Hipertensi adalah penyakit paling banyak di Puskesmas Alahair, dengan prevalensi 34% pada tahun 2023. Ini menegaskan perlunya penatalaksanaan pada hipertensi melalui program CERDIK dan PATUH. Namun, tantangan seperti kekurangan SDM, peran kader yang minim, dan keterbatasan dana menghambat implementasi program. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan program pelayanan kesehatan hipertensi dengan CERDIK dan PATUH di Puskesmas Alahair Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan Grindle. Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan sebanyak 10 orang. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, metode dan data. Hasil penelitian menunjukkan Puskesmas Alahair menjalankan program hipertensi CERDIK dan PATUH sesuai Permenkes No. 71 tahun 2015, didukung oleh pemerintah pusat, anggaran, dan partisipasi masyarakat. Program ini efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengobatan hipertensi, dengan target 100% pelayanan kesehatan sesuai Permenkes No. 4 tahun 2019. Pengambilan keputusan melibatkan data dari berbagai sumber dan stakeholder. Pelaksanaan program mencakup promosi kesehatan, skrining hipertensi, dan pengobatan. Sumber daya manusia dan pendanaan belum mencukupi, sarana prasana belum lengkap. Puskesmas Alahair berupaya mengatasi hambatan dengan strategi komunikasi, edukasi, dan kunjungan rumah. Struktur organisasi melibatkan berbagai peran, namun kesadaran masyarakat masih rendah. Monitoring dan evaluasi dilakukan rutin, dengan umpan balik positif dari masyarakat meski beberapa masih meremehkan pentingnya program. Puskesmas Alahair perlu meningkatkan koordinasi lintas sektor, kerjasama multisektoral dengan aswasta, melibatkan tokoh masyarakat laki-laki dalam mensosialisasikan CERDIK dan PATUH hipertensi.