Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

THE POWER OF POSITIVITY: THE ROLES OF PROSOCIAL BEHAVIOR AND SOCIAL SUPPORT TOWARD GRATITUDE Yunanto, Taufik Akbar Rizqi
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Ulayat (early view)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-277

Abstract

Abstract ? Existing literature demonstrates that gratefulness is a critical determinant for individuals? well-being and their quality of interpersonal relationships. A sense of gratefulness provides a perspective in which individuals could have a positive evaluation in life, including the way they view challenges. Positive appreciation of life?s challenges would allow individuals to increase their coping ability and would motivate them to do prosocial behavior. This study aims to determine the role of prosocial behavior and social support to individuals? sense of gratefulness. Participants in this study consisted of 250 participants aged between 13?55 years old. The instruments used in this research were Gratitude Questionnaire, Philosophies of Human Nature Altruism Scale, and Social Support Scale. Multiple regression analysis was used to analyze the data. The result revealed a strong contribution between prosocial behavior and social support toward gratitude. Gratitude and prosocial behavior contribute in enabling individuals to have a positive evaluation of life. Abstrak ? Studi terdahulu menunjukkan bahwa rasa bersyukur menjadi penentu yang penting bagi kesejahteraan individu dan kualitas hubungan interpersonal mereka. Bersyukur memberikan perspektif yang dapat membuat individu memiliki evaluasi positif mengenai hidupnya, termasuk dalam memaknai tantangan. Individu yang memandang penderitaan sebagai sesuatu yang positif dapat meningkatkan kemampuan mengatasi masalah yang baru dan termotivasi melakukan perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perilaku prososial dan dukungan sosial terhadap tingkat kebersyukuran seseorang. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 250 partisipan dengan rentang usia 13-55 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gratitude Questionnaire, Philosophy of Human Nature Altruism Scale, dan Social Support Scale. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat sumbangan yang positif perilaku prososial dan dukungan sosial terhadap tingkat kebersyukuran. Rasa syukur dan perilaku prososial dapat membuat seseorang memiliki evaluasi yang positif dalam kehidupannya.
“Ngobrolin Seks” Dalam Persepsi Perempuan Pada Usia Dewasa Awal Menggunakan Pendekatan Psikologi Indigenous Caroline, Anita; Yunanto, Taufik Akbar Rizqi
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i1.19686

Abstract

Seksualitas melingkupi kehidupan manusia sejak lahir sampai sepanjang hidupnya. Seksualitas menyangkut berbagai dimensi, diantaranya dimensi kultural, sosial, biologis, dan psikologis. Namun isu seksualitas kerap dipandang tabu untuk diperbincangkan karena terkotak hanya pada pandangan sempit terkait perilaku seksual. Fenomena ini khususnya lebih sering ditemukan diantara perempuan dan kecenderungan ini dipengaruhi oleh identitas gender. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana persepsi perempuan Indonesia dalam menguraikan tentang konsep seksualitas. Pengumpulkan data diambil dari 293 partisipan perempuan yang diperoleh melalui sampling acak, 88 partisipan telah menikah dan 205 partisipan belum menikah pada jarak usia 18 – 40 tahun. Berdasarkan hasil dari angket terbuka menunjukkan bahwa istilah seksualitas masih cenderung dipandang sebagai suatu hal yang tabu untuk dibicarakan (40,96%) oleh perempuan Indonesia. Sekitar seperlima bagian (21,16%) memandang bahwa seksualitas sebagai sesuatu yang wajar untuk dibicarakan jika sesuai dengan konteks dan berada dalam situasi tertentu. Sedangkan sisanya (37,88%) beranggapan bahwa seksualitas bukanlah hal yang tabu untuk didiskusikan. Jika dijabarkan dikategorikan berdasarkan dimensinya, 23,89% mencakup dimensi biologis, 10,58% mencakup dimensi psikologis, 11,6% mencakup dimensi sosial / kultural dan 53,93% mencakup dimensi perilaku. Adapun harapannya adalah agar dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan seksualitas yang komprehensif.  Sexuality covers human life from birth to throughout his life. Sexuality involves a wide range of dimensions, such as: biological, social / cultural, psychological, and behavior dimensions. But the issue of sexuality is often seen as taboo to be discussed because it is compartmentalized only in the narrow view of sexual behavior. This phenomenon is particularly common among women and this tendency is influenced by gender identity. This descriptive study aims to identify how Indonesian women perceive in describing the concept of sexuality. Collecting data was taken from 293 female participants obtained through random sampling, 88 married participants and 205 unmarried at the age range of 18-40 years. Based on the results of the open questionnaire, the term sexuality still tends to be seen as a taboo thing to talk about (40.96%) by Indonesian women. While (21.16%) the rest view sexuality as something natural to talk about if it is appropriate to the context and in certain situations. And only a small percentage (37.88%) think that discussing sexuality is no longer a taboo thing to talk about. If described as categorized by dimensions, 23.89% includes the biological dimension, 10.58% includes the psychological dimension, 11.6% includes the social / cultural dimension and 53.93% includes behavior dimension. The hope is that it can be useful to increase awareness of the importance of comprehensive sexuality education.
THE POWER OF POSITIVITY: THE ROLES OF PROSOCIAL BEHAVIOR AND SOCIAL SUPPORT TOWARD GRATITUDE Yunanto, Taufik Akbar Rizqi
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-277

Abstract

Abstract ? Existing literature demonstrates that gratefulness is a critical determinant for individuals? well-being and their quality of interpersonal relationships. A sense of gratefulness provides a perspective in which individuals could have a positive evaluation in life, including the way they view challenges. Positive appreciation of life?s challenges would allow individuals to increase their coping ability and would motivate them to do prosocial behavior. This study aims to determine the role of prosocial behavior and social support to individuals? sense of gratefulness. Participants in this study consisted of 250 participants aged between 13?55 years old. The instruments used in this research were Gratitude Questionnaire, Philosophies of Human Nature Altruism Scale, and Social Support Scale. Multiple regression analysis was used to analyze the data. The result revealed a strong contribution between prosocial behavior and social support toward gratitude. Gratitude and prosocial behavior contribute in enabling individuals to have a positive evaluation of life. Abstrak ? Studi terdahulu menunjukkan bahwa rasa bersyukur menjadi penentu yang penting bagi kesejahteraan individu dan kualitas hubungan interpersonal mereka. Bersyukur memberikan perspektif yang dapat membuat individu memiliki evaluasi positif mengenai hidupnya, termasuk dalam memaknai tantangan. Individu yang memandang penderitaan sebagai sesuatu yang positif dapat meningkatkan kemampuan mengatasi masalah yang baru dan termotivasi melakukan perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perilaku prososial dan dukungan sosial terhadap tingkat kebersyukuran seseorang. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 250 partisipan dengan rentang usia 13-55 tahun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gratitude Questionnaire, Philosophy of Human Nature Altruism Scale, dan Social Support Scale. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat sumbangan yang positif perilaku prososial dan dukungan sosial terhadap tingkat kebersyukuran. Rasa syukur dan perilaku prososial dapat membuat seseorang memiliki evaluasi yang positif dalam kehidupannya.
Kekuatan sikap positif: Peran perilaku prososial dan dukungan sosial dalam meningkatkan kebersyukuran Yunanto, Taufik Akbar Rizqi
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu100

Abstract

Existing literature demonstrates that gratefulness is a critical determinant for individuals’ well-being and their quality of interpersonal relationships. A sense of gratefulness provides a perspective in which individuals could have a positive evaluation in life, including the way they view challenges. Positive appreciation of life’s challenges would allow individuals to increase their coping ability and would motivate them to do prosocial behavior. This study aims to determine the role of prosocial behavior and social support to individuals’ sense of gratefulness. Participants in this study consisted of 250 participants aged between 13–55 years old. The instruments used in this research were Gratitude Questionnaire, Philosophies of Human Nature Altruism Scale, and Social Support Scale. Multiple regression analysis was used to analyze the data. The result revealed a strong contribution between prosocial behavior and social support toward gratitude. Gratitude and prosocial behavior contribute in enabling individuals to have a positive evaluation oflife.
Properti psikometri Self-Compassion Scale versi Indonesia: Struktur faktor, reliabilitas, dan validitas kriteria Muttaqin, Darmawan; Yunanto, Taufik Akbar Rizqi; Fitria, Annisa Zaenab Nur; Ramadhanty, Amanda Meuthia; Lempang, Giofanny Filadelfia
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 9 No 2 (2020): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/persona.v9i2.3944

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to examine the psychometric properties of Indonesian version of the Self-Compassion Scale (SCS), a measure self-compassion. Participants were 681 undergraduate students (17-22 years old) at the Faculty of Psychology University of Surabaya. The accidental sampling technique was used as a method of data collection by asking the participants' willingness to be involved in this study by filling in the research informed consent. The confirmatory factor analysis, composite reliability, and correlations were used to examine the factor structure, reliability, and criterion validity. The results found that the six-factor hierarchy model with self-compassion and self-criticism as the main dimensions are the best factor structures and have good internal consistency. The correlations between Indonesian version of the SCS with other measurements proved that Indonesian version of the SCS has a good criterion validity. The result suggests that Indonesian version of the SCS was a valid and reliable measurement tools to measure the self-compassion in Indonesian samples.Keywords: criterion validity; factor structure; reliability; SCS; self-compassion AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji properti psikometri dari Self-Compassion Scale (SCS) versi Indonesia yang mengukur self-compassion. Partisipan yang terlibat sebanyak 681 mahasiswa yang berusia 17-22 tahun yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Teknik accidental sampling digunakan sebagai metode pengambilan data dengan meminta kesediaan partisipan untuk terlibat dalam penelitian ini dengan mengisi inform consent penelitian. Analisis konfirmatori faktor, reliabilitas komposit, dan korelasi dengan alat ukur lain digunakan untuk menguji struktur faktor, reliabilitas, validitas kriteria dari SCS versi Indonesia. Hasil analisis konfirmatori faktor menemukan bahwa model hierarki enam faktor dengan self-compassion dan self-criticism sebagai dimensi utama merupakan struktur faktor yang terbaik dan memiliki konsistensi internal yang baik. Adanya korelasi SCS versi Indonesia dengan alat ukur lain membuktikan SCS versi Indonesia memiliki validitas kriteria yang memuaskan. Hasil mengindikasikan bahwa SCS versi Indonesia merupakan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengukur self-compassion pada sampel Indonesia.Kata kunci: reliabilitas; SCS, self-compassion; struktur faktor; validitas kriteria
CATCALLING PADA WANITA SEBUAH PELECEHAN SEKSUAL ATAU HANYA SEBUAH LELUCON? (Studi Kasus) Dewani Dama Shinta; Taufik Akbar Rizqi Yunanto
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 24, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/psikologi.v24i1.1682

Abstract

Catcalling adalah tindakan bersiul, berteriak, menyapa, bahkan komentar yang menggoda dan tidak enak didengar dan menimbulkan perasaan tidak nyaman tersebut. Fenomena peningkatan Catcalling memberikan kesadaran bahwa hal ini berdampak negatif pada seseorang atau penerima. Penerima merasa bahwa Catcalling bukanlah pujian, melainkan komentar yang tidak pantas dan bersifat seksual atau bernada berlebihan. Sehingga fenomena tersebut memiliki fenomena yang sangat menarik untuk diteliti. Seorang wanita yang menerima perilaku Catcalling ini, memiliki perasaan apapun yang muncul. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus kualitatif. Studi kasus diartikan sebagai pendekatan penelitian yang mengeksplorasi suatu fenomena dalam konteksnya dengan menggunakan data dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini, partisipan yang dipilih adalah wanita yang pernah mengalami perilaku Catcalling dengan rentang usia 20-30 tahun. Penelitian ini memilih satu partisipan yang tidak jauh dari lokasi perilaku Catcalling. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Seorang wanita yang menerima perilaku Catcalling ini, memiliki perasaan apapun yang muncul. Sangat berpengaruh dalam hidupnya atau mengganggu aktivitasnya. Seorang perempuan yang menerima perilaku catcalling ini, memiliki perasaan apa saja yang muncul. Apakah sangat berpengaruh dalam kehidupannya atau mengganggu aktivitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perilaku Catcalling ini berpengaruh positif atau negatif dan berdampak pada penerimanya. Catcalling melibatkan komunikasi verbal dan non-verbal antara orang asing, biasanya pria ke wanita, seringkali tentang penampilan penerima. Motivasi untuk catcall dimulai dari rasa bosan dan keterikatan pria hingga keinginan untuk membuat marah dan mempermalukan wanita. Kasus ini tidak sembarangan atau dianggap wajar karena sangat erat kaitannya dengan kehidupan Subjek sebagai penerima Catcalling. Dampak dari perilaku tersebut dapat berupa tingkat stres yang cukup tinggi.
Peer Group Support Untuk Menurunkan Kecemasan Pedagang Wedangan Terdampak Pandemi di Surakarta Taufik Akbar Rizqi Yunanto; Annisa Zaenab Nur Fitria; Bramson Alan Santoso; Aileen Valerie Octavia; Steven Harischandra; Brandon Riccardo Utama; Christ Diamantika; Wulang Danendra
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v5i1.2903

Abstract

Munculnya pandemi yang terjadi pada awal tahun 2020 membawa efek buruk bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Pandemi SARS-CoV-2 atau umum dikenal sebagai COVID-19 telah menggugurkan sendi perekonomian masyarakat. Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mengalami penutupan sehingga ekonomi tidak berjalan dengan baik. Salah satu bentuk UMKM yang terkena imbas dari PPKM adalah pedagang wedangan yang ada di kota Surakarta. Jam operasional untuk bekerja menjadi tidak optimal sehingga berdampak pada proses usaha tersebut dijalankan. Hal tersebut membuat banyak pedagang wedangan merasakan cemas akan masa depan pekerjaanya. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk memberikan intervensi berupa peer group support bagi pedagang wedangan untuk menurunkan kecemasan tersebut di masa pandemi. Topik ini penting bagi masyarakat terutama pedagang yang tentunya juga mengalami rasa cemas ketika menghadapi pandemi yang melanda ini. Dari hasil pengabdian masyarakat ini, metode intervensi peer group support dapat memberikan dampak positif pada perasaan dan pemikiran pedagang wedangan. Para pedagang wedangan menunjukkan penurunan rasa kecemasan dan keraguan terhadap pekerjaannya. Para pedagang juga menunjukkan peningkatan motivasi mereka untuk bekerja serta menunjukkan kemampuan untuk mencari solusi terhadap masalah usaha mereka. Diharapkan intervensi peer group support ini dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.
Istriku, Pahlawanku: Dinamika Resiliensi dan Peran Istri dalam Keluarga yang Suaminya Sakit dan Tidak Bisa Bekerja Lagi Alicia Alicia; Hartanti Hartanti; Taufik Akbar Rizqi Yunanto
PSIKODIMENSIA Vol 20, No 1: Juni 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v20i1.3137

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menggali proses resiliensi istri yang suaminya sakit dan tidak bisa bekerja, serta menghadapi peran baru sebagai caregiver dan pencari nafkah tunggal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi. Informan penelitian berjumlah dua orang wanita dewasa madya yang suaminya sakit kronis sehingga mengalami kebutaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan memiliki kesadaran, penerimaan, dan komitmen untuk berjuang di awal suaminya sakit. Dalam perjuangannya, terdapat beberapa faktor risiko internal seperti kekhawatiran dan kelelahan dalam bekerja, serta faktor risiko eksternal seperti peran baru sebagai caregiver, pencari nafkah tunggal, kekhawatiran suami, dan prasangka oleh tetangga. Terdapat juga faktor protektif internal berupa ketangguhan yang juga mendukung resiliensi, dan faktor protektif eksternal, yaitu dukungan. Faktor protektif ketangguhan meliputi regulasi emosi, strategi koping, empati; aspek komitmen, seperti membantu orang lain; serta aspek tantangan, seperti tekun dan inisiatif. Informan juga mampu mengintegrasikan proses resiliensi keluarga, bersyukur, dan memiliki kesejahteraan yang baik.Kata kunci: Resiliensi, caregiver, kepuasan pernikahan Abstract: The purpose of this study is to get information about resilience process of wives with sick husband that can’t work, so they have new role as caregiver and become the sole breadwinner. This study used qualitative method with phenomenology design. There are two participants, both are middle adulthood with blind husband because of chronic illness. The result shows that participants have awareness, acceptance, and commitment to struggle in the beginning of their husband’s sickness. In struggle, there are internal risk factors like worries and tiredness at work, and also external risk factors like new role as caregiver, sole breadwinner, husband’s fears, and neighbor’s prejudice. There are also internal protective factors like hardiness which is predict resilience and external defensive factor like support. Hardiness include emotional regulation, coping strategy, and empathy; commitment aspect such as helping others; and challenge aspect such as persevering and initiative. Participants can also integrate the family resilience process, always be graceful, and have a good well-being.Keyword: Resilience, caregiver, marital satisfaction
Welas Asih: Konsep Compassion dalam Kehidupan Masyarakat Jawa Dwi Hardani Oktawirawan; Taufik Akbar Rizqi Yunanto
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology) Vol 6, No 2 (2021): ANTHROPOS JANUARI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/antro.v6i2.17326

Abstract

Welas asih is a Javanese behavior where one feels the pain of others which then arouse the desire to help. In its application, one can provide help to others even for those who are not relatives. This is inseparable from the various philosophies that exist in Javanese society that make welas asih as a way of life. This paper is made to review the concept of welas asih of the Javanese community which is then juxtaposed with the concept of psychology. The concept of psychology in question is compassion which also refers to the ability of someone to feel the suffering of others and the urge to alleviate or eliminate the suffering. So that an explanation of welas asih of the Javanese people will be revealed in a psychological perspective.
Kekuatan sikap positif: Peran perilaku prososial dan dukungan sosial dalam meningkatkan kebersyukuran Taufik Akbar Rizqi Yunanto
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu100

Abstract

Existing literature demonstrates that gratefulness is a critical determinant for individuals’ well-being and their quality of interpersonal relationships. A sense of gratefulness provides a perspective in which individuals could have a positive evaluation in life, including the way they view challenges. Positive appreciation of life’s challenges would allow individuals to increase their coping ability and would motivate them to do prosocial behavior. This study aims to determine the role of prosocial behavior and social support to individuals’ sense of gratefulness. Participants in this study consisted of 250 participants aged between 13–55 years old. The instruments used in this research were Gratitude Questionnaire, Philosophies of Human Nature Altruism Scale, and Social Support Scale. Multiple regression analysis was used to analyze the data. The result revealed a strong contribution between prosocial behavior and social support toward gratitude. Gratitude and prosocial behavior contribute in enabling individuals to have a positive evaluation oflife.