Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

DETERMINAN RENDAHNYA PARTISIPASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI SALAK TAHUN 2018 warlenda, sherly vermita; Sari, Nila Puspita; Faridawati, Endang; Wahyudi, Arief
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.749

Abstract

ABSTRAK Kelas ibu hamil adalah salah satu strategi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan bayi yang turut mendukung penurunan Angka Kematian Ibu. Keikutsertaan Ibu Hamil dalam Kelas Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Salak hanya 38,80 % dan masih ditemui kematian ibu hamil/bersalinpada tahun 2016 dan 2017. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi mendalam tentang determinan rendahnya partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Salak. Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam. Penentuan subyek penelitian dilakukan secara purposive sampling dan memenuhi prinsip keseuaian dan kecukupan, yaitu 2 orang tenaga kesehatan (Bidan) sebagai informan kunci, 6 orang ibu hamil yang tidak mengikuti kelas ibu hamil secara rutin sebagai informan utama dan 5orang keluarga / suami sebagai informan pendukung. Hasil penelitian didapatkan bahwa determinan rendahnya partisipasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil karena kurangnya pengetahuan ibu hamil dan kurangnya dukungan keluarga / suami. Sikap positif ibu dan dukungan tenaga kesehatan terhadap kelas ibu hamil tidak menentukan partisipasi ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil. Diharapkan kepada Puskesmas Sungai Salak agar dapat meningkatkan upaya penyampaian informasi tentang kelas ibu hamil tidak hanya melalui penyuluhan, tetapi dapat melalui penggunaanmedia informasi yang lebih baik agar masyarakat dapat menerima informasi dengan baik. Daftar Pustaka : 24 (2010-2018)Kata Kunci      :           Kelas ibu hamil, pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan keluarga/suami, dukungan tenaga kesehatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN NARKOBA PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II PEKANBARU warlenda, sherly vermita; wahyudi, arief
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 01 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i01.226

Abstract

Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Di Provinsi Riau, jumlah kasus penyalahgunaan narkoba meningkat setiap tahunnya, yaitu 488 kasus pada tahun 2013, 601 kasus pada tahun 2014 dan 650 kasus pada tahun 2015. Survei awal dengan mewawancarai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Dewasa Kelas II Kota Pekanbaru mengatakan jumlah narapidana yang saat ini menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan narapidana kasus narkotika dengan terpidana sebagai pengedar, penyalahgunaan atau pengguna narkotik. Penelitian ini bertujuan Diketahuinya Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Narkoba Pada Narapidana di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian studi cross sectional. Populasi narapidana kasus narkoba di Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru berjumlah 320 orang sehingga jumlah sampel yang diperlukan setelah ditambahkan 10% untuk menghindari dropout sampel adalah 75 orang. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan hasil terdapat hubungan antara kepribadian, keluarga dan lingkungan dengan penggunaan narkoba pada narapidana di lembaga pembinaan khusus anak kelas II Pekanbaru. Variabel yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah variabel lingkungan dengan OR 14,2 (95% CI = 6,542-30,820)  artinya responden dengan lingkungan masyarakat yang kurang baik berisiko sebesar 14,2 kali lebih tinggi untuk menggunakan narkoba. Saran diharapkan kepada pihak lapas agar memberikan edukasi dan keterampilan bagi para pengguna kasus narkoba sehingga jika mereka sudah keluar dari lapas tidak mengulangi kasus yang sama.Kata Kunci    :           Narkoba, Narapidana Khusus Anak Kelas II  Pekanbaru
PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA USIA 3-4 TAHUN DI PAUD SE- KECAMATAN RENGAT BARAT warlenda, sherly vermita; Marlina, Hastuti; Renaldi, Reno
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.406

Abstract

ABSTRAKPerkembangan motorik halus adalah berkembangnya unsur kematangan dan keterampilan yang menggunakan otot-otot halus pada anak balita (usia 3-4 tahun) yang membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata tangan secara progresif. Penelitian ini bertujuan untuk perkembangan  motorik halus balita usia 3-4 tahun di PAUD se- Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017. Metode yang digunakan adalah analitik kuantitatif yang bersifat cross sectional. Sampel berjumlah 76 orang anak usia 3-4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampling. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan chi-square, status gizi berdasarkan BB/TB serta perkembangan motorik halus digunakan Denver Development Screening Test II. Hasil penelitian diketahui enam variabel independen yang mempunyai hubungan bermakna dengan perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun yaitu status gizi, berat badan lahir, riwayat ASI eksklusif, lama di PAUD, pola asuh orang tua di rumah dan jenis permainan yang dimiliki di rumah dengan nilai p value α (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun di PAUD se- Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017 telah sesuai dengan usia.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE NARAPIDANA LAKI-LAKI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DERMATITIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) KELAS II A PEKANBARU warlenda, sherly vermita
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i3.2176

Abstract

Dermatitis adalah peradangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal, dapat berupa penebalan atau bintil kemerahan pada kuit, mengelompok atau tersebar, kadang bersisik, dan berair. Kondisi lingkungan dilapas yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat memengaruhi rendahnya personal hygiene para penghuninya, Survei awal yang telah dilakukan di Lapas Kelas II A Pekanbaru didapatkan bahwasannya penyakit dermatitis menduduki peringkat pertama dari 15 penyakit yang terdapat di LAPAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene narapidana laki-laki dengan kejadian penyakit dermatitis di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Pekanbaru Tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh narapidana laki-laki di Lapas Kelas II A Pekanbaru yang berjumlah 1723 orang. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 156 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji-square. Hasil penelitian yang didapatkan ada hubungan antara kebiasaan mandi dengan nilai p=0,001 dan POR=12,444, penggunaan sabun secara bersama dengan nilai p=0,001 dan POR=21,570, kebersihan pakaian dengan nilai p=0,001 dan POR=5,034, kebersihan handuk dengan dengan nilai p=0,001 dan POR=14,745, kebersihan tangan, kaki dan kuku dengan dengan nilai p=0,001 dan POR=8,533, dan kebersihan tempat tidur dan sprei dengan nilai p=0,001 dan POR=9,638 dengan kejadian dermatitis di Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II A Pekanbaru. Disarankan kepada lapas diharapkan sebagai bahan informasi dan masukan untuk meningkatkan sanitasi lingkungan lapas, serta bagi narapidana agar memelihara kebersihan dirinya sebagai upaya mengurangi risiko terkena penyakit  dermatitis. 
Analisis Pengelolaan Sampah Anorganik di Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Mandau Tahun 2020 Warlenda, Sherly Vermita; Tu Ramadan, Gilang
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 3 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i3.1214

Abstract

Di negara berkembang umumnya sampah masih dibuang tanpa adanya pemilahan terlebih dahulu, sepertisampah Organik, Anorganik, dan logam masih menjadi satu, itulah yang menyulitkan untuk dilakukannyapenanganan. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh volume sampah yang tinggi dan tidak dikelola dengan baik dapat berupa gangguan kesehatan, menurunkan kualitas lingkungan, menurunkan estetika lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api�Api Tahun 2020. Penelitian ini merupakan peneltian kualitatif deskriptif yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam. Sampel yang menjadi informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang, variabel yang diteliti antara lain sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana, metode, tahap pemilahan, tahap pengumpulan, tahap pengangkutan dan tahap pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya ketersedian tenaga kerja kebersihan di desa, tidak ada pengalokasian dana khusus untuk pengelolaan sampah anorganik, kurangnya sarana dan prasarana serta tidak adanya masyarakat melakukan tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan dalam melakukan pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api. Peneliti menyarankan kepada Aparatur Pemerintahan Desa untuk mendirikan Bank Sampah di Desa Parit 1 Api-Api agar masyarakat lebih giat dalam pengelolaan sampah menjadi barang berguna sehingga sampah yang masih bernilai ekonomis masih bisa dipergunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
TINDAKAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI KABUPATEN LINGGA TAHUN 2017 warlenda, Sherly vermita; Kursani, Elmia; Nabilah, Luthfiyya; Wahyudi, Arief
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i2.906

Abstract

Kekerasan terhadap anak adalah suatu penganiayaan atau perlakuan salah pada anak dalam bentuk fisik, emosional, seksual. Berdasarkan data yang diperoleh dari P2TP2A Kabupaten Lingga kasus kekerasaan anak meningkat khususnya kekerasan seksual. Pada Tahun 2015 tercatat 1 kasus, sedangkan pada tahun 2016 tercatat sebanyak 7 kasus. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di Rutan Cabang Tanjung Pinang Kabupaten Lingga, masih terdapat 3 orang pelaku kekerasan seksual yang terdapat di Rutan tersebut. 3 orang pelaku tersebut terjerat Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Mereka terkena pidana 5-15 tahun di penjara. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenai penyebab tindakan kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Lingga tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kualitatif. Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2017 hingga Desember 2017 di Kabupaten Lingga. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pengalaman masa lalu serta hubungan keluarga yang tidak harmonis merupakan salah satu faktor penyebab seseorang melakukan tindakan kekerasan seksual. Pola asuh orang tua di waktu kecil yang membebaskan anaknya serta tidak melarang anaknya melakukan apapun membuat perilaku itu terbawa hingga dewasa. Selain itu, seluruh informan merupakan pecandu alkohol dan pernah menonton video porno melalui handphone. Saran yaitu bagi para informan perlu untuk menghindari menonton video porno serta mengurangi konsumsi alkohol. Perhatian orang tua serta dukungan terhadap anak sangat penting terhadap perkembangan kepribadian anak kedepannya. Selain itu para informan utama juga hendaknya menjalani masa hukuman dengan baik dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya di kemudian hari.Kata Kunci          :    Pengalaman Masa Lalu, Pola Asuh, Pecandu Alkohol Pornografi, Tindak Kekerasan Seksual pada Anak
ANALISIS KURANGNYA KUNJUNGAN ANAK BALITA PADA MASA PANDEMI DI POSYANDU ADENIUM DESA NGASO KECAMATAN UJUNG BATU KABUPATEN ROKAN HULU: ANALYSIS OF LACK OF VISIT TO CHILDREN DURING THE PANDEMIC AT ADENIUM POSYANDU, NGASO VILLAGE, UJUNG BATU DISTRICT, ROKAN HULU REGENCY nissa, KHAIRUN NISSA; Syukaisih, Syukaisih; Kursani, Elmia; Maharani, Riri Maharani; Warlenda, Sherly Vermita
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.507

Abstract

Posyandu adalah Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)dengan peran serta dan bimbingan dari petugas kesehatan. Berdasarkanhasil survei awal di Desa Ngaso diketahui capaian kunjungan terendahtahun 2020 yaitu di Posyandu Adenium sebesar 13%. Tujuan penelitianini yaitu untuk mendapatkan informasi yang mendalam mengenaikurangnya kunjungan anak balita di Posyandu Adenium Desa NgasoKecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif dengan pendekatan mode deskriptif dilaksanakan diPosyandu Adenium Desa Ngaso Kecamatan Ujung Batu KabupatenRokan Hulu pada bulan Desember 2020-Agustus 2021. Informan kunciyaitu pemegang program KIA di puskesmas, informan utama yaitu 5orang ibu yang memiliki balita, informan pendukung yaitu keluargabalita, tokoh masyarakat dan kader. Penelitian ini menggunakan metodetriangulasi yaitu triangulasi metode, sumber dan data. Hasil penelitian iniyaitu pengetahuan ibu mengenai posyandu sudah cukup baik namun ibubelum mengetahui pentingnya imunisasi, sikap ibu terhadap pelaksanaanposyandu yaitu takut anak mengalami demam setelah imunisasi. Seluruhinforman utama bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tokoh masyarakattelah berperan dalam pelaksanaan posyandu namun belum mencakupseluruhnya. Tidak ada dukungan dari keluarga ibu untuk membawaanaknya melakukan imunisasi di posyandu. Sarana prasarana yangtersedia yaitu bangunan posyandu, timbangan bayi, timbangan balita sertameteran untuk mengukur panjang bayi. Saran pada penelitian ini yaitubagi tenaga kesehatan dan para kader agar dapat meningkatkanpengetahuan dan sikap masyarakat sehingga partisipasi dalam kunjunganposyandu tidak mengalami penurunan. Posyandu is a Community Based Health Effort (UKBM) with the participation and guidance of health workers. Based on the results of the initial survey in Ngaso Village, it is known that the lowest visitation achievement in 2020 was at the Adenium Posyandu at 13%. The purpose of this study was to obtain in-depth information about the lack of visits by children under five at the Adenium Posyandu, Ngaso Village, Ujung Batu District, Rokan Hulu Regency. This research is a qualitative research with a descriptive mode approach carried out at the Adenium Posyandu, Ngaso Village, Ujung Batu District, Rokan Hulu Regency in December 2020-August 2021. The key informants are the holders of the mother's and the child's health program at the puskesmas, the main informants are 5 mothers who have toddlers, the supporting informants namely families of toddlers, community leaders and cadres. This study uses a triangulation method, namely triangulation of methods, sources and data. The results of this study are that the mother's knowledge about posyandu is quite good but the mother does not know the importance of immunization, the mother's attitude towards the implementation of the posyandu is fear of the child having a fever after immunization. All key informants work as housewives. Community leaders have played a role in the implementation of posyandu but have not covered all of them. There is no support from the mother's family to bring her child to immunize at the posyandu. The available infrastructure facilities are posyandu buildings, baby scales, toddler scales and a meter to measure the length of the baby. Suggestions in this study are for health workers and cadres to increase knowledge and attitudes of the community so that participation in posyandu visits does not decrease.
ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ENCIK MARIYAM KABUPATEN LINGGA: ANALYSIS OF MEDICAL RECORD MANAGEMENT SYSTEM IN ENCIK MARIYAM REGIONAL GENERAL HOSPITAL, LINGGA REGENCY Rizka, RIZKA LISMAYULI; Candra, Leon; Warlenda, Sherly Vermita
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.509 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.508

Abstract

Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumententang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakanmedis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan,rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta.Permasalahan yang ditemukan di RSUD Encik MariyamKabupaten Lingga sudah melaksanakan kegiatan rekam medis,namun dalam pengelolaan rekam medis belum berjalan optimal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab belumterlaksananya pengelolaan rekam medis secara optimal di RSUDEncik Mariyam Kabupaten Lingga. Penelitian ini menggunakandesain penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakanpada bulan September 2021 di RSUD Encik Mariyam KabupatenLingga, informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yangterdiri dari 1 orang Direktur Rumah Sakit, 1 orang Kepala InstalasiRekam Medis, 1 orang CSO dan 1 orang pegawai bagianpenyimpanan. Pengumpulan data dengan wawancara secaramendalam dan observasi. Kesimpulannya masih kekuranganpetugas/SDM bagian rekam medis, Standar Operasional Prosedur(SOP) pengelolaan berkas rekam medis sudah ada tapi adakegiatan yang belum dilakukan sesuai SOP, Sarana/Prasaranayang mendukung dalam pengelolaan berkas rekam medis yangbelum memadai seperti belum ada KIUP, Fasilitas fisikpenyimpanan ketersediannya kurang, karena berkas selalubertambah-tambah, Pengelolaan rekam medis sering terhambatkarena gangguan jaringan untuk memproses SIMRS, dan dalampengembalian berkas kurang lengkap dan tidak tepat waktu. Sarandari penelitian perlu adanya peningkatan SDM, penyesuaian SOP,penambahan Sarana Prasarana dan fasilitas fisik penyimpananagar kegiatan pengelolaan berkas rekam medis berjalan optimal.   Medical Record is a file that contains records and documents regarding patient identity, examination, treatment, other medical actions at health service facilities for outpatient, inpatient, both managed by the government and the private sector. The problems found in the Encik Mariyam Hospital, Lingga Regency, have carried out medical record activities, but the management of medical records has not run optimally. This study aims to analyze the causes of the unimplemented optimal management of medical records in Encik Mariyam Hospital, Lingga Regency. This study used a qualitative descriptive research design. This research was carried out in September 2021 at the Encik Mariyam Hospital, Lingga Regency, the informants in this study were 4 people consisting of 1 Hospital Director, 1 Head of Medical Record Installation, 1 CSO and 1 storage employee. Data collection by in-depth interviews and observations. The conclusion is that there is still a shortage of officers/HR for the medical record section, Standard Operating Procedures (SOP) for managing medical record files already exist but there are activities that have not been carried out according to SOPs, Facilities/Infrastructure that support the management of medical record files are inadequate such as the absence of KIUP, Facilities physical storage availability is lacking, because files are always increasing, medical record management is often hampered due to network disturbances to process SIMRS, and file returns are incomplete and not on time. Suggestions from the research need to increase human resources, adjust SOPs, add infrastructure and physical storage facilities so that medical record file management activities run optimally.
ANALISIS MANAJEMEN PERENCANAAN LOGISTIK OBAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR: MANAGEMENT ANALYSIS OF HEALTH MEDICINE LOGISTIC PLANNING AT KAMPAR KIRI PUSKESMAS, KAMPAR REGENCY ayu yuliani, ayu yuliani; Warlenda, Sherly Vermita; Dami, Dami Yanthi; Widodo, M. Dedi Widodo; Wardhani, Sri Wardhani
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.805 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.544

Abstract

Perencanaan adalah tahap terpenting dalam pemenuhan kebutuhan obat-obatan di pelayanan kesehatan. Di Puskesmas Kampar Kiri masih ditemukan terjadi kekosongan dan kelebihan obat untuk beberapa item obat tertentu. Perencanaan kebutuhan obat yang baik di puskesmas terdiri dari tahap pemilihan obat, kompilasi pemakaian obat, perhitungan kebutuhan obat, dan proyeksi kebutuhan obat. Perencanaan obat yang kurang baik akan menyebabkan terjadinya kelebihan dan kekurangan obat. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya analisis manajemen perencanaan logistik obat kesehatan di Puskesmas Kampar Kiri Kabupaten Kampar tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskriptif evaluation study dengan metode kualitatif. Subjek penelitian yaitu Kepala Puskesmas, Kepala Instalasi Farmasi, Tim Perencanaan Obat Terpadu (TPOT)), Penanggung Jawab Gudang Obat, dan Asisten apoteker. Waktu Penelitian Juni-Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemilihan obat di Puskesmas Kampar Kiri berdasarkan data dari LPLPO dan rekapan resep obat, obat paling banyak dipakai, pola penyakit. Kompilasi pemakaian obat dapat dilihat dari data LPLPO, laporan obat, stok obat, kertas resep harian dari data ini dapat diketahui berapa jumlah sisa stok, jumlah pemakaian, dan jumlah pengeluaran. Metode perhitungan kebutuhan obat yang digunakan Puskesmas Kampar Kiri adalah metode konsumsi dan metode morbiditas. Proyeksi kebutuhan obat kebutuhan obat belum tepat karena masih terdapat obat yang kosong dan berlebih. Diharapkan agar dapat meningkatkan proses perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas dan diharapkan agar dapat mengevaluasi masalah pembagian kerja dalam pemilihan obat, meningkatkan kerja team, seminimal mungkin melengkapi data yang diperlukan untuk kegiatan proyeksi dan membuat laporan obat yang kurang, dengan menetapkan suatu kebijakan atau SOP kerja, sehingga mudah dalam menentukan obat yang tepat jenis dan jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.   Planning is the most important stage in meeting the needs of medicines in health services. At the Kampar Kiri Health Center, it was still found that there were vacancies and excess drugs for certain drug items. Good planning for drug needs at the puskesmas consists of drug selection, compilation of drug use, calculation of drug needs, and projection of drug needs. Poor drug planning will lead to excess and shortage of drugs. The purpose of this study is to know the analysis of the logistics planning management of health drugs at the Kampar Kiri Health Center, Kampar Regency in 2020. This type of research is a descriptive evaluation study with a qualitative method. The research subjects were the Head of the Health Center, the Head of the Pharmacy Installation, the Integrated Drug Planning Team (TPOT), the Person in Charge of the Drug Warehouse, and the Pharmacist Assistant. Research Time June-July 2021. Data collection was carried out by in-depth interviews, document searches and observations. The results showed that the selection of drugs at the Kampar Kiri Health Center was based on data from the LPLPO and a recap of drug prescriptions, the most widely used drugs, and disease patterns. Compilation of drug use can be seen from LPLPO data, drug reports, drug stocks, daily prescription papers. The method of calculating drug requirements used by the Kampar Kiri Health Center is the consumption method and the morbidity method. The projection of drug demand for drug needs is not accurate because there are still empty and excess drugs. It is hoped that it will improve the planning process for drug needs at the Puskesmas and it is hoped that it will be able to evaluate the problem of division of labor in drug selection, improve team work, at least complete the data needed for projecting activities and make reports of drugs that are lacking, by establishing a policy or work SOP, so that it is easy to determine the right drug type and amount according to need.
ELIMINASI SEKS BEBAS MELALUI BINA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SEKOLAH (BIKERS) DI SMA NEGERI 1 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU Marlina, Hastuti; Warlenda, Sherly Vermita; Gumayesty, Yeyen
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i2.5888

Abstract

Seks bebas saat ini menjadi masalah utama remaja yang kasusnya terus meningkat secara signifikan dan berdampak negatif bagi kelangsungan hidup remaja khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Penyebab terbesar remaja melakukan seks bebas adalah pengaruh negatif dari teman sebaya yang di awali dengan rasa ingin tahu dan ingin mencoba yang pada akhirnya menjadi terbiasa melakukan seks bebas. Oleh sebab itu diperlukan upaya untuk melakukan elimasi seks bebas melalui pemberdayaan kelompok sebaya dengan melakukan pembinaan kesehatan reproduksi remaja sekolah (BIKERS) di SMAN 1 Rambah Hilir. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk mengatasi permasalahan priotitas yang ada di SMAN 1 Rambah Hilir melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada siswa untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, melakukan coaching kepada guru BK mengenai seks bebas dan kesehatan reproduksi, membentuk TIM PIK-R BIKERS dan website untuk wadah informasi positif dan benar tentang seks bebas dan kesehatan reproduksi. Tahapan metode kegiatan pengabdian meliputi 5 langkah mulai dari sosialisasi pelaksanaan kegiatan dengan pihak mitra, pelatihan kelompok sebaya dan coaching guru, penerapan teknologi website BIKERS dan pembentikan TIM PIK-R BIKERS, pendampingan penyuluhan oleh kelompok sebaya dan evaluasi, keberlanjutan program kegiatan pengabdian bersama mitra. Untuk menjalankan rangkaian kegiatan tersebut melalui tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian ini berdampak positif untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan guru dimana hasil pretest dan posttest kegiatan menunjukkan peningkatan pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Monitoring dan evaluasi kegiatan pengabdian ini akan tetap dilakukan melalui komunikasi dan kooordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pengabdian ini. Keyword: seks bebas, kelompok sebaya, remaja, BIKERS, Rambah Hilir