Indonesia, sebagai negara agraris dengan kekayaan alam yang melimpah, memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis alam, terutama agrowisata. Tanah yang subur dan keanekaragaman flora dan fauna menjadikan pariwisata alam di Indonesia sebagai daya tarik utama. Dengan berkembangnya teknologi dan internet, perilaku wisatawan telah berubah, di mana mereka kini lebih cenderung mencari informasi dan melakukan reservasi secara online. Media sosial berperan penting dalam promosi pariwisata, melalui interaksi langsung dan ulasan positif yang meningkatkan daya tarik destinasi. Pengembangan destinasi pariwisata dengan konsep penta helix, yang melibatkan akademisi, industri, pemerintah, media, dan masyarakat, menjadi elemen penting. Namun, pengembangan agrowisata menghadapi tantangan, seperti aksesibilitas dan fasilitas yang kurang memadai, manajemen sumber daya alam yang berkelanjutan, variasi harga tiket yang tidak sepadan dengan fasilitas, serta kurangnya dukungan terhadap petani lokal melalui promosi dan edukasi. Pemanfaatan teknologi dan platform digital untuk promosi dan operasional destinasi wisata perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh Efektivitas Media Sosial, Daya Tarik, Harga Tiket, dan Fasilitas terhadap Keputusan Berkunjung ke Kebon Hejo di Cianjur. Menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda, data dari 63 responden menunjukkan bahwa hanya variabel Fasilitas yang berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung, sedangkan Efektivitas Media Sosial, Daya Tarik, dan Harga Tiket tidak memiliki pengaruh signifikan.