Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika

Efektivitas Model Pembelajaran Auditory, Intelectually, dan Repetition (AIR) Berbantuan Powtoon terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Aprilia, Dita; Franita, Yesi; 'Adna, Syita Fatih
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 1 (2025): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v6i1.4491

Abstract

Dalam pembelajaran matematika, guru diharapkan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Namun, di lapangan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika masih rendah dan model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Lebih lanjut, keterlibatan siswa masih kurang selama pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketuntasan secara klasikal kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran AIR berbantuan Powtoon. Selain itu, tujuan lain penelitian ini yaitu menganalisis keefektifan model pembelajaran Auditory, Intellectually, dan Repetition (AIR) berbantuan Powtoon dibandingkan dengan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimen semu (quasi experimental) berbentuk the nonequivalent posttest-only control group design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII di salah satu MTs di Kota Magelang. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, diperoleh bahwa kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang diawali dengan melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas (uji Liliefors) dan homogenitas (uji F). Kemudian analisis data awal dilakukan dengan menggunakan uji independent sample t-test dan data akhir dengan uji proporsi dan uji independent sample t-test. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh bahwa , maka  diterima. Pada hipotesis kedua diperoleh bahwa , maka  ditolak. Berdasarkan hasil pengujian, maka kesimpulan yang didapat yakni 1) kemampuan komunikasi matematis siswa SMP kelas VIII yang diajar menggunakan model pembelajaran AIR berbantuan Powtoon mencapai ketuntasan secara klasikal 2) model pembelajaran AIR berbantuan Powtoon lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Pada penelitian selanjutnya, dapat mempertimbangkan model pembelajaran AIR dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga berdampak baik pada kemampuan komunikasi matematis siswa.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Android “Si-Inka” Berbasis Etnomatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kumawati, Siti; Rahmawati, Fadhilah; 'Adna, Syita Fatih
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2 (2023): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v4i2.4225

Abstract

Penelitian ini menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran matematika, dimana banyak peserta didik menghindari mata pelajaran ini karena dianggap sulit dan menakutkan. Analisis kebutuhan menunjukkan beberapa permasalahan, seperti kesulitan dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, kecenderungan peserta didik menghafal tanpa pemahaman konsep, kemampuan pemahaman matematis yang rendah, dan kurangnya pembelajaran matematika yang diakulturasi dengan budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran interaktif android “Si-Inka” berbasis etnomatematika untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis. Metode pengembangan yang digunakan adalah ADDIE, dengan subjek penelitian sebanyak 31 peserta didik kelas VIII A dan C. Hasil validasi dan uji kepraktisan menunjukkan bahwa aplikasi android “Si-Inka” dinyatakan valid dan praktis. Uji efektivitas dengan N-Gain menunjukkan Si-Inka efektif dalam penggunaannya dengan skor 0,6 pada kategori sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ini efektif meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada materi bangun ruang sisi datar.
Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan LKPD terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Self-Efficacy pada Peserta Didik Kelas VIII Adawiyah, Sherli Salsabila; 'Adna, Syita Fatih; Hendrastuti, Zuida Ratih
MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2 (2023): MATH LOCUS: Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/mathlocus.v4i2.4235

Abstract

Temuan tes kemampuan awal berpikir kritis matematis peserta didik di SMP Negeri 9Magelang yang menghasilkan skor 25,81 dari skor maksimum 100 menjadi pendorong untukpeneliti. Keterlibatan dan keaktifan peserta didik kurang ketika pembelajaran berlangsung.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL)berbantuan LKPD terhadap kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari self-efficacy padapeserta didik kelas VIII. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metodepenelitian quasi experiment design. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu model pembelajaran dan self-efficacy, sedangkan variabel terikat penelitian ini yaitu kemampuan berpikir kritis matematis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62 peserta didik dari kelas VIII C dan kelas VIII D. Analisis data yang digunakan antara lain uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, uji anava dua jalan, dan uji pasca anava yaitu uji scheffe. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PBL berbantuan LKPD lebih baik daripada peserta didik yang mengikuti pembelajaran pada model pembelajaran langsung; (2) peserta didik dengan self-efficacy kategori tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis sama baiknya dengan peserta didik yang memiliki self-efficacy kategori sedang; peserta didik dengan self-efficacy kategori sedang dan tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis matematis lebih baik daripada peserta didik yang memiliki self-efficacy kategori rendah; dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap kemampuan berpikir kritis matematis.