Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : RISTEKDIK : Jurnal Bimbingan dan Konseling

HUBUNGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER ASPEK SOPAN SANTUN PADA KURIKULUM MERDEKA DI SMP TUNAS TELADAN GANDUS Fauzi, Taty; Pratiwi, Ajeng Asih Rahma; Surtiyoni, Endang
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 4 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - OKTOBER-DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i4.597-607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bimbingan dan konseling dengan model pendidikan karakter, khususnya aspek sopan santun pada kegiatan kurikulum merdeka di SMP Tunas Teladan. Desain penelitian   korelasi dengan pendekan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan  angket. Analisis data menggunakan bantuan SPSS versi 26 . Hasil penelitian membuktikan bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran  dalam mengintegrasikan pendidikan karakter  pada Kurikulum Merdeka, khususnya dalam pembentukan karakter sopan santun. Temuan penelitian memberikan pemahaman secara mendalam bagaimana implementasi bimbingan dan konseling dapat memperkuat dan mendukung upaya pembentukan karakter siswa yang berfokus pada kemandirian dan berkarakter. Penelitian ini dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan strategi pendidikan karakter yang efektif dalam kurikulum Merdeka di SMP Tunas Teladan. Guru bimbingan dan konseling   bertanggung jawab untuk membantu dan membimbing peserta didik  dalam mengembangkan bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir, dan membangun kebajikan dengan menanamkan nilai-nilai dasar kemanusiaan agar peserta didik tidak mengalami penyimpangan sosial.  Dapat berperan serta dalam pembangunan dan menjalankan enam aspek Profil Pelajar pancasila yang berkarakter , cerdas, mandiri, memiliki sifat kegotongroyongan yang semua tercermin dalam sopan santun sebagai manusia yang agamis. Sejalan dengan hasil temuan penelitian bahwa 60% capaian pembentukan dan berada dalam klasifikasi tinggi namun belum mencapai tujuan maksimal.
HUBUNGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER ASPEK SOPAN SANTUN PADA KURIKULUM MERDEKA DI SMP TUNAS TELADAN GANDUS Fauzi, Taty; Pratiwi, Ajeng Asih Rahma; Surtiyoni, Endang
Ristekdik : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 9, No 4 (2024): RISTEKDIK: JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING - OKTOBER-DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/ristekdik.2024.v9i4.597-607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bimbingan dan konseling dengan model pendidikan karakter, khususnya aspek sopan santun pada kegiatan kurikulum merdeka di SMP Tunas Teladan. Desain penelitian   korelasi dengan pendekan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan  angket. Analisis data menggunakan bantuan SPSS versi 26 . Hasil penelitian membuktikan bahwa bimbingan dan konseling memiliki peran  dalam mengintegrasikan pendidikan karakter  pada Kurikulum Merdeka, khususnya dalam pembentukan karakter sopan santun. Temuan penelitian memberikan pemahaman secara mendalam bagaimana implementasi bimbingan dan konseling dapat memperkuat dan mendukung upaya pembentukan karakter siswa yang berfokus pada kemandirian dan berkarakter. Penelitian ini dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan strategi pendidikan karakter yang efektif dalam kurikulum Merdeka di SMP Tunas Teladan. Guru bimbingan dan konseling   bertanggung jawab untuk membantu dan membimbing peserta didik  dalam mengembangkan bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir, dan membangun kebajikan dengan menanamkan nilai-nilai dasar kemanusiaan agar peserta didik tidak mengalami penyimpangan sosial.  Dapat berperan serta dalam pembangunan dan menjalankan enam aspek Profil Pelajar pancasila yang berkarakter , cerdas, mandiri, memiliki sifat kegotongroyongan yang semua tercermin dalam sopan santun sebagai manusia yang agamis. Sejalan dengan hasil temuan penelitian bahwa 60% capaian pembentukan dan berada dalam klasifikasi tinggi namun belum mencapai tujuan maksimal.