Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN C-REACTIVE PROTEIN DENGAN DERAJAT AKTIVITAS RHEUMATOID ARTHRITIS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2023 Saputra, Juli; Kriswiastiny, Rina; Hutasuhut, Arti Febriyani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27276

Abstract

Rheumatoid Arthritis adalah kondisi autoimun reumatik yang paling umum terjadi dan ditandai oleh peradangan kronis yang terus berlanjut, menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. Penyakit rheumatoid arthritis  sering disertai dengan peningkatan  C-Reaktif Protein (CRP) sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Pengukuran CRP merupakan gambaran umum untuk pemantauan derajat penyakit RA. Pemantauan menggunakan DAS28 untuk melihat pengobatan agar penyakit lebih terkendali atau terkontrol secara terus-menerus, adapun kreteria penilaian DAS28 adalah menghitung jumlah sendi yang nyeri, jumlah sendi yang bengkak, visual analog scale, dan kadar CRP. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan c-reactive protein dengan derajat aktivitas rheumatoid arthritis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel sebanyak 53 orang. Analisis data menggunakan uji statistik uji korelasi spearman’s. Hasil penelitian diketahui   Sebagian besar pasien rheumatoid arthritis memiliki kadar C-RP  di atas 6 (tinggi) sebanyak 45 orang (84.9%). memiliki derajat aktivitas Rheumatoid Arthritis derajat tinggi sebanyak 30 orang (56.6%). Ada korelasi yang signifikan antara kadar CRP dengan derajat aktivitas rheumatoid arthritis (p-value= 0.009 :r=0.356. Kesimpulannya yaitu ada Hubungan C-Reactive Protein dengan derajat aktivitas rheumatoid arthritis.
Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Tekanan Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Bintang Amin Hidayat, Rizki; Triswanti, Nia; Hutasuhut, Arti Febriyani; Sjahriani, Tessa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 5 (2025): Volume 12 Nomor 5
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i5.20532

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT 2) termasuk penyakit metabolik kronis yang mempunyai gejala hiperglikemia sebab resistensi insulin atau gangguan sekresi insulin. Hiperglikemia kronis dapat menyebabkan perubahan struktural untuk pembuluh darah yang berkontribusi terhadap kenaikan tekanan darah dan risiko hipertensi. Penelitian ini berguna agar menemukan hubungan antara kadar gula darah serta tekanan darah untuk pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Penelitian ini menerapkan desain observasional analitik melalui pendekatan cross-sectional dan data ditemukan pada rekam medis pasien pada Rumah Sakit Bintang Amin. Sebanyak 94 pasien dipilih menggunakan metode purposive sampling. Analisis data diselenggarakan memakai uji Chi-square. Hasil penelitian memaparkan jika 71,3% pasien memperoleh kadar gula darah belum terkontrol (≥200 mg/dL) serta 52,1% pasien mengalami hipertensi (>120/80 mmHg). Uji statistik memaparkan adanya kaitan yang signifikan antara kadar gula darah pada tekanan darah (p-value = 0,018; OR = 2,963). Ada hubungan signifikan antara kadar gula darah belum terkontrol melalui risiko munculnya hipertensi untuk pasien DMT 2 pada Rumah Sakit Bintang Amin.
Hubungan Leukositosis Dengan Kejadian Stroke Perdarahan Intra Kranial Di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2018-2023 Cahyani, Ar’rum Dewi Pratiwi; Fitriyani, Fitriyani; Hutasuhut, Arti Febriyani; Dharmawita, Dharmawita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 5 (2025): Volume 12 Nomor 5
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i5.19075

Abstract

Menurut data World Stroke Organization (WSO) pada tahun 2022, angka perdarahan intra kranial mencapai 3,4 juta kasus baru setiap tahun di seluruh dunia. Pada pasien dengan stroke perdarahan, beberapa laporan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peningkatan jumlah sel darah putih saat masuk rumah sakit dan penurunan neurologis dini, yang kemudian menyebabkan prognosis yang buruk. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara leukositosis dengan kejadian stroke perdarahan intrakranial yang tercatat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dalam rentang waktu 2018-2023. Metodologi: Analitik observasional dengan menggunakan pendekatan metode cross sectional menggunakan teknik purposive sampling dengan 200 sampel secara keseluruhan. Data statistik uji menggunakan chi-square. Hasil Penelitian: Pengukuran distribusi leukositosis menunjukkan sebanyak 110 subjek (55,0%) menampilkan kadar leukosit normal, sementara 90 subjek (45,0%) mengalami leukositosis. Pengukuran distribusi kejadian stroke perdarahan intra kranial memperlihatkan hasil seimbang, yakni 100 subjek (50,0%) mengalami stroke perdarahan intra kranial dan 100 subjek (50,0%) lainnya terkena stroke infark. Pada uji Chi Square didapatkan p-value=0,001 (nilai p≥0,05). Kesimpulan:  Terdapat adanya hubungan bermakna antara leukosit dan kejadian stroke perdarahan (p<0,001) (nilai p≥0,05).