Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN SEBAGAI PAKAN TERNAK DALAM UPAYA PENGUATAN EKONOMI DI MASA COVID PADA PETUGAS KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SMAN 4 KOTA BENGKULU definiati, neli; Malianti, Lezita; Nurhaita, Nurhaita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1846

Abstract

Budidaya ikan lele termasuk salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan karena Permintaan pasar yang tinggi, kondisi lingkungan yang mendukung serta memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan lokal alternatif yang  banyak tersedia. Kelompok petugas kebersihan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kota Bengkulu ini mempunyai peluang yang cukup besar untuk terlibat dalam pemanfaatan limbah sayuran sebagai pakan ternak dalam upaya penguatan ekonomi di masa pandemic covid 19, beberapa diantara anggota kelompok pernah memiliki usaha sampingan beternak ikan lele namun harus gulung tikar dikarenakan harga pakan yang terus meningkat. Kegiatan PKM ini bertujuan mengatasi permasalahan ekonomi dan pengolahan limbah, memanfaatkan limbah sayuran pasar sebagai bahan pakan ternak lele yang murah dan ramah lingkungan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan mitra. Dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong Kelompok Petugas Kebersihan SMAN 4 Kota Bengkulu yang tangguh dan mandiri karena dalam usaha dilengkapi dengan teknologi pemanfaatan limbah sayuran, serta manajemen usaha yang baik. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan pelet ikan lele berbahan limbah sayuran pasar; pelatihan penyusunan ransum ternak lele; pembuatan demplot dilokasi yang sudah disiapkan oleh kelompok, pelatihan manajemen kolam. Adapun indikator dari kegiatan ini adalah Terlaksananya kegiatan PKM secara lancar, diaplikasikannya teknologi pembuatan pellet ikan lele, teknologi penyusunan ransum ternak lele, banyaknya anggota yang mengikuti kegiatan, meningkatnya motivasi berwirausaha serta dihasilkanya pellet ikan lele yang memiliki kualitas nutrisi yang baik.Keyword : Limbah Sayuran Pasar, Pelet Ikan Lele
Efek Lama Penyimpanan pada Pakan Wafer Limbah Sayuran terhadap Produksi VFA Total dan NH3 Secara In-vitro Neli Definiati; Nurhaita Nurhaita; Wismalinda Rita; Sunaryadi Sunaryadi
Jurnal Peternakan Vol 19, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v19i1.13818

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap produksi VFA Total, pH dan NH3 pada pakan wafer limbah sayuran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan A = Penyimpanan 0 hari, B = Penyimpanan 7 Hari, C = Penyimpanan 14 Hari, D = Penyimpanan 21 Hari. Parameter yang diamati adalah pH, NH3 dan VFA Total. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pH dan VFA Total berpengaruh sangat nyata, namun NH3  tidak berpengaruh nyata. Kesimpulan dari penelitian ini lama penyimpanan pakan wafer limbah sayuran berpengaruh terhadap pH cairan rumen dan VFA Total. Namun tidak berpengaruh pada NH3. Lama penyimpanan yang terbaik pada hari ke 14. Konsentrasi pH, VFA Total dan NH3 berada pada kondisi optimal untuk pertumbuhan aktivitas mikroba.Kata kunci : Lama penyimpanan, pH, NH3 dan VFA TotalEffect of Storage Duration on In-vitro Total VFA and NH3 Production of Vegetable Waste as Wafer Feed ABSTRACT. This study aims to determine the effect of storage duration on total VFA and NH3 production of vegetable waste as wafer feed. The study used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 4 replications. Treatment A = duration-storage 0 days, B = duration-storage 7 Days, C = duration-storage 14 Days, D = duration-storage 21 Days. This study was observed pH, NH3, and a total of VFA. The data were analyzed by analysis of variance (ANOVA). From the results of the study, it is shown that there are significant differences in the pH of the rumen (P<0.05); the pH value of rumen fluid is still under normal circumstances (6,86-8,91). The duration of storage of the vegetable waste feed had a significant effect on total VFA (P<0.05). Total VFA production ranges from 91.65 – 115.15 mM, which is still the criteria for the optimum level of VFA production. However, in this study, the storage duration of vegetable waste wafer feed had no significant effect on NH3. The NH3 average value of the study was 8.46-9.90 mM, which is still in the optimum condition for microbial protein synthesis. The result implies 14 days of duration storage is the best treatment. The concentration of pH, Total VFA, and NH3 were at the optimal conditions for the growth of microbial activity.
PENDUGAAN DAYA PRODUKSI SUSU DAN BEBERAPA NILAI PARAMETER GENETIK PADA SAPI PERAH FRIES HOLLAND Neli Definiati; Sartini Sartini
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 11, No 1 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.632 KB) | DOI: 10.25077/jpi.11.1.1-6.2006

Abstract

The aims of the present research were to calculate some genetically parameters for estimation of milk production potency of dairy cattle based on the recorded data for 10 years of production. Parameter calculated included: heredity, repeatability and production capacity. The data was collected from PT. Taurus Dairy Farm Sukabumi during the period of 1990-2000. Heredity and repeatability values were determined by variance and covariance analysis based on paternal half in completely randomized design. Calculation of milk production capacity was based on most probable producing ability (MPPA) formula. Results showed that the highest milk production of about 3.565.71  670.021 kg/y was obtained during the first lactation period and followed by the fourth lactation period of 3.331,80  806,35 kg/y. The highest heredity value of 0,36  0,35 was obtained at first lactation, followed by third lactation of 0,25  0,31, fourth lactation 0,22  0,30. The repeatability value of milk production was found 0, 33.
PEMANFAATAN LIMBAH SAYURAN SEBAGAI PAKAN TERNAK DALAM UPAYA PENGUATAN EKONOMI DI MASA COVID PADA PETUGAS KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SMAN 4 KOTA BENGKULU neli definiati; Lezita Malianti; Nurhaita Nurhaita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1846

Abstract

Budidaya ikan lele termasuk salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan karena Permintaan pasar yang tinggi, kondisi lingkungan yang mendukung serta memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan lokal alternatif yang  banyak tersedia. Kelompok petugas kebersihan Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Kota Bengkulu ini mempunyai peluang yang cukup besar untuk terlibat dalam pemanfaatan limbah sayuran sebagai pakan ternak dalam upaya penguatan ekonomi di masa pandemic covid 19, beberapa diantara anggota kelompok pernah memiliki usaha sampingan beternak ikan lele namun harus gulung tikar dikarenakan harga pakan yang terus meningkat. Kegiatan PKM ini bertujuan mengatasi permasalahan ekonomi dan pengolahan limbah, memanfaatkan limbah sayuran pasar sebagai bahan pakan ternak lele yang murah dan ramah lingkungan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan mitra. Dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong Kelompok Petugas Kebersihan SMAN 4 Kota Bengkulu yang tangguh dan mandiri karena dalam usaha dilengkapi dengan teknologi pemanfaatan limbah sayuran, serta manajemen usaha yang baik. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan pelet ikan lele berbahan limbah sayuran pasar; pelatihan penyusunan ransum ternak lele; pembuatan demplot dilokasi yang sudah disiapkan oleh kelompok, pelatihan manajemen kolam. Adapun indikator dari kegiatan ini adalah Terlaksananya kegiatan PKM secara lancar, diaplikasikannya teknologi pembuatan pellet ikan lele, teknologi penyusunan ransum ternak lele, banyaknya anggota yang mengikuti kegiatan, meningkatnya motivasi berwirausaha serta dihasilkanya pellet ikan lele yang memiliki kualitas nutrisi yang baik.Keyword : Limbah Sayuran Pasar, Pelet Ikan Lele
PENGARUH FERMENTASI AMPAS KELAPA(Cocos nucifera L ) DENGAN NEUROSPORA SITOPHILA TERHADAP KANDUNGAN FRAKSI SERAT Asmara Dewi; Edwar Suharnas; Rita Zurina; Nurhaita Nurhaita; Neli Definiati
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i1.3355

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi ampas kelapa ( Cocos Nucifera L ) dengan Neurospora sitophila terhadap kandungan fraksi serat. Penelitain ini telah dilaksanakan dari bulan Juli – September 2021 di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan analisa Van Soest telah dilakukan di Laboratorium Ternak Perah Peternakan Institut Pertanian Bogor ( IPB ).Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Fermentasi Ampas Kelapa dibuat dengan formulasi 1,5 kg ampas kelapa dan 10% molases. dengan perlakuan dosis Neurospora sitophila P1 = ( 2% ), P2 = ( 4%), P3= ( 6%), P4 = (8%).Parameter yang diamati adalah Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), Hemiselulosa, Selulosa, Lignin.Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dosisNeurospora sitophilaberpengaruh nyata terhadap Kandungan NDF dan Hemiselulosa, Tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan ADF, Selulosa dan Lignin Ampas kelapa fermentasi, Kandungan fraksi serat ampas kelapa fermentasi dalam penelitian ini adalah NDF = ( 61,05 % - 70,89% ), Hemiselulosa = (21.68 % - 30,05 %), ADF = ( 37,57 % – 40,84 % ), Selulosa = ( 30,87 % - 33,78 %)dan lignin = ( 5,14 % - 5,33% ). Kesimpulan penelitian ini adalah Fermentasi Ampas Kelapadengan beberapa level Neurospora sitophila berpengaruh terhadap Kandungan Neutral Detergen Fiber (NDF) dan Kandungan Hemiselulosa tetapi tidak berpengaruh terhadap kandungan Acid Detergent Fiber (ADF), selulos, Lignin, Level Neurospora sitophila yang terbaik adalah P3 (6 % ).
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRIZA ROXB) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR Purwanto, Heji; Zurina, Rita; Definiati, Neli; Malianti, Lezita
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v3i3.5620

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Kualitas Telur (bobot telur, Tebal Cangkang, Indeks Putih dan Kuning Telur) ayam ras petelur yang diberikan tepung temulawak dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Percobaan di Desa Pandan Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Seluma Bengkulu Selatan. Penelitian ini berlangsung selama 45 hari, dimulai bulan Mei – Juni 2018. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari atas A (0 % tepung temulawak), B (1% tepung temulawak), C ( 2% tepung temulawak), dan D (3% tepung temulawak). Tepung temulawak diberikan setiap hari dengan cara dicampur pada pakan selama penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung temulawak berpengaruh nyata terhadap Bobot telur (P < 0,05) dengan rataan 61,24 (g/ekor/hari), sedangkan Tebal cangkang dengan rataan 0,47, indeks Putih telur dengan rataan 0,07 dan indeks kuning telur dengan rataan 0,42 tidak berpengaruh nyata (P > 0,05). Pemberian tepung temulawak sampai dengan 1%, 2% dan 3% tidak dapat meningkatkan Kualitas telur, ayam ras petelur namun bisa meningkatkan bobot telur. Kata kunci : Temulawak, bobot telur, tebal cangkang, indek putih dan kuning telur
PERFORMA PUYUH PERIODE STATER SAMPAI GROWER YANG DIBERIKAN PAKAN KOMERSIAL DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG JAHE (Zingiber Offinale) DAN TEPUNG KUNYIT (Curcuma Domestica). Rudi Efendi, Khasan; Suharnas, Edwar; Definiati, Neli
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v3i3.5847

Abstract

“Performa Puyuh Periode Stater Sampai Grower Yang Diberikan Pakan Komersial Dengan Penambahan Tepung Jahe (Zingiber Offinale) Dan Tepung Kunyit (Curcuma Domestica).” Di bawah bimbingan Ir. Edwar Suharnas, Mp sebagai pembimbing utama dan Neli Definiati, SP. MP sebagai pembimbing pendamping. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiya Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2018, di Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri dari 15 ekor puyuh dan disiapkan 240 ekor puyuh, perlakuan yang diuji adalah pemanfaatan tepung jahe dan tepung kunyit dalam ransum komersial yaitu (A) 0% atau tanpa tepung jahe dan kunyit, (B) 2% tepung jahe, (C) 2% tepung kunyit, dan perlakuan (D) 1% tepung jahe + 1% tepung kunyit. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tepung jahe dan tepung kunyit dalam ransum burung puyuh tidak memberikan berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Konsumsi ransum rata-rata 441,03-445,30 (gram/ekor), pertambahan bobot badan rata-rata 193,13-208,62 (gram/ekor), dan konversi ransum rata-rata 2,13-2,30 (gram/ekor). Kesimpulan Penambahan tepung jahe, tepung kunyit, serta kombinasi tepung jahe dan tepung kunyit pada pakan komersial tidak mempengaruhi terhadap performa pertumbuhan puyuh (Coturnix contronix japonika) periode stater sampai grower. Kata Kunci : Tepung Jahe, Tepung Kunyit, Ransum, dan Performa.
POTENSI HIJAUAN PADA LAHAN PERTANIAN HORTIKULTURA SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG sudarmanto, Sudarmanto; Sunaryadi; Definiati, Neli
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v3i3.5848

Abstract

Kecamatan Selupu Rejang merupakan sentral pertanian hortikultura di Kabupaten Rejang Lebong, dari proses kegiatan pertanian hortikultura terdapat hijauan atau gulma yang tumbuh di area lahan pertanian hortikultura yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia, sebagian besar hijauan tersebut belum termanfaatkan bahkan hanya terbuang percuma dilahan, hal tersebut dikarenakan belum adanya data pasti tentang jumlah hijauan dan jenis hijauan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hijauan pakan ternak ruminansia di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini berlangsung dari bulan Agustus Sampai bulan September 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei langsung kelapangan di 3 desa yang ada di kecamatan Selupu Rejang, diikuti dengan pengukuran dan pengamatan di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada 333 ha lahan pertanian hortikultura atau 30% dari total luas lahan di tiga (3) Desa yang berada dikecamatan Selupu Rejang. Produksi hijauan dihitung dengan menggunakan cuplikan ubin dari kayu berukuran 1 x 1 m, Masing masing lahan diukur menggunakan 80 penetapan cuplikan yang hasilnya di rata-ratakan dan di estimasikan dengan luas lahan. Hasil dari penelitian ini produksi potensi hijauan pakan ternak ruminansia pada lahan pertanian hortikultura di tiga (3) Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Selupu Rejang yaitu : Produksi potensi hijauan di Desa Karang Jaya 4.643 ton/tahun berat segar dan 943 ton/tahun berat kering dapat memenuhi 295 ST/tahun, Desa Talang lahat 4.977 ton/tahun berat segar dan 1.045 ton/tahun berat kering dalam satu tahun dapat memenuhi 327 ST/tahun, dan Desa Sumber Urip 5.524 ton/tahun berat segar dan 1.137 ton/tahun berat kering dapat memenuhi 356 ST/tahun. Apabila dijumlahkan, maka dalam satu tahunnya di tiga desa dikecamatan Selupu Rejang menghasilkan produksi potensi hijauan 15.144 ton/tahun berat segar dan 3.125 ton/tahun berat kering yang berarti bahwa dapat menampung 978,5 ST/tahun atau setara dengan 978 ekor sapi dewasa. Berdasarkan hasil produksi potensi hijauan pakan diketahui bahwa, jika diestimasikan dengan total luas lahan pertanian hortikultura 1.110 ha maka hasil produksi potensi hijauan sebanyak 50.479,2 ton/tahun berat segar dan 10.416,6 ton/tahun berat kering , hasil ini dapat menampung 3.261,6 ST/tahun atau dengan kata lain dapat memenuhi kebutuhan ternak sapi dewasa sebanyak 3.262 ekor/tahun, dan terdapat 11 Jenis hijauan yaitu. 1.Belulang (Eleusine indica), 2. Setaria (Setaria plicata), 3. Wedusan (Ageratum conyzoides), 4. Lempuyang (Panicum repens L), 5. Teki ladang (Cyperus rotundus), 6. Kentangan (Borreria latifolia ), 7. Cemplonan (Drymaria cordata Willd), 8. Sintrong (Crassocephalum crepidioides), 9. Shaggy soldier (Galinsoga quadriradiata), 10. Urang aring (Eclipta Alba), 11. Bayam duri (Amaranthus spinosus). Kata Kunci : Pertanian Hortikultura, Potensi Hijauan Pakan Ternak Ruminansia, Berat Segar dan Berat Kering.
KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM PELEPAH SAWIT FERMENTASI YANG DISUPLEMENTASI TEPUNG DAUN TEH (Camellia sinensis) SECARA IN-VITRO S, Roni; Nurhaita; Definiati, Neli; Sunaryadi
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v4i1.6258

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Pelepah Sawit Fermentasi yang disuplementasikan dengan Tepung Daun Teh (Camellia sinensis) Terhadap Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO) Secara In-Vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan serta Laboratorium lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang diuji adalah R0: Konsentrat (40%), Rumput alam (60%). R1 Konsentrat (40%), PSF (15%), Rumput alam (45%), TDT (4%). R2 Konsentrat (40%), PSF (30%), Rumput alam (30%), TDT (4%). R3 Konsentrat (40%), PSF (45%), Rumput alam (15%), TDT (4%). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering dan bahan organik. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analis sidik ragam (ANOVA), dan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi rumput alam dan pelepah sawit fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Angka KcBK dan KcBO pada penelitian ini berkisar antara 45,11% - 53,03% dan 42,80% - 51,85%, semakin tinggi level pemberian pelepah sawit fermentasi maka dapat menurunkan kecernaan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pelepah sawit fermentasi pada level 15% dalam ransum menunjukkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik yang terbaik. Kata kunci : Suplementasi, Tepung Daun Teh, Pelepah Sawit Fermentasi, Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik.
PENGARUH PEMANFAATAN POD KAKAO (Theobroma cacao L) FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI MINERAL, PROBIOTIK DAN BY PASS PROTEIN TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SAPI BALI Setiawan, Agung; Nurhaita, Nurhaita; Definiati, Neli; Suharnas, Edwar
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v4i1.6264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pod kakao fermentasi dengan suplementasi mineral, probiotik dan by pass protein terhadap peran sum efisiensi sapi bali. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur dalam pemanfaatan  pod kakao fermentasi yang disuplementasi sebagai pakan ternak dan upaya meningkatkan nilai gizi limbah kulit buah kakao.       Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah ransum (A) Suplementasi mineral S (0,8%), P (0,011%), Zn 50 ppm. ransum (B) Ransum A+0,4% Probiotik, ransum (C) Ransum A+ 1% By Pass Protein, ransum (D) Ransum A+0,4% Probiotik+ 1% By Pass Protein. Parameter yang diamati adalah pertambahan bobot badan sapi bali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal bulan Juli – September 2016  di Desa Bukit Peninjauan I, kecamatan Suka Raja, Kabupaten Seluma.             Hasil penelitian ini memperlihatkan pod kakao fermentasi yang disuplementasi dengan mineral, probiotik, dan by pass protein dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi bali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Suplementasi probiotik dan by pass protein pada pod kakao fermentasi yang telah diperkaya dengan mineral dapat meningkatkan efisiensi pakan. Hal yang disarankan dari hasil penelitiana dalah Penggunaan pod kakao fermentasi yang disuplementasi mineral, probiotik dan by pass protein direkomendasikan untuk digunakan sebagai penambah hijauan karena dapat meningkatkan pertambahan bobot badan sapi bali.   Kata Kunci : Pod Kakao Fermentasi, Mineral (S,P, dan Zn), Probiotik, By ....................   Pass Protein, Konsumsi.