Penelitian ini membahas secara mendalam tentang bagaimana identitas remaja terbentuk dalam konteks sosial budaya Indonesia, serta bagaimana kepribadian berkembang sebagai hasil interaksi antara berbagai faktor internal dan eksternal. Fokus utama penelitian adalah pada pentingnya peran lingkungan, keluarga, pendidikan, dan media digital dalam membentuk pola pikir, perilaku, serta karakter remaja. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan dari berbagai jurnal, buku, dan penelitian terdahulu yang relevan, kemudian dianalisis melalui analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas remaja sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti perkembangan psikologis, emosi, dan pengalaman pribadi, serta faktor eksternal seperti nilai budaya, tekanan sosial, dan kemajuan teknologi. Konteks Indonesia yang memiliki keberagaman budaya dan nilai-nilai sosial yang kompleks, tantangan dalam pembentukan identitas menjadi semakin besar, terutama di era digital saat ini. Remaja cenderung mengalami kebingungan identitas akibat pengaruh media sosial yang membentuk persepsi tidak realistis tentang diri dan lingkungan. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan strategis dalam membangun identitas yang sehat, seperti membangun komunikasi yang terbuka dengan orang tua, mengembangkan kecerdasan emosional, serta menyediakan ruang bagi remaja untuk bereksplorasi dan mengenali jati diri mereka. Rekomendasi yang diberikan menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang suportif guna membentuk kepribadian remaja yang kuat, mandiri, dan berkarakter. Melalui pemahaman dinamika ini, para pihak yang berkepentingan diharapkan mampu memberikan pendampingan yang sesuai bagi perkembangan remaja di Indonesia.