Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

KARAKTERISTIK PENDERITA TUMOR SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN PERIODE TAHUN 2018 – 2022 Amanda, Carissa; Lina, Juliana; Wardhani, Fiska Maya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32745

Abstract

Tumor sistem reproduksi wanita merupakan jenis sel tumor yang dapat tumbuh di berbagai organ sistem reproduksi wanita. Berdasarkan data Rikesdas, pravelensi tumor di Indonesia tahun 2018 terdapat 1.017.290 (1,79%) dari 278,8 juta penduduk. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik penderita tumor sistem reproduksi wanita dengan pemeriksaan histopatologi di Rumah Sakit Umum Madani Medan Periode Tahun 2018–2022. Jenis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif retrospektif, sumber data yang diambil data sekunder yaitu rekam medik dengan metode total sampling sebanyak 234 orang. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan analisis statistik frekuensi menggunakan SPSS. Berdasarkan kelompok usia terbanyak yang mengalami tumor sistem reproduksi wanita adalah usia 36-45 tahun sebanyak 103 orang (44,0%), berdasarkan diagnosa histopatologi terbanyak adalah Leiomyoma Uteri sebanyak 129 orang (55,1%), berdasarkan jenis tumor terbanyak adalah tumor jinak sebanyak 234 orang (100%), berdasarkan lokasi tumor terbanyak adalah tumor uterus sebanyak 131 orang (56,0%). Penderita Endometriosis mayoritas berada pada kelompok usia 26–35 tahun sebanyak 16 orang (14,6%), penderita Leiomyoma Uteri mayoritas berusia 36-45 tahun sebanyak 64 orang (62,1%), penderita Mucinous Cystadenoma Ovarii mayoritas berusia 36–45 tahun sebanyak 13 orang (12,6%), penderita Serous Cystadenoma Ovarii mayoritas berusia 36–45 tahun sebanyak 8 orang (7,8%), dan penderita Mature Teratoma mayoritas berusia 26–35 tahun sebanyak 9 orang (2,9%). Mayoritas penderita yang mengalami tumor jinak berada pada kelompok usia 36–45 tahun sebanyak 103 orang (100%). Mayoritas penderita yang mengalami tumor jinak adalah tumor Leiomyoma Uteri sebanyak 129 orang (100%).
PENGARUH CURCUMA ZEDOARIA TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS WISTAR DIABETIK Putri, Nabila dwi; Lina, Juliana; Wardhani, Fiska Maya; Hyachinta, Izdihar Putri; Hasibuan, Selly Rahmadiah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32848

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit yang menyerang banyak orang di seluruh dunia dan memerlukan pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup, sehingga menimbulkan biaya pengobatan yang tinggi dan efek samping jangka panjang dari obat antidiabetes. Banyak orang yang memanfaatkan kunyit putih sebagai obat alternatif yang dinilai memiliki efek antidiabetes dan efek samping yang minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kunyit putih terhadap kadar gula darah dan gambaran histopatologi hati. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode the post only group design yang melibatkan 30 ekor Rattus norvegicus jantan meliputi berat badan 180-220 gram dan berusia 6-8 minggu. Tikus putih dibagi menjadi kelompok normal, kelompok negatif, dan kelompok perlakuan dengan dosis 250 mg/KgBB, 500 mg/KgBB, 750 mg/KgBB. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoaria) dengan dosis 250 mg/KgBB , 500 mg/KgBB dan 750 mg/KgBB dapat menurunkan kadar gula darah tetapi pada gambaran histopatologi hati dengan dosis 250 mg/KgBB menunjukkan adanya degenerasi, ini dikarenakan sampel sudah memiliki riwayat penyakit dan efek pemberian aloksan. Namun pada dosis 500 mg/KgBB dan 750 mg/KgBB menunjukkan perbaikan sel yaitu berkurangnya degenerasi. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak kunyit putih tidak hanya mampu menurunkan kadar gula darah tetapi juga memperbaiki sel-sel yang rusak akibat dari diabetes.