Claim Missing Document
Check
Articles

Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Desa Busung Kabupaten Bintan Muhammad, Fachry; Melani, Winny Retna; Apriadi, Tri
Akuatiklestari Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/3tcma267

Abstract

Perairan Desa Busung merupakan muara yang memiliki berbagai jenis biota salah satunya yakni makrozoobentos. Makrozoobentos yang hidup di Perairan Desa Busung memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan aktivitas yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencemaran bahan organik berdasarkan kondisi makrozoobentos melalui indeks AMBI (A Marine Biotic Index). Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022, dengan melihat perbedaan stasiun secara purposive yakni berdasarkan perbedaan aktivitas. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan transek garis dan menggunakan plot ukuran 1x1 m2. Pada setiap plot dilakukan penggalian sedalam 30 cm dan kemudian diidentifikasi jenis dan jumlah makrozoobentosnya, serta diambil sampel substratnya.  Dari hasil penelitian dijumpai sebanyak 12 spesies makrozoobentos yakni; Harpiosquilla sp., Alpheus sp., Macrophtalmus sp., Scylla sp., Uca sp., Anadara sp., Cerithium sp., Nerita sp., Polymesoda sp., Rhinoclavis sp., Corbicula sp., dan Gafrariun sp. Nilai kelimpahan makrozoobentos pada stasiun I mencapai 27,7 ind/m2, sedangkan pada stasiun II yakni sebesar 25,3 ind/m2, dan pada stasiun II sebesar 37,7 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi di stasiun I lebih stabil dengan jumlah masing-masig individunya tergolong merata, sedangkan di stasiun II dan III sudah terjadi indikasi adanya dominansi jenis tertentu. Indeks AMBI pada stasiun I sebesar 2,06 pada stasiun II sebesar 2,44 dan pada stasiun III sebesar 2,5. Dari nilai indeks AMBI di semua stasiun menunjukkan terjadinya pencemaran bahan organik dengan skala kecil.
Kelimpahan Plankton di Daerah Penangkapan Rajungan Perairan Senggarang, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau: Plankton Abundance in Blue Swimming Crab Senggarang Waters Hotspot Area, Tanjungpinang City, Riau Islands Muzammil, Wahyu; Rahmah, Nurhidayah; Apriadi, Tri; Melani, Winny Retna; Zulfikar, Andi
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 0 No. 00 (2025): inpress
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plankton merupakan mikroorganisme akuatik yang hidup melayang dikolom perairan, tidak dapat bergerak atau dapat bergerak sedikit dan tidak dapat melawan arus. Plankton terbagi 2 golongan yaitu fitoplankton (nabati) dan zooplankton (hewani). Penelitian ini bertujuan untuk memonitoring keberadaan plankton dengan mengetahui kelimpahan plankton, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi plankton yang ada di Perairan Senggarang Kota Tanjungpinang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan pada jam 10.00-13.00 WIB dengan metode statis secara horizontal menggunakan plankton net, dimasukkan ke dalam botol sampel dan diberi lugol 10%, kemudian dilakukan identifikasi di laboratorium FIKP menggunakan SRC (sedgewick rafter counting chamber) dan mikroskop dengan metode sensus. Sampel diambil selama 5 minggu pada 5 stasiun yang ditentukan secara purposive sampling mengikuti lokasi yang sama dengan nelayan rajungan yang meletakkan bubunya. Hasil penelitian ditemukan 42 jenis plankton yang termasuk ke dalam 10 kelas, yaitu Cyanophyta, Bacillarophyceae, Daphnia, Chlorophyta, Dinoflagellata, Sarcodina, Copepode, Tintinnidae, Arthropoda, dan Gastrophoda. Kelimpahan plankton tertinggi terdapat pada minggu keempat stasiun 5 dengan 15961,0 ind/L, indeks keanekaragaman plankton pada kondisi rendah, dan indeks keseragaman berbanding terbalik dengan dominansi.