Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Intensitas Serangan Hama Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella Snell) Terhadap Kehilangan Hasil Kakao Di Kecamatan Pantee Bidari Yudiansyah, Ibnu; Mulyani, Cut; Heviyanti, Maria
Agrium Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v18i1.3835

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh intensitas serangan hama  penggerek buah kakao terhadap kehilangan hasil  kakao di Kecamatan Pantee Bidari. Penelitian ini menggunakan metode survei, penentuan sampel dilakukan secara “Purposive” yang dilaksanakan di tiga desa yaitu Desa Buket Bata, Seuneubok Tuha dan Pante Rambong mulai dari bulan Desember 2019 sampai bulan Januari 2020. Pada masing-masing kriteria kebun yang diamati, persentase dan intensitas serangan hama penggerek buah kakao menunjukan tingkatan yang berbeda, hal ini disebabkan oleh rendahnya kelembaban kebun yang memicu tingginya aktivitas hama PBK. Rerata persentase serangan dan intensitas serangan hama penggerek buah kakao tertinggi yaitu pada kebun yang tidak dirawat dengan nilai masing-masing 72,8% dan 61,7,% yang terendah yaitu pada kebun yang mempraktikkan pengendalian hama terpadu dengan nilai masing-masing 25% dan 5,2%. Rerata intensitas serangan pada seluruh kebun yang diamati yaitu 29%. Sedangkan kehilangan hasil akibat meningkatnya intensitas serangan hama penggerek buah kakao mencapai 333,5 Kg/ha/Tahun atau 50,02%. Kata Kunci; Kakao, Penggerek Buah Kakao, Pengendalian Hama Terpadu
SOSIALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL PADA EXPLORE PETA GEOGRAFIS INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Fauzia, Arisna; Iswahyudi, Iswahyudi; Mulyani, Cut; Insiyah, Zulfa Raodhotul; Fahrizal, Erlan; Febriani, Alia; Faizah, Annisa Nu; Husnia, Fadillah; Zahra, Indi; Hermansyah, Aldy
Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/mahajana.v5i3.4377

Abstract

The Independent Student Exchange Program (PMM) Batch 4 requires students to participate in community social contribution activities with their lecturers. The author took the theme of this activity to be related to learning media in schools. One activity that can be carried out is supporting teaching activities in the Social Science Subject, namely introducing the islands of the archipelago. Indonesia is an archipelagic country with various islands and strategic areas. Indonesia's geographic location is in southeast Asia, bordering Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, the Philippines and the South China Sea. Because of this geographical position and location, Indonesia is a huge country experiencing the expansion of provinces. As per its development, Indonesia has 38 provinces spread from Sabang to Merauke. This social contribution activity aims to introduce and disseminate educational and interesting learning media to students about the Province and the beautiful islands in Indonesia. This service method uses teaching materials in the form of interactive Pop-up Books. The learning media presented also includes media with 3-dimensional visualisation so that students can increase their motivation to learn related subjects. This activity was conducted for elementary school teacher participants and 4th-grade students. At the end of the activity, it is hoped that participants will always be aware of developments in Indonesian geographical map material with interesting learning.
Pengaruh Waktu Aplikasi Dan Konsentrasi Pgpr Akar Bambu Dalam Menekan Penyakit Moler Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Monika, Rika; Mulyani, Cut; Iswahyudi, Iswahyudi
Agrium Vol 22 No 1 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v22i1.21204

Abstract

Bawang merah menjadi salah satu komoditas rempah yang banyak dikonsumsi oleh rumah tangga Indonesia. Karena kebutuhannya tinggi, produksi bawang merah di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu aplikasi PGPR akar bambu dan pengaruh konsentrasi aplikasi PGPR akar bambu dalam menekan penyakit moler terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah serta interaksi kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra selama 3 bulan yang dimulai pada bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2024. Rancangan Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor Waktu Aplikasi PGPR Akar Bambu (A) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: A1 = 7 HST, A2 = 14 HST, A3 = 21 HST dan A4 = 28 HST serta faktor konsentrasi PGPR Akar Bambu (K) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: K0 = Kontrol, K1 = 15 ml/l, dan K2 = 20 ml/l. Hasil dari penelitian ini waktu aplikasi PGPR akar bambu berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Adapun konsentrasi 15 ml/l PGPR akar bambu berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun 30 HST yaitu sebanyak  33,2 helai daun.
Penerapan alternatif pengelolaan hama terpadu pada padi dengan serangan hama putih palsu di Desa Seunebok Punti, Kabupaten Aceh Tamiang Mulyani, Cut; Fauzia, Arisna; Firdasari, Firdasari; Iswahyudi, Iswahyudi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26791

Abstract

Abstrak Produksi padi di Aceh menjadi salah satu komoditas utama pada sektor pertanian dan telah dikenal memiliki kualitas yang baik. Hal ini dikarenakan karakteristik beras Aceh memliki ciri khas yaitu lebih wangi dan pulen. Namun, produksi padi di beberapa wilayah Aceh, termasuk Desa Seunebok Punti, Kabupaten Aceh Tamiang menghadapi tantangan besar akibat serangan hama, terutama hama putih palsu (Cnaphalocrocis medinalis). Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam penerapan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) melalui pembuatan dan penggunaan pestisida nabati dari bahan alami. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tiga tahapan utama, yaitu sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Dalam proses pelatihan, para petani diajarkan cara meracik pestisida nabati menggunakan bahan-bahan seperti daun sirsak, daun pepaya, cabai dan rempah lainnya yang dicincang dan dihaluskan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan petani mengenai pengendalian hama yang ramah lingkungan, serta pengurangan penggunaan pestisida berbahan kimia sintetis. Sebanyak 90% peserta kegiatan berhasil memahami materi dan menunjukkan kemampuan dalam menerapkan teknik PHT. Program ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan pertanian di Aceh, khususnya dalam meningkatkan produksi padi secara lebih organik dan ramah lingkungan. Kegiatan ini juga berpotensi untuk diterapkan secara berkelanjutan oleh petani melalui dukungan program desa dan pemerintah daerah. Kata kunci: hama; serangga; pestisida nabati; daun sirsak; daun papaya. AbstractRice production is one of the main commodities in the agricultural sector in Aceh and has been known good quality. The rice have distinctive characteristics, more fragrant and fluffier. However, rice production in several areas of Aceh, including Seunebok Punti Village, faces major challenges due to pest attacks especially white pests (Cnaphalocrocis medinalis). The aimed of this service is to improve farmers' understanding in implementing Integrated Pest Management (IPM) through the manufacture and using botanical pesticides. The methods used include three main stages: socialization, training, and evaluation. In the training process, farmers was taught how to mix botanical pesticides using some ingredients such as soursop and papaya leaves, and other spices. The evaluation results shows a significant increase in farmers' knowledge regarding environmental pest control, as well as reducing the use of synthetic chemical pesticides. As many as 90% of participants in the activity managed to understand and demonstrated the ability to apply IPM techniques. With a focus on growing rice production in a more organic and ecologically friendly manner, this program is anticipated to enhance Aceh's agriculture's sustainability. It also has the potential to be implemented sustainably through the support of local governments. Keywords: pests; insects; botanical pesticides; soursop leaves; papaya leaves.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Nilam di Desa Pantai Tinjau Kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang Salsabila; Mulyani, Cut; Iswahyudi
Jurnal Galung Tropika Vol 14 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v14i1.1266

Abstract

Patchouli (Pogostemon cablin Benth) is one type of industrial plant that has the potential to be developed as one of the superior regional commodities in Aceh Tamiang district, which has so far only focused on oil palm and rubber plants. The study aimed to determine the suitability of patchouli land in Pantai Tinjau Village, Sekerak District, Aceh Tamiang Regency. The study used a survey method with descriptive analysis based on field observations and laboratory analysis with sample determination by "purposive sampling." The data used were primary and secondary data and results of field observations. The parameters observed were the physical and morphological properties of the land where, among others, soil type, adequate depth, field texture, soil structure, surface drainage, flooding/puddles, rocks on the surface, rock outcrops, slope degree, management level, altitude. The observed soil chemical properties parameters were pH, C-Organic, N-Total, P-Total, K-Total, P-Available, Exchangeable cations-anions, CEC, base saturation, and salinity. Soil sampling in the land unit area based on soil maps by drilling. The selected points represent each Pahan Map Unit (SPL) consisting of 3 SPLs, and 3 soil samples were taken at each SPL. The evaluation results showed that the growth of patchouli plants in Pantai Tinjau Village was hampered by several main limiting factors, namely rooting media, nutrient retention and availability, and the level of erosion hazard. Although some land can be improved in suitability class through improvement, several obstacles such as soil texture and slope remain difficult to overcome.
UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI SAWAH TERHADAP WALANG SANGIT (Leptocorisa Acuta T) DI DESA JAMUR LABU KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG Ananda, Fikri; Mulyani, Cut; Marnita, Yenni
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jupas.v12i1.12375

Abstract

Tanaman padi merupakan salah satu komoditas pangan yang dijadikan sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat di Indonesia. Dalam pengembangan produksi pangan khususnya padi, petani dihadapkan kepada beberapa kendala, salah satunya serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa varietas padi sawah terhadap serangan hama walang sangit (Leptocorisa acuta T). Penelitian ini dilakukan di lahan sawah Desa Jamur Labu, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2022. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode survey yang pengambilan sampelnya dengan menggunakan tehnik purposive sampling (pengambilan sampel seecara sengaja). Yang terdiri atas faktor varietas yang terdiri atas 4 varietas yaitu: varietas mekongga, varietas ciherang, varietas pringgondani, dan varietas IR 32. Variabel yang diamati antara lain, intensitas serangan hama walang sangitdan prsentase serangan walang sangit. Hasil penelitian menujukkan varietas tanaman yang paling tahan terhadap serangan hama walang sangit terdapat pada varietas pringgondani dan varietas yang paling rentan terhadap serangan hama walang sangit yaitu varietas IR 32 dan varietas ciherang
Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Sebagai Pestisida Hayati di Kabupaten Gayo Lues Rosmaiti, Rosmaiti; Mulyani, Cut; Basriwijaya, Kiagus Muhammad Zain; Zulhilmi, Zulhilmi
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/kw6sgq03

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan limbah ternak sapi untuk diolah menjadi pestisida hayati di Kabupaten Gayo Lues. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya penggunaan pestisida kimia oleh petani lokal yang berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan, sementara potensi limbah peternakan sapi yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui program ini, petani dilatih untuk mengolah kotoran dan urin sapi menjadi pestisida hayati yang efektif dalam mengendalikan berbagai hama tanaman. Serangkaian pelatihan diberikan meliputi teknik fermentasi, formulasi, dan aplikasi pestisida hayati pada tanaman. Selain pelatihan, pendampingan intensif juga dilakukan untuk memastikan petani dapat mempraktikkan keterampilan yang diperoleh. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman dan keterampilan petani dalam mengolah limbah ternak. Sebanyak 85% peserta berhasil memproduksi pestisida hayati yang memenuhi standar kualitas. Penggunaan pestisida kimia menurun hingga 60% pada lahan pertanian peserta program, yang berdampak positif pada kesehatan lingkungan dan pengurangan biaya produksi. Program ini juga mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama yang fokus pada produksi dan pemasaran pestisida hayati. Tiga kelompok tani telah berhasil mengembangkan merek lokal dan menjual produk pestisida hayati ke desa-desa tetangga, menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi anggotanya. Untuk menjamin keberlanjutan, tim pengabdian bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan setempat membentuk demplot percontohan dan menyusun modul pelatihan yang dapat digunakan untuk replikasi program. Pendampingan berkelanjutan dijadwalkan selama enam bulan pasca program untuk membantu petani mengatasi kendala yang muncul. Model pemanfaatan limbah ternak sapi ini diharapkan dapat diterapkan di daerah lain dengan karakteristik serupa, mendukung pengembangan pertanian berkelanjutan dan ekonomi lokal.
Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine Max L.) Pada Berbagai Dosis Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Dan Pupuk Kompos Azolla Azlika, Silvia; Mulyani, Cut; Mardiyah, Ainul
Agrika Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i2.5982

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil kedelai pada berbagai dosis kompos tandan kosong kelapa sawit dan pupuk kompos azolla serta interaksi antara keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di pembibitan Galeri Hijau Desa Alur Dua Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa Provinsi Aceh. Penelitian ini telah dilakukan mulai bulan Juni sampai September 2023. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu: faktor dosis pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit yang terdiri dari 4 taraf (T0 : Kontrol, T1 : 480 gr/plot, T2 : 720 gr/plot dan T3 : 960 gr/plot), kemudian faktor dosis pupuk kompos azolla yang terdiri dari 4 taraf (A0 : Kontrol, A1 : 240 gr/plot, A2 : 400 gr/plot dan A3 : 640 gr/plot). Parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman (umur 14, 28, 42 HST), jumlah cabang produktif, jumlah polong berisi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, berat biji per tanaman, berat biji per plot, bobot 100 biji, rata-rata potensial hasil ( ton/ha ). 
PENGARUH SISTEM TANAM DAN JUMLAH BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI GOGO (Oriza sativa L.) Safitri, Diana; Mulyani, Cut; Juanda, Boy Riza
Agrika Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i2.5984

Abstract

ABSTRAKRendahnya produksi padi gogo disebabkan masih banyaknya yang menanami lahan kering dengan padi gogo varietas lokal yang berumur panjang. Upaya meningkatkan produksi padi gogo dilakukan dengan sistem tanam jajar legowo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem tanam dan jumlah bibit/lubang tanam terhadap pertumbuhan tanaman padi gogo. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra, Kota Langsa Provinsi Aceh. Penelitian dilakukan bulan November 2022 sampai April 2023. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah sistem tanam yang terdiri T1 (jajar legowo) dan T2 (Tegel). Faktor kedua adalah jumlah bibit/lubang tanam yang terdiri J1 (1 bibit), J2 (2 bibit) dan J3 (3 bibit). Parameter yang diamati antara lain: tinggi tanaman (cm) dan jumlah anakan yang diamati pada umur 14, 28, 42, 56, 70, dan 84 HST, jumlah anakan produktif, umur keluar malai, panjang malai, umur panen dan produksi/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua interaksi perlakuan sistem tanam dan jumlah bibit/lubang memberikan tinggi tanaman padi yang sama, kecuali penanaman bibit sistem tegel dengan 1 bibit/lubang tanam memiliki tinggi tanaman yang paling rendah. Jumlah anakan terbanyak didapat pada interaksi perlakuan sistem jajar legowo dengan bibit 3 bibit/lubang tanam dan interaksi sistem penanaman secara tegel dengan 3 bibit/lubang tanam, yaitu berturut-turut sebanyak 19.68 dan 17.10. Tetapi interaksi kedua perlakuan tidak berpengaruh nyata pada parameter produksi padi. Masing-masing perlakuan sistem tanam jajar legowo dan 3 bibit/lubang tanam memberikan jumlah anakan produktif (16.04 dan 17.33) dan produksi/tanaman yang paling tinggi (65.54 g/tanaman dan 73.68 g/tanaman). ABSTRACTThe low production of upland rice is due to the fact that many people still plant dry land with local varieties of upland rice that have a long life. Efforts to increase upland rice production are carried out using the jajar legowo planting system. This study aimed to determine the effect of the planting system and the number of seedlings/planting holes on the growth of upland rice plants. The study was conducted in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Samudra University, Langsa City, Aceh Province. The study was conducted from November 2022 to April 2023. The study was arranged using a factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 factors. The first factor was the planting system consisting of T1 (jajar legowo) and T2 (Tegel). The second factor was the number of seedlings/planting holes consisting of J1 (1 seedling), J2 (2 seedlings) and J3 (3 seedlings). The parameters observed include: plant height (cm) and number of tillers observed at the ages of 14, 28, 42, 56, 70, and 84 HST, number of productive tillers, panicle emergence age, panicle length, harvest age and production/plant. The results showed that all interactions of planting system treatments and the number of seedlings/holes gave the same rice plant height, except for the tile system seedling planting with 1 seedling/planting hole which had the lowest plant height. The highest number of tillers was obtained in the interaction of the jajar legowo system treatment with 3 seedlings/planting hole and the interaction of the tile planting system with 3 seedlings/planting hole, which were 19.68 and 17.10, respectively. However, the interaction of the two treatments did not significantly affect the rice production parameters. Each treatment of the jajar legowo planting system and 3 seedlings/planting hole gave the highest number of productive tillers (16.04 and 17.33) and production/plant (65.54 g/plant and 73.68 g/plant). 
INTENSITAS SERANGAN HAMA ULAT KANTUNG (Metisa plana) TERHADAP TANAMAN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN LANGSA BARO KOTA LANGSA Sari, Senja Yunita; Mulyani, Cut; Marnita, Yenni
Agrika Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/ja.v18i2.6463

Abstract

ABSTRAKIndonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi dan sentra penanaman tanaman kelapa sawit. Hama ulat kantung (Metisa plana) merupakan salah satu ulat pemakan daun kelapa sawit yang merugikan secara ekonomi karena dapat mengakibatkan defoliasi 10-13%. Hal ini dapat menurunkan hasil kelapa sawit sekitar 33-40%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan hama ulat kantung terhadap tanaman kelapa sawit di perkebunan PT Timbang Langsa Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa, dengan ketinggian ±10 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada blok 46 terjadi intensitas serangan hama ulat kantung terbesar yaitu 55% pada luasan 2.7 ha dan tingkat serangan ulat kantung terbanyak yaitu 49 tanaman dengan kategori berat (> 5 ulat/pelepah).  ABSTRACTIndonesia is one of the countries that has the potential and center for oil palm plantations. The bagworm pest (Metisa plana) is one of the caterpillars that eat oil palm leaves that are economically detrimental because it can cause defoliation of 10-13%. This can reduce oil palm yields by around 33-40%. This study aimed to determine the intensity of bagworm pest attacks on oil palm plants on the PT Timbang Langsa plantation, Langsa Baro District, Langsa City, with an altitude of ±10 m above sea level. The study was conducted in July-August 2023. The research method used a descriptive method with purposive sampling. The results showed that in block 46 there was the largest bagworm pest attack intensity, namely 55% in an area of 2.7 ha and the highest level of bagworm attack, namely 49 plants with a heavy category (> 5 caterpillars/stem).