Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IDENTIFIKASI GEN PENYANDI PROTEIN TRANSPORT SEBAGAI KANDIDAT VAKSIN SUBUNIT TERHADAP BAKTERI Escherichia coli PENYEBAB DIARE WISATAWAN Rasyid, Burhannuddin; Karta, I Wayan; Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika; Putra, I Gusti Ngurah Dwija
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.718 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v9i1.22774

Abstract

Diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara. Diare dapat menyerang wisatawan yang mengunjungi objek wisata di kawasan negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab diare wisatawan adalah bakteri Escherichia coli pathogen yang memiliki gen penyandi protein transport yang berperan dalam patogenesis diare.  Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi gen penyandi protein transport sebagai kandidat vaksin subunit terhadap E. coli penyebab diare wisatawan.. Pengambilan sampel feses dilakukan di Ubud Care Clinic pada wisatawan yang melakukan pemeriksaan diare. Sampel dikultur pada media Eosin Metilen Blue, koloni tersangka kemudian diuji biokimia untuk mengkonfirmasi jenis bakteri yang ditemukan. Isolat positif E.coli selanjutnya disubkultur pada media Nutriet Broth, kemudian DNA E.coli diisolasi dengan GeneJET Genomic DNA Purification Kit. DNA hasil isolasi selanjutnya digunakan sebagai template reaksi PCR menggunakan pasangan primer yang mengenali gen aidA penyandi protein transport pada E.coli. Berdasarkan hasil kultur pada media EMB dan hasil uji biokimia pada media TSIA, SIM, Simon Citrat dan uji gula-gula didapatkan sebanyak 20 (59 %) dari 34 sampel feses penderita diare wisatawan positif bakteri E. coli. DNA dari 20 isolat E.coli berhasil diisolasi dengan ukuran sekitar 12000-13000 bp. Hasil PCR dari 20 sampel DNA bakteri E. coli terdapat 5 sampel positif mengandung gen aidA yang ditunjukkan dengan adanya pita DNA tunggal dengan ukuran sekitar 585 bp. Keberadaan gen aidA yang menyandi protein transport menunjukkan sifat patogenitas, yang membedakan antara E.coli pathogen dengan E.coli non-patogen
Strengthening the Pillars of Sustainable Tourism Through Language, Culture and Health Education for the Nation's Next Generation Belantih Village, Kintamani Bangli PUTRA, Gede Sanjaya Adi; SARI, Ni Luh Putu Eka Kartika; SELAMET, I Ketut
Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2024): Akuntansi dan Humaniora: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Juni – September 2024)-I
Publisher : Indonesia Strategic Sustainability

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38142/ahjpm.v3i2.1141

Abstract

Belantih Village in Kintamani, Bali, offers beautiful natural scenery and coffee and orange plantation agrotourism that supports tourism. The village has great potential but needs more English language skills, which hinders interaction with tourists. KKN in this village, which focuses on teaching English, dance, and healthy living behaviors, is essential to improve competitiveness in the tourism sector, preserve Balinese culture, and improve quality of life. The community service program in Belantih Village, Kintamani, integrates English language education, arts, and healthy living practices to empower elementary students. The program aims to enhance students' language proficiency, artistic expression, and hygiene awareness through structured instruction and hands-on activities, ultimately contributing to sustainable tourism and community well-being. Evaluation will include pre- and post-assessments, feedback, and a final showcase to measure and celebrate the program's impact on the student's personal development and community contribution. This program is expected to have a long-term impact on community welfare and readiness to face future health challenges. Warmadewa KKN students supported sustainable tourism in Belantih Village by teaching elementary students English, traditional dance, and healthy living.
ANALISIS BODY MASS INDEX (BMI) DAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI DENPASAR Paramitha, I Gusti Ayu Mas Diah; Lestarini, Asri; Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika; Aryastuti, Anak Agung Sri Agung; Permatananda, Pande Ayu Naya Kasih; Cahyawati, Putu Nita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.43217

Abstract

Diabetes melitus (DM) masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius di dunia. Salah satu komplikasi DM tipe 2 yakni nefropati diabetik yang menyebabkan kerusakan pada struktur ginjal. DM tipe 2 timbul akibat adanya berbagai faktor risiko, seperti obesitas yang menunjukkan status gizi dan dapat diukur menggunakan body mass index (BMI). BMI menunjukkan tingkat metabolisme serta memengaruhi fungsi ginjal yang tercermin dari proteinuria pada DM tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BMI dengan derajat proteinuria pada pasien DM tipe 2 di Denpasar. Metode yang digunakan ialah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional serta menggunakan 50 subjek DM tipe 2 yang tersimpan di Laboratorium Biomolekuler FKIK Universitas Warmadewa. Pengumpulan data dilakukan melalui formulir yang berisi data dasar penderita, data onset, tekanan darah, kadar gula darah puasa, data BMI, serta data protein dalam urin. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (uji Spearman). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar subjek berjenis kelamin laki-laki (56%), berusia 61-70 tahun (44%), memiliki riwayat menderita DM tipe 2 kurang dari 10 tahun (56%), memiliki tekanan darah kategori pre hipertensi (52%), dan memiliki gula darah puasa (GDP) yang tinggi (62%). Mayoritas subjek tergolong dalam kategori BMI normal (52%) dan memiliki proteinuria positif +1 (62%). Nilai p pada penelitian ini adalah 0,235 artinya terdapat hubungan yang tidak signifikan antara body mass index (BMI) dengan derajat proteinuria pada pasien DM tipe 2 di Denpasar.
Correlation of Age, Tumor Size, and Histopathological Type with Indicator Tumor Progression of Penile Squamous Cell Carcinoma in Bali Astuti, Ni Luh Putu Vina Juni; Lestari, Desak Putu Oki; Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika; Armerinayanti, Ni Wayan; Evayanti, Luh Gde; Perdana, I Gede Sukma Okta
Indonesian Journal of Cancer Vol 19, No 3 (2025): September
Publisher : http://dharmais.co.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33371/ijoc.v19i3.1340

Abstract

Background: Penile cancer is a rare malignancy globally, but Bali accounts for approximately 40% of Indonesia’s cases. Age, tumor size, and histopathological type are recognized factors influencing penile cancer progression, with grade, depth of invasion, lymph node metastasis, and distant metastasis serving as key indicators. However, the prognostic value of these factors, particularly depth of invasion, remains debated. This study aimed to evaluate the correlation between age, tumor size, and histopathological type with indicators of tumor progression in penile squamous cell carcinoma (SCC) in Bali.Method: A cross-sectional analytical study was conducted on 160 cases of penile SCC. Dependent variables included tumor grade, depth of invasion, and lymph node metastasis, while independent variables were age, tumor size, and HPV status (inferred from histopathology). Age was categorized as 60 or ≥60 years, tumor size as 4 cm or ≥4 cm, and depth of invasion as T1–T4. Multivariate analysis using the chi-square test was performed to assess associations.Results:  Most patients were aged ≥ 60 years, had HPV-independent SCC, tumor size ≥ 4 cm, grade 2 tumors, and T1 depth of invasion, with lymph node metastasis observed in a minority. Multivariate analysis revealed significant correlations between age, tumor size, and histopathological type with grade (p = 0.026, R² = 0.056), depth of invasion (p 0.001, R² = 0.445), and lymph node metastasis (p = 0.004, R² = 0.075). Tumor size demonstrated the strongest association with depth of invasion (OR = 9.618, p 0.001) and lymph node metastasis (OR = 6.846, p 0.001).Conclusion: Tumor size is a significant predictor of both depth of invasion and lymph node metastasis in penile SCC. Clinical assessment of tumor size should be emphasized as a key prognostic factor to guide early intervention strategies in patients with penile SCC in Bali.
IDENTIFIKASI GEN PENYANDI PROTEIN TRANSPORT SEBAGAI KANDIDAT VAKSIN SUBUNIT TERHADAP BAKTERI Escherichia coli PENYEBAB DIARE WISATAWAN Rasyid, Burhannuddin; Karta, I Wayan; Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika; Putra, I Gusti Ngurah Dwija
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.718 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v9i1.22774

Abstract

Diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara. Diare dapat menyerang wisatawan yang mengunjungi objek wisata di kawasan negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu penyebab diare wisatawan adalah bakteri Escherichia coli pathogen yang memiliki gen penyandi protein transport yang berperan dalam patogenesis diare.  Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi gen penyandi protein transport sebagai kandidat vaksin subunit terhadap E. coli penyebab diare wisatawan.. Pengambilan sampel feses dilakukan di Ubud Care Clinic pada wisatawan yang melakukan pemeriksaan diare. Sampel dikultur pada media Eosin Metilen Blue, koloni tersangka kemudian diuji biokimia untuk mengkonfirmasi jenis bakteri yang ditemukan. Isolat positif E.coli selanjutnya disubkultur pada media Nutriet Broth, kemudian DNA E.coli diisolasi dengan GeneJET Genomic DNA Purification Kit. DNA hasil isolasi selanjutnya digunakan sebagai template reaksi PCR menggunakan pasangan primer yang mengenali gen aidA penyandi protein transport pada E.coli. Berdasarkan hasil kultur pada media EMB dan hasil uji biokimia pada media TSIA, SIM, Simon Citrat dan uji gula-gula didapatkan sebanyak 20 (59 %) dari 34 sampel feses penderita diare wisatawan positif bakteri E. coli. DNA dari 20 isolat E.coli berhasil diisolasi dengan ukuran sekitar 12000-13000 bp. Hasil PCR dari 20 sampel DNA bakteri E. coli terdapat 5 sampel positif mengandung gen aidA yang ditunjukkan dengan adanya pita DNA tunggal dengan ukuran sekitar 585 bp. Keberadaan gen aidA yang menyandi protein transport menunjukkan sifat patogenitas, yang membedakan antara E.coli pathogen dengan E.coli non-patogen
HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KREATININ SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI DENPASAR Jaya, I Gede Putra Angga; Lestarini, Asri; Sari, Ni Luh Putu Eka Kartika
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.32010

Abstract

Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah nefropati diabetik dengan persentase sebesar 30% hingga 40%. Terdapat beberapa cara untuk mengetahui diagnosis diabetes melitus tipe 2 serta menentukan komplikasi yang terjadi, misalnya dengan penentuan kadar HbA1c dan serum kreatinin. Perhitungan HbA1c dapat digunakan untuk menentukan kadar gula darah dan menentukan komplikasi yang terjadi sedangkan kadar serum kreatinin dapat digunakan untuk menilai fungsi ginjal. Desain yang digunakan penelitian ini adalah observasi analitik melalui pendekatan cross-sectional dengan menggunakan seluruh sampel serum arsip yang berjumlah 50 sampel diabetes melitus tipe 2 di Laboratorium Biomolekuler FKIK Universitas Warmadewa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas data dan uji korelasi Pearson dan Spearman. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden, didapatkan bahwa sebagian besar subjek memiliki rentang usia 61-70 tahun (44%), dengan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (58%), dan memiliki tekanan darah kategori pre-hipertensi (44%). Mayoritas subjek tergolong dalam kategori kadar HbA1c atau DM terkontrol baik (46%) dan memiliki kreatinin serum normal (66%). Berdasarkan uji normalitas, data pada penelitian tidak berdistribusi normal, sehingga menggunakan uji korelasi Spearman dan ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c dengan kreatinin serum pada pasien DM tipe 2 di Denpasar.