Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Impact of Tin Mining on Soil Physio-Chemical Properties in Bangka, Indonesia Wulandari, Dewi; Agus, Cahyono; Rosita, Risa; Mansur, Irdika; Fikri Maulana, Ahdiar
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol14.iss2.art2

Abstract

Surface mining, including tin mining, is the most common mining practice in Indonesia. The existence of mining ore or minerals close to the surface soil is the reason for carrying out this mining method. The process of mining surface resulted in the change of land landscape, which may cause soil erosion and even flood. It has caused various ecological and environmental problems, including soil degradation. This study describes soil physio-chemical properties impacted by surface tin mining in Bangka, Indonesia. Soils were collected from three different land use in natural forest, agroforestry, and post tin mining area in Bangka Regency, Province of Bangka Belitung Island. Five-spot soils were sampled from each site. Each site had three replication of the sampling area. The plot size for each site is about 200-500 m2. Soil texture, pH, total N, available P, exchangeable K, organic carbon, C/N ratio, CEC, Al3+, and H+ were analyzed. The results showed that mining decreased organic carbon, total N, available P, exchangeable K, and CEC. Mining changed the soil texture to be dominated by quartz sand. These results indicate that mining significantly deleterious soil fertility, therefore, potential as a limiting factor for plant growth, which could be a hamper for restoration efforts of post tin mining areas. Keywords: tin mining, restoration, soil physiochemical properties, soil degradation
Penyelamatan Keanekaragaman Hayati Melalui Pencantuman Ekstrakurikuler Pendidikan Lingkungan SMA/SMK Imran, Zulhamsyah; Perdinan; Rosita, Risa; Supriyanto; Ardiansyah, Rhomi; Widayanti, Sri; Bigcas, Evelyn V.
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0503.662-667

Abstract

Mempertimbangkan tujuan pembangunan berkelanjutan (tujuan nomor 4 : Pendidikan Berkualitas), G 20 - Deklarasi Pemimpin Bali, 15-16 November 2022 di Bali, Indonesia dan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2023, dirasa perlu untuk merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Hasil kajian dapat diadopsi untuk memulai dimasukkannya kurikulum keanekaragaman hayati di sekolah menengah atas maupun kejuruan dalam bentuk ekstrakulikuler 2. Peningkatan kompetensi guru dan siswa dapat dilakukan dengan memasukkan konservasi keanekaragaman hayati dalam kurikulumnya salah satunya dengan mengadakan pelatihan para guru terkait tehnik reklamasi lahan marginal, bioteknologi untuk konservasi tanaman terancam punah, serta bioprospecting (biodiversity prospecting) melalui Agro-Eco-Edu-Tourism 3. Pengembangan media sosial kampanye konservasi keanekaragaman hayati dan bencana alam yang lebih interaktif sebagai media pembelajaran dan bahan pembelajaran terkait hasil pembelajaran setiap mata pelajaran di SMA/SMK. 4. Pembentukan jaringan antar Negara ASEAN dalam inklusi keanekaragaman hayati di sekolah menengah akan memperkuat dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya Tujuan Nomor 4 yaitu menjamin kualitas pendidikan yang merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang, oleh karena itu perlu dilakukan kerjasama resmi antar mitra.
Effectivity of Signal Grass (Brachiaria decumbens) Enrich with Microorganism to Absorb Heavy Metals (Pb) Rosita, Risa
BIODIVERS - BIOTROP Science Magazine Vol. 1 No. 2 (2022): BIODIVERS (BIOTROP Science Magazine) - Save Biodiversity for Sustainable Well-b
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56060/bdv.2022.1.2.1978

Abstract

-
Hand Soap Based on Moringa Leaf to Reinforce Agro-Eco-Edu-Tourism in Generating Creative Younger Generation Sugiyanto, Wardani; Yulvianah; Rosita, Risa; Darwati, Aan
BIODIVERS - BIOTROP Science Magazine Vol. 2 No. 1 (2023): BIODIVERS (BIOTROP Science Magazine) : Agro-Eco-Edu-Tourism in Managing Tropica
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56060/bdv.2023.2.1.1995

Abstract

Teaching Factory is a learning model that can be adopted in the Agro-Eco-Edu-Tourism (AEET) program. The learning model products in Teaching Factory are soap and hand sanitizer. The study's results reported that hand washing soap with the addition of Moringa leaf extract could inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria that cause diarrheal disease. Diarrheal disease is still a public health problem in developing countries such as Indonesia because of its high morbidity and mortality. Diarrhea occurs due to the spreading S. aureus and E. coli bacteria, most often transmitted from hand to hand. Washing hands using soap and hand sanitizer is an activity that aims to remove dirt on hands.
Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dari Rizosfer Tanaman Hias: Karakterisasi Morfologi dan Seleksi Hazra, Fahrizal; Rosita, Risa; Fadhilla Br Siregar, Rizky Tri
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 11 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i11.3008

Abstract

Salah satu tantangan dalam budidaya tanaman hias adalah optimalisasi pertumbuhan tanpa ketergantungan berlebihan pada pupuk dan pestisida kimia. Oleh karena itu, pemanfaatan FMA sebagai biofertilizer alami dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan tanaman hias. Eksplorasi keanekaragaman FMA dari rhizosfer tanaman hias menjadi penting untuk mengidentifikasi spesies-spesies yang berpotensi dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman secara alami. Karakterisasi morfologi spora FMA dapat memberikan informasi mengenai spesies yang ada dan potensinya dalam mendukung ekosistem tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengidentifikasi morfologi FMA yang diisolasi dari rhizosfer berbagai jenis tanaman hias, guna memberikan wawasan lebih lanjut mengenai keanekaragaman dan peran ekologi fungi ini. Tahapan penelitian meliputi koleksi tanaman hias, sampling tanah, isolasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA), pengelompokkan dan identifikasi morfologi spora Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA), dan seleksi FMA pada kultur spora. Hasil penelitian menyatakan bahwa Kepadatan spora tanaman Soka (Ixora coccineal L.) memiliki kepadatan spora yang paling tinggi senilai 36 spora. Hal ini diketahui bahwa tanaman soka memiliki kondisi akar yang menguntungkan untuk kolonisasi mikoriza. Hasil identifikasi total spora Glomus sp. lebih banyak di temukan karena memiliki tingkat adaptasi yang lebih tinggi terhadap lingkungan dibandingkan genus lainnya. diperoleh data bahwa spora FMA pada kode D1, D2, D5, D6, D7, dan D8 berhasil mengkolonisasi perakaran tanaman inang sorghum yang ditandai dengan terbentuknya hifa. Kolonisasi FMA dimulai ketika spora berkecambah dan menghasilkan hifa eksternal yang tumbuh menuju akar tanaman inang. Glomus sp. merupakan jenis FMA yang memiliki kolonisasi FMA yang tinggi karena memiliki kemampuan kolonisasi yang cepat dibandingkan jenis FMA lain. Pada kultur spora kode D3 dan D4, tidak terjadi kolonisasi dan tanaman menjadi mati. Hal ini disebabkan oleh spora yang kurang adaptif. Akibatnya, tanaman sorgum tidak mendapat manfaat dari simbiosis mikoriza.
REHABILITASI TANAH PASCA TAMBANG BATU BARA MENGGUNAKAN RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens) MELALUI PEMANFAATAN MIKORIZA DAN Azospirillum Rosita, Risa; Eris, Deden Dewantara; Faulina, Sarah Asih; Suryani, Dewi
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 12 (2024)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rehabilitasi lahan pasca tambang batu bara dapat dilakukan dengan memadukan pembenahan lahan, pemilihan jenis tanaman yang tepat dengan kriteria cepat tumbuh dan tahan terpapar matahari, cepat terdekomposisi, serta memiliki sistem perakaran baik dan dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme tertentu. Penelitian ini bertujun untuk mempelajari pengaruh pemberian FMA dan Azospirillum secara tunggal maupun gabungan dalam meningkatkan pertumbuhan rumput Bede (Brachiaria decumbens) pada tanah pasca tambang batu bara. Mikoriza dan Azospirillum yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan rumput Bede yang ditanam pada tanah revegetasi dan overburden pasca tambang batubara. Perlakuan T1P11 (gabungan NPK 50% + dolomit 50% + Mikoriza 10 g + Azospirillum 5ml) pada tanah revegetasi T1P11=10.23 g) dan overburden (T2P11=4.41 g) mampu menaikan berat basah rumput dibandingkan kontrol dan perlakuan lainnya. Pada tanah revegetasi gabungan perlakuan tersebut (T1P11) menaikan pH masam tanah dari 4.8 menjadi mendekati normal 5.5 serta menaikan nilai KTK tanah dari 14 menjadi 19 dalam waktu 1 bulan setelah aplikasi. Sementara pada overburden (T2P11) pH masam tanah naik dari 4.3 menjadi 4.5 dan nilai KTK dari 12 menjadi 16 setelah 1 bulan aplikasi. Uji molekuler dari spora tunggal Glomus etunicatum membuktikan bahwa inokulum mikoriza yang digunakan dalam penelitian terjaga kemurniannya sedangkan Azospirillum yang digunakan diisolasi dari perakaran rumput Bede. Penggunaan mikoriza dan Azospirillum dapat mengurangi 50% penggunaan pupuk NPK dan dolomit dalam meningkatkan pertumbuhan rumput B.decumbens. Rehabilitasi lahan pasca tambang perlu dilakukan untuk memulihkan kembali lahan yang sudah terdegradasi.
THE DIVERSITY AND CHARACTERISATION OF CELLULOLYTIC BACTERIA ISOLATED FROM VARIOUS CONDITIONS OF EMPTY FRUIT BUNCHES IN OIL PALM PLANTATION Agam Pamungkas, Edo; Madusari, Sylvia; Putri, Halida Adistya; Rosita, Risa
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jbbi.2025.10238

Abstract

The utilisation of oil palm empty fruit bunches (EFB) remains underexplored. Harnessing cellulolytic microorganisms for the production of cellulase enzymes offers sustainable approach to addressing waste management challenges while aligning with the principles of the Sustainable Development Goals (SDGs) and address waste management challenges. This study aims to isolate, characterize, identify, and test the potential cellulase activity of cellulolytic bacteria from EFB taken from three different locations: PO code from organic fertilizer plantations (POU1, POU2, POU3), PL code from oil palm plantations (PLU1, PLU2, PLU3), and PK code from Sulung mills (PKU1, PKU2, PKU3). This study used three isolated cultures in its testing. The research process includes sample preparation, bacterial isolation, gram staining, catalase test, hypersensitivity test, DNA amplification, bioinformatics analysis and cellulase activity analysis. The results of the bacterial isolation obtained 28 colonies. The results of the characterisation were all 3 non-pathogenic bacterial isolates, with a positive catalase test. The result of staining Gram-negative with bacilli-shaped bacteria. The amplification results obtained a band size of 1500 bp. The results of the identification obtained the species Aeromonas enteropelogenes, Nitrosomonas stercoris, and Methylobacillus caricis. The results of phylogenetic analysis showed low homology. Cellulase activity of six positive isolates with medium ability isolates code POU3 (1.3), PLU2 (1.0), PLU3 (1.0); low isolates POU1 (0.2), POU2 (0.2), PLU (0.8) and 3 negative isolates no enzyme activity PKU1 (-1), PKU2 (-1), and PKU3 (-1).