa.2019.15.2.728

Abstract

The tailing pond of bauxite post-mining in Senggarang, Tanjungpinang City, have been potency of natural feed sources from phytoplankton and zooplankton. Moreover, the water quality of the tailing pond of bauxite post-mining has begun to support fish life. The objective of this study was to determine the survival rate and growth of economical fish in tailings ponds of bauxite post-mining in Senggarang, Tanjungpinang. The research was conducted by field experiment using a completely randomized design. There were different fish varieties as treatment: tilapia (Oreochromis niloticus), gouramy (Osphronemus gouramy), and tambaqui (Colossoma macropomum). Every treatment was  carried out 5 replications, with 6 fish in every cage replication. Monitoring the water quality and the fish survival on the 0th, 10th, 20th and 30th days. The survival of economical fishes in tailing ponds of bauxite post-mining from the highest to lowest were tambaqui (97%), tilapia (83%), and gouramy (40%), respectively. The growth of fishes length from the highest to the lowest were gouramy (0,223 cm), tambaqui (0,037 cm), and tilapia (0,018 cm). Meanwhile, all variety of fish tested had a decreased in weigh: gouramy -0,2310 grams, tilapia -0,4281 grams, and tambaqui -1,3498 grams. The management of tailing ponds of bauxite post-mining in Senggarang for fisheries activities can be carried out by tambaqui (C. macropomum) culture cage with several conditions such as measurement of carrying capacity and capacity, management of water quality, feed, and technical aspects of culture.Keywords: bauxite, economical fish, growth, survival rate, tailing ponds
Length-weight relationship and environmental parameters of Macrobrachium malayanum (J. Roux, 1935) in Senggarang Water Flow, Tanjungpinang City, Riau Islands, Indonesia Wahyu Muzammil; Tri Apriadi; Winny Retna Melani; Kurnia Dwi Handayani
Aceh Journal of Animal Science Vol 5, No 1 (2020): July 2020
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/ajas.5.1.14858

Abstract

Macrobrachium malayanum (J. Roux, 1935) is a freshwater prawn occuring in Senggarang Water Flow, Tanjungpinang City, Riau Island, Indonesia. Least concern (LC) status of the IUCN red list threatened species and limited research about this species in Senggarang Water Flow cause this basic research is important to do. The objectives of the study were to examine the length-weight relationship of the M. malayanum in Senggarang Water Flow, Tanjungpinang City, Riau Island Province, Indonesia. A total of 84 samples were used in this study consist of 32 samples in February and 52 samples in April. Length-weight relationship of M. malayanum in February was W= 0.093TL1.425 (R2 = 0.59) and W=0.052TL2.195 (R2 = 0.75). Samples in February and April showed negative allometric growth. A temporal analysis of the negative allometric in b value showed in April (2.195) more larger than February (1.425). Environmental parameters such as temperature, current, dissolved oxygen, pH, salinity, nitrate, and phospate are still appropriate condition. M. malayanum found in substrate type slightly gravelly sand and gravelly sand.
PENJARINGAN ISU STARTEGIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN WADUK SUMBER AIR BAKU DI PULAU BINTAN Winny Retna Melani; Tri Apriadi; Wahyu Muzammil; Andi Zulfikar; Deni Sabriyati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i3.11073

Abstract

Abstract. Bintan Island has limited freshwater stock. Fulfillment of raw water is obtained by four existing main reservoirs: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, and Sei Jago. These reservoirs have some problems that can affect the quality and quantity of raw water. The objective of this community empowerment was to facilitate communication between stakeholders who had an interest in capturing strategic issues related to reservoir management problems in Bintan Island. This activity was carried out through a focused discussion forum (FGD) involving stakeholders related to reservoir management on Bintan Island. Stakeholders came from various government agencies and related institutions. Based on the stages of activities that had been carried out, the facilitator activities have succeeded in getting strategic issues on the problem of raw water reservoirs in Bintan Island. The study involving all stakeholders (academics, government, non-governmental organizations) needs to be carried out to manage the reservoir in Bintan Island in a sustainable manner. In addition, intersectoral synergy management is required through water resources forums.               Abstrak. Pulau Bintan memiliki keterbatasan ketersediaan air tawar. Pemenuhan kebutuhan air baku diperoleh dari empat waduk uama yang ada: Sei Pulai, Sei Gesek, Kolong Enam, dan Sei Jago. Waduk-waduk tersebut memiliki permasalahan yang dapat memengaruhi kualias dan kuantitas ketersediaan air. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memfasiliasi komunikasi antar stakeholder yang memiliki kepentingan dalam rangka menjaring isu-isu strategis terkait permasalahan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Kegiatan dilakukan melalui rangkaian kegiatan forum diskusi terarah (FGD) yang melibatkan stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan waduk di Pulau Bintan. Stakeholder berasal dari berbagai instansi pemerintahan dan lembaga terkait.  Berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilakukan, Tim Pelaksana kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat telah berhasil mendapatkan isu-isu strategis permasalahan waduk sumber air baku di Pulau Bintan. Kajian komprehensif melibatkan semua stakeholder (Akademisi, Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat) perlu dilakukan dalam rangka pengelolaan waduk di Pulau Bintan secara berkelanjutan. Selain itu, diperlukan pengelolaan sinergis lintas sektor melalui wadah/ forum sumber daya air.
Komunitas makrozoobentos dan kaitannya dengan kualitas air aliran sungai Senggarang, Kota Tanjungpinang Aknes Safitri; Winny Retna Melani; Wahyu Muzammil
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 2 (August, 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i2.4782

Abstract

Senggarang is one of the coastal villages in Tanjungpinang City which has a river that flows from the upstream downstream into the sea. The flow of the Senggarang river has distinctive characteristics that are commonly found in small island waters, namely having a relatively short upstream to downstream distance, and the downstream part is influenced by tidal conditions. Various activities along the Senggarang river flow would cause changes in water quality which would impact the presence of macrozoobenthic. The objective of this study was to determine the relationship between the macrozoobenthic community and the water quality of the Senggarang river. Macrozoobenthic sampling, and environmental parameters were carried out using random sampling methods. The results of this study were obtained 27 species from 6 phylum, namely phylum Arthropoda 13 species, phylum Ciliophora 3 species, phylum Echinodermata 1 species, phylum Mollusca 4 species, phylum Nematoda 5 species, and phylum Tardigrada 1 species. The average macrozoobenthic density is 172 ind./ m3 for freshwater and 704 ind./ m3 for brackish waters. The average diversity value for freshwater is 1.29 and 2.16 waters with medium salinity, the average uniformity value of 0.85 freshwater and 0.94 of high in brackish waters, the average dominance value of 0.32 freshwater and 0.13 of low in brackish waters. The relationship of macrozoobenthos with the quality of freshwater based on PCA analyses related to temperature and dissolved oxygen, in brackish waters to temperature, dissolved oxygen, and current.Keywords: Macrozoobenthic community, PCA, River flow, Water quality