Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KAJIAN MAKNA ORNAMEN DAN MAKNA WARNA ORNAMEN UMAH PITU RUANG (STUDI KASUS UMAH PITU RUANG DI DESA KEMILI, ACEH TENGAH) Dafrina, Armelia; Fidyati, Fidyati; Abadi, Firda; Lisa, Nova Purnama
Arsitekno Vol 9, No 1 (2022): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v9i1.6262

Abstract

Arsitektur tradisional Aceh merupakan bentuk arsitektur yang berkembang dari satu generasi ke generasi seterusnya. Mempelajari bangunan tradisional kemudian berarti juga mempelajari juga tradisi masyarakat yang lebih dari sekadar tradisi membangun secara hunian fisik. Rumah panggung, rumah peninggalan para penguasa yang memimpin daerah Gayo disebut Umah Pitu Ruang. Penelitian kajian makna warna ornamen ini bertujuan untuk mengkaji makna ornamen dan makna warna ornamen umah pitu ruang. Penelitian umah pitu ruang ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian yang digunakan adalah hasil dari data sekunder dan tersier. Hasil daripada penelitian ini menunjukkan bahwa umah pitu ruang memiliki berbagai macam jenis ornamen dan beberapa warna merah, warna putih, warna kuning, warna hijau, dan warna hitam yang memiliki makna tersirat di dalam ornamennya, seperti “emun beriring”(tidak lupa jati dirinya sebagai orang Gayo), “emun mutumpuk”(musyawarah), “emun berkune”(berdiri sendiri), “emun mupesir”(memisahkan), “emun berangkat” (persatuan), “puter tali”(bersatu), motif pucuk rebung(membangun), “sarak opat”(mengatur), “cucuk penggong”(seia, sekata), “ lelayang”(dimana langit dijunjung disitu bumi dipijak). Penempatan warna pada ornamen umah pitu ruang merupakan gambaran dari prinsip hidup masyarakat Gayo secara umum serta menjadi lambang identitas kepemilikan ornamen itu sendiri.
The Usage of Kinship Terms and Their Values among Acehnese People in Indonesia Idaryani, Idaryani; Fidyati, Fidyati
Journal of English Language and Education Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jele.v8i2.465

Abstract

This paper explores the use of kinship terms of Acehnese and their values among Acehnese people. The data for this paper was obtained based on the result of the interview from ten participants living in the two suburbs of Lhokseumawe City. The participants of the study were five female participants from Rayeuk Karung village and five participants from Blang Punteuet village, Lhokseumawe City, Aceh Province, Indonesia. All participants’ age ranged from 60 to 85 years old. The result of the study showed that kinship terms used by Acehnese people can be classified into following categories; First, the Acehnese language has more than one term of a kin to address for a kin relation either in consanguineal or affinal relations, and the usage terms of kin varies based on consanguineal and affinal relations between the core family member and extended family member. Second, the use of kinship terms is based on affinal and consanguineal relations, sex, birth order, and social status. Third, the usage of kinship terms based on the affinal and the consanguineal relations are bilateral or overlapping except for the five specific terms of kinship.  Fourth, some kinship terms of affinal relation are added with a specific adjective, and specific phrases are used for kindship terms both for affinal and consanguineal relations. Five, the use of kinship terms by Acehnese people has cultural and historical values as part of the crucial construction of Acehnese identity.
Pendalaman Penggunaan Tensis bahasa Inggris dalam Kalimat Sederhana bagi Pelajar Usia Muda Idaryani, Idaryani; Fidyati, Fidyati; Khairani, Assyfa; Reza, M.
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202303697000

Abstract

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan aspek tensis dalam bentuk present tense pada pemelajar usia muda yang berada di Gampong Blang Punteut Lhokseumawe, Aceh, Indonesia. Kegiatan ini berfokus pada penggunaan aspek tense dalam kalimat sederhana dalam tiga jenis kalimat yang berbeda (kalimat pernyataan, kalimat negatif, dan kalimat tanya) dengan penggunaan dua jenis kata bantu yaitu tobe dan do/does. Dengan demikian, peserta didik dapat meningkatkan pemahamannya dalam menyusun kalimat sederhana untuk mengungkapkan aktivitas sehari-hari atau situasi umum. atau kondisi di sekitar mereka dengan kalimat yang efektif dan penggunaan kata bantu yang tepat. Kegiatan ini dilakukan kepada 15 pelajar usia muda berusia 11 hingga 16 tahun dengan menggunakan metode pengajaran TPR (Total Physical Respond). Para peserta adalah pelajar yang masih aktif belajar di lembaga pendidikan formal mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 10 kali pertemuan dengan mengenalkan perbedaan penggunaan kata kerja bantu yang berbeda sebagai predikat kalimat yang berbeda, yaitu predikat kata kerja bantu tobe dan do/does. Hasil pelaksanaan pengabdian ini menunjukkan bahwa peserta yang mempelajari present tense dengan penggunaan kata bantu yang tepat mampu menggunakan tensis dengan tepat dalam kalimat sederhana membuat kalimat secara mandiri dan mereka juga mampu membedakan jenis kata kerja bantu yang digunakan dalam kalimat bahasa Inggris.
Fenomena keberadaan warung kopi bagi masyarakat produktif Kota Lhokseumawe Pasaribu, Suci Untari Putri Handayani; Karsono, Bambang; Fidyati, Fidyati
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v3i1.3734

Abstract

Experience of space erat kaitannya terhadap suatu topik yang berhubungan dengan eksistensi/keberadaan suatu tempat. Warung kopi merupakan salah satu tempat yang eksistensi/keberadaannya terus terjaga sampai saat ini. Keberadaan warung kopi merupakan suatu fenomena mendunia yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat produktif. Banyak dari Masyarakat produktif yang menjadikan warung kopi sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas dan kegiatan karena pada warung kopi terdapat makana/nilai tersendiri yang dapat membedakannya dengan tempat lain. Hal itu menyebabkan eksistensi/keberadaan warung kopi terus terjaga, terlepas dari kondisi warung kopi tersebut. Adapun artikel ini untuk mengetahui seberapa bernilai warung kopi bagi masyarakat produktif di Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian menggunakan kualitatif, dan pendekatan eksploratif deskriptif, dengan menggunakan metode observasi juga wawancara. Hasil dari observasi dan wawancara dianilis dengan menggunakan variabel-variabel pembentuk place, sehingga mengetahui bahwa keberadaan warung kopi bagi masyarakat produktif sangat bernilai, dan tidak dapat tergesar dan tergantikan dengan tempat lainnya. Makna yang terdapat pada warung kopi terbentuk berdasarkan experience of space yang dapat merubah space menjadi place sehingga dapat membentuk suatu nilai pada warung kopi.
Identifikasi pola ruang aktivitas lanjut usia Amelia, Jannah Rizki; Hassan , Soraya Matshura; Fidyati, Fidyati
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v3i1.3866

Abstract

Fasilitas sosial bagi lansia yang tidak mempunyai tempat tinggal dan tidak mampu mencari nafkah biasanya disebut dengan panti jompo. Penelitian ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Binjai, Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana keamanan dan kenyamanan ruang aktivitas dengan kondisi tempat tinggal terbatas bagi lansia di panti jompo. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif dengan tahap observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada jalur landai atau pegangan tangan di dinding dan toilet tidak cocok untuk lansia. Hal ini membuktikan bahwa fasilitas panti jompo masih belum memenuhi standar untuk lansia. Dapat disimpulkan bahwa keamanan dan kenyamanan di ruang kegiatan UPTD Lansia Dinsos Lansia Binjai masih jauh dari standar, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan agar lansia dapat bertahan hidup di dalamnya kedepannya dapat membawa kedamaian dan kenyamanan.
The Application of Islamic Architecture Concept in BTN Residential Paya Bedi Aceh Tamiang Dafrina, Armelia; Safitri, Nurliana; Fidyati, Fidyati
Rumoh Journal of Architecture Vol. 14 No. 1 (2024): Rumôh Journal of Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/rumoh.v14i1.154

Abstract

House is a shelter for human and it is used as a place of refuge from dangers and threats from outside and protection from rain and the heat of the sun. The phenomenon that occurs in the construction of residential houses often ignores the application of Islamic concepts. Many of the homeowners are careless in designing the spatial orientation of the house to be built. The purpose of this study is to examine the application of the Islamic architecture concept at residential complex in BTN Paya Bedi, Rantau District, Aceh Tamiang Regency. The research method used is descriptive qualitative method by examining 14 houses sample. From observation, it was found that the Paya Bedi BTN housing has not fully implemented the Islamic concept. Among 14 houses sample studied, only 5 houses samples which actually implemented the Islamic concept. These 5 are in accordance with the Islamic concept based on spatial patterns designed to apply the hijab (boundaries) concept, so that the privacy of the occupants of the house can be maintained properly. Likewise with the bathroom, the position of the toilet is designed so that it does not face/back to the Qibla. Then a clean and well-maintained house, as well as efforts to save energy are also recommended in Islam.
KAJIAN PENERAPAN TEORI PRINSIP PENATAAN DAN POLA TATA RUANG DALAM PADA ISTANA MAIMOON KOTA MEDAN Hidayah, Irna Nurul; Dafrina, Armelia; Saputra, Eri; Fidyati, Fidyati; Sofyan, Diana Khairani
Arsitekno Vol. 11 No. 1 (2024): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v11i1.15711

Abstract

Istana Maimoon adalah salah satu bangunan bersejarah yang ada di pusat kota medan yang merupakan peninggalan Kerajaan melayu yang harus dijaga kelestariannya, istana ini didirikan pada tahun 1873 dan selesai dibangun pada tahun 1924, terdapat begitu banyak ruang yang ada di dalamnya dengan tiga elemen pembentuk ruang yaitu bidang alas, dinding dan langit-langit yang membantu dalam menciptakan ruang-ruang tersebut sesuai dengan fungsi dan gayanya masing-masing. dalam tatanan pola ruangnya istana Maimoon memiliki suatu prinsip-prinsip penataan ruang dalam setiap susunan dan penempatannya, melalui analisis terhadap pola ruang istana Maimoon akan mengetahui prinsip-prinsip apa saja yang ada dalam penyusunan pola tata ruangnya, apakah ada keterkaitan yang sama antara arsitektur Van Erp sebagai arsitektur Istana sekaligus perancang peletakan ruang dengan teori yang dipakai yaitu prinsip tata ruang Francis DK Ching.
THE CONSTRAINTS FACED BY EFL LECTURERS TO THE IMPLEMENTATION OF ONLINE LEARNING Suryani, Suryani; Meutia, Putri Dini; Fidyati, Fidyati; Prayudiana, Winda; Ugahara, Ugahara
Getsempena English Education Journal Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : English Education Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/geej.v11i2.2779

Abstract

The increasing demand for online learning learning has led to its widespread adoption across Indonesia, influencing all levels of education. This sudden shift has pushed educators to quickly adapt to digital technologies, primarily relying on internet-based platforms and email communication. The rapid transition to online learning has created opportunities for pedagogical innovation but also introduced significant challenges, particularly in English language education. This study investigates the obstacles encountered by English as a Foreign Language (EFL) lecturers in implementing online learning. Using a quantitative research approach, data were collected from eight EFL lecturers teaching at both governmental and private universities in Aceh, Indonesia. The data were obtained through online questionnaires, providing insights into the various constraints experienced by these lecturers. The primary challenges reported include a lack of meaningful interaction between lecturers and students, suboptimal learning and evaluation processes, and difficulties in teaching skills-based material online. Other issues highlighted were students' limited understanding of the content, inconsistent internet connection, student disengagement from assignments, lecturer fatigue, and inadequate access to learning resources and support tools. This research provides a comprehensive overview of the barriers faced by EFL lecturers in transitioning to online teaching, offering valuable insights for improving the design and delivery of online education in similar contexts.
KAJIAN PENGARUH LANGGAM ARSITEKTUR ISLAM PADA MASJID AGUNG KOTA BINJAI Dafrina, Armelia; Fidyati, Fidyati; Amalia, Ulfa Dwi
Arsitekno Vol. 10 No. 2 (2023): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v10i2.9522

Abstract

ABSTRAK Indonesia merupakan negara yang mempunyai mayoritas penduduk penganut agama Islam. Kedatangan dan perkembangan Islam di Indonesia telah membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat luas. Langgam Arsitektur mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap masjid. Masjid Agung Kota Binjai adalah salah satu bangunan tertua dan terbesar di Kota Binjai, yang telah mengalami perubahan atau perenovasian terhadap bangunannya. Pada Masjid Agung Kota Binjai juga menggunakan konsep kombinasi berlanggam arsitektur Islam lebih dominan dan Arsitektur Melayu terlihat pada fasad bangunan, kolom, gapura, pewarnaan bangunan, juga pintu bukaan yang luas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, wawancara juga kepustakaan. Kemudian nantinya dapat mengkaji  karakteristik langgam yang meliputi massa bangunan, elemen pembentukan arsitektur Islam dan ragam hias.  Berdasarkan  hasil observasi yang didapat, terdapat banyak ragam hias berbentuk geometri, kaligrafi, motif floral (arabesque) yang menerapkan sifat-sifat garis, bidang, dan dapat menambah kesan estetika khas arsitektur Islam. Secara fungsi, Masjid Agung sebagai tempat beribadah dan persinggahan para musafir. Kini Masjid Agung dapat menampung lebih banyak lagi pengunjung dan jamaah yang ingin beribadah didalamnya.
GARNISH AND PLATING TRAINING FOR PKK MOTHERS OF KEUBON BARO VILLAGE, SIMPANG KRAMAT SUB DISTRICT,ACEH UTARA: PELATIHAN MEMBUAT GARNISH DAN PLATING UNTUK IBU-IBU PKK GAMPONG KEUBON BARO, KECAMATAN SIMPANG KRAMAT, ACEH UTARA Idaryani, Idaryani; Fidyati, Fidyati
WISDOM : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Wisdom Vol. 2 No. 2 (2025): JPKM WISDOM 4, 2025
Publisher : PT. ROCE WISDOM ACEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71275/wisdom.v2i2.115

Abstract

TThe implementation team conducted this community service activity in the form of a training sessionon garnish making and plating for the PKK mothers of Keubon Baro Village, Simpang KramatSubdistrict, North Aceh. Garnishing is the process of enhancing the appeal and aesthetics of a dish,while plating refers to the arrangement and decoration of food to achieve a perfect presentation. PKKmothers are influential women in the community, typically referring to a group of women engaged invarious positive activities. These activities include Small and Medium Enterprises (SMEs), religiousstudy groups, seminars, health programs, family planning, and other initiatives, such as foodpresentations, which are one of the PKK's key functions in the food sector. The lack of understandingof simple food arrangement techniques among PKK mothers became an interesting issue, prompting the implementation team to plan this community service activity. The team from the Architecture StudyProgram partnered with the mothers of Keubon Baro Village to introduce and practice garnish andplating techniques. The service activity included the introduction of necessary tools, followed by cuttingand presentation techniques. The activity concluded with an appreciation session for the PKK mothers'group, who successfully created simple garnishes and plated dishes