Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

METODE PENURUNAN NYERI AKIBAT TINDAKAN INVASIVE PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN) DENGAN VIDEO ANIMASI, STORY TELLING DAN NAFAS DALAM Immawati Immawati; Indhit Tri Utami; Sri Nurhayati; Tri Kesuma Dewi; Berlinda Puspa Sari
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 1 (2022): Juli 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i1.404

Abstract

Hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak. Dari 170 anak yang mengalami hospitalisasi di Ruang Anak RSUD Jend. A. Yani Metro mereka dilakukan pemasangan infus. Stressor utama pada anak saat harus menjalani perawatan selama hospitalisasi adalah takut akan hal yang mencederai tubuh mereka sehingga menimbulkan nyeri. Tujuan penelitian ini menganalisis perbandingan efektifitas menonton video animasi dan story telling terhadap pengurangan nyeri tindakan invasif pada Anak Usia Pra Sekolah.  Desain penelitian menggunakan eksperimen semu (quasi-experimen), dengan menggunakan rancangan posttest design Pengumpulan data dilakukan selama 4 bulan dengan jumlah total sampel adalah 48 yang terbagi menjadi 3 kelompok yaitu nafas dalam, menonton video animasi dan story telling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala pengukuran nyeri FLACC dan hasil nyeri akan dinalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji ANOVA. Tingkat nyeri saat diberikan aktivitas menonton video animasi dan story telling menunjukkan skala nyeri anak saat pemasangan infus berada pada rileks dan nyeri ringan. Mean rata-rata tingkat nyeri responden pada kelompok video animasi adalah 1,936 sedangkan pada kelompok story telling 5,813 dan pada kelompok nafas dalam 1,500. Hasil uji analisis variasi didapatkan p value 0,000. Hal ini berarti ada perbedaan ketiga teknik manajemen nyeri: nafas dalam, menonton video animasi dan story telling terhadap pengurangan nyeri tindakan invasive pada anak usia pra sekolah. Tenaga kesehatan hendaknya dapat memilih teknik manajemen nyeri  sebagai alternatif tindakan pengalihan pada anak yang akan dilakukan pemasangan infus, baik nafas dalam, story telling maupun video animasi yang lebih memberi kenyamanan dan disukai anak.
Pengendalian dan Pencegahan Hipertensi di Wilayah Puskesmas Purwosari Kota Metro Sri Nurhayati; Indhit Tri Utami; Immawati Immawati; Tri Kesuma Dewi
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/seandanan.v2i1.28

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena distribusinya yang tinggi dan terus meningkat. Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia dan hipertensi membunuh hampir 8 miliar orang setiap tahun di dunia (WHO, 2015). Cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh lansia agar terhindar dari penyakit hipertensi yaitu seimbangkan gizi, enyahkan rokok, hindari stress, awasi tekanan darah dan teratur berolahraga. Teratur berolahraga dapat dilakukan dengan cara latihan fisik yang sesuai dengan lansia diantaranya berjalan-jalan dan senam hipertensi (Maryam dkk,2008). Senam hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress yang merupakan dua faktor yang mempertinggiresiko hipertensi (Vitahealth,2004). Senam hipertensi merupakan aktifitas fisik yang dilakukan berupa gerakan senam khusus penderita hipertensi yang dilakukan dengan waktu 30 menit dengan frekuensi 3 kali dalam 1 minggu. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan diwilayah kerja puskesmas purwosari Metro, metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah penyuluhan, demontrsi dan roleplay. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa seluruh peserta dpat menyerap informasi dengan baik. Evaluasi kegiatan didapatkan 85% peserta berperan aktif dalam diskusi dan 85% peserta berperan aktif dalam mengikuti senam hipertensi
PENGALAMAN IBU DALAM MENGHADAPI ANAK REMAJA DENGAN GEJALA PREMENSTRUAL DYSPHORIC DISORDER Tri Kesuma Dewi; Purwanta Purwanta; Elsi Dwi Hapsari
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.267 KB) | DOI: 10.22146/bkm.31315

Abstract

Mothers experience dealing an adolescent with premenstrual dysphoric disorder symptomsPurposeThe purpose of this study is to explore mothers experience dealing an adolescent with symptoms of the premenstrual dysphoric disorder (PMDD). MethodsThe research used quantitative and qualitative methods. In the quantitative method used with a cross-sectional design using the PMDD symptom questionnaire according to DSM-IV in adolescents, while in a qualitative method using in-depth interview technique on the mother of the adolescent. Data analysis on a quantitative method using descriptive analysis while on qualitative using method of data analysis Colaizi (1973). ResultsThis study showed that 23% or 52 of 226 adolescents had PMDD symptoms and found five themes: 1) the mother knew and felt the symptoms of PMDD experienced by the child, 2) The attitude and the limited time of mother and child affected the delivery of PMDD symptoms of the child to the mother, 3 ) Diversity of the mother's response when the child is facing symptoms of PMDD, 4) The handling that the mother gives to the child when the child has PMDD symptoms is sourced from the past, 5) Mother seeks information about the handling that can be done when experiencing PMDD symptoms. ConclusionMothers play an important role in helping adolescent deal with PMDD symptoms. mothers can provide support, be it instrumental support, assessment, emotional and informational. Mothers should have adequate knowledge of PMDD symptoms so that the support provided can be maximized.
Peningkatan Pengetahuan Remaja tentang Premenstrual Syndrome (PMS) melalui Paket Edukasi Tri Kesuma Dewi; Indhit Tri Utami; Asri Tri Pakarti
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/seandanan.v2i2.38

Abstract

Premenstrual syndrome yang merupakan berbagai gejala yang dialami menjelang menstruasi. Premenstrual syndrome ini dapat berakibat menurunya kualitas hidup. Pada remaja sekolah PMS dapat menyebabkan tidak efektifnya proses belajar disekolah. Menghindari akibat dari PMS dapat dilakukan dengan memberikan informasi terkait PMS. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di SMA Kartikatama. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah ceramah dan diskusi. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang PMS pada peserta sebelum edukasi total 22 peserta pengetahuan yang paling dominan adalah cukup dan masih ada tingkat pengetahuan yang kurang, setelah mereka mendapatkan edukasi tentang PMS, dari sebanyak 15 orang sebanyak 68% memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan sebanyak 32% memiliki pengetahuan yang cukup dan tidak ada lagi peserta yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Hendaknya sekolah bekerja sama dengan tenaga kesehatan memberikan Pendidikan kesehatan terkait kesehatan reproduksi remaja putri khususnya tentang premenstrual syndrome
Pengetahuan Remaja Tentang Social Distancing Sebagai Upaya Memutuskan Mata Rantai Penularan Covid 19 Asri Tri Pakarti; Tri Kesuma Dewi; Anik Inayati; Sapti Ayubbana; Indhit Tri Utami
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 7, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v7i2.419

Abstract

Corona virus atau sering disebut dengan istilah COVID-19 adalah salah satu wabah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru. Upaya untuk memutus mata rantai penularan covid-19 salah satunya adalah dengan melakukan social distancing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja terhadap promosi kesehatan melalui media youtube tentang social distancing sebagai upaya memutuskan mata rantai penularan covid 19 di seluruh wilayah UPTD Puskesmas Kota Metro. Jenis penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja di seluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Metro Kota sebanyak 29.775 jiwa, sampel 50 orang Analisis menggunakan analisis univariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (84%) Usia 15 dan 17 tahun (26%), pendidikan sekolah menengah pertama (76%). Tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik sebanyak 47 orang (94%) dan cukup sebanyak 3 orang (6%). Pengetahuan remaja tentang social distancing termasuk dalam kategori baik. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi dalam program pencegahan penyebaran covid-19
Determinants Of Premenstrual Syndrome And Premenstrual Dysphoric Disorder In Adolescent In Covid-19 Era Tri Kesuma Dewi; Indhit Tri Utami
Jurnal EduHealth Vol. 13 No. 02 (2022): Jurnal eduHealth, Periode Oktober - December, 2022
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.752 KB)

Abstract

This pandemic has resulted in many changes, one of which is online learning. This change causes increased stress on students. In women, stress is one of the factors causing the symptoms of premenstrual syndrome (PMS) and premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Women who experience PMS and PMDD will interfere with daily activities and interfere with social relationships. The occurrence of PMS and PMDD will reduce the quality of life of adolescents and will result in disrupted learning processes, so we need to know whether the pandemic affects the increase in PMS and PMDD so that we can determine preventive measures. This needs to be done considering that this pandemic will continue and we need to adapt to these changes. This study aims to see if there is a difference in the prevalence of premenstrual syndrome and premenstrual dysphoric disorder before and after the pandemic occurs and to find out what factors can influence it.This study will use quantitative research methods with a cross sectional approach. Data collection will be carried out at three high schools, namely public, private and high schools with dormitories. Determination of schools using simple random sampling technique and for respondents using total sampling. The sample in this study amounted to 252 students in grade 3 SMA. This data collection is done by filling out a questionnaire. Data collection was carried out after the researchers determined the school as the research location and permission was obtained. The data that has been collected will be processed using SPSS 21. Data analysis will use univariate, bivariate and multivariate data analysis. In this study, the factors that did not affect the occurrence of PMS/PMDD in adolescents were coffee consumption, calcium, body weight and heredity. The factor that influences the occurrence of PMS and PMDD is stress with a P-value of 0.000. Stress is a determining factor in the occurrence of PMS or PMDD in adolescents, students, teachers and health workers should collaborate in dealing with stress in adolescents, especially during the COVID-19 pandemic.
Perilaku Caring Perawat terhadap Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisis pada Masa Pandemi Covid-19 Anik Inayati; Uswatun Hasanah; Asri Tri Pakarti; Senja Atika Sari; Indhit Tri Utami; Tri Kesuma Dewi; Livana PH
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.406 KB)

Abstract

Perawat sebagai tenaga medis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat dituntut untuk selalu menjaga mutu pelayanan, karena mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator kualitas pelayanan kesehatan. Pada masa pandemi Covid-19 pelayanan keperawatan tetap harus dijalankan secara profesional dengan mengutamakan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan. Sikap caring perawat sebelum pandemik maupun saat masa pandemik covid-19 tentunya harus memberikan nilai kepuasan bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien yang menjalani hemodialisis pada masa pandemik covid-19 di RS Islam Metro tahun 2021. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodialisa di RS Islam Metro sebanyak 39 orang. Namun dalam proses penelitian pasien yang sesuai dengan kriteris sampel adalah sebanyak 31 orang. Pengumpulan data variabel independen dilakukan menggunakan instrumen Caring Behavior Inventory (CBI) yang dikembangkan oleh Wolf yang terdiri dari 33 butir pernyataan yang didasari oleh 10 faktor karatif Watson. Analisis bivariat digunakan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara caring perawat dengan kepuasan pasien HD di masa pandemic covid-19 (p-value=0,032).
Peningkatan Pengetahuan Remaja Tentang Deteksi Penyakit Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Karang Rejo Metro Sri Nurhayati; Tri Kesuma Dewi; Senja Atika Sari HS; Indhit Tri Utami
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.432 KB) | DOI: 10.59025/js.v1i2.11

Abstract

Tuberkulosis Paru (TB paru) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus dan akan mengecil. Deteksi Tuberkulosis dapat dilakukan dengan mengenal tanda gejala serta keluhan pasien. Deteksi dini tuberculosis bertujuan untuk mengidentifikasi tanda bahaya TB secara dini sehingga dapat diketahui atau segera mendapatkan pengobatan untuk mencegah penularan lebih lanjut. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Untuk mengidentifikasi pengetahuan responden dengan mengisi pre dan post test tentang deteksi dini tuberkulosis. Waktu pelaksanaan hari kamis 17 September 2020 di puskesmas Karang Rejo Metro. Kehadiran peserta dalam kegiatan ada 28 orang. Hasil kegiatan penyuluhan yaitu dari 28 responden terdapat 10 responden (35,5%) yang berpengetahaun cukup dan 18 responden (64,5%) yang berpengetahuan kurang sebelum diberikan penyuluhan dan setelah diberikan penyuluhan terjadi peningkatan yang signifikan responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 26 responden (93%), sedangkan responden dengan pengetahuan kurang yaitu 2 responden (7%). Kesimpulan: penyuluhan deteksi tuberculosis dapat meningkatkan pengetahuan anak remaja, hal ini dapat membantu mencegah terjadinya angka penyakit TB.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat tentang Pencegahan Penyebaran Infeksi Covid 19 Immawati Immawati; Tri Kesuma Dewi; Ludiana Ludiana; Senja Atika Sari
Jurnal Mitrawarga Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Mitrawarga
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.469 KB) | DOI: 10.23960/jmw.v1i2.12

Abstract

Coronaviruses are a large family of viruses that cause illness ranging from mild to severe symptom. Covid-19 can be transmittted from human to human through close contact and droplets, not through the air. Standar recommendations to prevent the spead of infection are through regular hand washing, apply cough and sneezing etiquette, avoiding close contact with anyone showing symptoms of respiratory illness. Health education on preventing the transmission of the Covid pandemic is one of the effort in preparing the public to understand the dangers of transmitting the Covid-19 virus. This community service activity is aimed for health cadres and mothers participanting in posyandu. The service method uses health education methods. The result of community service show that participation and support from the community and the puskesmas are quite high, where participants are actively involved in the health education provided so that the community can ultimately improve healthy living behavior in preventing the spread of Covid-19 infection.
Prevalensi Premenstrual Syndrome dan Premenstrual Dysphoric Disorder Siswi Asrama dan Non Asrama Pasca Covid-19 Tri Kesuma Dewi; Shinta Arini Ayu; Indhit Tri Utami; Widiyono Widiyono
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.448 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9670

Abstract

 ABSTRACT Premenstrual Syndrome (PMS) and Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) are disorders that occur in adolescent girls every month.  Symptoms that occur in PMS and PMDD will interfere with daily adolescent  activities, and will even  reduce their quality of life. In research, one of  the  factors associated with PMS and PMDD is  stress. Teenagers  who live in dormitories according to research have higher  stress levels than non-dormitory students. This study aims to determine the  difference in  the prevalence of PMS and PMDD that occur in  dormitory  and non-dormitory students. This study used a  quantitative descriptive method where data was taken at a time  using a questionnaire. This study  there is no difference in the  prevalence of PMDD  in dormitory and non-dormitory students, but the  rate of PMS  is higher in   non-dormitory students.  This study  also found that the impact of  PMS and PMDD can interfere with students' daily activities and can even  reduce their quality of life. PMS and  PMDD can occur in female students  both living  in dormitories and  non-dormitories,  health workers,  especially those  in the  school environment, should be  able to  provide treatment for the symptoms of  PMS and PMDD     appears so that it does not interfere with the quality of  life of  female students. Keywords: PMS,PMDD, Teen,Dormitory,Non-dormitory ABSTRAK Premenstrual Syndrome (PMS) dan Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) adalah gangguan yang terjadi pada remaja wanita setiap bulannya. Gejala yang terjadi pada PMS dan PMDD tersebut akan menganggu aktifitas remaja sehari-hari, bahkan akan menurunkan kualitas hidup mereka. Pada penelitian salah satu faktor yang berhubungan dengan PMS dan PMDD ini adalah stress. Pada remaja yang tinggal diasrama menurut penelitian memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan siswi yang non asrama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prevalensi PMS dan PMDD yang terjadi di siswi asrama dan non asrama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana data diambil dengan sekali waktu menggunakan kuesioner. Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan prevalensi terjadinya PMDD pada siswi asrama dan non asrama, namun tingkat PMS lebih tinggi pada siswi non asrama. Penelitian ini juga menemukan bahwa dampak PMS dan PMDD dapat menganggu kegiatan siswi sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidup mereka. PMS dan PMDD dapat terjadi pada siswi baik yang tinggal diasrama maupun non asrama, hendaknya tenaga kesehatan khususnya yang berada dilingkungan sekolah dapat memberikan penanganan terhadap gejala PMS dan PMDD yang muncul sehingga tidak menggangu kualitas hidup siswi. Kata Kunci: PMS,PMDD, Remaja,Asrama,Non-asrama