Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENDAMPINGAN MASYARAKAT PETANI DALAM PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH KULIT KOPI DI DESA BARAT WETAN KEPAHIANG Jafrizal, Jef; Fitriani, D; Hayati, R
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 2, No 3 (2019): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v2i3.526

Abstract

Sebagaimana pada umumnya di Kecamatan Kabawetan, para petani di Desa Barat Wetandalammenjalankanusahataninyamasih menerapkansistemkonvensionalterutamapemanfaatanpupukdan pestida anorganik.  Hal ini ditenggarai telah menyebabkan penurunan produktifitas lahan karena tanahcendrungmenjadimasam, padat, sertamenggangguaktifitasmikroorganismetanah, dan terjadinyapencemaranlingkungan.Dampak lainnya berupa ketergantunganpetaniakanproduk pupukkomersial pabrikdanmematikankearifanlokaldalamsistemusahatani yang pernahada.  Dalamberusahatani,limbahpertaniansepertidedak kulit kopi dan limbah sayuran, belumdimanfaatkansebagaibahankompos, akantetapidibuangkeluarlahanataudibakar.  Hal inidilakukanpetanikarenamerekamenganggaplimbahpertaniantersebut adalahsampahyang  jikadibiarkanberada di lahanakanmenjadisaranghamasepertitikus.     Sementaradisisi lain merekakesulitandalammendapatkanpupukbagikeberlanjutanusahatanamanpertaniannya  Denganmemperhatikanmasukandarimasyarakat petani makadisepakatisuatusolusiyang sekaligus menjadi tema program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yaitupemanfaatkanlimbahpertanian berupa kulit kopi dan limbah lainnyamenjadipupuk organik kompos.Solusiinidipilihdenganpertimbanganmemilikinilaitambah, murahdanlebihramahterhadaplingkungan.Limbahkulit kopi bersama limbah pertanian lainnya difermentasimenjadipupukorganikkompos.  BentukkegiatanPkM yang dilakukandiantaranya: pendidikandanpenyuluhantentangpertanianramahlingkungan dan praktek/pelatihandalampembuatanpupuk organik kompos.  Kegiatanpengabdian yang telah dilakukandapatmeningkatkanpenerapan ipteks di masyarakat khususnya tetnologi tepat guna pembuatan pupuk organik kompos, disamping itu juga meningkatkan wawasanpetanidalampertanianorganik yang ramahlingkungan, mengurangiketergantunganpetanipadapupukanorganik, menghidupkankembalikearifanlokaldalamberusaha tani.  Luaran yang dicapai diantaranya publikasi pada jurnal ilmiah ber-ISSN dan menghasilkan produk pupuk organik kompos. Kata Kunci:Limbah Kulit Kopi, Fermentasi, dan Kompos
Pengaruh Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Minimarket Di Kota Palembang Jafrizal, Jafrizal
Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol 8 No 3 (2020): JIMKES Edisi Desember 2020
Publisher : LPPM Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37641/jimkes.v8i3.396

Abstract

Minimarket menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena minimarket lebih dekat dengan masyarakat luas. Minimarket memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama satu dengan yang lainnya terutama Indomaret. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang memiliki gerai yang sangat luas. Dalam hitungan tahun, minimarket telah menyebar ke berbagai daerah. Memilih minimarket adalah proses interaksi antara strategi pemasaran pengecer dan karakteristik individual dari pembeli. Konsumen memilih atau membandingkan minimarket yang ingin mereka kunjungi sesuai dengan persepsi mereka. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Apakah persepsi dan sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Minimarket? (2) Diantara variabel kualitas pelayanan (service quality), harga (price), kualitas produk (product quality), promosi (promotion), pengalaman pribadi (personal experience), peran keluarga (family role), dan media sosial (social media), variabel manakah yang dominan memengaruhi keputusan pembelian pada Minimarket?. Penelitian ini dilaksanakan pada Minimarket yang ada di Kota Palembang khususnya Indomaret dimulai dari bulan Januari hingga Maret 2020. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang berbelanja di Minimarket Indomaret. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dan sikap konsumen yang meliputi variabel kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, promosi, pengalaman pribadi, peran keluarga dan media sosial secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada minimarket di Kota Palembang. Variabel independen (kualitas pelayanan, harga, kualitas produk, promosi, pengalaman pribadi, peran keluarga dan media sosial) yang secara parsial memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) adalah variabel promosi.
Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Cair Dan Padat Menggunakan Dekomposer Dan Biopori Maghfiroh, Arina Amalia; Kuatno, Kuatno; Lastari, Desi; Jafrizal, Jafrizal; Febriawati, Henni; Angraini, Wulan; Suryani, Iis
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v5i2.15589

Abstract

Tumpukan sampah menjadi masalah bagi rumah tangga dan lingkungan sekitar. Sampah didominasi oleh sampah organik rumah tangga yang berasal dari sisa-sisa makanan, buah-buahan dan sayuran. Minimnya lahan untuk pengolahan sampah organik dikarenakan rumah tangga bertempat tinggal di tengah pemukiman yang padat penduduk. Pendidikan kesehatan dilakukan untuk memanfaatkan sisa barang bekas yang tidak terpakai menjadi dekomposer dan pemanfaatan lahan pekarangan menjadi tempa biopori dalam pengolahan sampah organik. Pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan memberikan materi mengenai pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk cair dan pupuk padat. Pembuatan dekomposer dilaksanakan dengan memanfaatkan jirigen bekas menjadi lahan pengolahan sampah organik dan pembuatan bopori dilaksanakan di lahan kecil di depan rumah warga. Pendampingan dilakukan setiap satu minggu sekali guna melihat hasil panen dari dekomposer dan biopori.
TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG BIJI ALPUKAT DAN PEMANFAATAN SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DI DESA ARGA INDAH Hayati, Rita; Kesumawati, Neti; Armadi, Yukiman; Jafrizal, Jafrizal; Definiati, Neli; Efrita, Edi; Mutmainah, Elni; Saputra, Surya Ade
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 3 (2024): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i3.733

Abstract

Masyarakat di Desa Arga Indah Kecamatan Marigi Sakti Kabupaten Bengkulu Tengah pada umumnya memiliki mata pencaharian bertani dan berdagang. Masyarakatnya mengharapkan ada penyuluhan bagaiman menambah pemasukkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu melalui upaya memanfaatkan limbah hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menambah pemasukkan keuangan keluarga. Pada umumnya petani hanya membuang biji alpukat yang dihasilkan di Desa Arga Indah. Buah alpukat merupakan salah satu buah yang diminati banyak orang, namun disisi lain bijinya hanya dijadikan limbah yang belum termanfaatkan karena pada umumnya, bagian yang dimanfaatkan dari buah alpukat hanyalah daging buahnya saja sedangkan bagian lainnya dibuang dan menjadi limbah. Bagian terbuang yang masih dapat dimanfaatkan misalnya biji. Biji alpukat yang dianggap sebagai limbah memiliki kandungan pati yang cukup tinggi yaitu sekitar 80,1% yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai cemilan makanan ringan antara lain Cookies. Untuk itu diperlukan pendidikan kepada masyarakat tani bagaimana teknologi pengolahan biji Alpukat menjadi Tepung yang kemudian dapat dimanfaatkan menjadi beberapa olahan makanan ringan seperti Cookies. Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan ini berupa penyuluhan. Pelatihan Teknologi pembuatan Tepung Biji Durian dan praktek menggunaanya dalam pembuatan Cookies Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini, yaitu berupa penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi untuk pendalaman. Kemudian dilanjutkan dengan pembimbingan praktek lapangan dan monotoring. Hasil yang dicapai dalam pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya ketrampilan petani dalam teknologi pembuatan tepung biji alpukat dan pembuatan Cookies dan menambah wawasan petani dalam memanfaatkan biji Alpukat menjadi sesuatu yang dapat menambah pendapatan keluarga petani dan juga dapat memelihara lingkungan dengan menfaatkan biji alpukat yang berupa Limbah.
EFEKTIFITAS PUPUK KANDANG KOTORAN KAMBING DAN PUPUK HAYATI CAIR DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MELOM (Cucumis melo. L) Hayati, Rita; Jafrizal, Jafrizal; Armadi, Yukiman; Suryadi; Kesumawati, Neti
Agriculture Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agrotek.v19i2.7607

Abstract

Tujuan penelitian mengetahui interaksi antara pupuk kandang kotoran kambing dan pupuk hayati cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Melon (Cucumis melo L) dan efektifitas pupuk kandang kotoran kambing dan pupuk hayati cair dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman Melon (Cucumis melo L).Penelitian ini dilaksanakan di jl. Merapi XV E Tebeng Ratu Agung Kodya Bengkulu, bulan Mei 2023 sampai Agustus 2023, rancangan acak lengkap pola Faktorial (RALF) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama pengaruh Pupuk kandang kotoran kambing yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0= kontrol P1= 10 ton/ha (360 gr/tanaman) P2= 15 ton/ha (450 gr/tanaman) P3 = 20 ton/ha (500 gr/tanaman) Faktor kedua yaitu pengaruh pemberian pupuk hayati cair (bioto grow gold/ BGG) yang terdiri dari : K0 = Kontrol K1 = 1,5 ml/l K2 = 3 ml/l K3 = 4,5 ml/l Terdapat 16 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 48 unit percobaan. masing-masing unit percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga terdapat 144 tanaman. Hasil data di analisis secara statistik menggunakan sidik ragam, selanjutnya apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multipe Range Test (DMRT) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kotoran kambing berpengauh tidak nyata terhadap semua parameter kecuali pada pengamatan jumlah daun umur 28 hst. Perlakuan terbaik pada penelitian ini terhadap tinggi tanaman Melon yatu P3 =20 ton/ha dan K2= 4,5 ml/l . Sedangkan pengamatan hasil terbaik terhadap berat buah pertanaman yaitu pada perlakuan pupuk kandang kotoran kambing P2=10 ton/ha dengan dan pupuk hayati cair 4,5 ml/l. Kata kunci: Pupuk kandang kambing, pupuk hayati cair, tanaman melon.
TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK DAN PASCA PANEN BAGI PETANI CABE MERAH DI KECAMATAN KABAWETAN KABUPATEN KEPAHIANG Hayati, Rita; Jafrizal, Jafrizal; Islamuddin, Islamuddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia Vol. 7 No. 3 (2024): Desember: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini, petani cabe merah di Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang masih menggunakan sistem pertanian konvensional yang bergantung pada pupuk dan pestisida anorganik, seperti yang dilakukan oleh petani umum. Pemakaian pupuk dan pestisida anorganik yang ditenggarai dan dirasakan oleh petani telah menimbulkan banyak efek negatif, salah satunya adalah penurunan produktifitas lahan dan membuat tanaman cabe merah lebih rentan terhadap penyakit dan hama. Tim pengusul dan kelompok tani Muji Lestari Desa Sukasari, mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat, memutuskan untuk memulai program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan menerapkan teknologi fermentasi untuk membuat pupuk organik padat dan cair. Kegiatan PKM telah dilakukan dalam berbagai bentuk dan tahap. Ini termasuk menyebarkan inisiatif, memberikan pelatihan dan menerapkan teknologi tepat guna dalam pembuatan kompos dan POC biourine, menanam tanaman cabe merah, dan menggunakan teknologi pengolahan cabe merah untuk memperpanjang umur penyimpanan produk olahan cabe merah. PKM dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pembuatan pupuk kompos dan POC biourine, serta mengaplikasikannya pada tanaman cabe merah dan mengubah cabe merah segar menjadi cabe merah kering.
PEMANFAATAN KULIT DURIAN MENJADI PUPUK ORGANIK YANG MEMILIKI NILAI EKONOMI TINGGI BERMANFAAT UNTUK MENYUBURKAN TANAMAN Hayati, Rita; Jafrizal, Jafrizal; Usman, Usman; Suryadi, Suryadi; Maheran Mulyadi
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 1 (2025): Februari
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i1.1911

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pemanfaatan limbah kulit durian sebagai pupuk organik guna mendukung pertanian berkelanjutan. PKM ini melibatkan beberapa dosen dari Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu serta masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi dilakukan untuk memperkenalkan konsep dan manfaat pengomposan kulit durian, termasuk aspek lingkungan dan ekonomi yang dapat diperoleh masyarakat. Sementara itu, pelatihan dan implementasi dilakukan dengan memberikan penjelasan teknis serta praktik langsung pembuatan pupuk kompos berbahan dasar kulit durian. Bahan yang digunakan dalam proses ini meliputi limbah kulit durian, pupuk kandang kambing matang, dedak atau bekatul, Effective Microorganisms (EM) 21, molases, dan air. Proses pengomposan melibatkan teknik pencacahan, pencampuran bahan, fermentasi, serta pemantauan kondisi selama periode dekomposisi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki minat yang tinggi terhadap inovasi ini karena dapat mengurangi limbah organik sekaligus meningkatkan kesuburan tanah dengan cara yang ramah lingkungan. Selain itu, penerapan teknik pengomposan ini berpotensi meningkatkan kemandirian petani dalam penyediaan pupuk dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang mahal. Dengan adanya pendampingan dan pelatihan secara berkala, diharapkan metode ini dapat diterapkan secara luas dalam praktik pertanian lokal, memberikan manfaat ekonomi serta ekologis bagi masyarakat Desa Lubuk Unen. Kata Kunci: Limbah Kulit Durian, Pengomposan, Pupuk Organik, Pendapatan Petani
Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan Batu Bata Campuran Tanah Diatomae Maulani, Emi; Chandra, Yovi; Jafrizal, Jafrizal
Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol. 6 No. 1 (2022): Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi, Mei 2022
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/sisfo.v6i1.7973

Abstract

Peningkatan produksi sangat diperlukan sebagai bahan pembentuk batu bata alternatif. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya mengganti sebagian material dasar bata campuran tanah diatomei. permsalahan yang dilihat asalah pengujian abu sekam dalam melihat tekanan batu bata utnuk menghasilkan kualits dari bata tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh abu sekam terhadap kuat tekan batu bata campuran tanah diatomae. Metode berdasarkan standar SNI untuk pengujian penyerapan air, kerapatan semu, kuat tekan, dan ASTM C373-88 untuk pengujian berat jenis bata. pengujian dilakukan dengan ukuran bata (10x10x10). Tanah diatomae merupakan substitusi 50% tanah lempung, sedangkan tanah diatomae disubstitusikan dengan abu sekam padi sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap volume tanah diatomae. Hasil pengujian kuat tekan batu bata  rata-rata menurun dari batu bata 0% abu sekam dengan kuat tekan 5,6 MPa menjadi 5,28 MPa di abu sekam 5 % dan semakin menurun seiring bertambahnya abu sekam padi. sedangkan nilai penyerapan air semakin meningkat sebesar 36 %. selanjtunya Hasil penelitian untuk masing-masing pengujian abu sekam 5% terhadap tanah diatomae menghasilkan sifat mekanis yang paling baik diantara persentase campuran lainnya. Semakin banyak campuran batu bata mengakibatkan terjadinya penurunan kuat tekan dan nilai penyerapan air yang semakin tinggi.
PROSES (Waste Alms Program) As an Alternative Innovation for Household Waste Management Febriawati, Henni; Angraini, Wulan; Suryani, Iis; Kosvianti, Emi; Afriyanto, Afriyanto; Wati, Nopia; Jafrizal, Jafrizal; Yusmaniarti, Yusmaniarti
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 17 No. 3 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v17i3.3050

Abstract

Bengkulu Province annual waste accumulation reaches 38,417.16 tons/year, and the volume of waste in Bengkulu City is increasing every day. The total waste entering the Landfills is 648.85 M3, and the condition of the TPA which has been operating for 32 years is expected to decline over the next year. Careless waste disposal will cause water to clog, which further leads to flood. Based on the 2020 Indonesian Disaster Risk Index, Bengkulu province is at the second highest risk for flood after West Sulawesi. This condition will even get worse if the water flow is blocked by waste. Simple action can turn waste into useful objects through waste donation. This study aims to implement waste donation program as an alternative innovation in managing household waste. This was a community-based study with a cross-sectional research design carried out in June and July 2023. The population involved family households in Bengkulu City in 2021. The study samples were selected using a simple random sampling technique which found 542 households. This study has obtained a certificate of ethical approval from the Bengkulu Health Polytechnic Number No. KEPK.BKL/416/06/2023 dated June 30, 2023. Data were analyzed through univariate analysis and analysis of interview results. Most households in Bengkulu City were aged 29-58 years, married, had less than a high school education, unemployed, and had poor levels of  knowledge, attitude, and behavior regarding household waste management. There is a need for commitment from the Environmental Service, District, Village, Head of Neighborhood Units (RT), LPM and Community Figures regarding the implementation of the Waste donation Program. The support of the smallest community unit, namely the Chairman of the Neighborhood Unit, is the key to the success of household waste management among households, especially in sorting organic and inorganic waste. Such practice will help make the waste donation program a success. Waste donation can be an alternative for households in worship and also help reduce the accumulation of waste in Landfills. It is recommended cooperation between the Village Community Empowerment Institution and the Waste Bank in providing routine assistance to the Waste donation Program.
TEKNOLOGI PAKAN FERMENTASI DAN PUPUK ORGANIK BAGI PETANI PETERNAK DESA BUKIT PENINJAUAN I KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SELUMA Hayati, Rita; Jafrizal, Jafrizal; Muchlis, Rita Zurina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Rafflesia Vol. 8 No. 3 (2025): DESEMBER: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Sukaraja adalah pusat pertanian, perkebunan, dan peternakan Kabupaten Seluma. Masyarakat tidak hanya mengembangkan tanaman pangan (padi sawah dan palawija), tanaman perkebunan (karet, kakao, kelapa sawit, dan kakao), tetapi juga secara aktif mengembangkan bisnis ternak, khususnya sapi potong. Rata-rata keluarga petani memelihara dua ekor sapi, tetapi ada yang memelihara lebih dari 100 ekor. Semua orang tahu bahwa populasi ternak telah meningkatkan pendapatan masyarakat petani, tetapi kemajuan petani peternak juga menghadapi beberapa hambatan. Dalam hal produksi, ketersediaan pakan yang memadai selama musim panen dan ketersediaan yang sangat rendah selama musim tanam dan musim hujan. Limbah padat, juga dikenal sebagai feses ternak, adalah masalah lain dalam pengelolaan lingkungan. Saat ini, limbah ini hanya ditumpuk dan memerlukan waktu yang lama untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman pertanian dan perkebunan. sementara limbah cair, juga dikenal sebagai urine ternak, tidak digunakan sama sekali dan mencemari lingkungan. Tim pengusul dan kelompok tani Harapan Baru Desa Bukit Peninjauan I, mitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat, memutuskan untuk memulai program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan menerapkan teknologi fermentasi untuk membuat pakan ternak, pupuk organik cair dan padat. Kegiatan pakan ternak fermentasi (PKM), pelatihan dan penerapan teknologi tepat guna dalam pembuatan pakan ternak fermentasi, pupuk organik kompos, dan pupuk organik cair (POC) biourine adalah bentuk dan langkah-langkah yang sudah dilakukan. PKM dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pembuatan pakan ternak fermentasi, pupuk organik kompos, dan POC biourine melalui kegiatan PKM yang sudah dilakukan.