Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sustaining Social Harmony: Exploring Community Cohesion through the Kondowa-Dongkala Village Festival in Buton Laxmi, Laxmi; Hermina, Sitti; Aris, La Ode; Koodoh, Erens E.; Zainal, Zainal
MUHARRIK: Jurnal Dakwah dan Sosial Vol 6 No 2 (2023): Muharrik: Jurnal Dakwah dan Sosial
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/muharrik.v6i2.4891

Abstract

The traditional village festival demonstrates the essence of unity values, catalyzing social cohesion within the community. Various cultural manifestations, such as customary deliberations, traditional ceremonies, and local arts performances, signify the underlying social system. This study aims to elucidate the social cohesion among the Kondowa-Dongkala community through the village festival in Buton. Employing a qualitative research method, data were collected through in-depth interviews with key informants, including Parabela Anamohane and local community members actively involved in the festival proceedings. The findings reveal that the village festival is an annual event, preceded by a village deliberation to establish customary laws governing community behavior on land and sea. Conservation efforts are evident in prohibiting marine resource extraction within the kaombo area for one year, followed by communal utilization during the festival. Each night is marked by local art performances featuring traditional drumming and dances by various age groups, underscoring the village festival's cultural richness and social cohesion.
PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA KEARIFAN LINGKUNGAN KEPADA ETNIK BAJO DI DESA TAPULAGA KECAMATAN SOROPIA, KABUPATEN KONAWE Kuasa Baka, Wa; Hermina, Sitti; Zulfikar, Zulfikar; Rianse, Usman; Sarimustaqyima Rianse, Ilma; Iqbal Kusumabaka Rianse, Muhammad
....-....
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini berfokus pada masyarakat etnik Bajo di Desa Tapulaga, Sulawesi Tenggara, dengan tujuan memahamkan generasi muda akan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan pola hidup sehat. Solusi yang ditawarkan adalah mengadopsi kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari dan partisipasi dalam upaya revitalisasi lingkungan pesisir melalui penanaman mangrove. Metode yang digunakan mencakup survei lapangan, penyuluhan, dan mengajak partisipasi masyarakat dalam penanaman mangrove. Hasilnya mencakup hilangnya beberapa kearifan lingkungan, pemahaman pentingnya penanaman mangrove, dan potensi untuk meningkatkan ekonomi kreatif melalui pengolahan hasil laut. Program ini bertujuan untuk memperbaiki lingkungan pesisir, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung keberlanjutan masyarakat etnik Bajo di Desa Tapulaga.
PEREKONOMIAN MASYARAKAT NELAYAN DI DESA BANABUNGI KECAMATAN KADATUA KABUPATEN BUTON SELATAN: 1988-2022 Marwa, Marwa; Aslim, Aslim; Hermina, Sitti; Effendi, Subhan
Journal Idea of History Vol 8 No 1 (2025): Volume 8, Nomor 1, Januari-Juni 2025
Publisher : Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/5v2gdh30

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan perekonomian masyarakat nelayan di DesaBanabungi Kecamatan Kadatua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodepenelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yang terdiri dari lima tahapan yaitu: (1) Pemilihan Topik,(2) Heuristik sumber, (3) Verifikasi sumber, (4) Interpretasi sumber, dan (5) Historiografi. Hasilpenelitian ini menujukkan bahwa: (1) perekonomian masyarakat nelayan di Desa Banabungi ditopangoleh potensi sumberdaya laut yang turut menentukan kehidupan masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Masyarakat nelayan di Desa Banabungi menyadari bahwa potensi lauttersebut yang akan menjadi salah satu pendorong untuk membantu perekonomian mereka. Dampakperekonomian masyaralat nelayan di Desa Banabungi yakni; penggunaan alat transportasi berupakapal motor dalam penangkapan ikan mampu meningkatkan hasil tangkapan ikannya. Di bidangpendidikan, masyarakat sudah mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.Penggunaan teknologi berupa handphone juga membantu masyarakat nelayan dalam memasarkanhasil tangkapan ikannya sehingga mobilitas nelayan semakin tinggi. 
Pemberdayaan Perempuan Pengrajin Tenun Melalui Pelatihan Desain Motif Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Di Desa Lanto Alias, Alias; Hermina, Sitti; Sarman, Sarman
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i9.61486

Abstract

This community service activity was carried out with the aim of enhancing the capacity of women weavers to support the development of the creative economy in Lanto Village, Mawasangka Tengah District, Central Buton Regency through motif design training. The background of this activity is based on the limited innovation in traditional weaving motifs, which tend to be repetitive and insufficiently represent the rich visual elements of the local environment. The method used was participatory, involving several stages: coordination and field survey, socialization and identification of natural potentials, motif design training, implementation of the designs into woven fabrics, and evaluation. The activity engaged 11 artisans from the Dasawisma Ar-Rahman group, with training conducted over five days, three hours per day. The results showed a significant improvement in design understanding and skills, and the successful creation of six new motifs, three of which were ready for application in woven products. The activity also fostered increased awareness and enthusiasm among the artisans to continue innovating. In conclusion, this training effectively empowered women weavers by strengthening creativity rooted in local wisdom, with strong potential to support cultural preservation and the development of the community-based creative economy.