Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH: MENGUAK KESENJANGAN PELAYANAN DASAR DI ERA OTONOMI DAERAH pratama, muhammad rizki
Jurnal Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial dan Administrasi Negara Vol 3, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.452 KB) | DOI: 10.30737/mediasosian.v3i1.546

Abstract

AbstrakOtonomi daerah secara teoritis membuat layanan publik dekat dengan publik. Makalah ini berpendapat bahwa Dalam konteks Indonesia, penyesuaian sentralisasi lebih banyak terjadi sejalan dengan kesenjangan layanan publik yang mendasar. Masalah seperti itu mengarah pada masalah jahat dalam mengatur pelayanan publik. Ini menemukan bahwa ada tren saat ini dalam kesenjangan layanan publik, misalnya, jumlah dokter dan guru medis yang memiliki distribusi yang tidak setara dibandingkan dengan daerah pedesaan dan perkotaan. Paradigma negara kesejahteraan juga harus ditransformasikan menjadi wilayah kesejahteraan. Semua masalah ada di wilayah; negara harus mengakomodasi dan memfasilitasi daerah untuk menangani kesenjangan tersebut tidak hanya bergerak dengan agenda kebijakan sentralisasi.Kata Kunci : Layanan Publik, Disparitas, Otonomi Daerah
Perbedaan pH Saliva Perokok dan Bukan Perokok Sebelum dan Setelah Menyikat Gigi pada Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang Rosita, Yanti; Pratama, Muhammad Rizki
Syifa'Medika Vol 7, No 2 (2017): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v7i2.1361

Abstract

Merokok menimbulkan perubahan ekosistem rongga mulut karena merokok dapat menurunkan nilai pH pada saliva. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pH saliva, salah satunya dengan melakukan kegiatan menyikat gigi dengan pasta gigi. Pada pasta gigi terdapat kandungan bikarbonat, fluor, serta sorbitol yang dapat menaikkan pH saliva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pH saliva perokok dan bukan perokok sebelum dan setelah menyikat gigi pada mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Palembang, Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain pretest dan postest two group design. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang yang terbagi menjadi 19 orang perokok dan 19 orang bukan perokok. pH saliva sebelum dan setelah menyikat gigi diambil dengan metode passive drool, kemudian diukur menggunakan pH meter Lutron PH-201, kemudian dinterpretasikan dan dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini pada uji t berpasangan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pH saliva pada perokok sebelum dan setelah menyikat gigi dengan nilai p sebesar 0,0005 (p<0,05), dan terdapat perbedaan bermakna pH saliva pada bukan perokok sebelum dan setelah menyikat gigi dengan nilai p sebesar 0,0005 (p<0,05). Sedangkan hasil penelitian ini pada uji t tidak berpasangan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pH saliva sebelum menyikat gigi antara perokok dan bukan perokok dengan nilai p sebesar 0,252 (p>0,05), dan tidak terdapat perbedaan bermakna pH saliva setelah menyikat gigi antara perokok dan bukan perokok dengan nilai p sebesar 0,080 (p>0,05).
PELAYANAN PUBLIK DI DAERAH: MENGUAK KESENJANGAN PELAYANAN DASAR DI ERA OTONOMI DAERAH LOCAL PUBLIC SERVICE: UNCOVERING BASIC PUBLIC SERVICE DISPARITY IN REGIONAL AUTONOMY ERA Pratama, Muhammad Rizki; Pramono, Teguh
Jurnal Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial dan Administrasi Negara Vol 3, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.596 KB) | DOI: 10.30737/mediasosian.v3i2.670

Abstract

AbstractRegional autonomy theoretically makes public service close to the public. This paper argues that In Indonesia context, more centralization adjustment happens in line with the fundamental public service disparity. Such problems lead to the wicked problems of governing public service. It finds that there is a current trend in public service disparity, for example, the amount of medical doctor and teacher which has unequal distribution comparing to the rural and urban area. The paradigm of the welfare state should be transformed welfare region as well. All problems are in regional; the state should accommodate and facilitate region to handle such disparity not only move with centralization policy agenda.Keywords: Public Service; Disparity; Regional Autonomy Abstrak Otonomi daerah secara teoritis membuat layanan publik dekat dengan publik. Makalah ini berpendapat bahwa dalam konteks Indonesia, penyesuaian sentralisasi lebih banyak terjadi sejalan dengan kesenjangan layanan publik yang mendasar. Masalah seperti itu mengarah pada masalah jahat dalam mengatur pelayanan publik. Ini menemukan bahwa ada tren saat ini dalam kesenjangan layanan publik, misalnya, jumlah dokter dan guru medis yang memiliki distribusi yang tidak setara dibandingkan dengan daerah pedesaan dan perkotaan. Paradigma negara kesejahteraan juga harus ditransformasikan menjadi wilayah kesejahteraan. Semua masalah ada di wilayah; negara harus mengakomodasi dan memfasilitasi daerah untuk menangani kesenjangan tersebut tidak hanya bergerak dengan agenda kebijakan sentralisasi.Kata Kunci: Layanan Publik; Disparitas; Otonomi Daerah
Peningkatan Kemampuan Menulis Anggota Kelompok Informasi Masyarakat Kota Malang Sebagai Upaya Melawan Hoaks, Disinformasi dan Misinformasi Siswidiyanto, Siswidiyanto; Pratama, Muhammad Rizki; Galih, Aulia Puspaning; Pratama, Bayu Indra; Praja, Bayu Amengku
Civitas Consecratio: Journal of Community Service and Empowerment Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/cc.v3i2.3686

Abstract

At this time, society is faced with the flow of hoaxes, disinformation, and misinformation. Based on facts sourced from the 2021 Digital Literacy Survey by the Ministry of Communication and Informatics of the Republic of Indonesia, there is a tendency for people not to respond to existing hoaxes. Even though this hoax needs to be countered by counter-narratives with correct information. One way to fight it is to write. This service seeks to encourage an increase in the writing skills of Malang City Community Information Group (KIM) members to fight hoaxes, disinformation, and misinformation. The involvement of KIM has based on the premise that this element is a public institution to empower and improve the quality of public information according to their characteristics and needs. Devotion method in the form of writing training. The results of the dedication show that the participants are good at receiving writing training, as evidenced by the final average total of 3.99 which is included in the good category. However, more systemic and thematic training activities are still needed to improve sustainable writing skills.
Role of Technical Knowledge and Family Socio-economic Status on Occupational Attainment of Vocational High School (SMK) Graduates Pratama, Muhammad Rizki
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v8i2.9475

Abstract

This research seeks to conduct studies related to the level of occupational attainment of vocational graduates correlated with the level of technical knowledge and family socio-economic status in Sidoarjo Regency. The sample taken was 100 respondents with the criteria of having graduated from SMK for more than 3 years and having worked or had worked. This study produces several results. First, technical knowledge and family socio-economic status have a significant correlation with occupational attainment of vocational school graduates. Second, occupational aspirations have a significant contribution in strengthening the previous two correlations. This result suggests that the level of technical knowledge and family socio-economic status remain the main variables contributing to the level of occupational attainment. However, the level of occupational aspirations is an important factor to develop in order to stimulate better occupational attainment.
Role of Technical Knowledge and Family Socio-economic Status on Occupational Attainment of Vocational High School (SMK) Graduates Pratama, Muhammad Rizki
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v8i2.9475

Abstract

This research seeks to conduct studies related to the level of occupational attainment of vocational graduates correlated with the level of technical knowledge and family socio-economic status in Sidoarjo Regency. The sample taken was 100 respondents with the criteria of having graduated from SMK for more than 3 years and having worked or had worked. This study produces several results. First, technical knowledge and family socio-economic status have a significant correlation with occupational attainment of vocational school graduates. Second, occupational aspirations have a significant contribution in strengthening the previous two correlations. This result suggests that the level of technical knowledge and family socio-economic status remain the main variables contributing to the level of occupational attainment. However, the level of occupational aspirations is an important factor to develop in order to stimulate better occupational attainment.
TRADISI NONO, UME DAN UF ATOIN METO DI TIMOR DAN RELEVANSINYA TERHADAP BUDAYA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Ethelbert, Yohanes Kornelius; Pratama, Muhammad Rizki; Dhosa, Didimus Dedi
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.635 KB) | DOI: 10.38043/jids.v6i2.3591

Abstract

Artikel ini bertujuan mengeksplorasi kearifan lokal Atoin Meto dan relevansinya terhadap budaya organisasi sektor publik lokal. Tujuan ini sejalan dengan spirit paradigma indegenious Public Administration dalam mengembangkan sistem penyelenggaraan administrasi publik berbasis kearifan lokal. Semangat ini berangkat dari gagalnya paradigma western public administration di Indonesia dalam merespon tuntutan budaya lokal yang sangat partikular. Data penelitian diperoleh melalui studi kepustakaan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil studi kepustakaan, penulis menemukan terdapat nilai-nilai lokal Atoin Meto yang dapat digunakan dalam mengembangkan budaya organisasi sektor publik. Nilai-nilai lokal tersebut antara lain, nono, ume dan uf. Ketiga konsep ini umumnya dipakai Atoin Meto untuk menjelaskan sistem kekerabatan dalam sebuah kelompok sosial. Dalam konsep nono, ume dan uf terdapat nilai, norma dan aturan yang mengikat Atoin Meto dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Nono berarti marga, pelindung, pengikat, meluruskan perbuatan salah dan kewajiban mematuhi larangan. Ume berarti tempat tinggal dan simbol kehormatan suku. Uf berati pemimpin yang mengayomi. Artikel ini berpendapat bahwa konsep nono, ume dan uf menghadirkan ruang bagi organisasi sektor publik di Nusa Tenggara Timur untuk mengembangkan nilai dan norma budaya organisasi berbasis kearifan lokal.
Kemitraan dalam Pengembangan Komunikasi Publik Kelompok Informasi Masyarakat di Kota Malang Pratama, Bayu Indra; Pratama, Muhammad Rizki; Praja, Bayu Amengku; Meirezaldi, Onni; Hisyam, Safarudin; Sekti Ari, Dessanti Putri; Putra, Irfan Kharisma; Alfattahu, Naufal Farras
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 4, No 3 (2024): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v4i3.467

Abstract

The Community Service Team of the Faculty of Administrative Sciences, Universitas Brawijaya, has collaborated with the Malang Community Information Group Forum (Forum KIM) since 2020 to improve the public communication skills of the KIM members. Based on earlier observations, many KIM members still need help in public speaking and creating attractive organizational profiles. Therefore, the community service team organized a Public Speaking Organization Profile Workshop. This event was held on November 25, 2023, at the Rampal Celaket Village Hall, Malang, and involved KIM members from 31 villages. The workshop method uses on-spot practicals and discussion. The workshop successfully improved participants' understanding and practical skills in public communication, as evidenced by their enthusiasm and commitment during the training sessions. The results showed a significant increase in the confidence and communication skills of KIM members, which is expected to have a considerable positive impact on the effectiveness of public information delivery and their role as information gatekeepers in the community.
Contribution of Swamp Buffalo Farms and Coconut PlantationsPalm Oil on the Income Structure of Farmer Households in Kuripan District, Barito Kuala Regency Prawitasari, Melisa; Sriwati; Rochgiyanti; Pratama, Muhammad Rizki; Oktaviani, Nadia; Putri, Ni Made Febrianti Eka
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 8 No 1 (2024): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v8i1.3328

Abstract

Work as a buffalo breeder has been developed for generations in Kuripan District, Barito Kuala Regency, South Kalimantan Province. Swamp buffalo farming has become the main source of livelihood for livestock farmers and provides large profits. Since the existence of nucleus and plasma oil palm plantations, the living space for swamp buffalo has been reduced. This research was conducted with the aim of determining the contribution of swamp buffalo farming and oil palm plantations to the structure of household income in Kuripan District, Barito Kuala Regency, South Kalimantan Province. The research was conducted using qualitative methods. For data collection purposes, data sources were determined purposefully and snowball. Data collection techniques were carried out using observation, interviews and documentation. Data analysis is carried out continuously while in the field. The process of data collection and presentation is carried out based on the stages of data reduction, data display and data verification. The research results show that swamp buffalo farming as the main livelihood has contributed to the household income structure of the breeders.
DAMPAK BURUK PEMBANGUNAN TANPA PEMERATAAN : KESENJANGAN EKONOMI ANTAR WILAYAH DI INDONESIA Sugiastuti, Reika Happy; Pratama, Muhammad Rizki
Profit: Jurnal Adminsitrasi Bisnis Vol. 16 No. 1 (2022): Profit : Jurnal Administrasi Bisnis
Publisher : FIA UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.731 KB) | DOI: 10.21776/ub.profit.2022.-16.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam bagaimana dampak buruk pembangunan tanpa pemerataan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi literature yang menggunakan berbagai sumber pustaka untuk mengetahui data dan informasi yang berkaitan dengan dampak buruk kesenjangan ekonomi antar wilayah di Indonesaia karena Pembangunan yang tidak merata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan dampak buruk dalam pembangunan ekonomi yang hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus berfikir panjang dan strategis dalam menghadapi masalah kesenjangan karena telah menyangkut aspek struktural sehingga tidaklah mudah untuk dirubah. Rekomendasi yang dapat dilakukan adalah harus ada program ataupun masterplan baru untuk mendukung atau mengembangkan pola pembangunan di Indonesia. Masterplan yang baru harus berisi tentang pembangunan ekonomi di Indonesia terutama perencanaan yang matang tentang ekonomi yang inklusif yang mampu memeratakan pendapatan. Selain itu untuk menjamin keberlangsungan masyarakat dengan ekonomi yang sehat dan berkualitas maka perlu memperhatikan faktor non-ekonomi yang dalam hal ini adalah pelayanan publik yang berkualitas dan merata terutama pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Dua rekomendasi tersebut harus diwujudkan melalui program baru dan merupakan ide yang bagus.