Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN PRODUK KERIPIK NANAS DI KUALA NENAS KOTA PEKANBARU Et, Elfa Azani; Yusri, Jum'atri; Restuhadi, Fajar
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 16, No 1 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.49 KB) | DOI: 10.20961/sepa.v16i1.31880

Abstract

This study aims to determine consumer characteristics, analyze consumer decision-making processes in purchasing, evaluate the importance and performance of marketing mix attributes, and determine consumer satisfaction with the marketing mix of pineapple chips produced by Kualu Nenas Village. Sampling uses Purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive methods, Importance Performance Analysis, Customer Satisfaction Index. The results showed the consumer characteristics of pineapple chips in Pekanbaru City as follows: 73% female, the largest age group 26-31 years, 48% employment as private employees, 50% of undergraduate education, income above 4,500,000. The purpose of buying pineapple chips is for souvenirs because the food is typical of Riau with good taste. Only 44% of consumers seek information about brands before buying. The reason for choosing a place of purchase is the condition of a place that is comfortable and easily accessible. The attributes of pineapple chip that must be improved by the manufacturer are the attributes of the tester. The attributes that must be maintained so that consumers continue to buy pineapple chips are product taste, product color, health office permit, expiration date, halal label, hygiene quality, packaging contents, form integrity, affordability, accessible location, signpost name shop, visibility and comfort of the place. Attributes that according to consumers are not too important and their performance is low are information on the composition of raw materials, packaging design, competitive prices, product signboards and sales promotions. Attributes that have performed well but are not considered important are brand, product durability and store popularity. Consumer satisfaction of 82.03% means that consumers are satisfied.
PERILAKU KONSUMEN KERIPIK NENAS PRODUKSI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR Ningrum, Edni Astrina Widya; Yusri, Jum'atri; Yulida, Roza
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian Vol 5 (2018): Edisi 1 Januari s/d Juni 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is describe the perceptions, attitudes and preferences consumers of pineapple chips Kualu Nenas village production Tambang district kampar district. This study was conducted in Pekanbaru city, which started from June 2016 until January 2018 with the number of respondents as much as 120 respondents. Data were analyzed skala likert. The results concluded that: perceptions, attitudes and preferences are sufficient to influence the consumers of pineapple chips Kualu Nenas village production Tambang district kampar district.Keywords: pineapple chips, consumer, influence
Pelatihan Pengenalan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi Alumni Jurusan Agribisnis untuk Mendukung Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Hadi, Syaiful; Hutabarat, Sakti; Dewi, Novia; Bakce, Djaimi; Yusri, Jum'atri; Kusumawaty, Yeni; Restuhadi, Fadjar; Kurnia, Deby; Muwardi, Didi; Novian, Novian; Septya, Fanny
UN PENMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat untuk Negeri) Vol 4 No 1 (2024): UN PENMAS Vol 4 No 1
Publisher : LPPM Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/un-penmas.v4i1.2716

Abstract

Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) merupakan lembaga sertifikasi kelapa sawit yang akan memberikan standar kualitas produk-produk minyak sawit. Sertifikat ISPO wajib dimiliki setiap produsen minyak sawit dan turunannya di wilayah Indonesia. Proses sertifikasi sangat berat dan pekebun secara individual menghadapi berbagai kendala. Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan khususnya Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau memiliki peran penting dalam mendukung pemahaman pekebun kelapa sawit terhadap sertifikasi ISPO. Maka berdasarkan kondisi ini dilakukan kegiatan Pelatihan Pengenalan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau untuk Mendukung Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan. Hasil perbandingan pre-test dan post-test pada pelatihan ISPO menunjukkan peningkatan persentase pemahaman peserta. Setelah pemaparan materi pelatihan, 100 persen peserta menyatakan telah memahami ISPO yang meningkat dari sebelum pelatihan 81 persen, dan 59 persen memahami konsep, prinsip dan penerapan ISPO dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang meningkat dari sebelum pelatihan nol persen.
Penguatan Kelembagaan Pekebun Kelapa Sawit dalam Upaya Sertifikasi ISPO di Desa Koto Tibun Kabupaten Kampar Andriani, Yulia; Kurnia, Deby; Yusri, Jum'atri; Restuhadi, Fajar; Rosnita, Rosnita; Yulida, Roza; Maharani, Evy; Muwardi, Didi; Kusumawaty, Yeni; Septya, Fanny; Angraini, Elisya; Nurfitasari, Mimi; Hamidi, Muhammad Rasyid
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.5242

Abstract

Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai dan mendukung perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pembinaan tentang penerapan ISPO khususnya penguatan kelembagaan pekebun kepada mitra pengabdian yaitu pekebun kelapa sawit swadaya di Desa Koto Tibun. Kegiatan pengabdian dilaksanakan menggunakan metode ceramah dan diskusi tim pengabdian Unri dan juga dari Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar. Pendampingan secara berkala terus dilakukan dalam upaya kelanjutan dari materi yang diperoleh dari pelatihan yang dilakukan. Hasil dari kegiatan pengabdian dilakukan pengukuran peningkatan pemahaman pekebun. Dari hasil posttest 62.5% pekebun meningkat pengetahuannya tentang kelembagaan pendukung, pekebun memahami bahwa dengan adanya kelembagaan, khususnya kelompok tani maka pekebun akan bisa mendapatkan informasi tentang budidaya yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan, meskipun masih ada pekebun menganggap bahwa tujuan kelembagaan adalah untuk mendapatkan bantuan finansial dari pemerintah. Kesimpulan dari kegiatan ini, berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang kelembagaan petani kelapa sawit, tujuan pembentukan kelompok tani, pengaruh kelompok tani terhadap hasil panen kelapa sawit, dan pentingnya partisipasi dalam kelompok taniDari kegiatan pengabdian ini selanjutnya diinisiasi pembentukan kelompok tani dalam persiapan sertifikasi ISPO
PENGENALAN INDONESIAN SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO) BAGI PEKEBUN KELAPA SAWIT DESA KOTO TIBUN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN Andriani, Yulia; Herlon, Meki; Septya, Fanny; cepriadi, Cepriadi; novian, Novian; Rifai, Ahmad; Kurnia, Deby; Yusri, Jum'atri; Restuhadi, Fajar; Hutabarat, Sakti; Pebrian, Sispa
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): JP2N: Januari - April 2024
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/g8067v71

Abstract

Pengelolaan perkebunan kelapa sawit Indonesia menuai kritik karena praktik dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya, terutama deforestasi dan konversi lahan gambut. Demi terciptanya pengelolaan perkebunan sawit yang berkelanjutan dan lestari serta melaksanakan komitmen untuk mencapai dan mendukung perkebunan dan pengelolaan kelapa sawit yang bertanggung jawab. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementrian Pertanian membuat suatu kebijakan dengan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia, sertifikasi ISPO untuk perkebunan besar mengandung tujuh prinsip, 41 kriteria dan 126 indikator sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit swadaya diberlakukan 4 prinsip 7 kriteria dan 48 indikator. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Tahap pertama telah dilakukan, yaitu sosialisasi prinsip, indikator dan verifier ISPO. Petani antusias mengikuti kegiatan ini. Dari hasil pre test yang dilakukan, 100% petani belum mengetahui tentang ISPO, RSPO, prinsip, indikator dan verifiernya. Setelah dilakukan sosialisasi, pengetahuan petani meningkat. 100% petani peserta sosialisasi telah mengetahui apa yang dimaksud dengan ISPO, RSPO dan prinsip, indikator serta verifiernya.