Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN MEMPEROLEH HUKUMAN FISIK DI MASA ANAK DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA DI SMKN 02 KOTA BENGKULU Samidah, Ida; Murwati, Murwati; Mirawati, Mirawati
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.407 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i1.492

Abstract

The experience of acquiring the child's physical punishment is the physical abuse of a physical parent that can cause pain as a risk or result of a person's wrongdoing. This experience will affect the physical and psychological side of the child that will cause trauma to the child and the attitude of modeling of the behavior received by the child. Research Objectives Known the relationship between experience of obtaining physical punishment since childhood with aggressive behavior as a teenager in class XI in SMKN 2 Kota Bengkulu. Research Methodology The research design which is used is descriptive analytic method with cross sectional approach that is research to study correlation dynamics between risk factors with effect, by approach, observation or data collection at one time (point time approaches).The results showed that 42 (46.2%) students had aggressive and non-aggressive behaviors of 36 (53.8%), of which 54 (69.2%) students had experience of corporal punishment while 24 (30.8%) Students who did not experience the physical punishment of their parents. The results of the chi-square test show that Ha is accepted, this is indicated by a significant number (p value) = 0.004 <ά = 0.05. So it can be concluded that, there is a relationship between experience of obtaining physical punishment in childhood with aggressive behavior in adolescents at SMK N 02 Kota Bengkulu.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RS BHAYANGKARA TK III POLDA BENGKULU TAHUN 2016 samidah, ida; ,, mirawati; mariyati, desi
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.595 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.548

Abstract

Di Indonesia kejadian diabetes mellitus termasuk urutan ke 7 terbesar di dunia yaitu 7,6 juta orang, sedangkan kejadian penderita ulkus diabetes sebesar 15% penderita DM. Bahkan mortalitas dan amputasi masih tinggi yaitu 32,5% dan 23,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ulkus diabetes pada pasien diabetes melitus di RS Bhayangkara Tingkat III Bengkulu 2016. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Dengan populasi semua penderita diabetes melitus sebesar 964, sampel dari 91 responden diambil dengan teknik "Accidental Sampling". Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden (63,7%) pasien DM memiliki rentang risiko hidup, mayoritas responden (56,0%) menderita diabetes ≥ 10 tahun, mayoritas responden (39,6%) kurang melakukan perawatan kaki. Sebagian besar responden (56,0%) mengalami borok, ada hubungan yang signifikan antara usia berisiko, lamanya menderita diabetes dan perawatan kaki dengan kejadian ulkus diabetes. Diharapkan dapat memperbaiki praktik konseling di bidang pengobatan diabetes melitus dengan ulkus diabetes.
HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH REMAJA DI SMAN 1 KAUR TAHUN 2017 samidah, ida; ., murwati; yuhasri, erwin
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.329 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.561

Abstract

Menurut SKDI 2012 kesehatan reproduksi menunjukkan bahwa pada umumnya anak laki-laki remaja menyatakan lebih banyak mengetahui pra-menikah dari pada wanita, dibandingkan tahun 2007, persentase pada tahun 2012 cenderung meningkat kecuali pada wanita usia 15-19 tahun. Banyak faktor yang berpengaruh pada perilaku seksual remaja termasuk penggunaan akses informasi dan sikap remaja terhadap perilaku seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan sumber informasi kesehatan reproduksi dengan perilaku dan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA Negeri 1 Kaur pada tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 80 responden diambil dengan teknik Stratifaid Random Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengah dari responden (42,4%), belum dapat memanfaatkan sumber informasi tentang kesehatan reproduksi. Lebih dari separuh responden (51,5%) memiliki sikap kurang baik, hampir setengah dari responden (39,4%) memiliki perilaku seksual berisiko. Ada hubungan antara pemanfaatan sumber informasi kesehatan reproduksi dengan sikap seks pranikah pada remaja di SMA Negeri 1 Kaur 2017 (p = 0,000) dan ada hubungan antara penggunaan sumber informasi kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA Negeri 1 Kaur tahun 2017 (p = 0,005). Disarankan kepada pihak SMAN 1 Kaur dapat meningkatkan nilai agama kepada siswa melalui program spiritual sesuai dengan kepercayaan siswa dan diharapkan kepada SMAN 1 Kaur dapat melakukan atau memperbaiki konseling tentang kesehatan reproduksi dalam kerjasama dengan instansi kesehatan.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN SELF EFFICACY MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI RUMAH SAKIT DR. SOBIRIN KAB. MUSI RAWAS TAHUN 2018 Aminah, Siti; Samidah, Ida; ., Mirawati; Aprianti, Delta
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.491 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i2.660

Abstract

Secara statistik sekitar 3% balita tidak dapat mencapai perkembangan motorik mereka tepat waktu. Namun dari jumlah itu, hanya sekitar 15-20% anak-anak mengalami perkembangan abnormal, sedangkan sisanya masih bisa berkembang normal meski sedikit lebih lambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh dengan perkembangan anak usia 4-6 tahun di Puskesmas Muara Kulam di Kecamatan Ulu Rawas tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 4-6 tahun di Puskesmas Muara Kulam di Kecamatan Ulu Rawas pada tahun 2018 yang berjumlah 135 anak, dengan total sampel sebanyak 58 responden diambil dengan teknik accidental sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian kecil responden (24,1%), memiliki perkembangan yang tidak dapat diuji, hampir separuh dari responden (39,7%), tidak memiliki pola asuh dan analisis bivariat yang baik menunjukkan bahwa ada hubungan asuh dengan perkembangan anak usia 4-6 tahun di Puskesmas Muara Kulam di Ulu Rawas Tahun 2018 (p = 0,001. Kepada pihak Puskesmas diharapkan berperan dalam mendeteksi perkembangan anak usia dini secara optimal dan memberikan pemahaman kepada orang tua dalam perkembangan anak-anaknya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PRAKTEK PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN REMAJA PUTRI DI SMA N 4 KOTA BENGKULU Samidah, Ida; Ramlis, Ravika
Journal of Nursing and Public Health Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.641 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v4i2.858

Abstract

World Health Organization (WHO) juga menyebutkan bahwa angka kejadian keputihan di Eropa hanya 25% saja sedangkan di Indonesia Lebih dari 70% wanita mengalami keputihan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputihan antara lain dapat disebabkan oleh kurang baiknya pesonal hygiene, pengetahuan dan sikap yang kurang baik mengenai keputihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan praktek personal hygiene dengan kejadian keputihan remaja putri di SMAN 4 Kota Bengkulu. Metode penelitian ini menggunakan desian deskriptif analitik, menggunakan desain cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMAN 4 Bengkulu pada yang berjumlah 499 orang dengan jumlah sampel 77 responden diambil dengan teknik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan skunder, dianalisis dengan univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi scuare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hampir dari sebagian responden (46,8%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang keputihan, sebagian dari responden (50,6%), mempunyai sikap yang unfavorabel terhadap keputihan, sebagian besar responden (57,1%), kurang baik dalam melakukan personal hygiene, sebagian besar responden (66,2%), mengalami keputihan. Ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan personal hygiene dengan Kejadian Keputihan Remaja Putri di SMAN 4 Kota Bengkulu. Kepada pihak SMAN 4 Kota Bengkulu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan mengadakan pendidikan kesehatan reproduksi yang dimasukan kedalam kurikulum pendidikan.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN  DALAM MELAKUKAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 DI DESA PONDOK BATU KABUPATEN MUKOMUKO TAHUN 2020 SAMIDAH, IDA; MURWATI, MURWATI; SULASTRI, SULASTRI
Journal of Nursing and Public Health Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian luar biasa oleh coronavirus bukanlah merupakan kejadian yang pertama kali. tahun 2002 Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) disebabkan oleh SARS coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dengan total akumulatif kasus sekitar 10.000 (1000an kasus MERS dan 8000an kasus SARS). Mortalitas akibat SARS sekitar 10% sedangkan MERS lebih Tinggi yaitu sekitar 40%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan dalam melakukan kepatuhan protokol kesehatan covid-19 di desa pondok batu kabupaten muko-muko Tahun 2020” sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 20 orang dengan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (55%) dari tidak patuh dalam melakukan protokol kesehatan covid 19 sebelum dilakukan intervensi diberikan penyuluhan. Seluruh responden (100%) patuh dalam melakukan protokol kesehatan covid 19 setelah dilakukan intervensi diberikan penyuluhan. Hasil analisis bivariat menggunakan setelah dilakukan uji T Test didapatkan nilai P = 0,000 yang lebih kecil dari alpha ( 0,05 ) berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dalam melakukan protocol kesehatan covid-19 di desa pondok batu kabupaten muko-muko. Diharapkan menambah pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat tentang protocol kesehatan covid-19.
Knowledge, Perception, Motivation and Expectations of Nursing and Midwifery Students on Exit Exam in Bengkulu City, Indonesia Ida Samidah; Murwati; Tita Septi Handayani
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15843

Abstract

Background: Public knowledge regarding health services has been increasing significantly in the recentyears and it has an effect on increasing community demands for quality health services. Therefore, healthworkers with good skills, intelligent, and communicative are needed. Good competence is also needed incarrying out their roles and functions according to the code of ethics The competencies of health workergraduates are different in every regions in Indonesia. The majority of health workers perceive that theircurrent competencies are not in accordance with their expectations. To ensure that health workers producedby educational institutions have the same competence, all health worker graduates are required to take acompetency test as a requirement for obtaining a registration certificate. Exit exam is a competency test thatis conducted as a requirement for graduation. This study aims to provide an overview of the relationshipbetween the knowledge, perceptions, motivation and expectations of nursing and midwifery students onthe competency test as a graduation requirement. Methods: This is a mix-method study (A quantitativeand qualitative methods were used). The quantitative method used was non-experimental, with a crosssectionalapproach, and qualitative methods to find out information about the perceptions, motivations andexpectations of respondents about the implementation of the competency exam as a passing requirement.The number of samples in this study were 246 respondents, consisting of DIII midwifery, Nursing DIII andnurses (82 respondents for each colleges). Results: The results of the study based on the path analysis showedthat education had no influence on knowledge, respondents’ perceptions and expectations of the competencytest, but had an influence on motivation (P = < 0.01). Knowledge does not affect on perception, motivationor expectation, while for perception variable affects on motivation (P = 0.026) and expectation (P= <0.01).Conclusion: Respondents’ expectations will be directly influenced by motivation and perception.
Penerapan Hidrotherapi Sebagai Upaya Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Dm Type II Dengan Pendekatan Teori Keperawatan Orem Muhammad Jhody Arwansyah; Ida Samidah; Tita Septi Handayani
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 4 No. 2 (2022): Edisi November 2022
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.448 KB) | DOI: 10.57170/jmns.v4i2.100

Abstract

Diabetes Millitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relative, kurangnya insulin secara relative maupun absolut pada metabolisme karbohidrat dan lemak ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal yang menyebabkan timbulnya gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. Tujuan: untuk menerapkan teori keperawatan Dorothea E Orem pada Pasien DM type 2 dengan memberikan hidroterapi untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien. Penelitian ini juga dilakukan agar dapat diketahui apakah teori Orem dapat di Aplikasikan pada pasien DM Type 2 yang diberikan hidroterapi. Metode: metode kualitatif dengan strategi penelitian Case study research, dimana peneliti melakukan asuhan keperawatan pada dua pasien DM Type 2 dengan mengaplikasikan teori model keperawatan Dorithea Orem dan hydrotherapi. Hasil: asuhan keperawatan pada pasien DM Type 2 yang diberikan hydrotherapi dengan pendekatan teori Orem antara lain: Diagnosa dan resep, tahapan ini mencakup pengkajian, analisa, menetapkan diagnosa keperawatan dan menyusun intervensi keperawatan. Diagnosa yang ditetapkan adalah ketidakmampuan pasien dalam mengendalikan kadar gula darah. Sedangkan intervensi keperawatan yang disusun diarahkan pada bantuan untuk menurunkan kadar gula darah dengan pendekatan supportive educative. Kesimpulan: Teori Orem dapat diterapkan dan diaplikasikan dengan baik dalam perawatan berfokus pada kasus DM Type 2 yang diberikan Tindakan hydrotherapi. Saran untuk pasien dan keluarga agar tetap menjaga kesehatan baik kesehatan fisik, psikologis maupun pola makan untuk menjaga kualitas hidup.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KARAKTERISTIK DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERINGIN RAYA KOTA BENGKULU TAHUN 2022 YENTI FEBRIANTI; IDA SAMIDAH; DIYAH TEPI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, setiap tahunnya ada sekitar 1,7 miliar kasus diare dengan angka kematian 525.000 anak dibawah 5 tahun (WHO 2017). Menurut Dinas Kesehatan Kota Bengkulu (2020), angka kasus diare pada semua umur sebesar 29,2% dan diare pada balita sebesar 20,4%. Dan pada tahun 2021 pada bulan januari-desember 2021 jumlah kejadian diare pada balita sebanyak 39 balita (2,43%).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan karakteristik dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Beringin Raya Bengkulu. Metode yang digunakan adalah metode penelitian analitik dan desain cross sectional (potong lintang).Datadikumpulkan dengan menyebar kuesioner pada 94 responden ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel purpusive sampling. Hasil perhitungan uji chi square, jika nilai p value lebih kecil dari nilai alpha (0,05). Hasil analisis univariat diantaranya 53,2% memiliki perilaku kurang baik, 63,8% memiliki pengetahuan kurang, 63,8% menunjukan sikap unfavorable, 53,2% memiliki pendidikan rendah, 54,3% berumur di bawah 25 tahun, 53,2% yang tidak berkerja. Hasil Bivariat diantaranya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita nilai p (0,002), terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita nilai p (0,000), terdapat hubungan antara pendidikan dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita nilai p (0,001), terdapat hubungan antara umur dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita nilai p (0,026), terdapat hubungan antara pengetahuan pekerjaan dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita nilai p (0,000). Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita agar dapat menambah wawasan dan informasi tentang pengetahuan, sikap, dan karakteristik dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare pada balita.
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERINGIN RAYA KOTA BENGKULU TAHUN 2022 LINDA MAYANG SARI IRIANI; IDA SAMIDAH; DIYAH TEPI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan gizi untuk anak pada awal masa kehidupannya merupakan hal yang sangat penting. Berdasarkan hasil data surveilans gizi pada tahun 2020 pada kegiatan pemantauan pertumbuhan yang di entery kedalam aplikasi e-PPBGM , baduta dengan pengukuran indeks berat badan menurut umur yang dientery sebanyak 49% dari sasaran baduta yang ada. Dari sasaran baduta di entery tersebut didapatkan sebanyak 58.425 (1,3%) baduta dengan berat badan sangat kurang dan sebanyak 248.407 (5,4%) baduta dengan berat badan kurang. (Profil Kesehatan RI, 2020). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022. Metode yang digunakan adalah metode penelitian analitik dan desain cross sectional (potong lintang). Data dikumpulkan dengan menyebar kuesioner pada 94 responden ibu yang emiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel purpusive sampling. Hasil perhitungan uji chi square, jika nilai p value lebih kecil dari nilai alpha (0,05). Hasil analisis uji univariat diantaranya 41 (43,6%) status gizi normal, 37 (39,4%) memiliki pendidikan tinggi, 52 (55,3%) tidak ada riwayat penyakit infeksi, 71 (75,5%) tidak BBLR, 56 (59,6%) pendapatan diatas UMR. Hasil analisis bivariat diantaranya terdapat hubungan pendidikan ibu terhadap status gizi pada balita nilai p (0,002), terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi terhadap status gizi balita nilai p (0,001), terdapat hubungan BBLR terhadap status gizi nilai p (0,010), terdapat hubungan Pendapatan terhadap status gizi pada balita nilai p (0,000). Penelelitian ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita agar dapat menambah wawasan dan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada anak usia 1-5 tahun.