Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGEMBANGAN PANDUAN ASESMEN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN PROGRAM BK Romiaty, Romiaty; Apriatama, Dony; Pangestie, Esty Pan; Stevandy, Matias
Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 5 No. 1 (2023): Advice: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/advice.v5i1.3678

Abstract

Asesmen kebutuhan (need assesment) merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh konselor atau guru BK dalam merencanakan program BK tahunan atau semesteran di sekolah. Asesmen kebutuhan dilakukan agar program BK yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan konseli. Tujuan penelitian ini untuk membuat panduan analisa kebutuhan dalam merencanakan program BK pada di SMA Negeri Kota Palangka Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode mixed method dengan pendekatan research and development (RnD). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menghasilkan panduan asesmen kebutuhan yang membantu memberikan panduan untuk para konselor atau guru BK disekolah dalam merencanakan program BK di kota Palangka Raya. Panduan Asesmen kebutuhan terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu a) identifikasi data yang dibutuhkan; b) Menentukan instrumen; c) Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengintepretasikan data hasil asesmen. Seluruh perencanaan need assessment menggunakan bantuan aplikasi computer meliputi aplikasi browser, google formulir, dan google dokumen. Saran untuk guru BK atau Konselor disekolah diharapkan dapat terampil dalam memanfaatkan teknologi dalam merencanakan program BK di  sekolah. 
Perkembangan Kepribadian Pada Remaja : Membangun Identitas Simamora , Sartika Celsilya; Bima; Yuliani Saputri; Chintya Purba; Romiaty, Romiaty
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol 2 No 3 (2025): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi
Publisher : Pijar Pustaka Widyadhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas secara mendalam tentang bagaimana identitas remaja terbentuk dalam konteks sosial budaya Indonesia, serta bagaimana kepribadian berkembang sebagai hasil interaksi antara berbagai faktor internal dan eksternal. Fokus utama penelitian adalah pada pentingnya peran lingkungan, keluarga, pendidikan, dan media digital dalam membentuk pola pikir, perilaku, serta karakter remaja. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan dari berbagai jurnal, buku, dan penelitian terdahulu yang relevan, kemudian dianalisis melalui analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas remaja sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti perkembangan psikologis, emosi, dan pengalaman pribadi, serta faktor eksternal seperti nilai budaya, tekanan sosial, dan kemajuan teknologi. Konteks Indonesia yang memiliki keberagaman budaya dan nilai-nilai sosial yang kompleks, tantangan dalam pembentukan identitas menjadi semakin besar, terutama di era digital saat ini. Remaja cenderung mengalami kebingungan identitas akibat pengaruh media sosial yang membentuk persepsi tidak realistis tentang diri dan lingkungan. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan strategis dalam membangun identitas yang sehat, seperti membangun komunikasi yang terbuka dengan orang tua, mengembangkan kecerdasan emosional, serta menyediakan ruang bagi remaja untuk bereksplorasi dan mengenali jati diri mereka. Rekomendasi yang diberikan menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang suportif guna membentuk kepribadian remaja yang kuat, mandiri, dan berkarakter. Melalui pemahaman dinamika ini, para pihak yang berkepentingan diharapkan mampu memberikan pendampingan yang sesuai bagi perkembangan remaja di Indonesia.
Pelatihan Implementasi Konseling Karier Model KIPAS bagi Guru BK Se-Kota Palangka Raya: Training on the Implementation of KIPAS Model Career Counseling for Guidance and Guidance Teachers throughout the City of Palangka Raya Sendayu, Fendahapsari Singgih; Romiaty, Romiaty; Nonsihai, Nonsihai; Feronika, Nopi; Ginting, Herda Fitri Br
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 7 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i7.9041

Abstract

The competence of High School Guidance and Counseling Teachers (SMA BK Teachers) is very important to be improved in facing the challenges of the era of revolution 4.0. Improving the competence of High School Guidance and Counseling Teachers is expected to be able to help students think analytically, evaluatively, creatively, and complexly known as High Order Thinking Skills (HOTs), and develop students' career readiness. Therefore, high school guidance and counseling teachers must have creative and innovative strategies for providing career counseling services. This creative and innovative form can be seen in the design of a career counseling service model with group counseling services that are oriented towards developing 21st-century skills, namely critical thinking skills, creative thinking skills, collaboration skills, and communication skills by implementing the KIPAS counseling model. The method used in the KIPAS model career counseling training through this group counseling service is to apply a training model with an "in-on-in" pattern, namely three activities including one synchronous offline activity, one asynchronous online activity, and one assignment activity. The number of participants was 30 high school guidance and counseling teachers in Palangka Raya City with a pattern of 42 lesson hours and was carried out for four weeks. This training has succeeded in increasing the insight and competence of high school guidance and counseling teachers to practice the KIPAS model of career counseling services sequentially according to the KIPAS counseling stages.