Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PREVALENSI BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI OLEH PETANI KARET Febriani, Ratika; Noviyanti, Noviyanti; Bellano, Medalion
MESINA (Medical Scientific Journal) Vol 3, No 2 (2023): Medical Scientific Journal (MESINA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/msj.v3i2.5723

Abstract

Pestisida memberi manfaat bagi petani dalam menekan organisme yang mengganggu hasil pertanian. Masuknya pestisida ke dalam tubuh manusia memberikan berbagai dapat menimbulkan berbagai efek negatif. Berdasarkan hasil studi didapatkan data lebih dari 3 juta orang terpapar pestisida, baik yang terpapar secara disengaja maupun tidak sengaja. Hal ini menyebabkan terjadinya 300.000 kematian setiap tahunnya. Jadi penting untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga dapat meminimalkan dampak pestisida bagi tubuh kita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan prevalensi beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri oleh petani karet yang menggunakan pestisida. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan desain laporan kasus. Responden pada penelitian adalah semua petani karet yang bekerja dengan menggunakan pestisida. Teknik purposive sampling digunakan untuk pengambilan responden penelitian. Pada penelitian didapatkan responden sebanyak 165 responden dan dari jumlah tersebut sebanyak 57% responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang penggunaan dan manfaat APD. Sebanyak 60,6% responden mengaku tidak diawasi penggunaan Alat Pelindung Dirinya selama bekerja. Kemudian 63% responden mengaku tidak nyaman jika menggunakan APD selama bekerja. Sebagian besar responden (66,7%.) tidak pernah mmendapatkan pelatihan mengenai penggunaan APD. Dan semua responden (100%) tidak ada yang menggunakan APD lengkap selama berkontak dengan pestisida. Minimnya pengetahuan mengenai  manfaat menggunaan APD selama bekerja dan kurangnya pengawasan, menjadi faktor yang dapat menyebabkan para petani karet tidak menggunakan APD secara lengkap terutama selama berkontak dengan pestisida. Kata kunci: APD, Petani, Pestisida
Dysmenorrhea and Seborrheic Dermatitis due to Occupational Stress Among Female Bank Workers Badri, Putri Rizki Amalia; Febriani, Ratika; Saraswati, Nia Ayu; Artanto, Ardi; Febrianti, Yuni; Apriyani, Selvy; Najwa, Annisya Nur
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 13 No. 1 (2024): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijosh.v13i1.2024.4-12

Abstract

Introduction: Bank workers who provide services to customers are required to have an optimal performance. They are vulnerable to stress that can interfere with their performance. Stress causes an increase in sebaceous glands, resulting in seborrheic dermatitis and an increase in hormones. This can cause contraction of the uterine muscles which can lead to dysmenorrhea. This study aims to determine the relationship between occupational stress and dysmenorrhea and seborrheic dermatitis among female bank workers. Methods: This research followed an analytic observational cross-sectional design using primary data from female workers at SumSel Babel Bank A. Rivai Branch. The sample consisted of 75 female bank workers, who met the inclusion and exclusion criteria and were selected using consecutive sampling. The independent variable in this study was occupational stress, while the dependent variables were dysmenorrhea and seborrheic dermatitis. Data were collected from primary data, the workplace stress scale questionnaire for occupational stress, the WaLIDD score for dysmenorrhea, and seborrheic dermatitis examination by a dermatologist. After obtaining the data, bivariate analysis was performed using the Chi-square test. Results: Sixty respondents (80%) had occupational stress, 47 respondents (62.7%) experienced dysmenorrhea, and 69 respondents (92%) did not experience seborrheic dermatitis. The results of statistical tests showed that there was a relationship between occupational stress and dysmenorrhea in female bank workers with a p-value 0.000 and no significant relationship between stress and the incidence of seborrheic dermatitis with p-value 0.202. Conclusion: Occupational stress can cause health problems including dysmenorrhea in female workers.
PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP TEKANAN DARAH Febriani, Ratika; Kesuma, Putri Zalika Laila Mardiah; Badri, Putri Rizki Amalia; Chairani, Liza; Fitriani, Deska; Wulandari, Riska Ayu
Syifa'Medika Vol 15, No 2 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i2.9511

Abstract

Lansia merupakan individu yang rentan mengalami penurunan kesehatan, membutuhkan kegiatan olahraga yang dapat meningkatkan derajat sehat, agar fungsi jantung, paru maupun pembuluh darah serta denyut nadi dapat terjaga pada waktu istirahat. Aktifitas fisik diartikan sebagai gerakan tubuh dalam bentuk apapun yang dihasilkan oleh otot rangka mengakibatkan pengeluaran energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah pada lanjut usia yang menderita hipertensi. Penelitian kuantitatif ini merupakan penelitian quasi eksperimen pre – posttest design. Dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember tahun 2024. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh peserta senam jantung sehat yang menderita hipertensi di Klinik Dokter Keluarga Kecamatan Seberang Ulu II. Hasil penelitian ini didapatkan semua berjenis kelamin perempuan dengan rentan usia 60-74 tahun (97,1%). Berdasarkan IMT paling banyak responden dalam kategori BB lebih dengan resiko (35,3%). Nilai rata-rata tekanan darah sebelum senam jantung sehat terhadap lansia yang menderita hipertensi dengan nilai tekanan darah sistolik 147,35 mmHg ± 6,65, dan tekanan darah diastolic 97,35 mmHg ± 6,56. Nilai rata-rata tekanan darah sesudah senam jantung sehat terhadap lansia yang menderita hipertensi dengan nilai tekanan darah sistolik 125,88 mmHg ± 7,01, dan tekanan darah diastolik 82,06 mmHg ± 8,08. Terdapat pengaruh yang signifikan senam jantung sehat terhadap tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi (p=0,000). Terdapat pengaruh yang signifikan senam jantung sehat terhadap tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi.
ANALISIS PERUBAHAN BERAT BADAN PADA PEMAKAIAN KB SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) Febriani, Ratika; Rahmayanti, Indri
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 1: Februari 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i1.1017

Abstract

Latar belakang: Masalah kependudukan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara baik negara maju maupun negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk dunia yang semakin pesat dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi.Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah melakukan Program Keluarga Berencana Nasional. Salah satu program keluarga berencana nasional yaitu dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat). Namun, ternyata terjadi penghentian atau perubahan penggunaan alat kontrasepsi tersebut karena efek samping yang sering dirasakan yaitu penambahan berat badan.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran perubahan berat badan pada pemakaian alat Keluarga Berencana (KB) suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta KB suntik DMPA. Sampel penelitian ini berjumlah 90 peserta KB suntik DMPA di Puskesmas Pembina Palembang dengan menggunakan metode systematic sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: Pada penelitian diperoleh hasil sebanyak 77,8% responden mengalami kenaikan berat badan pada pemakaian KB suntik DMPA >12 bulan. Saran: Diharapkan pihak puskesmas dapat memberikan penyuluhan terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan peserta KB suntik DMPA dalam menjaga kestabilan berat badan. Kata kunci: KB suntik DMPA, perubahan berat badan.