Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

DETERMINAN PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMKN X JAKARTA TIMUR SARI, LEZI YOVITA; YULIANTI, SYAMI
Journal Of Midwifery Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.375 KB) | DOI: 10.37676/jm.v8i1.1030

Abstract

Tingkat pengetahuan remaja terhadap perilaku seks pranikah masih rendah, data suvey Kpesehatan Reproduksi Remaja Indonesia 2003 menyebutkan hanya 30’5 remaja laki-laki maupun perempuan yang mengerti dengan benar mengenai masa subur. Demikian pula sekitar separu remaja baik laki-laki maupun perempuan yang tidak mengetahui bahwa melakukan hubungan seksual satu kali saja kemungkinan dapat menyebabkan kehamilan.Namun remaja yang menegtahui tentang seks cukup memadai sekitar 80% (BKKBN, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Pengetahuan, Informasi Ibu, Teman Sebaya, dan Paparan Media Terhadap Perilaku Seks Pranikah pada siswa DI SMKN X Jakarta Timur Tahun 2016. Peneliti ini dilakukan dengan metode total sampling.Populasi penelitian ini berjumlah 60 orang.Instrumne penelitian ini yang digunakan adalah kuesioner.Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, Informasi ibu, Teman sebaya, dan Paparan Media Terhadapa Perilaku Seks Pranikah DI SMKN X Jakarta Timur Tahun 2016. Saran yang dapat penulius sampaikan adalah bagi sekolah adalah meningkatkan peran guru mengenai pemberian informasi yang tepat sasaran yang berfokus pada peserta didik, dan meningkatkan pemahaman akan besarnya dampak dari perilaku sek pranikah pada siswa/I Smkn x Jakrta Timur Tahun 2016. Serta sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan untuk peneliti lebih lanjut, mengenai perilaku seks pranikah agar dapat lebih bermanfaat bagi setiap orang.
HUBUNGAN PEMBERIAN AROMATERAPI SEBAGAI TERAPI KELUHAN MUAL MUNTAH IBU HAMIL DI BPM KARLIZA, AMD.KEB ANISSA, KINTAN; ROSITA, TAUFIANIE; SARI, LEZI YOVITA
Journal Of Midwifery Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Mual dan muntah merupakan masalah yang terjadi pada trimester I dengan frekuensi muntah kurang dari 5 kali sehari selama kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida) dan 40-60% pada ibu multigravida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian aromaterapi sebagai terapi keluhan mual muntah ibu hamil, Metode: desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian korelasi yang bersifat analitik cross sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Sedangkan analisa data yang digunakan adalah analisa korelasi bivariate dengan taraf signifikan 5% dengan menggunakan rumus Spearman Corelation. Hasil dan Pembahasan :Dari penelitian ini didapatkan sebagian besar responden yang tidak diberikan aromaterapi sebesar 35,9% dan frekuensi ibu hamil yang mengalami mual muntah sebesar 51,3%, kemudian didapatkan hasil ibu hamil yang mengalami mual muntah dan diberikan aromaterapi sehingga keluhannya berkurang sebesar 76,9%. Sedangkan dengan uji bivariate didapatkan hubungan yang signifikan antara pemberian aromaterapi dengan keluhan mual muntah dengan nilai P < 0,013. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pemberian aromaterapi sebagai terapi keluhan mual muntah ibu hamil.
The Relationship between Maternal Characteristics, Toddlers and Compliance to the Posyandu with the Nutritional Status of Toddlers at the Padang Serai Health Center, Bengkulu City, 2023 Wulandari, Retno Ajeng; Samidah, Ida; Sari, Lezi Yovita
Student Scientific Journal Vol 2 No 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/ssj.v2i1.4886

Abstract

Toddlers are the age group that most often suffers from malnutrition and malnutrition, which can be assessed by measuring nutritional status. Nutritional status of toddlers is closely related to various factors including mother's age, mother's education level, parents' occupation, total family income, child characteristics and the regularity of mothers checking their children to the health service unit. This study aims to determine the relationship between the characteristics of mothers, toddlers and compliance to come to Posyandu with the nutritional status of toddlers at the Padang Serai Health Center, Bengkulu City in 2023.This research method is observational research using a cross sectional study approach and this research design is focused on knowing the factors of maternal characteristics, toddlers and compliance with coming to Posyandu that affect the nutritional status of toddlers with a total sample of 87 samples with a purposive sampling method then conducted interviews and filling out questionnaires by parents / mothers of toddlers and then measuring nutritional status based on anthropometric measurements of BB / UU compared to WHO_NCHS Z-score values. The results of the univariate test analysis of respondents who had toddlers with good nutritional status were 78 respondents (89.3%) while respondents who had toddlers with poor nutritional status were 9 respondents (10.3%). Bivariate analysis results There is no relationship between the characteristics of mothers, toddlers and the level of compliance of maternal visits to posyandu with the nutritional status of toddlers at the Padang Serai Health Center, Bengkulu City in 2023.Researchers suggest that the health center can provide useful information and input in efforts to improve health services for mothers and children, especially in providing counseling to mothers related to posyandu and nutritional status in toddlers.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RS KOTA BENGKULU Miranda, Tenike Gita; Sari, Lezi Yovita
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.331

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Diabetes Melitus (DM) atau yang umunya dikenal penyakit kencing manis adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Kencing manis atau DM disebabkan gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun relatif. Ada 2 tipe diabetes melitus yaitu diabetes tipe I/diabetes juvenile yaitu diabetes yang umumnya didapat sejak masa kanak-kanak dan diabetes tipe 2 yaitu diabetes yang didapat setelah dewasa (Kemenkes RI, 2013).Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional dengan desain kasus kontrol (case control study) yaitu untuk mengetahui apakah satu atau lebih faktor merupakan faktor risiko dari satu situasi masalah. Dalam hal ini faktor yang dapat dioperasionalkan menjadi variable independen dan situasi masalah dioperasionalkan menjadi variabel dependen (Buchari Lapau, 2015). Dalam menilai hubungan paparan penyakit dengan membandingkan kelompok kasus dengan kelompok control berdasarkan status paparannya (Bhisma Murti, 2003).Hasil : Variabel yang berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah umur (p=0,019), riwayat keluarga (p=0,007), IMT (p=0,000), aktivitas fisik (p=0,000), pola makan tinggi gula (p=0,000) dan pola makan rendah serat (p=0,018).  Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah jenis kelamin, obesitas sentral dan merokok.  Variabel dominan berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah aktivitas fisik (OR= 4.367), orang yang aktivias fisiknya kurang berpeluang 4,3 kali menderita DM tipe 2 dari pada orang yang aktivitas fisiknya cukup setelah di kontrol variabel umur, IMT, pola makan tinggi gula dan riwayat keluarga.Simpulan: Disarankan untuk melakukan promosi kesehatan tentang penyakit DM tipe 2, dan beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit DM tipe 2 seperti melakukan aktivitas fisik yang cukup, menjaga berat badan dan mengurangi konsumsi gula berlebih. Disarankan juga, agar melalukan pemeriksaan gula pada pasien yang berumur > 40 tahun.Kata Kunci: Diabetes, Obesitas, Merokok, Aktivitas Fisik  ABSTRACTBackground: Diabetes Mellitus (DM) or commonly known as diabetes mellitus is a metabolic disease that is a set of symptoms that arise in a person due to an increase in blood glucose levels above normal values. Sinusitis or DM is caused by impaired glucose metabolism due to insulin deficiency both in absolute and relative terms. There are 2 types of diabetes mellitus, namely diabetes type I/juvenile diabetes, which is diabetes that is generally acquired since childhood and type 2 diabetes, which is diabetes acquired after adulthood (Kemenkes RI, 2013).Methods: The type of research used is an observational analytic study with a case control study that is to determine whether one or more factors are risk factors of a problem situation. In this case the operable factor becomes an independent variable and the problem situation is operationalized into a dependent variable (Buchari Lapau, 2015). In assessing the relationship of disease exposure by comparing case groups with control groups based on exposure status (Bhisma Murti, 2003).Results: Variables associated with type 2 DM incidence were age (p=0.019), family history (p=0.007), BMI (p=0.000), physical activity (p=0.000), high-sugar diet (p=0.000) and low-fiber diet (p=0.018). Variables unrelated to the incidence of type 2 DM were gender, central obesity and smoking. The dominant variable associated with the incidence of type 2 DM was physical activity (OR = 4,367), people whose physical activity was less than 4.3 times more likely to suffer from type 2 DM than people whose physical activity was sufficient after controlling for variables such as age, BMI, high-sugar diet and family history. Conclusion: It is recommended to carry out health promotion about type 2 DM disease, and some risk factors associated with type 2 DM disease such as doing enough physical activity, maintaining weight and reducing excess sugar consumption. It is also recommended that a sugar test be performed in patients > 40 years of age.Keywords: Diabetes, Obesity, Smoking, Physical Activity
DETERMINAN IBU TERHADAP KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN ILIR TALO KABUPATEN SELUMA Sari, Lezi Yovita
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.268

Abstract

Latar Belakang Pernikahan dini merupakan suatu pernikakan yang dilakukan oleh seseorang yang relatif muda. Umur yang relatif muda yang dimaksud tersebut adalah usia pubertas yaitu usia antara 10-19 tahun. Dan dari hasil pengkajian didapatkan bahwa di Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu  kejadian pernikahan dini mengalami peningkatan pada tahun 2019-2020 dari 56 menjadi 82. Banyaknya kejadian pernikahan pada usia muda yaitu usia dibawah 19 tahun yang merupakan salah satu permasalahan yang berkaitan dengan sistem reproduksi pada remaja yang sangat memerlukan perhatian khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui determinan ibu yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini di Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu Tahun 2021 antara lain adalah  faktor umur, pendidikan, pekerjaan ibu dan budaya.Metode:Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis rancangan penelitian yaitu Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan penentuan sampel menggunakan total sampling.Hasil:Pengolahan data dianalisis secara univariat dengan persentase dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Berdasarkan analisis hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan dengan pernikahan dini adalah pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan budaya.Simpulan: Hasil penelitian ini diharapkan, bagi pihak KUA Kecamatan Ilir Talo khususnya orangtua (keluarga) dapat meningkatkan dukungan dan kepedulian terhadap generasi muda agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.   Kata Kunci: Pernikahan Dini, Umur Ibu, Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu, Budaya.
EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN GIZI PADA IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR IKAN KOTA BENGKULU TAHUN 2022 Umami, Desi Aulia; Sari, Lezi Yovita; Sulastri, Mepi
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.105

Abstract

Pertumbuhan janin di pengaruhi oleh faktor-faktor selama kehamilan,yaitu komplikasi kehamilan, kurang gizi, dan keadaan stress pada ibu hamil. Permasalahan gizi pada ibu hamil dapat di atasi dengan pemberian Promosi Kesehatan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dan baik untuk kesehatan ibu dan janinnya. Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas Promosi Kesehatan terhadap pengetahuan gizi dan berat badan pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Ikan. Metode penelitian eksperimen dengan rancangan pre-post test control group design, teknik pengambilan purposive sampling dengan jumlah sampel 44 orang ibu hamil pada kelompok perlakuan dan kontrol. Data pengetahuan gizi di peroleh dengan kuesioner, data berat badan menggunakan alat timbangan injak digital, dan Promosi Kesehatan di berikan selama 8 kali dengan frekuensi 1 minggu 2 kali menggunakan media leaflet dan ceramah. Data di analisis menggunakan uji perbedaan paired t-test dan wilcoxon. Hasil uji paired t-test p=0,000 dan uji wilcoxon p=0,000 yang berarti ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan Promosi Kesehatan efektif mempengaruhi pengetahuan gizi dan berat badan ibu hamil di Puskesmas Pasar Ikan. Kata Kunci :Promosi Kesehatan, gizi, Energi Kronik
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMINORE PADA SISWI KELAS X DI SMA PESANTEREN PANCASILA BENGKULU Sari, Lezi Yovita
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.375

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi wanita merupakan masalah vital dalam peningkatan pembangunan kesehatan untuk keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh. Kesehatan reproduksi tidak dapat diselesaikan dengan jalan pengobatan (Manuaba, 2009). Nyeri haid dalam istilah medis disebut dismenore, sebenarnya merupakan suatu kondisi yang umum dialami oleh kaum hawa yang sudah mendapatkan menstruasi. Saat menstruasi, di dalam tubuh setiap wanita terjadi peningkatan kadar Prostaglandin (suatu zat yang berkaitan antara lain dengan rangsangan nyeri pada tubuh manusia), kejang pada otot uterus menyebabkan terasa sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawah dan kram pada punggung (Kristina, 2010).Metode: Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitiannya dan sebagai rambu-rambu yang akan menuntun peneliti dalam seluruh proses penelitian (Sastroasmoro, 2008). Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Dimana data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variabel terikat atau akibat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Sumantri Arif, 2013).Hasil :Hasil penelitian adalah, Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Penanganan Disminore lebih banyak terdapat pada siswi yang berpengetahuan tinggi (86,8%). Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku Penanganan Disminore lebih banyak terjadi pada siswi dengan sikap positif (82,4%) dibandingkan siswi dengan sikap negatif , Hubungan Antara Sumber Informasi dengan Perilaku Penanganan Disminore lebih banyak terjadinya pada siswi yang informasi di peroleh dari media massa (82,9%) dibandingkan siswi yang mendapat informasi dari non media massa,. Kesimpulan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan sumber informasi dengan perilaku Penangnan disminore pada siswi kelas X di Pesantren Pancasila Tahun 2020Simpulan: Disarankan pada remaja menyadari pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga perilaku penanganan disminore dapat dilakukan dengan tepat. Sebagai masukan untuk mengadakan kurikulum tentang pendidikan kesehatan reproduksiKata Kunci. Pengetahuan, Sikap, Remaja , perilaku, Disminore  ABSTRACTBackground: Women's reproductive health issues are a vital issue in improving health development for a state of complete physical, mental and social well-being. Reproductive health cannot be resolved through treatment (Manuaba, 2009). Menstrual pain in medical terms is called dysmenorrhea, which is actually a condition commonly experienced by women who have menstruated. During menstruation, in every woman's body there is an increase in Prostaglandin levels (a substance that is related, among other things, to the stimulation of pain in the human body), spasms in the uterine muscles cause very painful sensations, especially in the lower abdomen and cramps in the back (Kristina, 2010 ).Method: Research design is a research plan that is prepared in such a way that researchers can obtain answers to their research questions and serve as signs that will guide researchers throughout the research process (Sastroasmoro, 2008). This research uses a quantitative approach, analytical research design with a cross sectional design. Where data regarding the independent variable or risk and the dependent variable or consequence will be collected at the same time (Sumantri Arif, 2013).Results: The results of the research are. The relationship between knowledge and dysmenorrhea management behavior is more common in female students with high knowledge (86.8%). The relationship between attitudes and dysmenorrhea handling behavior is more common in female students with positive attitudes (82.4%) than female students with negative attitudes. The relationship between sources of information and dysmenorrhea handling behavior occurs more often in female students whose information is obtained from the mass media (82, 9%) compared to female students who received information from non-mass media. The conclusion is that there is a relationship between knowledge, attitudes and sources of information and dysmenorrhea management behavior in class X female students at the Pancasila Islamic Boarding School in 2020Conclusion: It is recommended that teenagers realize the importance of knowledge about reproductive health so that dysmenorrhea management behavior can be carried out appropriately. As input for holding a curriculum on reproductive health educationKeywords : Knowledge, Attitudes, Adolescents, Behavior, Disminorrhea
EDUKASI KESEHATAN SEKSUAL REMAJA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TERHADAP PELECEHAN SEKSUAL DI SMPN 27 SELUMA Sari, Lezi Yovita; Yulianti, Syami; Lestari Nurjanah, Nimas Ayu
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Sexual violence is a sexual practice that is considered deviant because it is carried out in violent ways, contrary to religious teachings and values and violating applicable laws. According to Komnas Perempuan, one form of sexual violence is sexual harassment. The aim of the research is to determine whether there is a relationship between Adolescent Sexual Health Education to Increase Adolescents' Knowledge and Attitudes towards Sexual Harassment at SMPN 27 Seluma.Methods: This study used an analytic design with a cross sectional approach. The number of samples in this study were 35 people. Where the population of all female students I at SMPN 27 Seluma was used as a sample. Sampling in this study using the total population. This research was conducted at SMPN 27 Seluma in 2022. Data analysis used a bivariate test with chi-cquare.Results: The results of the study were the relationship between knowledge and sexual harassment, namely the knowledge of the majority of young women in the less category, namely 17 people (48.6%), with mild sexual harassment, namely 2 people (5.7%), moderate, namely 8 people (22.9%) ) and weight, namely 7 people (20.0%). The relationship between the attitudes of young women and sexual harassment, namely the attitude of the majority of young women was negative, namely 18 people (51.4%) with mild sexual harassment, namely 2 people (5.7%), moderate, namely 10 people (28.6%) and severe, namely 6 people (17.1%). The conclusion is that there is a relationship between the level of knowledge and attitudes of young women and sexual harassment of female students at SMPN 27 Seluma in 2022 with a significant value of 0.001 <0.05Conclusion: It is recommended for young women to increase their knowledge and attitudes about sexual harassment so that young women can prevent the negative impacts caused by sexual harassment.Keywords: Knowledge, Attitude, Young Women, Sexual Harassment
Managemen Pengendalian Hipertensi Dengan Pendekatan Edukatif Dan Komprehensif Dalam Mewujudkan Kemandirian Self-Care Kondisi Kronik Pada Komunitas Dusun 4 Desa Pekik Nyaring, Kabupaten Bengkulu Tengah, Propinsi Bengkulu Ramadanti, Nopita Dwi; Wilantara, Anggi; Pebrianti, Nesa; Handayani, Tita Septi; Sari, Lezi Yovita
Jurnal Dehasen Untuk Negeri Vol 3 No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jdun.v3i2.6455

Abstract

This community service was carried out in Hamlet 4, Pekik Nyaring Village, Pondok Kelapa District, Central Bengkulu Regency, chosen because there was data on hypertension among adults and the elderly obtained from data from the working area of the Pekik Nyaring District Health Center. Pondok Kelapa Kab. Central Bengkulu. After interviews with the community, the problem of hypertension in Hamlet 4, Pekik Nyaring Village, was mostly caused by age, lack of concern for routine blood pressure checks because they were busy gardening, and limited health services. Facing this situation, students discussed with a team of field supervisors, the community health center, the hamlet head, cadres and residents of Hamlet 4 of Pekik Nyaring Village to determine the program that would be implemented. The stages of implementing this community service activity were carried out by interviewing the Kadun (hamlet head), cadres, and the community health center (CI) regarding the problems in Hamlet 4, Pekik Nyaring Village. Then the activity program was determined through FGD (Focus Group Discussion) which would be carried out to deal with existing problems in Hamlet 4, Pekik Nyaring Village. Student counseling will provide a pre-test questionnaire related to hypertension. Next, a question and answer session was held with the community who were given education. The final stage of this activity is that participants are given a post-test questionnaire. Implementation of direct improvements related to foot reflexology massage therapy and Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR), increasing public knowledge about hypertension from 18% to 98% as seen from the total score of the pre and post test questionnaires. The results show that hypertension exercise can reduce the average systolic blood pressure by 10mmHg and diastolic blood pressure by 5mmHg. Post-training evaluation showed that cadres were able to instill foot reflexology techniques, including recognizing reflex points related to blood pressure, as well as conducting massage sessions that helped residents reduce muscle tension and other physical symptoms of hypertension. Live demonstrations carried out by cadres during the session demonstrated the training's ability to be able to teach and guide MBSR techniques to other communities. Overall, this community service program succeeded in achieving the main goal of increasing community awareness and skills in managing hypertension. With significant indicators of success in increasing knowledge and controlling blood pressure in the community, as well as increasing the skills of Hamlet 4 Pekik Nyaring Village cadres in carrying out foot reflexology massage therapy and MBSR therapy in dealing with stress due to hypertension.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA MODUL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DALAM MEMBERIKAN STIMULASI MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEMBATAN KECIL APRIANTI, DELTA; SUSANTI, MERI EPRIANA; SARI, LEZI YOVITA
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6355

Abstract

Pendahuluan: Stimulasi perkembangan anak bertujuan untuk membantu anak agar dapat mencapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan usia anak. Stimulasi perkembangan yang diberikan pada anak dapat dilakukan oleh orangtua, tenaga kesehatan dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ibu sebagai pengasuh terdekat seorang anak harus mengetahui lebih banyak proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media modul terhadap peningkatan pengetahuan ibu dalam memberikan stimulasi perkembangan pada anak usia 1-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kecil Kota Bengkulu. Metode: Desain pada penelitian ini menggunakan quasy-experimental dengan metode Pretest-posttest Control Group Design. Pengambilan sampel dengan metode nonprobability sampling dengan teknik total sampling, sampel yang berjumlah 34 responden adalah ibu yang memiliki anak usia 1-2 tahun bulan di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kecil. Variabel independent dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan sedangkan variabel dependentnya adalah pengetahuan ibu. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan Analisa univariat dan bivariat uji paired t test. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian yang diperoleh terdapat setengah responden memiliki pengtehuan cukup sebelum diberikan pendidikan kesehatan dan seluruh responden memiliki pengetahuan baik setelah diberikan pendidikan kesehatan. Dari hasil Analisa bivariat diketahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan dengan media modul terhadap peningkatan pengetahuan tentang stimulasi perkembangan dengan nilai p 0,003 ≤ 0,005.Kesimpulan: Diharapkan kedepannya perlu memberikan pendidikan kesehatan secara rutin kepada ibu yang mempunyai balita usia 1-2 tahun mengenai perlunya pemantauan perkembangan anak saat usia balita, perlunya merangsang perkembangan motorik kasar anak yang bisa ibu lakukan dirumah, perlunya ibu menyediakan fasilitas yang bisa menunjang pemberian stimulasi perkembangan pada anak.