Yudhistira, Muhammad Yurizar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM SURVEILANS TB DI UPTD PUSKESMAS SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Hasya, Muhammad Hilal; Nuraini Hidayati, Cynthia; Kevin Adrizal Kamirudin, Muhammad; Robbany, Muhammad Ghazy; Yudhistira, Muhammad Yurizar; Kristianta Nugraha, Pitut; Maftuhah, Atik; Apriliawati, Anita; Sularti, Sri; ., Endang; Tri Wijayanti, Maria
Nexus Kedokteran Komunitas Vol 7, No 1 (2018): Nexus Kedokteran Komunitas
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Saat ini, TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Pentingnya penemuan kasus TB di masyarakat melalui sistem surveilans sebagai upaya pengendalian penyakit infeksi TB ini menjadi fokus dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan deskripsi mengenai sistem surveilans TB di UPTD Puskesmas Selogiri, Kabupaten Wonogiri.Metode: Metode penelitian dilakukan dengan observasi deskriptif yaitu dengan menguraikan dan menjelaskan pelaksanaan sistem surveilans TB di UPTD Puskesmas Selogiri Kabupaten Wonogiri, dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, hingga diseminasi data penderita TB pada tahun 2019. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder berupa hasil pencatatan dan pelaporan, serta data primer yang didapatkan dari wawancara, observasi, dan data riwayat pengobatan pasien. Hasil: Sistem surveilans TB di UPTD Puskesmas Selogiri telah mengacu kepada peraturan menteri kesehatan RI no 45 tahun 2014 yang berisi mengenai arahan mengenai sistem surveilans. Namun ada beberapa hal yang masih belum dilakukan oleh UPTD Puskesmas Selogiri dalam arahan sistem surveilans dari kementrian kesehatan RI.Kesimpulan: UPTD Puskesmas Selogiri sudah menerapkan sistem surveilans dalam penanganan kasus Tuberculosis sejak tahun 2008 hingga kini. Namun pada pelaksanaannya ada beberapa hal yang perlu dievaluasi seperti penyelarasan antar beberagai fasilitas kesehatan di daerah Selogiri.
The relationship between increased body mass index with transepidermal water loss: a comparative study Yudhistira, Muhammad Yurizar; Kusumawardani, Arie; Widhiati, Suci; Mulianto, Nurachmat
Journal of General - Procedural Dermatology & Venereology Indonesia Vol. 6, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Obesity affect significant populations on all ages. The relationship between obesity and metabolic diseases is known but a dermatological link is rarely explained. Transepidermal water loss (TEWL) is one of the measurement tools used to define the skin’s barrier function by measuring the amount of water that evaporates through the skin in aspecific amount of time. Although several studies on TEWL are available but discussion about the correlation between TEWL and body mass index (BMI) is still limited. This study aims to evaluate the correlation between TEWL and BMI. Methods: This research is a single-center study with analytical cross-sectional design that includes healthy subjects among medical students aged 18 to 23 years old in Universitas Sebelas Maret. A questionnaire was used to ensure that all subjects met the criteria. Chi-square and Pearson were used to analyze the observed variables.Results: The total sample in this study was 62 participants, with a majority of female (59.7%) and ranged from 21 to 23 years (74.2%). The ratio of normoweight and overweight/obese was 1:1. The results demonstrated significant difference and positive correlation between increased BMI with TEWL (pConclusion: This study showed a significant correlation between increased body mass index and transepidermal water loss. Overweight participants tend to develop high values of TEWL which reflect a disruption of skin barrier. Further research on other influencing factors with larger samples and more study centers are needed.