Claim Missing Document
Check
Articles

Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Pantai Marina Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau Arta, Fatimah The Last; Zulfikar, Andi; Melani, Winny Retna
Akuatiklestari Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i1.5248

Abstract

Pantai Marina merupakan salah satu pariwisata bahari yang berada di Kota Batam. Penelitian ini mengenai makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas perairan di Pantai Marina, Kota Batam, Kepulauan Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas perairan di Pantai Marina melalui keberadaan makrozoobentos menggunakan indeks ekologi dan Family Biotic Index (FBI). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling sebanyak 30 titik sampel. Berdasarkan hasil identifikasi jenis makrozoobentos ditemukan sebanyak 26 genus, terdiri dari filum Mollusca 21 genus, Annelida 3 genus, dan Arthropoda 1 genus dengan total kelimpahan makrozoobentos di Pantai Marina sebesar 157,41 ind/m2. Nilai indeks ekologi makrozoobentos di Pantai Marina dengan nilai indeks keanekaragaman (2,84) kategori “sedang”, keseragaman (0,87) kategori “tinggi”, dominansi (0,07) kategori “rendah”. Berdasarkan parameter lingkungan di Pantai Marina dapat dilihat bahwa kondisi perairan masih sesuai baku mutu air laut berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 Lampiran VIII peruntukan biota laut dan bisa mendukung kehidupan makrozoobentos di Pantai Marina dan berdasarkan hasil perhitungan kriteria FBI dapat diketahui kualitas perairan di Pantai Marina berkategori “sangat baik” dengan nilai 0,35 yang berarti kualitas perairan di lokasi tersebut sangat baik.
Kandungan Besi (Fe) dan Timbel (Pb) di Perairan Taman Gurindam Kota Tanjungpinang Andira, Yuke; Melani, Winny Retna; Raza’i, Tengku Said
Akuatiklestari Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i2.5397

Abstract

Besi (Fe) dan Timbel (Pb) merupakan unsur logam berat sumber pencemar di perairan laut. Fe dapat dijumpai secara alami dan dibutuhkan bagi kehidupan, serta menjadi racun apabila konsentrasi tidak memenuhi kriteria baku mutu. Kegiatan reklamasi yang dilakukan berhampiran dengan pelabuhan berpotensi sebagai penyumbang peningkatan konsentrasi logam berat Fe dan Pb di perairan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi besi (Fe) dan timbel (Pb), pola sebaran besi (Fe) dan timbel (Pb), serta hubungan jarak daratan (hasil reklamasi) terhadap konsentrasi besi (Fe) dan timbel (Pb) pada Perairan Taman Gurindam Kota Tanjungpinang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2022 yang berlokasi di Perairan Taman Gurindam, Kota Tanjungpinang. Metode penelitian ini menggunakan metode survey. Penentuan titik sampling menggunakan metode random sampling yang diambil secara acak sebanyak 30 titik sampling. Selanjutnya dilakukan penggabungan titik sampling (Composite Place Sample) besi (Fe) dan timbel (Pb), ditetapkan sebanyak 15 titik sampling dari 30 titik sampling yang berdekatan. Berdasarkan hasil konsentrasi besi (Fe) dan timbel (Pb) pada Perairan Taman Gurindam Kota Tanjungpinang masih sesuai standar baku mutu PP RI No. 22 Tahun 2021 untuk timbel (Pb) sebesar 0,005 mg/L, sedangkan besi (Fe) belum memiliki baku mutu untuk perairan. Dengan nilai rata-rata konsentrasi besi (Fe) sebesar 7,9 mg/L dan timbel (Pb) sebesar 0,013 mg/L. Pola Sebaran besi (Fe) dan timbel (Pb) menggambarkan titik sampling yang berdekatan dengan reklamasi menunjukkan nilai konsentrasi besi (Fe) dan timbel (Pb) lebih tinggi, dibandingkan dengan titik sampling yang berjauhan dari lokasi reklamasi. Hubungan jarak daratan (hasil reklamasi) dengan konsentrasi besi (Fe) sebesar -0,228 dengan hubungan sangat kuat terhadap jarak dan timbel (Pb) sebesar 0,536 dengan hubungan kuat terhadap jarak di perairan.
Sediment Characteristics of Sei Carang Waters, Tanjungpinang City - Indonesia: Karakteristik Sedimen pada Perairan Sei Carang, Kota Tanjungpinang - Indonesia Yolanda, Ockynawa Asmara Putri; Melani, Winny Retna; Muzammil, Wahyu
Habitus Aquatica Vol 1 No 2 (2020): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.1.2.11

Abstract

Perairan Sei Carang memiliki banyak area lahan terbuka dan bekas pertambangan bauksit di masa lampau. Selain itu, saat terjadi hujan di perairan Sei Carang ditemukan perairan keruh dan air berubah warna menjadi coklat kekuning-kuningan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui kondisi lingkungan fisika perairan di perairan Sei Carang dengan parameter uji berupa kekeruhan dan kecepatan arus serta mengetahui karakteristik sedimen di perairan Sei Carang dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling tersebut diterapkan pada 4 stasiun penelitian dengan karakteristik stasiun I pada area lahan bekas pertambangan bauksit, stasiun II pada area lahan terbuka, stasiun III pada vegetasi mangrove rusak akibat penebangan, dan stasiun IV pada vegetasi mangrove alami. Karakteristik sedimen pada kolom perairan Sei Carang berupa medium sand, sedangkan pada dasar perairan Sei Carang berupa coarse sand.
Makrozoobentos as a Bioindicator of Water Quality in Pengujan Village, Bintan Regency: Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Desa Pengujan Kabupaten Bintan Fadilla, Rizkia Nurul; Melani, Winny Retna; Apriadi, Tri
Habitus Aquatica Vol 2 No 2 (2021): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.2.1.83

Abstract

Makrozoobentos adalah salah satu indikator biologi yang dapat dijadikan acuan dalam penilaian kualitas lingkungan di berbagai ekosistem perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan di Desa Pengujan berdasarkan indikator biologis makrozoobentos. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2021 yang berlokasi di Desa Pengujan Kabupaten Bintan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling terdiri dari 5 stasiun pengamatan. Pengambilan sampel makrozoobentos menggunakan transek kuadran berukuran 1×1 m2. Parameter yang diamati meliputi kualitas perairan (parameter fisika dan kimia), serta jenis dan kepadatan makrozoobentos. Parameter fisika dan kimia perairan dibandingkan nilai Baku Mutu berdasarkan PP RI No. 22 Tahun 2021, sedangkan analisis AMBI (A Marine Biotic Index) digunakan untuk mengetahui kualitas perairan berdasarkan keberadaan makrozoobenthos. Hasil pengukuran parameter perairan masih berada pada ambang batas baku mutu PP RI No 22 Tahun 2021 kecuali untuk parameter nitrat dan fosfat yang tidak memenuhi baku mutu di setiap stasiunnya. Kepadatan makrozoobentos tertinggi yaitu pada stasiun 3 yang berada pada kawasan dermaga, sedangkan kepadatan terendah yaitu pada stasiun 5 yang berada pada kawasan penangkapan siput gonggong. Kualitas perairan berdasarkan makrozoobentos sebagai bioindikator perairan dengan indeks AMBI semua stasiun termasuk dalam kategori sedikit tercemar.
The presence of harmful algae in the coastal waters of Bintan Island, Riau Islands Apriadi, Tri; Melani, Winny Retna; Zulfikar, Andi; Sabriyati, Deni; Muzammil, Wahyu; Pasisingi, Nuralim
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 13, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.1.34135

Abstract

Environmental mitigation measures are being undertaken as a proactive approach to prevent the adverse consequences associated with Harmful Algal Blooms (HABs). Presently, there is a lack of comprehensive information regarding the occurrence of HABs in the waters surrounding Bintan Island, and routine monitoring to assess the potential for eutrophication is absent. This research should begin by gathering information about potential sources that contribute to the emergence of HABs, the specific types of algae with the capacity to trigger HABs The primary objective of this study is to identify the harmful algae species present in the coastal waters of Bintan Island. The research was conducted in August 2023, with the sampling process taking place at four specific locations within the coastal waters of Bintan Island. These sampling stations were selected deliberately to capture the varying activities predominant in each respective area. The microalgae found consisted of four groups, namely Bacillariophyta, Cyanophyta, Dinophyta, and Chlorophyta. Bacillariophyta is a group of microalgae with the highest abundance proportion at all observation stations. Harmfull Algae found in the coastal waters of Bintan Island generally come from the Dinophyta group of the types Ceratium sp., Peridinium sp., Prorocentrum sp., and Dinophysis sp. Harmful microalgae from the Dinophyta group were found at all research stations, with the highest proportion of abundance at Station 2 (6%) and the lowest at Station 3 (1%). The difference in these findings is thought to be due to the dynamics of the hydrosanographic parameters of the waters, especially nutrient concentrations.Keywords:BintanCeratiumDinophytaHarmfulMicroalgae
The presence of harmful algae in the coastal waters of Bintan Island, Riau Islands Apriadi, Tri; Melani, Winny Retna; Zulfikar, Andi; Sabriyati, Deni; Muzammil, Wahyu; Pasisingi, Nuralim
Depik Jurnal Ilmu Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Vol 13, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.13.1.34135

Abstract

Environmental mitigation measures are being undertaken as a proactive approach to prevent the adverse consequences associated with Harmful Algal Blooms (HABs). Presently, there is a lack of comprehensive information regarding the occurrence of HABs in the waters surrounding Bintan Island, and routine monitoring to assess the potential for eutrophication is absent. This research should begin by gathering information about potential sources that contribute to the emergence of HABs, the specific types of algae with the capacity to trigger HABs The primary objective of this study is to identify the harmful algae species present in the coastal waters of Bintan Island. The research was conducted in August 2023, with the sampling process taking place at four specific locations within the coastal waters of Bintan Island. These sampling stations were selected deliberately to capture the varying activities predominant in each respective area. The microalgae found consisted of four groups, namely Bacillariophyta, Cyanophyta, Dinophyta, and Chlorophyta. Bacillariophyta is a group of microalgae with the highest abundance proportion at all observation stations. Harmfull Algae found in the coastal waters of Bintan Island generally come from the Dinophyta group of the types Ceratium sp., Peridinium sp., Prorocentrum sp., and Dinophysis sp. Harmful microalgae from the Dinophyta group were found at all research stations, with the highest proportion of abundance at Station 2 (6%) and the lowest at Station 3 (1%). The difference in these findings is thought to be due to the dynamics of the hydrosanographic parameters of the waters, especially nutrient concentrations.Keywords:BintanCeratiumDinophytaHarmfulMicroalgae
Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Desa Busung Kabupaten Bintan Muhammad, Fachry; Melani, Winny Retna; Apriadi, Tri
Akuatiklestari Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v8i2.5253

Abstract

Perairan Desa Busung merupakan muara yang memiliki berbagai jenis biota salah satunya yakni makrozoobentos. Makrozoobentos yang hidup di Perairan Desa Busung memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan aktivitas yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencemaran bahan organik berdasarkan kondisi makrozoobentos melalui indeks AMBI (A Marine Biotic Index). Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022, dengan melihat perbedaan stasiun secara purposive yakni berdasarkan perbedaan aktivitas. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan transek garis dan menggunakan plot ukuran 1x1 m2. Pada setiap plot dilakukan penggalian sedalam 30 cm dan kemudian diidentifikasi jenis dan jumlah makrozoobentosnya, serta diambil sampel substratnya.  Dari hasil penelitian dijumpai sebanyak 12 spesies makrozoobentos yakni; Harpiosquilla sp., Alpheus sp., Macrophtalmus sp., Scylla sp., Uca sp., Anadara sp., Cerithium sp., Nerita sp., Polymesoda sp., Rhinoclavis sp., Corbicula sp., dan Gafrariun sp. Nilai kelimpahan makrozoobentos pada stasiun I mencapai 27,7 ind/m2, sedangkan pada stasiun II yakni sebesar 25,3 ind/m2, dan pada stasiun II sebesar 37,7 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi di stasiun I lebih stabil dengan jumlah masing-masig individunya tergolong merata, sedangkan di stasiun II dan III sudah terjadi indikasi adanya dominansi jenis tertentu. Indeks AMBI pada stasiun I sebesar 2,06 pada stasiun II sebesar 2,44 dan pada stasiun III sebesar 2,5. Dari nilai indeks AMBI di semua stasiun menunjukkan terjadinya pencemaran bahan organik dengan skala kecil.
Plankton Abundance in Senggarang Waters as Blue Swimming Crab Catchment Area, Tanjungpinang City, Riau Islands Muzammil, Wahyu; Rahmah, Nurhidayah; Apriadi, Tri; Melani, Winny Retna; Zulfikar, Andi
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 31 No. 1 (2026): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.31.1.127

Abstract

Senggarang waters are a traditional fishing spot for small-scale blue swimming crab (BSC) fishermen in Tanjungpinang City. The fishermen have their own BSC catchment areas to capture this product, which is the primary aim. Plankton, an aquatic microbe that lives floating in the water column and can't move or only move slightly to follow the current, has a high ecological significance as a source of food for fisheries biota. The purpose of this study was to monitor the existence of plankton by determining plankton abundance, diversity index, uniformity index, and plankton dominance index in crab fishermen's traditional fishing grounds in Senggarang seas. This is a quantitative study; planktons were sampled at 10.00−13.00 using the horizontal static method with a plankton net, placed in a sample bottle, and given 10% Lugol, before being identified at the Marine Biology Laboratory, Faculty of Marine Sciences and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Samples were collected for five weeks at five locations designated by purposive sampling in the same location as the BSC fishermen who set their traps (bubu). The results revealed 41 genera of planktons classified as Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Branchiopoda, Chlorophyceae, Dinophyceae, Sarcodina, Copepods, and Tintinnidae. The largest plankton abundance occurs in the fourth week of Station 5, with 15961 ind.L−1. The plankton diversity index was low, and the uniformity index was inversely proportional to dominance. Keywords: blue swimming crab catchment areas, plankton abundance, Senggarang Waters, Tanjungpinang City
Komunitas makrozoobentos dan kaitannya dengan kualitas air aliran sungai Senggarang, Kota Tanjungpinang Safitri, Aknes; Melani, Winny Retna; Muzammil, Wahyu
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 8: No. 2 (August, 2021)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v8i2.4782

Abstract

Senggarang is one of the coastal villages in Tanjungpinang City which has a river that flows from the upstream downstream into the sea. The flow of the Senggarang river has distinctive characteristics that are commonly found in small island waters, namely having a relatively short upstream to downstream distance, and the downstream part is influenced by tidal conditions. Various activities along the Senggarang river flow would cause changes in water quality which would impact the presence of macrozoobenthic. The objective of this study was to determine the relationship between the macrozoobenthic community and the water quality of the Senggarang river. Macrozoobenthic sampling, and environmental parameters were carried out using random sampling methods. The results of this study were obtained 27 species from 6 phylum, namely phylum Arthropoda 13 species, phylum Ciliophora 3 species, phylum Echinodermata 1 species, phylum Mollusca 4 species, phylum Nematoda 5 species, and phylum Tardigrada 1 species. The average macrozoobenthic density is 172 ind./ m3 for freshwater and 704 ind./ m3 for brackish waters. The average diversity value for freshwater is 1.29 and 2.16 waters with medium salinity, the average uniformity value of 0.85 freshwater and 0.94 of high in brackish waters, the average dominance value of 0.32 freshwater and 0.13 of low in brackish waters. The relationship of macrozoobenthos with the quality of freshwater based on PCA analyses related to temperature and dissolved oxygen, in brackish waters to temperature, dissolved oxygen, and current.Keywords: Macrozoobenthic community, PCA, River flow, Water quality
PENINGKATAN KESADARAN LINGKUNGAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT MELALUI SOSIALISASI KONDISI TERKINI EKOSISTEM PERAIRAN DI KELURAHAN SENGGARANG, KOTA TANJUNGPINANG Sabriyati, Deni; Apriadi, Tri; Melani, Winny Retna; Zulfikar, Andi
Abdi Panca Marga Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi Mei 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51747/abdipancamarga.v5i1.1904

Abstract

Coastal and small island ecosystems play a central role in the development and well-being of communities. In Senggarang Subdistrict, Tanjungpinang City, the condition of coastal ecosystems is a crucial focus for maintaining balance and productivity. Through community engagement activities, this initiative aims to enhance environmental awareness and knowledge among residents regarding the monitoring of the current conditions of the aquatic ecosystem in the area. The partners in this endeavor are the residents of Senggarang Subdistrict, living in proximity to the aquatic environment. The methods employed include Mapping waters condition, socialization (commencing with pre-tests and concluding with post-tests), dissemination of information through an e-catalog, and focus group discussions (FGDs). The outcomes of this initiative are mapping the potential of coastal and aquatic ecosystems, creating an e-catalog containing up-to-date information on water conditions, upgrading of community knowledge about it and identifying issues faced by the community. Through active communication with the community, challenges such as coastal cleanliness and flood disasters have been identified, requiring special attention. The significance of these engagement outcomes lies in the effort to enhance community awareness and knowledge of their environment for further actions in sustaining and managing aquatic ecosystems effectively. References Ginting, R.J., Apriadi, T. & Zulfikar, A. (2023). Kepadatan Perifiton Epifitik dan Kaitannya dengan Kualitas Perairan di Perairan Senggarang Besar Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Skripsi. UMRAH. Hanifah, P. N., Nugraha, A.H. & Zulfikar, A. (2023). Laju Pertumbuhan dan Produksi Biomassa Daun Lamun di Perairan Senggarang Besar, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau.. Melani, W. R., Apriadi, T., Muzammil, W., Zulfikar, A., & Sabriyati, D. (2021). Penjaringan Isu Startegis Permasalahan Pengelolaan Waduk Sumber Air Baku di Pulau Bintan. Urnal Panrita Abdi, 5(3), 365–372. http://journal.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi. Melani, W. R., Zulfikar, A., Apriadi, T., Muzammil, W., & Sabriyati, D. (2022). Characterization of hydrological aspects in Kolong Enam Retention Basin, Kijang, Bintan Island, Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 339, p. 02010). EDP Sciences. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202233902010. Muftadi, A., Melani, W. R. & Zulfikar, A. (2023). Tingkat Kesuburan Perairan di Senggarang Besar, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Skripsi. UMRAH. Murray, N.J., Bunting, P., Canto, R.F., Hilarides, L., Kennedy, E.V., Lucas, R.M., Lyons, M.B., Navarro, A., Roelfsema, C.M., Rosenqvist, A., 2022. coastTrain: A Global Reference Library for Coastal Ecosystems. Remote Sens. 14, 5766. https://doi.org/10.3390/rs14225766. Muzammil, W., Apriadi, T., Melani, W. R., Oktavia, Y., Zahra, A., Ma'mun, A. & Zulfikar, A. (2022). Pengenalan Biota Laut Dilindungi melalui e-Book “Dugong & Friends” dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat terhadap Kelestarian Sumber Daya Perikanan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Maritim, 5(1), 11-19. Muzammil, W., Apriadi, T., Melani, W. R., Zulfikar, A.(2021). Pengenalan Biota Akuatik Aliran Sungai Senggarang dengan E-Katalog melalui pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan Covid-19. Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat, 2021–2032. https://doi.org/10.31258/unricsce.3.324-332. Nevertari, S. P. & Arumsari, R. Y., 2017. Perancangan Video Sosialisasi Taman-taman Tematik di Kota Bandung. E-proceeding of art & design. Vol 4(3) 547. Nurjannah, M., & Irawan, H. (2013). Keanekaragaman Gastropoda Di Padang Lamun Perairan Kelurahan Senggarang Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Repository UMRAH. Putra, R.A., Melani, R.M., & Suryanti, A. (2020). Makrozoobentos sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Senggarang Besar Kota Tanjungpinang. Jurnal Akuatiklestari, 4(1): 20-27. DOI: https://doi.org/10.31629/akuatiklestari.v4i1.2486. Rasip, A., Apriadi, T. & Azizah, D. (2023). Kelimpahan Zooplankton Berdasarkan Waktu dan Kedalaman di Perairan Senggarang Besar Tanjungpinang. Skripsi. UMRAH. Sinaga, M.V., Melani, W. R. & Zulfikar, A. (2023). Sampah Laut dan Kaitannya dengan Kepadatan Gastropoda di Perairan Senggarang Besar Kota Tanjungpinang. Skripsi. UMRAH. Skripsi. UMRAH. Undang-undang No 2 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Yanti, E., Apriadi, T. & Zulfikar, A. (2023). Keanekaragaman Fitoplankton dan Kaitannya dengan Kondisi Perairan di Senggarang Besar Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Skripsi. UMRAH