Penelitian ini mengusulkan rancangan prototipe gedung pemadam kebakaran (Damkar) tingkat kelurahan di Jakarta sebagai solusi terhadap tantangan operasional Damkar di wilayah urban dan sub-urban. Latar belakangnya adalah tingginya intensitas kebakaran, distribusi pos Damkar yang belum merata, serta belum adanya standar desain gedung Damkar skala kecil yang adaptif terhadap kebutuhan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dan komparatif, dengan metode observasi lapangan, studi pustaka, wawancara, serta analisis spasial berbasis data sebaran kebakaran, aksesibilitas, dan karakteristik lingkungan.Rancangan mengadopsi teori Container Activity untuk efisiensi zonasi ruang dan meningkatkan waktu respons. Hasil rancangan mengintegrasikan tiga fungsi utama: (1) operasional – dengan hubungan langsung ruang siaga, garasi, dan jalur keluar kendaraan; (2) edukatif – melalui ruang pelatihan dan simulasi kebakaran bagi masyarakat; dan (3) fleksibilitas – berupa ruang multifungsi yang bisa disesuaikan untuk kebutuhan darurat. Tapak rancangan berada di Kelurahan Mangga Besar, Jakarta Barat, yang dipilih berdasarkan kepadatan penduduk dan keterbatasan akses Damkar.Kesimpulan menunjukkan bahwa desain prototipe ini mampu meningkatkan efisiensi layanan Damkar sekaligus berfungsi sebagai pusat edukasi kebakaran di tingkat komunitas. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap penyusunan standar desain Damkar skala lokal yang adaptif, efisien, dan kontekstual, serta mendorong pembaruan kebijakan tata ruang dan mitigasi bencana perkotaan.