Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Sistem pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep Pusvitasari, Inda; Latief, Mutmainnah; Hardi, Hardi; Harma, Asmarani; Akbar, Hairil
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.336

Abstract

Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penyimpanan, pendistribusian, serta pencatatan dan pelaporan. Pada Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep masih terdapat adanya beberapa permasalahan dalam pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai terkait kekurangan stok obat yang mengharuskan adanya permintaan khusus, belum terpenuhinya proses penyimpanan pada gudang obat, serta kurangnya tenaga kesehatan khususnya pada pengelola obat.Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Sedangkan tujuan khususnya untuk memperoleh informasi mendalam tentang pelaksanaan pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai berdasarkan perencanaan, permintaan, penyimpanan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dan perspektif partisipan. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling sebanyak tujuh informan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi langsung di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep yang terkait perencanaan, permintaan, pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan sudah memenuhi standar walaupun masih didapatkan kekurangan, sedangkan terkait penyimpanan tidak memenuhi standar penyimpanan berdasarkan pedoman pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai di puskesmas menurut Kementerian Kesehatan Badan PPSDM tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada Puskesmas Ma’rang Kabupaten Pangkep khususnya pada pengelola obat hendaknya mengacu kepada pedoman pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai yang sesuai dengan peraturan.
Manajemen program rehabilitasi narkotika dan obat Berbahaya (Narkoba) Mayang Asa Pada RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan Latief, Mutmainnah; Pusvitasari, Inda; Asmarani, Asmarani; Hardi, Hardi
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.337

Abstract

RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan program layanan rehabilitasi narkoba Mayang Asa. Salah satu masalah pada rehabilitasi Mayang Asa tidak berjalannya program disebabkan kurangnya koordinasi dengan BNNP dalam melimpahkan pasien dan adanya beberapa sarana prasarana yang kurang memadai. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen program rehabilitasi narkoba Mayang Asa pada RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan. Meode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dimana penelitian ini menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen utama pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini sebanyak tujuh orang. RSUD Sayang Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan enam orang dan staf BNNP Sulawesi Selatan satu orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) fungsi perencanaan (planning) dalam manajemen rehabilitasi narkoba Mayang Asa belum berjalan optimal (2) fungsi pengorganisasian (organizing) menunjukkan  tupoksi sudah sesuai dengan SK Direktur. Pelatihan pegawai belum cukup baik karena kompetensi yang dimiliki tidak diterapkan secara optimal karena tidak adanya pasien rehabiltasi narkoba (3) fungsi penggerakan (actuating) sudah baik terlihat dari pelaksanaan program yang mengacu pada alur layanan dan koordinasi BNNP Sulawesi Selatan tidak sepenuhnya melimpahkan penyalahguna narkoba kepada Mayang Asa (4) fungsi pengawasan (controlling) masih bermasalah. Pengawasan BNNP tidak berkesinambungan melakukan monitoring dan pengawasan Kepala Bidang Pelayanan belum efektif karena kegiatan evaluasi tidak dilakukan secara berjenjang setiap tahunnya.
Faktor yang Berhubungan dengan Minat Home Care pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Kota Makassar Harma, Asmarani; Pusvitasari, Inda; Latief, Mutmainnah; Hardi, Hardi
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.339

Abstract

Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Di Kota Makassar program Home care telah dilaksanakan sejak Januari 2015 oleh tim Home care. Pelayanan Home care mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat terbukti dari 270 call untuk pasien yang telah terlayani dan tahun 2016 adalah 4.685 call untuk pasien yang telah terlayani. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan minat Home care pada lansia di Puskesmas Tamamaung. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian berjumlah 86 pasien. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan dukungan keluarga berhubunagn dengan minat Home Care dan pengetahuan tidak berhubungan dengan minat Home Care lansia di Puskesmas Tamamaung. Diharapkan petugas Home Care Puskesmas Tamamaung memperhatikan dan meningkatkan pelayanan dan perawatan terhadap pasien lansia utamanya agar peminat layanan Home Care semakin meningkat.
The relationship of self-control and authoritative parenting patterns with smoking behavior in vocational adolescents in Gowa Regency Harma, Asmarani; Hardi, Hardi; Latief, Mutmainnah
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 3 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v15i1.574

Abstract

A hostile sociocultural environment is one of the risk factors for adolescents engaging in unhealthy behaviors, one of which is smoking. Smoking behavior is a growing problem that has not yet been solved in Indonesia. The implementation of various policies and strict regulations regarding cigarettes should reduce smoking behavior among adolescents, but the reality is not so and tends to be the opposite. Adolescents ' attitudes are greatly influenced by their self-concept, and one form of positive self-concept is self-control. On the other hand, families with an authoritative parenting style are the primary environment that influences various aspects of a person's development, including the development of teenagers. The purpose of this study is to determine the relationship between self-control and smoking behavior among vocational high school students in Gowa Regency and the relationship between authoritative parenting style and smoking behavior among vocational high school students in Gowa Regency. The research design used a cross-sectional study approach with a purposive random sampling method. The results of the study show that there is a significant relationship between self-control and smoking behavior and a significant relationship between authoritative parenting style and smoking behavior among vocational high school students in Gowa Regency.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting Pada Balita di Desa Parang Baddo Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Pratama, Adi Putra; Harma, Asmarani; Latief, Mutmainnah
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 2 (2024): May
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11401241

Abstract

Stunting is a condition where a toddler has less length or height compared to children his age. Stunted toddlers are a chronic nutritional problem caused by many factors, such as socio-economic conditions, maternal nutrition during pregnancy, pain in babies, and lack of nutritional intake in babies. The formula given to children who experience malnutrition according to the standards set by the World Health Organization (WHO) is made from oil, sugar, milk, water and flour. Apart from that, PMT can be made yourself with a composition that contains energy intake, protein and is made from ingredients that are easily obtained by the public at an affordable cost. These ingredients can be replaced with local food ingredients which are rich in vitamins and protein. The results of Monitoring the Nutritional Status (PSG) of Toddlers in 2017 by the Ministry of Health showed that 17.8% of toddlers experienced nutritional problems, including 3.8% cases of malnutrition and 14% malnutrition (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2018). Meanwhile, based on the 2018 Riskesdas, cases of malnutrition reached 3.9% and cases of malnutrition reached 13.88% (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2018). The prevalence of stunting in South Sulawesi Province in 2022 will be at 27.2 percent. Jeneponto Regency is the area with the highest stunting prevalence in South Sulawesi in 2022, reaching 39.8 percent, an increase of 1.9 percentage points from the stunting prevalence in 2021. Tana Toraja Regency is in second place with the largest stunting prevalence at 35.4 percent. Pangkajene and Islands Regency was 34.2 percent. Takalar Regency is still listed as an area with a high stunting prevalence rate, but recently it has decreased significantly. Based on data from the Indonesian Nutrition Status Study (SSGI) in 2022, the prevalence of stunting in Takalar Regency is at 31.1 percent. This figure has decreased significantly compared to 2021 of 34.7 percent.
Optimalisasi Kapasitas Produksi dan Edukasi Nutrisi sebagai Upaya Peningkatan Keunggulan Kompetitif UMKM Fruzee Ice Cream Kahar, Kahar; Mutmainnah Latief; Asrawan, Asrawan
Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Volume 7 No 1, Desember 2025
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/atjpm.v7i1.6995

Abstract

UMKM Fruzee Ice Cream di Kabupaten Gowa menghadapi keterbatasan dalam kapasitas produksi, pemanfaatan teknologi, serta minimnya edukasi nutrisi produk. Tim PKM Universitas Syekh Yusuf Al Makassari melaksanakan program pengabdian bertajuk Optimalisasi Kapasitas Produksi dan Edukasi Nutrisi untuk meningkatkan daya saing mitra. Kegiatan mencakup pemberian mesin soft ice cream, pelatihan aplikasi Digitalent, serta edukasi nutrisi dan inovasi produk. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi dari 2 kg menjadi minimal 7 kg per hari, peningkatan pemahaman aplikasi Digitalent (>85%), serta peningkatan pemahaman inovasi nutrisi (>85%). Intervensi terbukti efektif meningkatkan keunggulan kompetitif UMKM melalui peningkatan kapasitas produksi, kualitas gizi produk, dan strategi branding.
Peran Kesehatan Mental Dalam Hubungan Pola Asuh dan Kesejahteraan Psychological Well-Being Terhadap Pencegahan NAPZA Pada Generasi Z Putri, Resty Amalia; Syam, Hadriyanti; Nur, Ismi Alif Yanti; Latief, Mutmainnah
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 4 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss4.1905

Abstract

Penyalahgunaan Napza di kalangan remaja terus mengalami peningkatan dan menjadi isu serius yang berdampak pada kesehatan dan masa depan generasi muda. Salah satu faktor utama penyebabnya adalah masalah psikologis, termasuk kesehatan mental yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran mental health sebagai mediator dalam hubungan antara psychological well-being dan pola asuh otoritatif terhadap pencegahan penggunaan Napza pada remaja Generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei cross-sectional yang bersifat kausal. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model path analysis untuk menguji hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel. Uji mediasi dilakukan menggunakan uji Sobel pada taraf signifikansi 5%. Sampel sebanyak 331 peserta didik SMK Negeri dipilih melalui purposive random sampling. Hasil menunjukkan bahwa mental health berperan signifikan dalam menjembatani pengaruh psychological well-being (β = 0,40; p < 0,01) dan pola asuh otoritatif (β = 0,27; p < 0,01) terhadap upaya pencegahan penggunaan Napza. Kesimpulannya, terdapat psychological well-being dan pola asuh otoritatif berpengaruh signifikan terhadap pencegahan penggunaan NAPZA pada remaja Generasi Z. Temuan ini memiliki implikasi praktis bagi orang tua dan pihak sekolah untuk memperkuat dukungan emosional dan pola asuh yang positif guna meningkatkan ketahanan psikologis remaja terhadap bahaya Napza.
Green Organizational Culture Sebagai Mediasi Kualitas Pelayanan dan Kinerja Tenaga Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien RSUD Di Sulawesi Selatan Latief, Mutmainnah; Hardi, Hardi; Firdayanti, Firdayanti; Putri, Resty Amalia
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 4 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss4.1930

Abstract

Persaingan rumah sakit di era globalisasi semakin ketat, dimana RSUD masih menghadapi kendala, seperti waktu tunggu lama, keterampilan komunikasi tenaga kesehatan yang terbatas, dan kurangnya kepedulian lingkungan. Green organizational culture diyakini dapat memperkuat hubungan kualitas pelayanan dan kinerja tenaga kesehatan terhadap kepuasan pasien, Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi peran green organizational culture sebagai mediasi pada pengaruh kualitas pelayanan dan kinerja nakes dalam meningkatkan kepuasan pasien RSUD di Sulawesi Selatan. Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan metode survey cross-sectional dengan menerapkan structural equation modelling dengan pendekatan SEM-PLS. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pasien rawat jalan di RSUD Sulawesi Selatan dimana pengambilan sampelnya menggunakan teknik cluster random sampling dengan sampel 350 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas pelayanan  green organizational culture (β = 0.177; p = 0.000), Kinerja nakes green organizational culture (β = 0.625; p = 0.000), Kualitas pelayanan,  kepuasan pasien (β = 0.225; p = 0.000), Kinerja nakes, Kepuasan pasien (β = 0.452; p = 0.000), Green organizational culture, Kepuasan pasien (β = 0.208; p = 0.004), Mediasi: Kualitas pelayanan, GOC, Kepuasan pasien (β = 0.037; p = 0.021), Kinerja nakes,  GOC,  Kepuasan pasien (β = 0.130; p = 0.005). Model menjelaskan 64,2% variabilitas kepuasan pasien (R² = 0.642). Kesimpulan bahwa terdapat kontribusi, pengaruh serta peran green organizational culture sebagai mediasi pada pengaruh kualitas pelayanan dan kinerja Nakes dalam meningkatkan kepuasan pasien RSUD di Sulawesi Selatan termasuk memperkuat pengaruh kualitas pelayanan dan kinerja tenaga kesehatan terhadap kepuasan pasien.