Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Explorasi Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Serta Persepsi Pasien Kanker tentang Perawatan Paliatif Sitorus, Tetty H; Christina, Juliana; Musri, Musri
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.12273

Abstract

This study explores the relationship between knowledge attitudes and perceptions of cancer patients about palliative care in Bandung. The method used is a mixed methods study. The results of the study showed that the relationship between knowledge and emotions could be known with a p-value of 0.021, knowledge and cognitive/perceptual can be known with a p-value of 0.001, knowledge and behavior can be known with a p-value of 0.044, knowledge and attitude can be known with a p-value of 0.113. The results of the thematic analysis show four themes, namely: understanding palliative care, financial problems, losing hope and expecting support, and expecting prayer. In conclusion, there is no significant relationship between knowledge and attitude. Still, the components of attitude: cognitive/perceptual, emotional, and behavior have a significant relationship with patient knowledge of palliative care. Keywords: Cancer, Knowledge, Palliative Care, Perception, Attitude
Perbedaan efektivitas pemberian jus wortel dan jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi derajat 1 Badrujamaludin, Asep; Inayah, Iin; Afrilia, Putri; Musri, Musri; Rohayani, Lilis
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025): Volume 19 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i1.635

Abstract

Background: Hypertension is known as "the silent disease" because it often occurs without obvious symptoms. High blood pressure causes the heart to work harder, which can ultimately cause enlargement and stiffness of the heart muscle. Prevention of complications can be done through pharmacological or non-pharmacological approaches. Non-pharmacological management to control blood pressure includes increasing consumption of nutritious vegetables and fruit, such as papaya, Ambon banana, melon, noni, star fruit, carrots and tomatoes. Purpose: To determine the difference in the effectiveness of administering carrot juice and tomato juice in reducing blood pressure in sufferers of grade 1 hypertension. Method: Quasi-experimental research with a non-equivalent control group research design. This study used a purposive sampling technique with a sample size of 32 respondents. The statistical analysis used was the T-Independent test. The study was conducted on March 1, 2024 at the integrated coaching post in the working area of ​​the Kalijati health center regional technical implementation unit, Subang Regency. Results: The average systolic and diastolic blood pressure before giving carrot juice was 156.68 mmHg and 96.68 mmHg, after the intervention it dropped to 126.18 mmHg and 82 mmHg. The average systolic and diastolic blood pressure before giving tomato juice was 156.5 mmHg and 97.06 mmHg, after the intervention it dropped to 132 mmHg and 84.31 mmHg. Conclusion: There is a difference in the effectiveness of carrot juice and tomato juice in lowering blood pressure in hypertensive patients. Carrot juice therapy is considered more effective than tomato juice therapy in lowering blood pressure.   Keywords: Blood Pressure; Carrot Juice; Hypertension; Tomato Juice.   Pendahuluan: Hipertensi dikenal sebagai “the silent disease” karena sering terjadi tanpa gejala yang jelas. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pembesaran dan kekakuan pada otot jantung. Pencegahan komplikasi dapat dilakukan melalui pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi. Penatalaksanaan non-farmakologi untuk mengendalikan tekanan darah meliputi peningkatan konsumsi sayuran dan buah yang berkhasiat, seperti  pepaya, pisang ambon, melon, mengkudu, belimbing, wortel, dan tomat. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pemberian jus wortel dan jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi derajat 1. Metode: Penelitian quasi eksperiment dengan desain non-equivalent control group. Pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan didapat sebanyak 32 partisipan. Analisis statistik yang digunakan adalah uji T-Independent. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 maret 2024 di Posbindu Gg Mangga di RW 04 Kelurahan Kalijati Barat, wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalijati, Kabupaten Subang. Hasil: Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum pemberian jus wortel adalah 156.68 mmHg dan 96.68 mmHg, setelah intervensi turun menjadi 126.18 mmHg dan 82 mmHg. Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum pemberian jus tomat adalah 156.5 mmHg dan 97.06 mmHg, setelah intervensi turun menjadi 132 mmHg dan 84.31 mmHg. Simpulan: Terdapat perbedaan efektivitas pemberian jus wortel dan jus tomat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Terapi jus wortel dinilai lebih efektif daripada terapi jus tomat dalam menurunkan tekanan darah.   Kata Kunci: Hipertensi; Jus Tomat; Jus Wortel; Tekanan Darah.
Implementasi Gaya Kepemimpinan di Kantor Lurah Ulak Karang Utara Musri, Musri; Yendra, Musfi; Hose Pranando, Yuda
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 3 No. 4 (2023): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik (Agustus 2023)
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v3i4.1654

Abstract

This research was conducted to further examine the leadership style of leaders at the Ulak Karang Utara Subdistrict Office so that problems that occur can be resolved properly and Ulak Karang Utara Subdistrict as a public service provider can provide good services to the community. Researchers used qualitative analysis techniques to observe the leadership model of the village head at the Ulak Karang Utara sub-district office. The results of research on leadership styles at the Ulak Karang Utara Subdistrict Office in terms of leading, the Lurah at the Ulak Karang Utara Subdistrict Office uses a managerial leadership style. This can be seen from the direction and guidance in sub-district activities given to its members, which are interconnected in carrying out their duties in this sub-district.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kedisiplinan Guru Dan Karyawan di SMP Negeri 8 Padang Musri, Musri
Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi Vol. 1 No. 1 (2021): Kebijakan Publik
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69989/72b7hh15

Abstract

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan, semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi paham dengan keinginan pemimpin. Tingkah laku kelompok atau organisasi menjadi aspirasi pemimpin oleh pegaruh interpersonal pemimpin terhadap anak buahnya. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran kepemimpinan dalam menegakkan kedisiplinan dan faktor-faktor yang menyebabkan staff terbentuk sikap kedisiplinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam menegakkan kedisiplinan pegawai dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dialami pelaksanaan meningkatkan kedisiplinan pegawai. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis Deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Kepemimpinan dalam Menegakkan Kedisiplinan pada semua kalangan di SMP N 8 Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan pada SMP N 8 Padang sistem kepemimpinan menganut gaya transformasional, gaya pemimpin yang mendorong pegawai untuk melakukan perubahan sistem kerja semula dari segala aspek dengan sistem kerja yang baru guna mencapai tujuan yang diharapkan. Meskipun masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi diantaranya adanya perbedaan cara pandang dan fasilitas sarana prasarana, hal ini dapat menghambat pekerjaan staff. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan Peran Pemimpin sangat berpengaruh dalam peningkatan kedisiplinan di SMP N 8 Padang guna mencapai keberhasilan kerja sebagaimana dengan tujuan awal instansi.
Strategi Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Dalam Pengembangan Potensi Wisata Kawasan Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Musri, Musri
Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69989/qkn64d21

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi dinas pariwisata, pemuda dan olahraga dalam pengembangan potensi wisata di kecamatan koto XI Tarusan yang dilihat dari kendala- kendala yang terjadi pada dinas pariwisata, pemuda dan olahraga dalam pengembangan potensi wisata di kecamatan koto XI Tarusan, sehingga nantinya dapat memberikan upaya – upaya terhadap kendala –kendala yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan dasar penelitian berupa studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran dokumen dalam bentuk studi kepustakaan serta observasi (wawancara) mendalam dengan menggunkan metode ananlisi deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa Strategi dinas pariwisata, pemuda dan olahraga dalam pengembangan potensi wisata di kecamatan koto XI Tarusan masih terdapatnya kendala dalam pengembangan wisata. Hal ini masih banyaknya tantangan pelayanan dinas pariwisata, pemuda dan olahraga dalam mengembangkan potensi wisata di kecamatan koto XI Tarusan yaitu masih kurang optimalnya pelayanan investasi serta pembinaan pengelolaan sektor kepariwisataan dan masih rendahnya keadaran masyarakat dalam menyikapi kedatangan wisatawan sebagai peluang jangka panjang, Strategi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan potensi wisata di Kecamatan Koto XI Tarusan untuk meningkatkan potensi yang ada di Kecamataan Koto XI Tarusan dilakukan untuk memperkuat regulasi pengembangan Kawasan Mandeh.
Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penanggulangan Bencana Kebakaran Pada Pemadam Kebakaran Kabupaten Pesisir Selatan Fitri, Annisa; Syahrial, Ilham; Musri, Musri
Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi Vol. 2 No. 1 (2022): JIEE Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69989/rxjs7e02

Abstract

Pemadam Kebakaran (Damkar) merupakan lembaga penanggulangan bencana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Dinas Kebakaran Kabupaten Pesisir Selatan yang merupakan unsur pelaksana pemerintah dalam melaksanakan tugas penanganan masalah bencana kebakaran daerah kabupaten/ kota yang memiliki tanggung jawab menanggulangi bencana kebakaran, berdasarkan tugas pokok dan fungsinya selain bertanggungjawab dalam hal pencegahan dan penanggulangan kebakaran juga bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada pemadaman kebakaran dan penanggulangan bencana, dan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Penerapan Standar Minimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) Penanggulangan Bencana Kebakaran pada Pemadam Kebakaran Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat dari Program Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kebakaran Melalui Kemudahan Layanan. Kendala yang mempengaruhi Pengimplementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam Penanggulangan Bencana Kebakaran pada Pemadam Kebakaran Kabupaten Pesisir Selatan adalah Masih rendahnya kesadaran terhadap risiko kebakaran dan masih rendahnya pemahaman terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran,  Waktu Tanggap Layanan Kebakaran Dalam Realisasi Target Tersebut Masih Belum Tercapai, Sumber Daya Manusia yang Belum Memadai, Sarana dan Prasarana yang kurang. Upaya dalam Mengatasi Kendala yang mempengaruhi Pengimplementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam Penanggulangan Bencana Kebakaran pada Pemadam Kebakaran Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun upaya dalam mengatasi kendala tersebut yaitu : Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana Kebakaran, Memaksimalkan Waktu Tanggap, pengembangan sumber daya manusia melalui Pendidikan dan pelatihan  dan memaksimalkan waktu yang ada.
Pelaksanaan Sistem Pembinaan Narapidana pada Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan Musri, Musri
Jurnal Ilmiah Ekotrans & Erudisi Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69989/6mgx5r44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan, kendala yang terjadi dalam pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam menjalankan pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif, data dapat dianalisis dengan cara hanya menggambarkan, menguraikan dan menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa (1) Pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rutan Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari beberapa karakter yaitu: komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar, penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem, dan sasaran sistem. (2) Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rutan Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu masalah sarana dan prasarana dan anggaran yang masih kurang, kurangnya kapasitas dan kemampuan petugas dalam melakukan pembinaan, kelebihan kapasitas narapidana dan kurangnya kesadaran narapidana dalam mengikuti pembinaan, kurangnya kerja sama antar instansi dalam menyukseskan pembinaan, pandangan masyarakat yang buruk terhadap narapidana. (3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rutan Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan yaitu penambahan sarana prasarana dan mengkaji ulang anggaran pembinaan, mengajukan penambahan petugas dan pelatihan untuk petugas, perlu penambahan gedung baru dan menanamkan kesadaran mengenai pentingnya pembinaan bagi narapidana, perlu memperluas kerja sama dalam menyukseskan pembinaan, memperbaiki mindset masyarakat tentang narapidana. Pihak Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan disarankan untuk melengkapi sarana prasarana, mengkaji ulang anggaran pembinaan, menambah jumlah petugas, dan meningkatkan kemampuan petugas dalam menyukseskan pelaksanaan sistem pembinaan narapidana pada Rumah Tahanan Negara Kelas II B Painan Kabupaten Pesisir Selatan.
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM) KOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT Musri, Musri; Yendra, Musfi; Hose Pranando, Yuda
UNES Law Review Vol. 5 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/unesrev.v5i3.446

Abstract

The study aimed to determine motivation, employee performance, and work environment that have a significant effect on the Personnel and Human Resources Development Agency (BKPSDM) Kota Pariaman. The method used in this research is descriptive with quantitative techniques. Data analysis used descriptive analysis, classical assumption test, and hypothesis test. The results of this study are Motivation and Work Environment affect the Performance of BKPSDM Employees in Pariaman City, West Sumatra Province. From this test, the R Square value is 95.8% where this figure indicates that Motivation and Work Environment affect the Performance of BKPSDM Employees in Pariaman City.
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM MENINGKATKAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS ADMINISTRASI NEGARA Musri, Musri; Pasaribu, Fani Ratny; Khudri, Nursaadah; Ariyati, Yumi; Rahman, Yunesa
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.30320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak implementasi e-government terhadap peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam administrasi negara. E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung operasional pemerintahan dan memberikan layanan publik yang lebih baik. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan melalui studi kasus pada beberapa instansi pemerintah di Indonesia yang telah menerapkan e-government. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-government secara signifikan meningkatkan transparansi dengan menyediakan akses informasi yang lebih terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Selain itu, implementasi e-government juga memperkuat akuntabilitas melalui penerapan sistem monitoring dan evaluasi yang lebih efektif serta mekanisme pelaporan yang lebih transparan. Namun, penelitian ini juga menemukan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam implementasi e-government, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi, resistensi terhadap perubahan di kalangan pegawai pemerintah, dan rendahnya literasi digital di masyarakat. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan strategi yang komprehensif termasuk peningkatan kapasitas teknologi, pelatihan dan edukasi bagi pegawai dan masyarakat, serta pengembangan kebijakan yang mendukung implementasi e-government. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa e-government memiliki potensi besar untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas administrasi negara, namun keberhasilannya sangat bergantung pada komitmen pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak terkait. Temuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengembangan kebijakan dan praktik e-government di masa depan.  
Pelatihan Pembuatan Konten Edukasi Kesehatan Digital untuk Siswa SMA Se-Kota Cimahi Yuswandi, Yuswandi; Musri, Musri; Gustryanti, Kiki; Ismafiaty, Ismafiaty; Melanie, Ritha; Dwi Ardianto, Mohammad; Roswendi, Achmad Setya; Supriadi, Dedi; Jatnika, Galih
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/tqt4ar49

Abstract

Edukasi kesehatan memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesadaran kesehatan di kalangan remaja. Inisiatif promosi kesehatan digital masih didominasi oleh konten yang diproduksi oleh tenaga kesehatan atau profesional, potensi pemanfaatan konten edukasi kesehatan digital sangat besar, belum banyak program pengabdian masyarakat yang secara spesifik melatih siswa SMA dalam keterampilan ini. Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Siswa SMA dalam membuat konten video edukasi kesehatan, khususnya tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk awam. Metode pelatihan meliputi ceramah, demonstrasi, redemonstrasi, publikasi, serta evaluasi pre-test dan post-test dengan jumlah responden sebanyak 45 siswa. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan siswa, dengan persentase siswa yang memiliki kategori pengetahuan baik naik dari 48,9% menjadi 97,8%. Keterampilan pembuatan konten video juga meningkat, dibuktikan dengan kemampuan responden dalam membuat storyboard, hook, intro video serta narasi video. Kesimpulan pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara signifikan, terutama dalam pembuatan video edukasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk awam. Disarankan untuk mengembangkan program pelatihan ini ke lebih banyak sekolah di Cimahi maupun daerah lain agar semakin banyak siswa yang memiliki kemampuan membuat konten edukasi kesehatan digital.